NovelToon NovelToon
IKATAN SUCI YANG TERNODA

IKATAN SUCI YANG TERNODA

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Mengubah Takdir / Ibu Mertua Kejam / Pihak Ketiga / Romansa pedesaan
Popularitas:158.3k
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

Niatnya mulia, ingin membantu perekonomian keluarga, meringankan beban suami dalam mencari nafkah.

Namum, Sriana tak menyangka jika kepergiannya mengais rezeki hingga ke negeri orang, meninggalkan kedua anaknya yang masih kecil – bukan berbuah manis, melainkan dimanfaatkan sedemikian rupa.

Sriana merasa diperlakukan bak Sapi perah. Uang dikuras, fisik tak diperhatikan, keluhnya diabaikan, protesnya dicap sebagai istri pembangkang, diamnya dianggap wanita kekanakan.

Sampai suatu ketika, Sriana mendapati hal menyakitkan layaknya ditikam belati tepat di ulu hati, ternyata ...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Isyt : 29

Selepas kepergian Triani, sang majikan memanggil Sriana.

“Apa perlu saya carikan Cece (pembantu) part time yang lagi menunggu Visa untuk menemani kamu sementara waktu, Ana?”

Sriana yang duduk di bangku, berhadapan dengan para majikannya yang duduk di sofa, mendongak menatap sopan. “Kalau diperbolehkan, saya masih sanggup mengurus nenek seorang diri sampai pengganti Triani datang, Nyonya.”

“Kamu yakin?” meskipun sudah menyaksikan sendiri bagaimana terampil, penuh kehati-hatian serta kelembutan saat merawat ibunya, tetap dia memiliki sejumput rasa ragu.

“Iya, Nyonya.” Sriana mengangguk pasti.

Sang tuan ikut menimpali. “Mungkin akan memakan waktu lebih lama mendapatkan Cece baru. Kami perlu menyeleksi lebih ketat lagi, agar tidak dapat seperti Triani. Semisal kamu merasa kurang enak badan, langsung saja kabari kami.”

Mengambil tenaga kerja tidak bisa instan, terlebih kalau menginginkan yang dari negara asal, bukan yang sudah ada di Hongkong – akan memakan waktu paling cepat tiga bulan.

“Baik, Tuan.”

Putra nenek yang nomor dua juga ikut berbicara. “Apa kamu tidak keberatan kalau bekerja dipantau cctv?”

“Tapi kamu tenang saja, kamera pengawas itu tidak ada dipasang ditempat sangat privasi untukmu, hanya ruang terbuka, dan kamar nenek,” cepat-cepat dia menambahkan.

“Tidak apa-apa, Tuan. Saya bisa menerimanya, malah senang. Jika ada apa-apa disini, kalian bisa langsung mengetahuinya.”

Ketiga sosok majikan itu menghela napas lega, mereka tidak menanyakan kenapa selama ini sang pembantu bungkam. Sudah cukup bukti didapat, sedikit tahu mengenai pribadi Sriana – irit bicara, lebih banyak mendengarkan, dan cekatan.

“Perihal makanan untuk kamu dan nenek, setiap tiga hari sekali – nanti saya kirim bahan olahan, bisa disimpan di kulkas. Jika dirimu menginginkan sesuatu tinggal katakan saja. Apa bisa diterima, Ana?”

"Bisa, Nyonya. Saya juga punya sahabat, tinggal disebelah hunian ini, setiap hari dia pergi ke pasar. Jadi, bila sewaktu-waktu ada keperluan mendesak, saya bisa minta tolong kepadanya,” ia tidak mempermasalahkan perihal konsumsi.

Nyonya pun mengangguk, dia sudah banyak mendengar dari mulut ibunya tentang gadis sebelah rumah yang setiap pagi hari menyapa hangat.

“Kalau seperti itu, saya berikan uang makan kamu.” Diambilnya lembaran uang dalam dompet, dihitung cepat lalu diberikan ke Sriana. “Kamu tetap bebas memakai alat masak, bahan makanan yang saya kirim.”

Demi menjaga rasa sopan, Sriana tidak menghitung lembaran kertas berwarna merah itu, dia menunduk mengucapkan terima kasih.

Kemudian ketiga majikannya memberikan amanah, serta mengingatkan. Jika ada apa-apa diharuskan langsung menghubungi mereka. Sesudahnya berpamitan pulang ke hunian masing-masing.

