Kisah ini lanjutan dari KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS seasons 1
Banyak adegan kasar dan umpatan di dalam novel ini.
Cerita akan di mulai dengan Cassia, si Antagonis yang mendapatkan kesempatan terlahir kembali, di sini semua rahasia akan di ungkap, intrik, ancaman, musuh dalam selimut dan konflik besar, kisah lebih seru dan menegangkan.
Jangan lupa baca novel KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS season 1 agar makin nyambung ceritanya. Happy reading!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senjaku02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24
Beberapa hari berlalu dengan penuh harap yang membuncah, hingga akhirnya hari yang ditunggu-tunggu itu datang juga Natal tiba dengan gemuruh sukacita yang menyentuh setiap sudut hati.
Rumah-rumah dipenuhi gelak tawa dan pelukan hangat, ketika keluarga dan sahabat berbondong-bondong datang, menyambung tali kasih yang terkadang merenggang oleh waktu.
Meja-meja dipenuhi oleh beragam hidangan menggoda, cokelat manis meleleh di lidah, permen berwarna-warni berkilau seperti bintang kecil, dan kue-kue lezat yang menggoda hasrat.
Namun, bukan hanya santapan yang membuat hati berdentum, tapi juga momen bertukar kado setiap bungkus kecil mengandung harapan dan doa, menghidupkan semarak Natal dengan cinta yang tulus.
Senyum merekah di wajah mereka, seolah udara dingin pun luluh oleh kehangatan persaudaraan yang tercipta.
Di hari itu, kebahagiaan bukan sekadar hadir, tapi membanjiri jiwa tanpa henti.
Begitu juga di kediaman Yazeed.
Rumah yang biasanya sunyi itu kini bergemuruh dengan kehadiran tamu istimewa, membuat setiap sudutnya berdenyut penuh warna dan kehidupan.
"Silakan masuk, selamat Natal, Jeng. Terimakasih untuk hadiahnya pakai bawa beginian segala?" Crystal menyambut Margaretha dengan pelukan hangat, tangan yang segera meraih bingkisan penuh kasih yang dibawa sang tamu.
"Tidak repot sama sekali, Jeng. Natal kan momen penuh makna, harus dirayakan bersama," jawab Margaretha, senyumnya merekah seperti cahaya lilin di malam Natal.
"Selamat Natal, Leon," Thomas menyapa dengan hangat, jabat tangannya penuh kebahagiaan yang tak terbendung.
"Selamat Natal juga, Thomas," balas Leon, matanya berbinar seolah menyimpan harapan baru. Para orang tua duduk bersama, melantunkan cerita dan tawa yang selama ini terpendam.
Di tengah dentingan lonceng dan aroma kue Natal, kebahagiaan yang sulit diungkapkan mengalir deras dalam setiap detik perayaan sebuah Natal yang berbeda, yang menancapkan makna mendalam di hati mereka semua.
Sementara itu, di sudut lain, Dax, Vladimir, dan Cassia saling bertukar ucapan selamat Natal dengan kehangatan yang mengalir dalam setiap kata.
"Selamat Natal, Dax," suara Vladimir terdengar hangat.
Dax membalas dengan senyum tipis, "Selamat Natal, Vladimir."
Setelah itu Cassia menatap Dax "Selamat Natal, Dax," ucap Cassia dengan senyum manis yang membuat hati Dax berdebar.
Dax menatap Cassia dengan penuh arti, "Selamat Natal juga, sayang."
Detik itu, ruang itu seakan dihiasi oleh kehangatan yang lebih dari sekadar kata-kata, sebuah janji tak terucap yang menggantung manis di antara mereka.
Tak lama kemudian, orang-orang mulai berdatangan pertama keluarga Fredericka, disusul Thompson, Parker, Hugo, hingga keluarga Wilson dan banyak lainnya.
Satu per satu wajah-wajah akrab mengisi ruang keluarga Yazeed yang luas, mengalirkan kehangatan dan gelak tawa.
Di bawah gemerlap lampu Natal, kebahagiaan membuncah, menyatukan jiwa-jiwa dalam hangat pelukan kebersamaan yang tak terlupakan.
...****************...
Sore itu suasana Natal masih terasa hangat, di kursi taman yang dipenuhi bunga indah dengan suasana sore yang tampak tenang. Cassia duduk di kursi bersama teman-temannya membahas soal rencana liburan.
"Jadi kemana kita akan pergi?" Arzhela semangat menatap teman-temannya satu persatu.
"Kita belum memutuskan, makanya aku memanggil kalian semua untuk membahas ini," jelas Cassia, ini adalah liburan Natal pertamanya setelah terlahir kembali, dan ini pula adalah liburan Natal pertama sejak ia mengenal Darian.
