NovelToon NovelToon
TERKURUNG OBSESI SANG DOSEN

TERKURUNG OBSESI SANG DOSEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Lari Saat Hamil / Obsesi / Romansa
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Regazz

"Apa kabar, istriku? I’m back, Sanaya Sastra."

Suara dingin pria dari balik telepon membuat tubuh Naya membeku.
Ilham Adinata.

Tangannya refleks menahan perut yang sedikit membuncit. Dosen muda yang dulu memaksa menikahinya, menghancurkan hidupnya, hingga membuatnya hamil… kini kembali setelah bebas dari penjara.

Padahal belum ada seumur jagung pria itu ditahan.

Naya tahu, pria itu tidak akan pernah berhenti. Ia bisa lari sejauh apa pun, tapi bayangan Ilham selalu menemukan jalannya.
Bagaimana ia melindungi dirinya… dan bayi yang belum lahir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Regazz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Pertunangan

Bab 22 Pertunangan

•••

Suasana rumah dengan interior sederhana itu yang semula nampak tenang dan damai. Kini, berubah menjadi mencekam dan suram semenjak kedatangan Ilham kesana.

Pria itu duduk diatas sofa sembari mengangkat satu kaki ke kaki lainnya. Berbeda dengan Ibu Yanti yang duduk di sofa di hadapannya dengan kaki rapat dan pandangan menunduk ke bawah. Ada rasa takut saat menatap mata tajam dibalik kaca bening yang melekat sempurna di hidung mancung Ilham.

Di rumah itu, mereka hanya berdua. Dengan kedua anak buah Ilham yang berdiri diluar rumah. Dari ruang tengah tersebut, Ilham bisa memandang dari balik kaca sebuah hamparan pemandangan sawah yang tumbuh subur di lereng gunung yang tidak aktif.

"Wah, sepertinya hasil panen milik Ibu mertua akan panen berlimpah tahun ini, ya?" ujar Ilham sembari mengepulkan asap rokok miliknya di udara.

Ibu Yanti hanya diam saja.

Ilham menatap kearah Ibu Yanti yang nampak takut, berbeda sekali dengan Naya yang selalu menatap dirinya tajam. Namun, wajah mereka berdua mirip.

Ilham menyeringai.

"Tidak perlu takut, Bu. Aku kesini hanya menyapa saja kok. Mau melihat tempat tinggal istri pemberani ku saat masih kecil..." Ilham bangkit dan mulai berdiri di samping jendela tersebut. Ia menatap area sawah yang beberapa Minggu lagi akan siap panen.

"Saya mohon jangan ganggu Naya lagi!" tegas Ibu Yanti.

Ilham menoleh dengan tatapan tajam dan menatap Ibu Yanti lekat. Hingga akhirnya Ibu Yanti memutuskan kontak mata tersebut.

"Aku tidak mengganggunya, dia sendiri yang tega menjebloskan suaminya sendiri dan dia malah kabur." Ilham lagi-lagi mengisap sebatang rokok tersebut yang kini sudah habis dan menjatuhkannya di lantai di menginjak nya.

"Oooppss, maaf Ibu mertua. Nanti anak buah ku yang akan—" ucapannya langsung terpotong.

"Tidak perlu, Tuan. Saya saja yang akan membersihkan nya."

"Hahaha..." Ilham malah tertawa saat sang mertua yang malah memanggilnya 'Tuan'. Tawanya begitu menakutkan dan membuat bulu kuduk Ibu Yanti berdiri.

Beliau sejenak jadi memikirkan apa yang terjadi pada Naya selama ini. Ia merasa kasihan dengan putrinya tersebut.

Ilham kembali duduk dengan kedua kaki terbuka lebar. Ia menautkan kedua jari tangannya dan menatap Ibu Yanti begitu tajam.

"Tidak perlu panggil, 'Tuan' Ibu mertua. Panggil saja aku Ilham."

