❗ PERHATIAN ❗
Cerita ini hanya ada di noveltoon saja.
Reel karya author astiana cantika, kalau ada yg plagiat mohon di laporkan 🙏.
Cassandra Stacey Atmaja, adalah anak yatim piatu yg di adopsi oleh wanita paruh baya, dan menjadi anak angkat kesayangan nya.
Suatu malam ibu angkat Cassandra meninggal karena suatu penyakit, sebelum kepergiannya, ibu angkat Cassandra mewariskan sebuah rumah mewah yg terletak di desa Wangun sangit dan perusahaan yg bergerak di bidang properti di kota J.
Sebelum kematian ibu nya. ternyata ibu nya menyimpan sebuah rahasia besar yg membuat Cassandra begitu terkejut dengan fakta tersebut.
Nantikan kisah Cassandra selanjutnya!
happy reading 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon astiana Cantika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29 KISS PAGI NYA CASSIE
Damar akhirnya meninggalkan vila jati saat itu juga dengan perasaan kalut dan sedih nya.
Saat ini diri nya yakin bahwa suami dari Wulandari pasti mencari istri nya karena hampir seharian Wulandari tidak ada kabar.
Dan benar saja, di pertengahan Desa Damar melihat para warga banyak yg berlalu lalang menyebar informasi bahwa penari muda dan cantik istri nya bodang tidak terlihat seharian bahkan teman Wulandari yg satu profesi pun tidak melihat kehadiran Wulandari di hajatan kepala desa sebelah.
Begitu lah bisik-bisik para warga yg di dengar Damar, dengan hati yg berdebar kencang damar pun berniat melanjutkan perjalanan nya, tapi tiba-tiba sosok bodang mengetuk kaca mobil nya.
TOK
TOK
TOK
"Permisi kang, apakah saya boleh bertanya.?" Ucap bodang.
Damar pun menurunkan kaca mobil nya.
"Y-ya, mau bertanya a-apa.?" Ucap Damar dengan susah payah menormalkan kegugupan nya.
"Ini kang, apakah akang ada melihat seorang wanita menggunakan pakaian penari di sekitar sana.?" Ucap bodang menunjuk area vila yg tidak boleh di masukin sembarang orang kalau tidak berizin.
"Tidak, saya tidak melihat nya, saya buru-buru, permisi." Ucap Damar langsung menjalankan mobil nya melanjutkan perjalanan menuju ke kota.
Bodang hanya menatap nanar kepergian mobil milik Damar.
"Kenapa gelagat nya seperti orang gugup,? Sudahlah mungkin akang itu benar lagi sedang terburu-buru." Gumam bodang.
Bodang dan warga pun menyisir jalanan demi jalanan, semak-semak, sungai bahkan hutan di desa tersebut tapi sama sekali tidak menemukan jejak Wulandari, berhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan Wulandari sampai saat ini bahkan tidak ketemu tubuh nya atau mungkin jasad nya, entah mati atau hidup semua warga bahkan sudah pasrah, tapi tidak bagi bodang, walaupun bertahun-tahun, dirinya berusaha masih dengan setia mencari keberadaan Wulandari istri nya.
.
.
Cassie pun bangun terduduk dari tidur nya dengan nafas memburu, keringat dingin membasahi dahi nya.
Narendra yg berada di samping Cassie pun terkejut dengan pergerakan kasar Cassie.
"Kenapa Stacey, kamu bermimpi.?" Ucap Narendra yg juga duduk di samping Cassie tak lupa menyodorkan segelas air kepada Cassie yg di ambil nya dari atas nakas.
"Aku gak apa-apa Naren." Ucap Cassie meneguk air di gelas tersebut.
Jam di dinding pun menunjukkan pukul 05.15. Pagi, Cassie tidak lagi tidur melainkan dirinya langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Beberapa saat kemudian Cassie pun telah selesai dengan mandi nya dan juga berganti pakaian di walk in closet milik nya.
"Naren, aku ke dapur dulu nya, kamu mau dibikinin apa.?" Ucap Cassie.
"Kopi hitam saja sayang, seperti biasa." Ucap Narendra.
Cassie pun mengangguk kan kepala nya dan akhirnya dia pun keluar dari kamar milik nya.
Cassie pun melintas di depan pintu kamar kakek buyut nya.
"Mimpi itu serasa nyata, aku akan mencari tau nanti, lebih baik aku ke dapur dulu." Gumam Cassie yg langsung menuruni tangga.
Sesampainya di dapur ternyata maksu dan Sri sedang memasak.
"Maksu, Sri, semangat banget pagi-pagi udah masak." Ucap Cassie tersenyum.
