NovelToon NovelToon
I LOVE YOU, KANARA

I LOVE YOU, KANARA

Status: tamat
Genre:Kontras Takdir / Diam-Diam Cinta / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Murni / Menyembunyikan Identitas / Tamat
Popularitas:4.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mae_jer

Kanara Rusadi, wanita beranak satu yang menikah dengan laki-laki keji karena dijual oleh ibu tirinya. Kanara kabur dari rumah akibat mendapatkan kekerasan dari suaminya. Ia bersama putranya harus hidup serba berkekurangan.

Demi sang putra dan berbekal ijasah SMA, Kanara bertekad masuk di sebuah perusahaan besar milik laki-laki yang pernah dia tabrak mobil super duper mahalnya.

Pertemuan awal mereka meninggalkan kekesalan Brandon. Namun seiring berjalannya waktu, Brandon mengetahui bahwa Kanara sedang bersembunyi dari suaminya dan saat ini berada di dalam bahaya yang mengancam nyawanya.

Brandon yang diam-diam mulai ada rasa pada Kanara, berusaha menyelamatkan wanita itu dari ancaman sang suami yang berkuasa di dunia gelap. Tanpa ia sadari Kanara adalah wanita yang pernah pernah terjerat dengannya sepuluh tahun lalu dan bocah bernama Bian itu adalah putra kandungnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

"Nara, apa yang terjadi? Kau bermimpi apa?"

wajah Brandon turun makin dekat ke wajah Kanara. Detik itu juga Kanara mendorong Brandon menjauh lalu bangun mengganti posisinya dari berbaring menjadi  duduk. Kanara menatap laki-laki itu lagi masih tidak percaya.

Marah? Tidak tahu. Dia hanya merasa aneh. Harusnya dia membenci laki-laki itu karena laki-laki itu telah memperkosanya sepuluh tahun yang lalu. Tapi yang dia rasakan sekarang, bukanlah benci. Tidak ada rasa benci meski ia tampak kesal setelah mengetahui laki-laki itu adalah laki-laki dari masa lalunya sepuluh tahun lalu.

Kanara masih tidak menyangka kalau laki-laki itu adalah ayah kandung dari putranya. Oh astaga, apakah ini adalah takdir? Apakah dia dan Bian sengaja dipertemukan oleh sang Mahakuasa dengan lelaki itu? Kanara masih tidak mengerti. Jalan hidupnya sungguh tak terduga.

"Ehem," Kanara berdeham, memecah keheningan setelah beberapa menit dia hanya diam saja.

"Ka-kau, aku pikir kau sudah pulang. Kenapa kembali?" tanyanya kemudian. Ia mencoba bersikap biasa saja. Jangan sampai pria itu curiga dengan sikap anehnya.

"Aku hanya ingin datang. Aku merasa khawatir meninggalkan kau dan Bian sendirian di sini." kata Brandon.

Lalu keadaan menjadi hening karena Kanara tidak bicara lagi.

"Biarkan aku menemani kalian. Tapi kalau kau keberatan, aku bisa menjaga kalian dari luar." kata Brandon lagi. Ia benar-benar tulus.

Sebagai seorang wanita, apalagi pernah terlibat secara intim dengan laki-laki itu, bahkan melahirkan putranya, Kanara cukup tersentuh.

Dia memang merasa tidak tenang sejak tadi. Dia takut anak buah Damian atau bahkan Damian sendiri tiba-tiba menemukannya dan membawa paksa dia dan Bian pulang, lalu menyiksa mereka. Setidaknya keberadaan Brandon membuat perasaannya jadi lebih tenang. Dalam hati kecilnya, ia percaya bahwa Brandon adalah sosok pria yang baik.

"Di dalam sini saja, aku tidak keberatan." ucap Kanara akhirnya. Brandon bernafas lega. Pria itu tersenyum menatap Kanara. Namun Kanara malah memalingkan wajah darinya.

"Kau sudah makan?" tanya Brandon kemudian. Kanara kembali menatap pria itu tapi tidak menjawab.

"Ini aku bawakan salad buah untukmu. Salad buah cepat di cerna, kau bisa makan ini di malam hari tanpa perlu takut gemuk." Brandon mengeluarkan tempat kotak dari dalam paper bag yang dia bawa dan menyodorkan ke depan Kanara.

Dalam perjalanan dari rumahnya ke sini tadi, Brandon teringat kalau Kanara belum makan. Entah wanita itu sudah mencari makan atau belum ketika dia pulang tadi, Brandon tetap membelikan salad buah untuk wanita itu. Dia mampir sebentar di restoran salad terkenal yang sering dia, Yara dan Zane masuk.

"Ambillah," awalnya Kanara ingin menolak karena dia belum nafsu makan, namun akhirnya di ambil juga sama dia.