Ibu Yanti semakin keringat dingin saja, ia tidak tahan suasana ini. 'Kamu harus kuat demi Naya!' batin Ibu Yanti.

"Apa yang kamu inginkan dari Naya? Dia tidak punya apapun yang bisa kamu ambil darinya, Ilham. Kamu hanya orang miskin! Tidak sebanding dengan. Saya mohon tolong lepaskan Naya." pinta Ibu Yanti dengan sangat, bahkan sambil berderai airmata.

Ilham tersenyum puas.

Ia menopang dagunya dengan satu tangan.

"Gimana ya Ibu Mertua. Tapi, putrimu itu menarik sekali. Berbeda sekali dengan perempuan lainnya selama ini. Aku juga tidak tau magnet apa yang menarik ku selalu padanya." ucapan Ilham terdengar tulus di indra pendengaran Ibu Yanti. Namun, tidak dengan mimik wajah yang sulit diartikan tersebut. Wajahnya terkesan datar, seolah ingin menutupi rahasia suasana hatinya.

"Apa kamu mencintainya?" tanya Ibu Yanti.

Ilham merasakan seperti Dejavu saat mendengar ucapan Ibu Yanti barusan. Ia jadi teringat jika Naya pernah menanyakan hal yang sama seperti ini juga.

Ilham nampak mendengus, ia tak menjawab.

Ia malah mengeluarkan sebuah amplop dari balik sakunya. Dan meletakkan amplop tersebut diatas meja.

"Anggap saja ini uang jajan untuk kedua adik iparku. Dan ini untukmu Ibu Mertua." ujar Ilham lagi mengeluarkan amplop satunya. Ukurannya begitu besar dan tebal.

Ibu Yanti kaget, ia langsung mendorong amplop tersebut. Ia tak menyangka Ilham akan melakukan hal ini.

"Saya tidak bisa."

"Saya tidak terima penolakan, Ibu mertua. Kalau anda butuh bantuan datanglah ke saya." ucap Ilham langsung bangkit dan langsung melangkah pergi keluar rumah.

Ibu Yanti masih terdiam menatap kedua amplop tebal tersebut. Ini begitu mencurigakan sekali. Ia langsung mengambil kedua amplop tersebut dan langsung berlari ke luar rumah. Namun, mobil Ilham sudah pergi.

Ia masih mematung menatap kepergian Ilham. Sedangkan para tetangga mulai berbisik.

"Ibu Yanti, menantu tajirmu baik banget. Kami dikasih 500rb per orang." ucap beberapa tetangga Ibu Yanti yang jumlahnya mungkin ada 20 orang disana.

Ibu Yanti hanya tersenyum masam.

"Saya permisi ya, ibu-ibu " ujar Ibu Yanti kembali masuk kedalam.

Bahkan, bisik-bisik tetangga masih terdengar jelas.

"Andaikan aku punya menantu kayak gitu ya~"

"Beruntung banget si Naya, pasti hidupnya enak banget di kota."

"Udah tajir, ganteng pula. Paket komplit deh."

Namun, hati Ibu Yanti begitu gelisah sekali. Hatinya tidak tenang. Ia kembali menatap kedua amplop tersebut.

•••

Jam istirahat sedang berlangsung saat ini. Naya tidak ada keinginan untuk keluar kelas. Ia hanya ingin didalam kelas saja sembari memainkan roti isi kacang ijo miliknya. Di dalam kelas hanya ada geng Clara saja dan beberapa mahasiswa lainnya.

Hayu hari ini tidak masuk kuliah karna ada kepentingan mendadak.

Tak lama, Azzam tiba-tiba datang dan langsung menghampiri Naya di samping kursinya dengan posisi berjongkok. Hal itu langsung menjadi pusat perhatian.

"Naya, kamu masih marah sama aku?" tanya Azzam.

"Zam, jangan disini. Di dalam kelas," bisik Naya karna merasa malu.

"Aku gak akan pergi sebelum kamu maafin aku, Nay." Azzam menatap dengan tatapan mengiba.

