Gagalnya Sebuah Pernikahan

Dalam perjalanan pulang Deni menuju sebuah apotek dia menanyakan serbuk putih dalam bungkus plastik kepada apoteker . Ternyata obat tidur dengan dosis tinggi kemudian ia langsung pulang ke rumah .

Maharani sudah tidur pulas ketika Deni masuk kamar tak ada rasa apapun di benak Deni langsung membersihkan tubuhnya di kamar mandi setelah itu ke luar untuk mengisi perutnya yang terasa perih .

"Den , ngapain malam-malam di dapur ?“ tanya Papanya melihat Deni duduk sendirian . “Makan ,Pa lapar ," jawabnya sambil mengunyah makanannya . “Istrimu sudah tidur ?" tanya lagi . Deni mengangguk sebagai jawabannya .

Edi kembali ke kamar membawa air bening kepada istrinya yang sedang demam . Deni teringat dengan obat tersebut kemudian ia ke kamar papanya dengan mengetuk pintu .

Edi ke luar melihat Deni mengernyitkan dahi. "Ada apa ?" tanya Edi . "Ada yang ingin aku bicarakan dengan papa , kita ngobrol di ruang kerja papa saja ," ajak Deni berjalan menuju ruang kerja .

Deni meletakkan bungkus plastik berisi serbuk putih , Edi melihat penasaran mengambilnya dan mencium namun tidak berbau apapun ." Jelaskan !" katanya melihat Deni .

Deni menceritakan apa yang ia ketahui tanpa ditambah atau dikurangi . Edi membuka laptopnya melihat cctv di kantor terkejut ketika melihat seseorang dengan sengaja melakukan tindak kriminal di dalam kantornya .

"Apakah sudah kamu urus orang itu ?" tanya Edi ."Aku baru menyelidikinya tapi aku rasa ada yang bekerjasama dengannya aku mencurigai seseorang tapi tidak menemukan bukti akurat ," jelas Deni dengan serius .

"Kalau begitu kamu jebak dia bagaimana caranya nanti kita tanya apa motifnya melakukan semua itu ," perintah Edi pada Deni . "Baik ,Pa ," jawabnya .kemudian mereka keuar bersama .

"Memangnya apa yang terjadi dengan perusahaan kita ,Pa ?" tanya Mery ke luar dari kamar karena melihat Deni dengan wajah serius . "Tidak ada apa-apa ,Ma .…Mama masuk ke kamar lagi saja ,"perintah Edi mengajak masuk ke kamar dan tidur ,

“Halo kamu cari tempat tinggal pria yang aku kirim wajah orangnya ," perintah Deni kepada orang suruhannya kemudian masuk ke kamar dan merebahkan tubuhnya tidak lama kemudian terlelap dalam mimpi.

Pagi hari Maharani sudah bangun ia segera menunaikan kewajiban sebagai istri dan menantu di rumah dengan baik . "Non biar bibi saja yang masak , non duduk saja karena nanti kalau non capek dan pingsan bibi yang disalahin ,“ kata Bibi dengan wajah sedih dan takut .

Maharani tersenyum melihat kejujuran bibi merasa kasihan . "Tidak apa-apa ,Bi ... Bibi tenang saja dan jangan takut ," Maharani dengan telaten memasak dan menyiapkan di meja makan .tugas itu ia lakukan setiap hari karena ia merasa numpang sedangkan untuk pekerjaan lain serahkan pada bibi .

Semua sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan bersama . "Pakah ini masakanmu semua Hani ?" tanya Edi menatap kagum Maharani . "Iya Pa ," jawab Maharani sambil tersenyum .

Deni dengan cuek beranjak dari tempat duduk dan masuk ke dalam mobil sambil menunggu Maharani ke luar .Tidak lama Maharani ke luar dengan menenteng tas besar isinya pakaian yang akan di sumbangkan kepada orang yang membutuhkan .

Deni melihat Maharani penasaran ."Isinya apa itu tas " tanya Deni . "Pakaian untuk disumbangkan kepada orang yang membutuhkan ,“ jawabnya . Mobil melaju dijalan menuju perusahaan .

Setelah sampai ia turun dan masuk ke dalam kelas masing-masing seperti biasa .