"Thank's," gumamnya pelan. Brandon tersenyum tipis lalu berbalik melangkah ke arah Bian.

Lelaki itu duduk di kursi samping kasur. Pandangannya lurus mengamati Bian yang tampak pulas, kemudian mengusap-usap wajahnya. Bagian kepala bocah itu di bungkus dengan perban.

Di belakangnya ada Kanara yang mengamati. Kanara diam-diam mengamati Brandon yang terlihat begitu peduli pada Bian. Dalam hati Kanara berpikir, apakah ada semacam ikatan batin antara kedua manusia itu? Bian dan ayah kandungnya.

Seandainya saja Kanara tidak menikah dengan Damian hingga berada dalam kondisi hubungan rumah tangganya yang rumit seperti sekarang, dia mungkin akan mengatakan yang sebenarnya ke Brandon tentang Bian. Karena dia ingin Bian tumbuh memiliki seorang ayah yang bisa memperlakukannya dengan baik.

Namun Kanara tidak ingin Brandon masuk ke dalam hubungan rumah tangganya yang pelik. Seberapa berkuasanya Brandon, Damian tetap adalah sosok yang paling kejam di muka bumi ini. Bagaimana kalau Damian tahu tentang Brandon dan membunuh pria itu seperti ia membunuh sahabatnya dulu?

Kanara tidak ingin itu sampai terjadi. Itu sebabnya dia harus menyembunyikan fakta tentang Bian dari Brandon.

"Apa yang kau pikirkan?" saking sibuknya melamun tentang Brandon dan Bian, Kanara sampai tidak sadar kalau lelaki itu sudah berdiri di depannya.

"Ti-tidak ada." jawabnya langsung kemudian cepat-cepat meraih kotak berisi salad yang Brandon kasih tadi dan mengunyahnya.

Brandon terkekeh. Sekarang pria itu duduk di sofa sebelah kiri, dekat Kanara. Pria itu terus menatapi Kanara mengunyah saladnya.

"Jangan cepat-cepat makannya, slow saja. Aku tidak akan memintanya." ucap Brandon. Kanara pun memperlambat kunyahannya tanpa menatap Brandon. Jantungnya tidak bisa berkompromi. Ia gugup sekali ditatap pria itu.

Malam panas waktu itu ...

Kanara tahu malam itu dia berada dalam posisi di rudapaksa sama sosok pria tinggi di sebelahnya ini. Tapi dia juga tidak memungkiri bahwa dirinya sempat menikmati di tengah-tengah ketakutannya.

Bahkan dia berani bilang, ada sedikit perasaan malam itu. Satu malam yang panas itu, sanggup mengalahkan penyatuan yang dia lakukan bertahun-tahun dengan Damian.

Sepuluh tahun menikah, sudah tak terhitung lagi berapa banyak kali Damian menyetubuhinya. Kenikmatan karena orgasme yang dia rasakan berkali-kali oleh Damian memang ada. Dia tidak memungkirinya. Karena dalam berhubungan sek-s, puncak kenikmatan tertingginya memang orgasme.

Namun percuma melakukan sek-s tanpa cinta. Semuanya akan kembali terasa hambar dalam sesaat. Itulah yang di rasakan Kanara terhadap Damian. Karena perasaan yang ia miliki terhadap pria itu bukan cinta. Berbeda dengan one night stand yang dia lakukan dengan Brandon. Sekarang ini Kanara bahkan mengingat setiap detail saat pria itu menyentuhnya sepuluh tahun yang lalu.

"Wajahmu merah, kau kepanasan?"

Suara Brandon menyadarkan lamunan Kanara. Wanita itu merutuk dalam hati.

Ya ampun, apa yang kau pikirkan Kanara? Bisa-bisanya melamunkan hal yang tidak pantas.

Kanara berusaha terlihat biasa. Namun tiba-tiba Brandon sudah menggeser badannya duduk di sebelah dia dan menyentuh keningnya dengan telapak tangan lelaki itu.

"Apa yang ...?" Kanara kaget. Debaran jantungnya jangan ditanya lagi.

"Aku sedang memeriksa panasmu. Tadi siang panasmu tinggi sekali, kau tidak lupa kan? Kalau kau tidak menjaga kesehatanmu, kau akan berakhir menjadi pasien juga seperti Bian."

Kanara menelan ludah.

"Tidak panas lagi, tapi kau tetap harus beristirahat cukup. Setelah ini tidurlah. Biar aku yang menjaga Bian." gumam Brandon.

"Kau tidak pulang? Besok kau kerja." tanya Kanara.

"Aku adalah pemilik perusahaan, jadwalnya bisa ku atur sendiri. Sekarang kau dan Bian adalah prioritasku." kata Brandon, keluar begitu saja dari hatinya.