"Azzam!" tegur Naya tak nyaman.

"Aku serius, Nay. Aku nyesel banget,"

Karna, tak merasa nyaman. Akhirnya, Naya bangkit dari kursinya. "Ayo ikut aku!"

Kini, mereka sedang berdiri di lorong kampus. "Karna kamu adik Calla, aku maafin untuk kali ini..."

Senyuman mulai muncul di wajah Azzam.

"Tapi, lain kali jika kamu ulangi lagi..."

"Iya, iya. Aku janji, kalau lain aku melakukannya lagi kamu bisa benci aku selamanya. Aku ikhlas " janji Azzam dengan wajah ceria.

"Aku mau ke kelas dulu." ucap Naya langsung pergi.

"Nanti siang kita makan bakso ya. Aku traktir!" ucap Azzam sedikit berteriak.

Naya menoleh dan memberikan jempol. Azzam bersorak kegirangan. Ia seperti mendapatkan sebuah jackpot.

Naya hanya menggelengkan kepala sambil masuk kembali ke dalam kelas.

'Pemikiran masih bocah gitu, beraninya ngajak aku nikah. Dasar Azzam.' batin Naya tersenyum tipis.

Saat masuk kedalam kelas, ia mendengar Clara yang sedang mengobrol dengan gengnya.

"Enak banget ya kamu, Clara bisa ciuman sama Pak Ilham. Kamu gak lagi bohong, 'kan?" tanya teman Clara.

Clara begitu senang sekali dengan kejadian kemarin itu. Ia mengangguk senang sekali.

"Ini nih dia. Kemarin Pak Ilham, sekarang dia goda cowok lain lagi. Emang rendahan banget ya si Naya."

"...Emang p*lacur kali ya..." sambungnya mencoba mencari masalah dengan Naya.

Naya yang mendengar itu jadi panas.

"Mulut ember mu itu bisa diem, nggak?!" tegas Naya.

Clara yang kedapatan sedang menggosip, hanya memasang wajah santai saja.

"Kenapa? Gak senang kalau kamu aku bilang p*lacur?" tantangnya.

"Cukup ya, Clara. Selama ini aku udah diam bukan karna aku lemah. Ternyata, semakin di diamkan mulutmu itu semakin busuk, ya." balas Naya tersulut emosi.

"Emang itu kan kenyatannya!" ujar Clara lagi.

Plak!

Naya menampar pipi Clara.

"Kalau tidak tau tentang orang lain, jangan ikut campur dan asal nuduh!"

Beberapa mahasiswi lainnya mulai menarik Naya menjauh darisana.

"Udah tenang, Nay. Cewek modelan kayak dia gak usah ditanggapin. Kami semua dukung kamu kok."

Naya mulai tenang, hingga panggilan dari sang Ibu membuat dirinya terpaksa menjauh dari kelas.

"Halo Assalamualaikum, Bu."

" Halo, wa'alaikumsalam, Naya. Hiks...hiks...hiks..."

"Ibu kenapa nangis, Bu?"

"Nak, sawah dan peternakan kita kebakaran. Kita rugi besar, Nak."

"APA?!"

" Siapa pelakunya, Bu? Apa Ibu udah lapor polisi?"

"Polisi juga tidak tau, Nak. Tapi, Ibu curiga dengan seseorang."

Kini, Ibu Yanti sedang menatap sawahnya yang habis terbakar. Padahal sebentar lagi akan masa panen .

"Ibu curiga pada Ilham, Nak. Kemarin pagi dia datang kesini sama anak buahnya dan ngasih ibu dan adik-adik kamu uang dalam jumlah besar."

Airmata Naya langsung turun mendengar cerita sang Ibu. Ia mengepalkan tangannya dengan kuat, ia begitu marah sekali. Kenapa Ilham tak henti-hentinya menganggu hidupnya dan hidup orang yang ia sayangi.

Naya segera mematikan ponselnya.