"Eh non Cassie, iya non kebetulan pagi ini memang agak awal bangun nya, non Cassie perlu apa biar maksu bikin kan." Ucap maksu tersenyum pada Cassie.
"Gak usah maksu, aku hanya ingin bikin kopi untuk Naren, tadi nya mau masak sarapan , ternyata maksu dan Sri udah masak duluan jadi aku hanya bikin kopi aja maksu." Ucap Cassie langsung mengambil kopi dari lemari.
"Baiklah non, maksu dan Sri selesai kan masakan dulu, nanti kalau sudah selesai, maksu akan panggil Non buat sarapan." Ucap maksu yg tengah mengaduk sayur tumis.
"Okelah kalau begitu." Ucap Cassie tertawa.
maksu hanya tersenyum melihat nona muda nya tertawa, dalam hati maksu bersukur melihat nona muda nya dapat tertawa lepas seperti itu setelah meninggal nya nyonya mereka.
Cassie pun berjalan kembali ke kamar nya sambil membawa segelas kopi dan buah yg sudah di potong nya tadi.
Sesampainya di kamar , Cassie pun melihat Naren sudah mandi dan saat ini sedang memeriksa email laporan di laptop milik nya.
"Naren, ini kopi pesanan kamu, sebelum minum kopi , makan buah dulu ya." Ucap Cassie penuh perhatian.
"Terimakasih Stacey, CUP." Ucap Narendra dan langsung mengecup pipi Cassie yg sedang menunduk di hadapan nya.
"Astaga Naren, aku kaget tau." Ucap Cassie.
"Kecupan good morning Stacey." Ucap Narendra dengan suara deep voice nya.
"Kok gue merinding yah." Gumam Cassie tapi masih bisa di dengar oleh Narendra.
"Aku Kamu Stacey, no gue ." Ucap Narendra masih dengan suara deep voice nya.
"Kabur aja kali ya, gak enak nih perasaan gue." batin Cassie yg hendak beranjak dari sisi Narendra.
Tapi Narendra yg peka langsung menggendong Cassie ala karung beras dan langsung menuju kasur milik mereka.
Aaargghhh Naren.
"Ini masih pagi." Ucap Cassie yg saat ini sedang di kukung Narendra.
"Aku menginginkan mu Stacey." Ucap Narendra.
"Aarhhh Naren."
Sagara yg tak sengaja melintas di depan kamar milik Cassie tak sengaja mendengar suara de$4han cassie karena pintu kamar nya renggang sedikit, walaupun Narendra dan Cassie tengah bercumbu dalam selimut tebal mereka, tapi Sagara tau apa yg sedang Narendra dan Cassie lakukan.
Sagara memegang dada nya yg terasa sesak mendengar hal itu, tanpa lama-lama Sagara pun pergi dari depan kamar milik pasutri tersebut.
Sagara saat ini sedang duduk di gazebo sambil memakan buah yg tadi di ambil nya dari meja makan.
Dirinya masih dengan tatapan kosong memandang hamparan rumput-rumput yg tertata rapi di taman.
"Sakit sekali ya tuhan, melihat wanita yg ku cintai di Sentuh laki-laki lain walaupun itu suami nya sendiri." Gumam Sagara memandang langit yg masih abu-abu karena tertutup embun pagi.
.
Satu jam kemudian Narendra dan Cassie pun menyudahi kegiatan pagi mereka.
"Ih Naren, jadi perih ini gara-gara kamu hemp." Ucap Cassie dengan pipi yg menggembung tampak lucu di mata Narendra.
"Maaf Stacey nanti sembuh lagi kok, aku kasih salep ya, tapi mandi dulu." Ucap Narendra.
Cassie pun hanya menghela nafas, dan akhir nya ia pun mandi 2× pagi ini.
Narendra pun mengikuti Cassie ke dalam kamar mandi untuk mandi bareng dan setelah itu mereka akan memulai sarapan.
.
Beberapa saat kemudian Narendra dan Cassie pun selesai bersiap dan menuju ruang makan.
Di ruang makan sudah berkumpul semua para sahabatnya yg menunggu pasutri tersebut.
"Ehem, seger amat bos." Ucap Rick nyeletuk.
Seperti biasa Narendra hanya menatap datar Rick.
"Etdah bos , serem amat tatapan nya kek mau makan orang aja, canda elah." Ucap Rick lagi.
"Rick , jangan berulah, tobat bentar bisa gak.?" Ucap Nina gemes dengan kelemesan mulut Rick yg enggak pake filter lagi kalo ngomong.
"Udah bawaan dari lahir nin." Ucap Rick enteng.
Nina pun hanya dapat menghela nafas nya saja.
Bersambung.