Prioritas?

Kanara merasa hatinya sedikit tersentuh.

"Kau juga jangan pikirkan tentang pekerjaanmu. Aku akan mengaturnya. Sekarang fokus dulu pada kesembuhan Bian. Anak adalah prioritas utamamu sebagai seorang ibu."

Kanara tersenyum. Damian tidak pernah berbicara selembut ini padanya.

"Nara,"

Ia mengangkat wajahnya menatap Brandon.

Aku akan melindungimu dan Bian, itu pasti.

Brandon hanya bisa mengatakan kalimat itu dalam hati sekarang.

"Tidak jadi, istirahatlah." kata pria itu kemudian.

Lalu suasana berubah hening. Brandon dengan pikirannya sendiri, begitupun Kanara.

1
Nono Davidson
Sangat Menarik
Umi Syafaah
Luar biasa
Trie Handayani
ape ni ,sedihnya
𝓛𝖊𝖊𝖈𝖍𝖞𝖗𝖆
😍😍
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐬𝐞𝐣𝐚𝐤 𝐣𝐦𝐧 𝐧𝐚𝐛𝐢 𝐤𝐞𝐫𝐚𝐣𝐚𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐟𝐢𝐚 𝐭𝐫𝐢𝐚𝐝 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐩𝐚𝐩𝐮𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐩𝐬𝐭𝐢 𝐭𝐮𝐣𝐮𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝟏 𝐫𝐞𝐛𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐰𝐚𝐧𝐢𝐭𝐚 🤣🤣🤣
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐁𝐞𝐝𝐚 𝐤𝐥𝐨 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐮𝐝𝐡 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐚𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐭𝐮𝐡 𝐭𝐮𝐥𝐢𝐬𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐥𝐮𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐚𝐭𝐚 𝐛𝐧𝐠𝐭, 𝐣𝐝 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐤𝐞 𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐥, 𝐚𝐝𝐚 𝐥𝐨𝐡 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥 𝐲𝐠 𝐠𝐤 𝐦𝐬𝐮𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐞𝐛𝐚𝐧𝐠𝐞𝐭𝐚𝐧, 𝐤𝐫𝐧 𝐠𝐤 𝐬𝐢𝐧𝐤𝐫𝐨𝐧 𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐣𝐮𝐝𝐮𝐥 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐚𝐥𝐮𝐫, 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐧𝐚𝐦𝐚𝟐 𝐝𝐠𝐧 𝐯𝐢𝐬𝐮𝐚𝐥 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐩𝐨𝐤𝐨𝐤𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐧𝐲𝐤 𝐝𝐞𝐡... 𝐲𝐚 𝐚𝐪 𝐭𝐚𝐮 𝐬𝐢𝐡 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥 𝐢𝐭𝐮 𝐟𝐢𝐤𝐬𝐢 𝐭𝐩 𝐚𝐝𝐚 𝐣𝐠 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥 𝐲𝐠 𝐝𝐢𝐚𝐦𝐛𝐢𝐥 𝐝𝐫 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐚𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐭𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐚𝐩𝐚𝐩𝐮𝐧 𝐲𝐠 𝐚𝐝𝐚 𝐬𝐮𝐦𝐛𝐞𝐫 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚 😊😊😊
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐨𝐡 𝐢𝐧𝐢 𝐥𝐧𝐣𝐭𝐧 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐫𝐚 𝐲𝐚 𝐭𝐡𝐨𝐫? 𝐛𝐫𝐮 𝐧𝐠𝐞𝐡 𝐚𝐪 😊😊😊
Siti Sopiah
bangang betul si kanara ni
Siti Sopiah
kau akan mati di tangan Damian limey .bagus Brandon tak payah susah2 menghancurkan limey.dia dah mencari jln kematian nya sendiri
Siti Sopiah
jangan heran Damian dunia ciptaan Tuhan ini indah.hanya kau sj yg tak tau .asyik terperangkap dlm dunia mu yg hitam.buka mata dan midamu niscaya kau akan menemukan kebahagiaan mu
Siti Sopiah
bagus Damian lebih cepat kau bergerak gegabah.lebih cepat' kau mampus
Alona Luna
kak Mae.
wahyu widayati
keren
Anonymous
/Good//Good//Good//Good/
🌟 Dauzz🇲🇨
aku malah dukung kanars sama Damian
🌟 Dauzz🇲🇨
ini tokoh utama pria nya Damian apa Brandon
Siti Sopiah
semoga selamat nggak ketemu lagi sama manusia iblis
🌟 Dauzz🇲🇨
suka ceritanya
😘
di awal cukup puas
reiar sekar
emosional banget baca kisah Brandon, sampe ga rela kalo tamat plis 😔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!