NovelToon NovelToon
Istri Buta Tuan Muda Tengil

Istri Buta Tuan Muda Tengil

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Cinta Terlarang / Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:14k
Nilai: 5
Nama Author: Pena Remaja01

Azam Rizki Van Houten---Tuan muda tengil, royal, arogan, tapi patuh dan taat pada orang tua. Kecelakaan hebat hari itu di karnakan kecerobohannya yang ugal-ugalan mengemudi membuatnya harus menerima di terbangkan ke Australia. 5 tahun kemudian ia kembali. Sang bunda merencanakan perjodohannya dengan Airin--gadis yang begitu di kenalnya. Namun, kali ini Azam menentang permintaan bundanya, di karnakan ia telah menikah diam-diam dengan gadis buta.


Arumi Afifa Hilya, kecelakaan hari itu tidak hanya membuatnya kehilangan penglihatan, tapi gadis malang itu juga kehilangan adik yang paling di sayangnya--Bunga. 5 tahun kemudian seorang pemuda hadir, membuat dunianya berubah.

***

"Satu hal yang perlu lu ketahui, Zam! Lu adalah orang yang telah membuat gadis tadi tidak bisa melihat. Lu juga orang yang membuat anak kecil tadi putus sekolah. Dan lu juga yang telah merenggut nyawa adik mereka! Dengar itu, bangsat!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Remaja01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bungkus makanan

Berkerut kening Zahra melihat Airin yang tiba-tiba diam dan menunduk. Padahal tadi bukan main galak, tapi sekarang malah seperti orang ketakutan.

Zahra juga mengedarkan pandangan ke sekitar. Ia curiga ada seseorang yang membuat Airin ketakutan.

Azam juga menyadari gelagat Airin yang aneh, tapi gayanya tetap cool saja.

"Baby, aku ke toilet sebentar ya?" Tanpa menunggu persetujuan Azam, Airin lansung bangun dan berjalan cepat ke arah toilet.

Semakin kuat saja dugaan Zahra yang menerka ada seseorang yang di lihat Airin di restoran ini hingga membuatnya ketakutan. Tapi siapa? Mata Zahra menangkap seorang pemuda yang baru saja duduk tidak jauh dari  tempat mereka duduk.

'Apa mungkin cowok itu yang membuat si Nenek Pirang ketakutan. Hah, jangan-jangan dia cowok yang pernah aku lihat bersama si Nenek Pirang waktu itu. Ishk, bodoh sekali dia, malah selingkuh dengan cowok modelan begitu. Sudah jelas gantengan Bang Azam kemana-mana. Sudah lah ganteng, pintar. Apa lagi ya? Ya, walaupun minusnya juga banyak sih. Tapi dia tetap oke.'

Zahra masih mencuri-curi pandang pada laki-laki yang di curigainya itu. Malah sekarang dia melihat laki-laki itu sedang menerima panggilan telepon.

Apa mungkin si Nenek Pirang yang menelpon dia. Awas saja kamu Nenek Pirang, setelah kudapatkan bukti, akan kubuka topengmu di depan Bunda. 

Kemudian Zahra bangun dari duduk, berjalan mendekati kembarnya dan membisikkan sesuatu.

"Hah? Seriously?" Suara Azizah agak keras karna kaget mendengar yang di sampaikan Zahra.

"Makanya temankan aku sekarang," desis Zahra.

Azizah menoleh pada Azam yang duduk di sebelahnya.

"Zah, ayo! Cepetan!" Zahra yang tidak sabar, menarik tangan Azizah agar segera berdiri.

"Oi, kalian mau kemana?" tanya Azam.

"Ssshhh, diam! Gak usah banyak tanya! Kami mau ke toilet sebentar! Tunggu disini dan jangan kemana-mana! Awas kalau Abang pergi!" peringat Zahra sebelum melangkah sambil menarik tangan Azizah menuju toilet.

"Heisk, berani sekali tuyul itu sama gue?" dengus Azam. Matanya masih memandang punggung adiknya yang semakin menjauh.

Baru saja Zahra dan Azizah menghilang, pramusaji restoran datang menghidangkan makanan yang telah mereka makan.

Azam tersenyum melihat makanan yang di sajikan pramusaji. Entah kenapa tiba-tiba saja ia teringat kata-kata Aril waktu di ajaknya makan di Ampera.

"Silahkan, Tuan."

"Tunggu sebentar."

Pramusaji yang akan pergi, kembali berbalik. "Ya, ada apa Tuan?"

