Berpisah selama tiga tahun, berjumpa kembali dengan kondisi yang tambah menyakiti hati Askana Arga. Bagaimana tidak saat kembali berjumpa dengan pujaan hati Pricilla Anima dia tak sendiri lagi tapi bersama balita dan memanggil dengan sebutan *mama*.
Apakah itu anak Pricilla atau bukan, yuk ikuti kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arbai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Tiga hari berlalu.
Mereka tiba dini hari saat pulang dari honeymoon, Arga memutuskan membawa Ricill ke Penthouse bersamanya, dengan alasan, ia harus bekerja besoknya.
Ricill yang cukup mengerti dengan posisi Arga, tanpa bantahan ia menyetujui keputusan itu. Walaupun harus menahan rindu pada Amoy yang tidak ia temui beberapa hari belakangan ini.
Pagi harinya.
Sebenarnya Ricill sangat lelah, tapi ia harus beranjak dari tempat tidur untuk menyiapkan sarapan dan keperluan Arga untuk ke kantor. Saat keluar dari kamar, Ricill melihat bibi Yumi sudah bebersih ruangan, bibi Yumi melihat istri majikannya keluar kamar segera menghampiri.
"Nona perlu sesuatu?" tanya bibi Yumi
"Mau buat sarapan bi" ujar Ricill
"Biar saya saja yang buat, pasti nona masih lelah akibat habis perjalanan jauh" bibi Yumi mengatakan itu bukan asal tebak, ia melihat sendiri gurat kelelahan di wajah Ricill
Walaupun sudah di larang oleh bibi Yumi, Ricill tetap ingin ikut kedapur membuat sarapan untuk suaminya.
Bibi Yumi dan Ricill saling membantu di dapur, Lewat obrolan antara mereka berdua Ricill baru tahu ternyata bibi Yumi sudah lama mengabdi di keluarga Wilders, bahkan saat Arga masih umur tujuh bulan.
"Bibi, sewaktu kak Arga masih kecil, nakal juga gak?" tanya Ricill
"Nakal sewajarnya saja nona, seperti anak anak pada umumnya" jawab Bibi Yumi
"Aku cukup penasaran dengan masa kecil kak Arga, hihihi" ujar Ricill cekikikan dan menutup mulutnya sedikit
"Tuan sangat gemoy waktu kecil dulu, bahkan bibi tidak bisa menggendongnya lama lama"
"Tapi kenapa sekarang jadi berotot begitu, bahkan memiliki kotak kotak di area perutnya, terlihat seksi apalagi saat_" Ricill menggeleng cepat saat membayangkan dia ucapkan di hatinya.
"Nona pusing?" Bibi Yumi melihat Ricill menggeleng berulang kali
"Eeh, gak kok bi, cuman_"
"Sayang ternyata kamu di sini"
Ricill yang belum selesai dengan kalimatnya, karena Arga datang tiba tiba
"Hmm, bantu bibi buat sarapan" jawabnya.
****
Arga sudah berangkat bekerja, tinggal Ricill sendiri di Penthouse, karena Bibi Yumi keluar berbelanja perlengkapan dapur, Ricill ingin ikut, tapi mengingat Amoy akan datang siang nanti, jadi ia urungkan niatnya itu.
Ricill kembali ke kamar, mencoba membaca buku untuk menghilangkan rasa bosan tapi ia malah teringat kejadian sebelum kepulangannya dari bulan madu.
Flashback
Awalnya mereka akan pulang siang tapi setelah urusan packing selesai. Arga saat itu juga sibuk menggeret koper koper ke dekat pintu keluar, tiba tiba Ricill memeluk Arga dari belakang, dengan maksud berterimakasih karena sudah membawanya ke negara ini.
"Berterimakasih lah dengan benar" walau posisi membelakangi senyum nakal Arga tertangkap di mata Ricill
"Aku sudah mengatakan TERIMAKASIH dengan benar" tekan saat kata Terimakasih
"Sini kuajari cara yang benar" membalikkan badannya, menghimpit tubuh Ricill ketembok dan memberikan tatapan dalam.
"Kakak, aku mmph_" Mulut Ricill sudah dibungkam oleh mulut Arga, Arga melum*at bibir Ricill dengan lembut, hingga si empu mulai terbawa suasana.
"Bernafaslah" kata Arga melepas bibir mereka
"Bagaimana mau bernafas, kakak tidak memberikan kesem_" lagi lagi kalimat Ricill belum selesai di bungkam lagi dengan pertemuan bibir
Awalnya hanya bibir, lanjut ke tempat favorit Arga. Arga sangat lama di situ hingga membuat Ricill meracau tak jelas.
"Aku mau kamu sayang" Arga berbisik dengan nada sensual di telinga Ricill
Ricill yang sudah di mabuk kepayang hanya mengiyakan permintaan Arga. Tanpa membuang kesempatan Arga membaringkan tubuh Ricil dan melucuti pakaian yang mereka kenakan hingga tak ada yang menyisa di tubuh mereka berdua.
"Aaakhh"
"Eeemmhhh"
Desahan desahan memenuhi kamar itu, berbagi peluh dan kenikmatan, ini kedua kalinya mereka lakukan.
