NovelToon NovelToon
Dijual Paman, Dibeli Mafia Arogan

Dijual Paman, Dibeli Mafia Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Beda Usia / Roman-Angst Mafia / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Hidup Arabella hancur ketika pamannya tega menjualnya pada Edward Frederick, seorang mafia berkedok Ceo yang terkenal kejam, dingin, dan arogan, hanya demi melunasi hutang akibat kebangkrutan perusahaan.

Dengan kaki kanan yang cacat karena kecelakaan di masa lalu, Arabella tak punya banyak pilihan selain pasrah menerima perlakuan sang suami yang lebih mirip penjara ketimbang pelindung.

Perlahan, keduanya terseret dalam permainan hati, di mana benci dan cinta tipis perbedaannya.

Mampukah Arabella bertahan dalam pernikahan tanpa cinta ini? Ataukah justru dia yang akan meluluhkan hati seorang Edward Frederick yang sekeras batu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 29

Ara berdiri di depan cermin, menatap pantulan dirinya yang tampak tenang, tapi di dalam dadanya bergejolak perasaan aneh yang sulit dijelaskan.

Edward duduk di sofa, menunggunya sembari menatap layar ponselnya tanpa bicara. Entah sejak kapan sikap dinginnya kembali.

“Ed,” panggil Ara perlahan.

Edward menoleh sekilas, hanya menggumam pelan, “Hm?”

“Aku… aku ingin pulang agak terlambat hari ini. Ada urusan,” ucap Ara hati-hati, menimbang kata-katanya agar tidak menimbulkan pertanyaan.

“Urusan apa?”

Ara terdiam. Ia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya bahwa ia akan menemui dokter Daniel untuk terapi kakinya. Ia tidak mau Edward tahu bahwa ia diam-diam berusaha sembuh tanpa bantuannya.

Ara tidak mau dianggap menyusahkan.

“Cuma… ada yang harus kukerjakan di luar,” jawabnya akhirnya.

Edward menautkan alis, tapi tidak banyak bertanya.

“Baiklah kalau begitu,” katanya datar. “Aku juga harus buru-buru kembali ke mansion.”

Ara tersenyum kecil, pura-pura tidak tahu kalau Edward akan menemui Julia. Kekasih Edward sekaligus wanita yang selalu menjadi bayang-bayang dalam rumah tangga mereka.

“Kalau begitu, kita sama-sama sibuk hari ini,” ucap Ara mengalihkan perhatian.

Edward mengangguk tanpa menatapnya lagi. Ada jeda aneh di antara mereka, seolah udara di ruangan itu mendadak membeku. Ia kemudian berdiri, mengambil dompetnya, dan menarik beberapa lembar uang.

“Ini untukmu. Kalau kau butuh sesuatu, jangan ragu pakai,” ucapnya sambil mengulurkan tangan.

Ara menatap uang itu beberapa detik sebelum akhirnya menerima.

“Terima kasih,” jawabnya pelan.

Edward berharap Ara akan menahannya, setidaknya bertanya ke mana ia pergi, atau menunjukkan sedikit rasa khawatir.

Tapi istrinya malah hanya mengangguk dan menunduk dalam diam.

“Aku pergi dulu,” katanya singkat.

Ara hanya bisa tersenyum samar. “Hati-hati di jalan.”

Suara pintu tertutup membuat hatinya terasa hampa. Ia berdiri di tengah ruangan yang mendadak sunyi. Udara seolah kehilangan hangatnya begitu Edward pergi.

“Dia bahkan tak menoleh,” gumamnya lirih.

Ara menarik napas panjang, berusaha menyingkirkan rasa kecewa yang menyesakkan dadanya. Ia menggenggam uang di tangannya erat-erat, lalu berjalan ke kamarnya untuk mengambil tas kecil dan syal.

Hari ini jadwalnya untuk terapi. Sudah dua hari sejak terakhir kali ia ke rumah sakit.

Dokter bilang, jika Ara tekun, ia bisa berjalan normal lagi tanpa tongkat. Itu menjadi harapan terbesar dalam hidupnya sekarang.

Ara keluar kamar hotel dengan langkah pelan, masuk lift sambil menahan sedikit nyeri di area intim dan juga kakinya.

Sesampainya di luar hotel, ia melambaikan tangan memanggil taksi.

“Ke rumah sakit, ya,” ucapnya pada sopir.

“Baik, Nona,” jawab sang sopir ramah.

Selama perjalanan, Ara bersandar di kursi dan menatap keluar jendela. Pemandangan kota Milan tampak hidup.

Orang-orang berlalu lalang, mobil berlomba menembus lalu lintas. Tapi di dalam taksi itu, Ara merasa seperti penonton di dunia yang bergerak tanpa dirinya.

Ia menatap tangannya yang menggenggam syal. “Mungkin memang begini caranya menjadi istri seseorang yang tak pernah bisa kucapai,” bisiknya lirih.

Pikirannya melayang pada Edward. Meskipun sering dingin, suaminya tetap sosok yang membuat jantung Ara berdebar hanya dengan satu tatapan.

Tapi ia tahu, Edward masih menyimpan nama wanita lain di hatinya. Julia. Nama yang terus menghantui setiap doa Ara di malam hari.

“Kalau aku sembuh nanti…” gumamnya, “aku ingin membuatnya melihatku bukan sebagai beban, tapi sebagai wanita yang bisa berdiri di sisinya.”

Sesampainya di rumah sakit, Ara langsung menuju ruang fisioterapi. Ruangan itu bersih dan tenang, dengan aroma antiseptik yang lembut.

Dokter Daniel sudah menunggunya di sana.