"Jadi kalian ingin kemana?" tanya Cassia, dia menatap teman-temannya satu persatu seolah mencari jawaban dari liburan yang mereka impikan.
"Bagaimana kalau ke waterpark? Aku dengar ada waterpark yang baru buka, dan yang aku lihat waktu lewat hari itu, tempatnya ramai juga ada di pusat kota," Veronica mengusulkan, kemarin sebelum Natal, ia sempat pergi ke rumah saudaranya dan ya melewati berbagai jalanan ramai hingga tempat-tempat indah lainnya.
"Wah, boleh itu, ini musim panas dan baik juga untuk main di waterpark," Arzhela setuju, gadis pecinta renang itu menyukai ide dari Veronica.
"Aku pun setuju, tidak ada salahnya kesana mencoba pengalaman baru di waterpark baru, bagaimana?" Rose mengusulkan, dia dan Arzhela ada pecinta renang, walaupun memiliki kolam renang sendiri. Namun, bermain renang di kolam waterpark jauh lebih baik.
"Aku setuju saja jika kalian sudah memutuskan!" angguk Cassia, dia tahu waterpark itu milik salah satu pengusaha kaya yang berbisnis dengan Dax Leonel Yazeed, di kehidupan dulu waterpark jtu. Namun, berakhir bangkrut karena Darian yang menyabotase semuanya.
Cassia melirik Dax, pemuda itu tenang dan tampak tak peduli dengan sekitar, dia tahu Dax pengusaha sukses dengan banyaknya usaha besar yang berhasil menjadikan dia pengusaha muda terkaya tanpa embel-embel Yazeed di belakangnya.
Namun, semua usaha itu hancur karena Darian, pria itu licik dan karena tak ingin kalah dengan Dax yang cerdas juga cerdik, Darian berani menusuk Dax dari belakang. Dan berhasil menyingkirkan Dax lewat kecelakaan maut yang merenggut nyawanya secara paksa.
"Ada apa?" Arzhela menyentuh pundak Cassia, mereka sibuk membahas rencana ke waterpark. Namun, Cassia justru sibuk dengan dunianya sendiri.
"Oh, tidak apa, aku hanya merasa liburan kali ini akan benar-benar menyenangkan," kata Cassia, dia tersenyum lembut, seolah menutup semua kegundahan dan rasa dendam di dalam matanya.
Arzhela hanya mampu membalas senyum itu, tanpa kata dia memeluk Cassia dan berbisik,"Jika butuh bantuan, kamu bisa hubungi aku!"
Cassia hanya mampu mengangguk, membalas pelukan Arzhela, dan mendadak semua sahabatnya memeluknya dengan erat juga hangat.
...****************...
Sedangkan di sisi lain.
"Ini hadiah Natal untuk putri Mommy," Olivia menyerahkan sebuah paperbag berwarna coklat pada Amelia yang di dalamnya ada sebuah kota berpita merah.
"Mom, Terima kasih!" kata Amelia, dia memeluk Olivia dengan cinta. Tak lupa Amelia pun menyerahkan kado yang tak kalah cantik pada sosok Olivia.
Olivia menoleh, dia menatap Nafisha, ini adalah Natal pertama Nafisha di sini, senyum hangat menghiasi wajah Olivia, binar cinta itu tak bisa di bohongi bahwa ia bahagia melihat putri kandungnya."Ini, kado untuk kamu, Nak!" Olivia menyerahkan paperbag berwarna abu-abu pada Nafisha.
Sedangkan Nafisha, ia menerima Paperbag itu, dia melihat di dalamnya ada sebuah kotak berwarna senada dengan paperbag dengan pita kuning di dalamnya.
"Terima kasih, ini kado untuk Mommy!" kata Nafisha, ia memberikan hadiah pula, sebuah hadiah yang ia pilih sendiri untuk Olivia.
Selain Olivia, Nafisha pun mendapatkan hadiah dari Lucas dan Liam, juga dari Amelia yang tampak mewah.
"Ini, untukmu!" kata Amelia, dengan tangan yang terulur menyerahkan kotak berpita hijau pada Nafisha.
Amelia memeluk, dia berbisik pelan,"Kau akan lihat kejutan sebenarnya bukan ada pada kado, tapi pada sesuatu yang lebih bagus, jadi bersiaplah!" bisikan itu seperti sebuah ancaman halus di telinga Nafisha.
Pelukan terlepas, Nafisha melihat senyum tipis. Namun, ia yakin senyum itu penuh arti yang berbahaya dan ia harus berhati-hati pada Amelia.
'Apa yang akan ia lakukan?' pikir Nafisha dengan perasaan yang mendadak cemas tanpa sebab.
selalu d berikan kesehatan 😃