***

Wanita yang sudah masuk ruang tunggu keberangkatan di Hong Kong International Airport ( HKIA), sibuk mengadu ke ibunya.

“Kalau kamu pulang, siapa yang mengawasi si bodoh itu?!” pekik nek Ita. Suaranya terdengar geram sekaligus cemas.

“Ibuk tenang ae, kita masih tetep bisa nyetir Sri. Selagi Ambar, Tian, diasuh Agung – dia ndak bakalan neko-neko.”

“Yungalah Tri, Triani! Kok yo dirimu guoblok e kebangetan. Uang lima puluh juta sudah dijanjikan, gaji perbulan empat belas juta telah didepan mata, bisa-bisanya lepas, hilang begitu saja! Ancen pekok kowe iku!” Nek Ita memaki putri kandungnya sendiri.

Triani yang masih belum bisa menerima kenyataan, seperti mimpi. Tubuhnya juga letih, serta jiwa sedikit terganggu langsung emosi mendengar nada tinggi itu. “Ya aku ndak tahu kalau diam-diam majikan kurang ajar itu masang cctv!”

Suaranya menarik beberapa orang yang sama sepertinya, menunggu keberangkatan.

Triani langsung sadar, dia merendahkan nadanya. “Wes ta lah, rumah itu bakalan jadi milik kita. Percaya sama aku! Agung sudah tak wanti-wanti, bagaimanapun caranya Sri harus nambah kontrak. Biar kita bisa terus moroti dia tiap bulan.”

Intonasi Ita tetap tinggi, sampai urat leher menonjol. “Awas ae kalau sampai karena kebodohanmu, semua yang sudah kita bayangkan sirna tersapu kenyataan. Kamu juga, pulang nanti kudu bisa maksa Agung menikahimu, biar dia tetap dalam kendali kita. Ibuk denger, bisnis karaoke nya bertambah maju. Kata Wiyah, mau buka cabang di lain tempat, tapi nunggu kiriman dan uang bonus Sriana.”

“Kapan kira-kira Sri tanda tangan kontrak baru?” tanya lagi.

“Tiga atau dua bulan lagi,” jawabnya setelah menghitung sisa masa kontrak Sriana.

“Bagus. Sebisa mungkin kalian kudu main cantik, jangan sampai dia tahu sebelum waktunya tentang dirimu main serong dengan suaminya,” Ita memperingatkan.

“Iyo!” jawab Tri cepat. Kepalanya terasa berdenyut-denyut.

Triani terus mengumpat, rasanya dia ingin menjerit sekuat-kuatnya. Perut lapar, tenggorokan terasa kering, dia kelaparan. Tadi tidak kepikiran membeli makanan, sudah di ruang tunggu baru ingat.

“Kok jadi ngenes banget gini to?” ratapnya seraya memandang pesawat dari balik kaca transparan.

“Harusnya sekarang aku berleha-leha sambil vcs Agung, lalu menikmati pemandangan bagaimana Sri pontang panting ngurus nenek, bereskan rumah. Huff ….” helaan napasnya terdengar penuh beban.

Triani menyandarkan kepala pada belakang kursi besi. “Salahe di mana? Kapan kamera iku di pasang?”

Pertanyaan itu entah sudah berapa puluh kali digumamkan, dia penasaran sejak kapan hunian yang sudah hampir enam tahun ditinggalinya ada kamera pengawas.

Mau bertanya ke Sriana, gengsi. Dia juga masih sangat emosi, menuduh tanpa bukti.

Triani larut dalam pikirannya sendiri, batinnya sungguh berisik – menerka, menyimpulkan, menuduh, memaki adik sepupunya.

“Jancook kowe Sri! Gara-gara dirimu aku didepak dari Hongkong. Dikasih hati ternyata minta jantung kamu itu, kalau bukan karena ku – mana mungkin bisa kemari,” kembali ia mengumpat kala teringat kejadian beberapa jam tadi. Sampai lupa menukar uang dolar ke rupiah, untung ada sedikit di dalam dompet.

***

“Terima kasih ya Allah. Satu persatu doa hamba Engkau ijabah.” Sriana menadahkan tangan, dia tengah bersujud lalu duduk di atas sajadahnya.