"Gue pesan dua porsi lagi, Lobster seperti ini. Tapi di bungkus."

Pramusaji lansung menulis menu yang baru di pesan Azam. "Apa ada lagi, Tuan?"

"Gak," jawab Azam singkat.

Pramusaji pun berlalu pergi.

Azam melihat arloji di pergelangan tangan. Ia mendengus pelan karna kedua adiknya belum juga kembali. "Ishk, lama banget dua tuyul itu di toilet. Jangan-jangan mereka malah ketiduran?" gumamnya pada diri sendiri. Kemudian matanya memperhatikan semua makanan yang terhidang di atas meja.

"Kalau menu-menu makanan seperti ini gue jual di cafe, kira-kira ada peminatnya gak ya? Ah, tapi siapa yang akan memasak? Si buta itu kan hanya bisa bikin nasi goreng doang," monolognya.

Tidak lama berselang, Azahra dan Azizah  tampak berjalan mendekat sambil celingak-celinguk seperti sedang mencari orang.

"Gue kira kalian sudah tenggelam dalam toilet," ucap Azam sinis.

"Ishk, Abang ini! Kami itu lagi menyelidiki kasus, tau!" balas Zahra lalu melabuhkan duduk di tempatnya tadi.  "Abang. Abang tau gak? Si Nenek Gayung itu gak ada di toilet," sambungnya. Pandangannya masih mengedar mencari sosok laki-laki yang baru datang tadi, tapi sekarang sudah tidak ada terlihat.

"Kurang kerjaan sekali kalian, sampai mencari Airin ke toilet," sindir Azam.

"Ishk, Abang ini! Abang tau gak? Kalau cowok si Nenek Gayung itu tadi ada di sini," ucap Zahra.

"Hah? Lu serius? Mana dia?" tanya Azam. Kepalanya juga menoleh kiri-kanan dan belakang mencari sosok laki-laki yang di sebut adiknya.

"Dia sudah pergi. Tapi tadi Abang lihat gak, sebelum si Nenek Gayung itu pergi ke toillet wajahnya tampak cemas seperti orang yang ketakutan. Saat itu lah Zahra melihat ada cowok baru datang dan duduk di meja sana. Zahra rasa, cowok itulah selingkuhan si Nenek Gayung itu. Karna takut perselingkuhannya terbongkar, makanya si Nenek Gayung itu pergi ke toilet. Dan anehnya, setelah kami periksa semua toilet kosong. Si Nenek Gayung hilang. Aneh kan?"

Azam malah tertawa mendengar cerita Zahra yang bak seorang detektif handal. "Sudahlah, dari pada kalian capek-capek mikirin hal yang gak guna sama sekali, mending sekarang kalian habiskan makanan yang telah kalian pesan ini," ucapnya, mematahkan semangat Zahra yang ingin mengungkap perselingkuhan Airin.

***

"Katakan! Apa mau mu sebenarnya, Rio?" Airin bertanya dengan suara yang meninggi, menunjukkan amarahnya pada lelaki di sampingnya yang sedang mengemudikan mobil. "Kamu memang sengaja mengikutiku kan?" sambungnya.

Lelaki yang tengah mengemudikan mobil itu tidak lah menjawab tanya Airin. Matanya hanya fokus memandang jalan yang di laluinya.

"Rio, jawab!" bentak Airin pada lelaki di sampingnya.

Hening. Airin masih belum mendengar jawaban lelaki itu. Karna kesal, tas mahal di tangannya di layangkan ke tubuh lelaki itu. "Aku mau turun! Berhenti sekarang!" bentaknya sambil memukul laki-laki di sebelahnya.

Akhirnya lelaki itu menghentikan laju mobilnya.

Airin yang sejak tadi menahan geram menampar pipi lelaki di sebelahnya itu. "Mulai sekarang jangan pernah lagi temui aku! Aku nggak mau lagi melihat mukamu!" peringatnya sebelum membuka pintu mobil.

Namun, baru akan keluar Rio menahan tangannya. "Sayang, please! Oke, aku minta maaf karna telah mengganggumu malam ini. Tapi aku lakukan semua ini karna aku gak bisa hidup tanpa kamu, Airin. Tolong mengertilah. Aku sayang kamu, Rin. Aku mau....."

"Rio, stop!" potong Arin berteriak. Matanya berkilat-kilat menatap benci lelaki yang masih memegang tangannya.