“Ara, akhirnya kau datang juga,” sapanya ramah.

“Dokter?”

“Mulai sekarang percayakan semua padaku,” ucap Daniel.

Ara tersenyum kecil. “Terima kasih, Dok. Aku akan bersemangat!”

Daniel mengangguk. “Itu semangat yang bagus. Sekarang, kita mulai latihan hari ini, ya?”

Ara duduk di kursi dan mulai mengikuti instruksi Daniel. Ia menekuk kakinya perlahan, lalu mencoba menapakkan tumit ke lantai.

Nyeri itu masih terasa, tapi kali ini lebih ringan dari sebelumnya.

“Bagus sekali,” puji Daniel.

Ara tersenyum bangga, meski keringat mulai membasahi pelipisnya.

“Aku ingin sembuh lebih cepat, Dok. Aku ingin bisa berjalan normal lagi.”

Daniel menatapnya sejenak. “Untuk seseorang?” tanyanya.

Ara terdiam. Tatapan matanya menerawang jauh.

“Untuk diriku sendiri,” jawabnya akhirnya. “Dan mungkin… untuk seseorang juga.”

“Kalau begitu, aku akan membantu sekuat tenaga.”

Sesi terapi berakhir menjelang siang.

Ara berdiri di depan pintu kaca, merapatkan syalnya, dan menatap langit yang indah dengan butiran salju yang jatuh itu.

Edward mungkin sedang bersama orang lain. Tapi entah mengapa, hatinya tetap berharap pria itu pulang dengan selamat, dan mungkin menatapnya sekali saja dengan cara berbeda.

“Suatu hari nanti, aku akan bisa berjalan menemuimu tanpa takut jatuh lagi,” bisiknya pelan. “Dan saat itu tiba, aku tak akan mundur lagi.”

Senyum kecil terukir di bibir Ara. Karena ia tahu, kesembuhan bukan hanya soal kaki tapi juga soal hati yang mulai belajar berdiri sendiri.

1
Leny Wijaya
lanjut thor🤭💪💪💪
Leny Wijaya
mantap Ed kau telah sadar akan penghianatan julia🤣baru sdaarkan klo Ara istrimu moga kalian bahagia dan secepatnya ara hamil 💪
Kinara Widya
lanjut kak...makin seru
Senja: siappp
total 1 replies
partini
good job Alex no no my death note
pernah lihat film ga Thor
Senja: Pernah kalau film, yakuza, mafia palimg 365 days tu kebanyakan anuuuu😭
total 1 replies
Eva Wahyuni
alex ini kayak peramal ya 😂..
si detektif kecil kayak Conan 😄😄😄..
Senja: hehe/Joyful/
total 1 replies
partini
jangan panggil dia anak kecil Tante
badannya aja yg pitik ga sama isi kepala nya,,
Senja: /Facepalm/
total 1 replies
Ariany Sudjana
Edward jujur saja kamu ga tahu kalau jalang yang kamu pelihara itu murahan 🤣🤭 kamu itu mafia, tapi bodoh, lebih wise Alex, padahal masih kecil . ara juga bodoh, kok ga jujur kalau kamu itu lagi terapi
Eka Uderayana: bener banget... Edward lelet banget dalam bertindak.... harus nya langsung buang Julia .. setelah itu fokus dengan Ara...Ara juga nggak terus terang sama Edward tentang terapi kaki nya
total 2 replies
partini
hemmm katanya udah tau,heleeh malu yahh kurang update wkwkwk
Rida Arinda
padahal emang gx tau ya Edward 😏😏😏
Leny Wijaya
Akhirnya Edward tau klo julia brkhianat padanya😄😄mampus tinggal di buang jauh2 aja
Leny Wijaya
Lanjut thor jangan biarkan julia merusak rumah tangga Ara dan Edward,Alex cepat bongkar semua kebusukan julia dgn laki laki lain biar Edward sadar akan dirinya yg memuja julia yg org gak baik dan biar secepatnya mencintai Ara sampai bucin kayak Diego😄😄🤭🤭
partini
aihhh kasih lah sedikit yg lebih extrim Lex biar seru gitu ,,,kenapa ku merasa di sana dan sini aura Alex dominan like Star kebanting ini Diego ga Edward Alex ga ada obat
Eka Uderayana: wkwkwkwk 😁
total 5 replies
tia
harus menunggu besok 🤣,,,pasti lebih seru
Senja: /Facepalm//Slight/
total 1 replies
partini
good story 👍👍👍👍👍
Senja: Trima kasih kakak🙏
total 1 replies
partini
aihhhh kamu mau apa Alex sama Jul Jul ,, mau apapun boleh lah
dari pada uncle mu yg 1/2 ons
aihhh mau ngapain merek apa Edward mau ngetes lolipop nya Sam Jul Jul
Senja: Bisa jadi🤣
total 1 replies
Ariany Sudjana
masak mafia sekelas Edward mau dibodohi sama Julia? malah lebih cerdas Alex 😄
Eka Uderayana: oke Thor 👍
total 7 replies
Mecca Delsa
Up yg banyak dong thor
Senja: siapppp🙏
total 1 replies
partini
pas sekali dua duanya datang ,,ayo Lex beraksi kamu pasti tau kan si Jul Jul wanita macam apa
Leny Wijaya
Thor jgn biarkan Edward kembali ma julia lagi kasian Ara nya 🤭takutnya hamil 😄😄😄
Leny Wijaya
dasar Edward tntng jul jul ttp aja manut, gmna nasib Ara klo edward kembali ma jul jul🤭moga aja gk bisa berdiri klo edward ma jul jul😃😃😃ttp ara yg bisa buat dia brdiri😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!