Buliran air mata mengucur deras, hatinya kian lega. Kepulangan Triani membawa dampak perubahan besar. Mempermudah dirinya menjalankan rencana-rencana berikutnya.

“Hamba mohon ya Rabb, tolong lindungi Ambar dan Septian. Jauhkan mereka dari marabahaya, tangan jahat.” Kedua tangannya menengadah, berdoa dengan sungguh-sungguh.

Sriana memiliki ketakutan tersendiri, kepulangan Triani ke Indonesia memang menguntungkan Sriana, tapi juga bisa jadi duri ke buah hatinya kalau mereka tidak hati-hati.

Setelah selesai menyelesaikan sholat isya, Sriana melepas mukenah, melipat sajadah, lalu duduk di lantai kamar lantai dua.

“Besok aku harus meluangkan waktu memindahkan kasur itu, ndak sudi duduk di tempat yang pernah dijadikan maksiat!” ia enggan menyentuh busa ranjang yang ditiduri oleh Triani.

Dering ponsel mengalihkan perhatian Sriana, bibirnya menyunggingkan senyum culas. “Ndak biasanya kamu telepon, pasti ada maunya ….”

Baru saja dia menggeser tanda menerima panggilan, sudah disapa suara lembut sarat bujukan.

“Dek, lusa aku mau ngajak Ambar dan Septian ke kolam ikan, biar mereka tahu kalau bisnis bapaknya mulai maju. Hem … awal bulan nanti, bayaran kamu pasti lebih banyak ‘kan? Tadi ibunya Traini datang kesini, ngasih tahu kalau anaknya dipecat. Sriana, usahakan uang tujuh juta ya, untuk bayar tukang buat kolam baru. Bisa ‘kan …?”

.

.

Bersambung.

1
bunda fafa
yess...mantull... biarkan mokondo itu terhempas jd gembel jalanan 🤣🤣
bunda fafa
basi.. jyjyk 🤮
sryharty
Tian Ambar lagi goleti OPO nduuk
semoga berhasil
kacublik bikin para penghuni rumah Sri Podo teler sek Yo Ben Tian Ambar berhasil sek
sryharty
jijaaaaaayyy,,
sryharty
ko mendadak pengen panggil Rukmi buat nyantet agung dan trindil
bunda fafa
love you duit itu yg bener 😤🤦
bunda fafa
pen tau jawabannya si mokondo 😁😁
bunda fafa
dikira sri masih doyan sm km apa? najis yg ada🤦 dan satu lg tdk semua perempuan itu segatal sundel tri kesayangan mu itu 😏
bunda fafa
pekok...baru sj merayu mendayu2 skr matre nya dikeluarin 🤦
bunda fafa
bagus Sri...harus bs berkamuflase dengan sempurna saat menghadapi badjingan
bunda fafa
dak dek..kl butuh sj manggil dek coba biasanya sra Sri sj manggilnya..stop sri km hrs jd raja tega kl sama si mokondo sialan itu
bunda fafa
jd simalakama...kl sundel di HK sriana yg gak bs bebas vc sm buah hatinya tp kl sundel pulang kampung Tian sama Ambar yg tertekan dan akan di sakiti
Titik wildan
thor,novelmu ini seperti asupan wajib 3xsehari,bener2 nyandu dan bikin laper,nungguin terus update nya,dan langsung di lahap kalau ada notif🤣🤣maksih🙏🙏
bunda fafa
mmg susah kl org sudah kena penyakit hati itu🤦 bukannya nyadar malah mengumpat,marah dan dendam sm org yg justru km sakiti😤
bunda fafa
dasar otak omes🤦yg dipikirkan vcs sj..mana sama suami saudara sendiri pula😤
bunda fafa
ada ya seorang ibu mendukung putri nya jd pelakoorrr 😏
SasSya
semoga dalam lindungan Nya za kalian nok_leeee
semoga berhasil ambil Semua yg berharga,🤲🤲🤲
SasSya
baguuuuuusss
ada paparazi
lek Dimas?
bunda fafa
ibu macam apa ita ini??🤦🤦kok justru nyuruh anaknya minta dinikahin si mokondo yg notabene suami keponakan nya sendiri 🤦
SasSya
najoong!!!!🤮🤢


naaaaaa kaaannnn
sudah lama hubungan mereka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!