Flashback off
Karena peristiwa itu membuat mereka berdua ketinggalan pesawat dan harus menunggu penerbangan berikutnya lagi, hingga tiba di negara sendiri saat sudah dini hari.
Mengingat kejadian itu Ricill menjatuhkan buku yang ingin ia baca, lalu menendang nendang selimut yang ada di bawah kakinya.
Kenapa kak Arga melakukan hubungan intim dengan ku, padahal dia menikahi ku hanya ingin melindungi.
Tapi kak Arga gak salah juga, aku pun suka dan rela menyerahkan diri.
Membatin sambil menggigit ujung selimut yang dia tendang tadi.
Aku jatuh cinta sama kak Arga lewat sentuhannya tapi bagaimana jika esok ia menemukan cinta sejatinya, padahal aku sudah menyerahkan segalanya.
Membatin lagi.
"Bahkan hanya membayangkan otot perutnya sudah membuatku gila" bergumam dengan pelan dan memegangi keningnya.
****
Sementara di kantor, Arga di sambut baik oleh para karyawan dan ucapan selamat atas pernikahannya mengiringi langkah kakinya hingga masuk keruangan.
Tok tok tok
Baru saja duduk di kursi kerjanya, suara ketukan pintu terdengar.
"Masuk" saut Arga
Setelah Arga mempersilahkan, yang ada di balik pintu muncul, masuk menghampiri Arga
"Jam berapa meeting nanti" setelah melihat siapa orang masuk di ruangannya, Arga menyambut dengan pertanyaan
"Tiga puluh menit dari sekarang, sebelum waktu tiba, tanda tangani berkas ini dulu" ujar Reza menyodorkan setumpuk berkas
Arga menukik kesal saat mengenali berkas tersebut.
"Perasaan sebelum pernikahan, berkas ini sudah aku kerjakan!" menatap tajam ke Reza.
"Iy-iya, ada kesalahan yang timbulkan Cheryl, hingga berkasnya harus di buat ulang" ujar Reza dengan nada getar.
"Ada ada saja"
"Jangan memarahi ku ga, sudah cukup kena semprot pak Direktur" mohon Reza
"Ya sudah, kembalilah kemeja kerjamu, aku menyelesaikan keceroboh kalian" sindir Arga
"Aku gak_"
"Pekerjaan ini aku percayakan ke kalian berdua, jadi bukan hanya anak itu yang bersalah tapi kau juga terlibat" kalimat Reza belum tuntas tapi sudah di potong Arga hingga tak bisa membela diri lagi.
"Maafkan kesalahan saya pak Presdir, saya permisi keluar"
Setelah keluar, Reza menggerutu kesal,
"Ini gara gara Cheryl, aku terlalu mempercayai nya hingga menyeret ku ikut masuk atas kelalaiannya" gumam Reza pelan.
Reza kembali keruang kerjanya, walaupun sedikit jengkel tapi di ia juga bernafas lega, Arga tak memarahinya seperti pak Direktur.
****
Siang hari
Waktu istirahat telah tiba, para karyawan sudah beranjak dari kursi masing masing.
Cheryl yang sedang malas ikut ke kafetaria terpaksa ikut karna sedari tadi di seret oleh rekannya.
"Jangan berlarut larut dalam kegalauan" nasehat rekan Cheryl
"Kalau masih suka lanjut saja hubungan kaliam, jangan sok tegas tapi kamu belum mampu mengatasi kegundahan hatimu" imbuhnya rekan tadi
"Sorry ya, walaupun aku sakit hati tapi untuk kembali sangat tidak mungkin" sahut Ricill jengkel
"Makanya jangan tinggal dengan rasa sakitmu, lihat sekitar banyak lelaki tampan yang bisa kita tatap tiap hari" rekannya menunjuk keseluruh penghuni kafetaria yang sedang padat
"Tanpa menatap pria tampan aku tetap baik baik saja" Sahut Cheryl tak terima
"Terserah kau saja, aku mengatakan ini karena kasihan sama kamu, jika hatimu masih berlarut-larut sakit otakmu juga bakal terganggu, dan berimbas ke kerjaan. Sadarkan kemarin kau melakukan kesalahan sangat fatal hingga pak sekretaris kena semprot pak Direktur. Padahal ini murni kesalahan mu" menjelaskan secara panjang
"Mau kesalahan mu itu kembali terulang" Imbuhnya dengan menudung Cheryl dengan sumpit ramen
Cheryl menggeleng kuat
Aah, aku menyeret pak sekretaris
kemasalah yang tidak ia perbuat. Bahkan aku belum meminta maaf secara benar. Gumam Cheryl
Cheryl berencana akan menunggu pak sekretaris ketika pulang nanti, ia ingin mengucapkan kata maaf dan berterimakasih karna sudah melibatkan hal yang tak seharusnya.
TBC
Terimakasih yang sudah mampir, jika suka jangan lupa like,komen and vote.
Maaf jika tulisanku di bab awal sangat acak acakan, aku akan berusaha merevisinya nanti.
Ikuti terus kisah mereka yaa.
Terimakasih ♥️