"Dosen gila itu sudah kelewatan." Ia langsung mengambil tasnya dan segera keluar kampus. Semua yang berada disana juga merasa heran.

Namun, Clara tak hentinya mengusik Naya. "Ada panggilan BO kayaknya hahaha..."

Tak butuh lama, Naya tiba di kediaman Ibu Novi. Namun, ia hanya ada sang pembantu disana.

"Hari ini hari pertunangannya Tuan Ilham dan Nona Ariella, Non."

To be continue...

1
Nur Fitriani
semoga kak regazz sehat ya. aamiin 🤲🤲
aku tunggu up nya dari pagi maa Syaa Allah 🤭 sampai malam ini blm muncul 😁
Annisa Henna
Ilham ini maunya mertuanya bergantung sama dia tapi caranya salah ❌ kasian ibu Yanti.. Hhh ilham ilham
Nur Fitriani
Naya bisa ga sih jangan memberi harapan sama Azzam 🙆 maafin aja gpp tp kalau d ajak makan bakso jangan lah. makin besar kepala Azzam kalau gtu 🙆 Naya harusnya tegas donk, Naya kan tau kalau Azzam ada rasa. adik sahabat jangan jadikan alasan. jujur aku emosi 😂😁 trm ksh kak regazz
Nur Fitriani: iya kak, aku emosi malah 😂😁
total 2 replies
Annisa Henna
keluar masuk noveltoon, jam berapa update nya kak regazz🤭
Iyut Iyut ananta
makasih sudah triple update
Annisa Henna
setelah ketangkap basah main bibir sama Clara, sekarang punya misi lain aja. kira ngapain ke luar kota. rupanya jumpa mertua, pasti negosiasi mau bawa naya ini. Hmmmm hayolo nay wesss angelll angell🤣🤣🤣
Nur Fitriani
aku kira ga up hari ini. aku tunggu 🤭 makin penasaran aja sih kak regazz..
kira-kira itu pak dosen gila ngapain krmh ibu Yanti 🤔
Nur Fitriani: siap kak regazz. sehat trus ya biar sering up 🥰👍
total 2 replies
Annisa Henna
serem ih Ilham, tapi kasian tau naya nya Il. masa ga dikasih sedikitpun perasaan. atau bakal muncul seiring berjalannya waktu?
Annisa Henna
akhirnya ngerasain triple update kak regazz heheheh
Nur Fitriani
maa Syaa Allah trm ksh kak regazz 😍😍 sudah double up malah 3 🥰😘
Nur Fitriani
wa'a hari ini double double ya kak, Alhamdulillah trm ksh kak regazz
Nur Fitriani: gpp kak regazz. ini aja Uda seneng banget👍😍
total 1 replies
Iyut Iyut ananta
lanjuut kak
Nur Fitriani
berani juga si Azzam, Naya jangan sampai ya aku takut Ilham lebih sadis lagi menyiksa Azzam dan keluarganya
Annisa Henna: kayanya si Naya ga bakal mau, dia lebih mikirin keselamatan Azzam dan keluarganya. naya juga tau gimana ilham kalo udah nekad
total 1 replies
Annisa Henna
Aku masih belum ke gambar bab selanjutnya gimana wkwkwk saking teka teki nya ini kisah
Annisa Henna
eh tapi dari mana Azzam tau Ilham udah keluar dari penjara?
Annisa Henna
AAAAA. JUMAT BERKAH DONG KAK. KASIH DOUBLE UPDATE. KURAAAAAANGGGG lagi tegang² nya ini si Naya😩
Annisa Henna: ya Allah, cepet sembuh ya kak author sayang💙
total 2 replies
Nur Fitriani
double up donk ka regazz 🤭 makin seru aja ceritanya 👍
Annisa Henna: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 3 replies
Ajengkusuma Wardani
lanjut kaka💪
Annisa Henna
tok tok tok.... hari ini update ga kak?
Regazz: update dong. kan udah rilis tuh bab 16nya
total 1 replies
Iyut Iyut ananta
lanjuut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!