"Sayang, please! Jangan buat aku seperti ini. Oke, aku gak akan mengganggu waktu kamu saat bersama dia. Tapi tolong, jangan putuskan hubungan ini begitu saja. Aku gak bisa hidup tanpa kamu, Sayang. Please sayang, jangan buat aku seperti ini!"

Airin tersenyum sinis mendengar lelaki itu yang mengemis cinta padanya.

"Tapi sayangnya aku gak bisa lagi melanjutkan hubungan ini denganmu, Rio. Aku sudah terlanjur benci denganmu! Sebaiknya mulai sekarang lupakan aku," balas Airin tanpa ada rasa kasihan sama sekali. Tangannya yang di pegang lelaki itu di sentak kuat hingga terlepas, lalu turun dari mobil dan segera berlari.

'Semoga saja mereka masih berada di restoran.'

"Taksi! Taksi!" tangan kirinya melambai, memberhentikan taksi yang kebetulan lewat.

***

Berkerut kening Zahra dan Azizah melihat pelayan menyerahkan dua kantong paperbag pada Azam.

"Abang, bungkusin buat Bunda ya?" tanya Zahra.

"Bukan, ini buat teman gue. Sudah, ayo pulang," ajak Azam, lalu melangkah pergi.

Zahra yang masih belum puas hati, berlari kecil mengikuti langkah lebar Azam.

"Abang, si Nenek Dayung kan belum kembali."

"So? Apa kalian ingin menunggunya? Kalau iya, biar gue pulang naik taksi," jawab Azam tanpa menghentikan langkah. Dia memang harus buru-buru. Takut kemalaman sampai di rumah Arumi.

"Ogah! Tapi, Zahra takut nanti Bunda nanyain dia."

"Gak usah lu pikirin, biar gue yang jelasin pada Bunda nanti."

"Eleg, gaya Abang mau jelasin. Yang ada di marahin Bunda, Abang malah diam seperti patung," sindir Zahra. Nyatanya memang begitulah. Setiap di marahin Bunda mereka, Abangnya itu hanya diam saja seperti patung.

1
pelangi
luar biasa sangat bagus
my heart
lanjut thor selalu nungguin kelanjutan ceritanya
Rafly Rafly
anak sopir yg nggak tau diri....dah bagus di pungut dari jalanan..malah bertingkah
Boby The Blind Massage Entertaiment AND Freelance (BOBY_freelance)
Ayo semoga semuanya cepat terbongkar
PengGeng EN SifHa
setelah purnama...NENEK DAYUNG... bermunculan
Ra'
jangan lupamampir di novel karya saya
Ra'
halo kak salam kenal, jangan lupa untuk singgah jg di novel karya saya
Fitri Yani
semangat up Thor
Ra': halo kak salam kenal, jangan lupa mampir di novel karya saya🙏
total 1 replies
kalea rizuky
g suka karakter ibunya tau agama tp bloon gedek bgt Q liat orang kek gt moga aja ada karma nya sayang anak boleh jalan Damai kan bisa kasih santunan atau cari donor kornea ini ngilang tanggungjawab gt aja kriminal loh ini
Ra': halo kak salam kenal, jangan lupa mampir di novel karya saya🙏
total 1 replies
kalea rizuky
anak salah di bela contoh burukk bgt harusnya tanggung jawab cari tau siapa yg di tabrak kasih santunan bloon kaya raya baik katanya tp gk ada akhlak
kalea rizuky
tau agama anak salah di bela bner kah ortunya azam.. aneh g cari tau korban anak nya
kalea rizuky
pecundang keluarga pencundang semua abis nabrak g cari tau siapa yg di tabrak ayank. egois ibuk tolol
kalea rizuky
anak salah di bela waras kah aneh
Fitri Yani
semangat up Thor
Rafly Rafly
wadadidaww../Tongue/
Ra': halo kak salam kenal, jangan lupa mampir di novel karya saya🙏
total 1 replies
Rafly Rafly
pantesan.. kirain siapa /Grin/
PengGeng EN SifHa
siapa talu telepati kalian menyatu jam🤭🤭🤭🤭
PengGeng EN SifHa: bener kan waaakkk
Sasa Sasa: wkwkkw🤣🤣
total 2 replies
PengGeng EN SifHa
SEMOGO LOLOS THOOOR...CIAYOOOO💪💪💪💪💪
Resyaaro
Bener2 bagus cerita uthor ini. Crazy up thorr👍💪
Rafly Rafly
di siarin.. anaknya pungut saja sekarang belagu...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!