Menikah dengan pria yang membuat hidupnya bagai di Surga membuat Ayu benar-benar bucin dan berjanji untuk tidak akan menikah lagi jika suaminya meninggal dunia duluan atau sebaliknya ia tidak akan membiarkan suaminya menikah lagi jika ia yang meninggal duluan. Namun apa boleh di kata kebahagiaannya tak berlangsung lama, Ayu meninggal setelah melahirkan putri pertamanya. Seperti Janjinya ia pun menjadi arwah penasaran untuk menjaga suaminya dari godaan wanita lain. Namun siapa sangka bayi mungilnya masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu membuat ia harus merelakan suaminya untuk menikah lagi dengan adiknya Hera. Awalnya ia tidak keberatan karena ia tahu benar Hera, pribadinya yang sangat baik bagai malaikat membuatnya mengikhlaskannya hingga ia rela melepaskan suami tercintanya. Namun kehadiran seorang wanita tua di rumahnya membuatnya sadar jika Heralah penyebab kematiannya???, lalu bagaimana kelanjutan hubungan Hera dan suami Ayu??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pelet
Pagi menjelang, Adi merasakan tubuhnya kaku. Seluruh tulangnya seakan remuk hingga ia tak sanggup bangun.
"Apa semalam hanya mimpi, tapi kenapa begitu nyata??" Adi menapakkan kakinya di lantai dan berjalan perlahan
Matanya menyipit menahan sakit. Pagi itu suasana rumah begitu hening. Tak terdengar suara Mbak Yati memasak di dapur, ataupun suara tangisan Reina.
"Kemana mereka semua???" Adi berjalan menuju kamar Reina, kamar itu tampak sepi, tak ada siapapun di sana.
Begitu pun dapur, semuanya tampak rapi seperti tak tersentuh. Biasanya Mbak Yati sudah sibuk memasak, tapi kenapa ia tak terlihat pagi itu.
"Kamu sudah bangun?"
Adi segera menoleh kebelakang saat seseorang bertanya padanya.
"Hera??" matanya mengernyit saat melihat wajah adik iparnya itu
"Kemana Reina dan Mbak Yati??"
"Mereka menginap di rumah ibumu kan, karena kamu sakit dan seharian tidak bangun makanya aku saranin mbak Yati mengungsi ke rumah kamu saja. Aku takut terjadi sesuatu padamu, makanya aku meminta mereka untuk menginap di rumah ibumu supaya kamu bisa beristirahat dengan tenang tanpa ganguan Reina," jawab Hera
"Ok,"
Adi berjalan ke ruang makan dan duduk di sana.
"Kamu pasti kelaparan setelah seharian tertidur," Hera dengan sigap mengambil nasi dan lauk pauk untuk Adi.
Adi tampak ragu saat hendak memakan makanannya. Ia masih teringat ucapan Ayu.
"Kenapa kok cuma di lihatin saja,"
"Gak papa, bentar lagi juga aku makan,"
Adi menyendok nasinya perlahan-lahan. Hera tersenyum melihatnya.
Entah kenapa pakai itu masakan Hera begitu enak hingga adik Sampai nambah dua kali.
Hera semakin bahagia saat melihat Adi menghabiskan semua masakannya tanpa sisa.
"Gak nyangka ternyata Mas Adi suka juga masakan ku,"
"Tentu saja, terimakasih Hera,"
"Yups,"
Setelah sarapan Andi pun pergi ke kantor meskipun badannya senang tidak fit tapi ia merasakan diri untuk berangkat bekerja begitu.
Aktivitas di kantor begitu padat dari itu hingga membuat hati tak bisa bergerak sedikit pun dari ruangannya. Namun di sela-sela aktivitasnya yang banyak tiba-tiba ia merasa begitu kangen dengan Hera hingga membuatnya menelpon wanita itu berkali-kali.
Bukan hanya itu saja, Adi bahkan merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya.
"Apa aku jatuh cinta padanya," Adi memandang wajahnya di cermin
Bayangan wajah Hera terus mengganggu pikirannya . I bahkan melihat gadis itu berkali-kali melintas di depan ruangannya. Namun ia selalu menghilang saat ia hendak mengejarnya. Hal itu tentu saja membuat kerinduannya semakin tak tertahan.
Sementara itu Ayu tampak berbaring di sebuah batu besar.
Mardi berusaha memijat kaki Ayu yang lebam. Semoga cepat sembuh ya," ucap Mardi
Sementara itu Adi diam-diam pulang ke rumah menemui Hera. Namu tidak di sangka Hera memanfaatkan kesempatan itu untuk melimd8d, kill di di.
Ayu tampak murung saat melihat Hera dan saimonya begitu dekat.
"Jangan sedih Yu, yakin saja kita bisa mengalahkan guna-guna Hera dan mengendalikan suami mu kembali," ucap Mardi
'Apa kami tam punya mantetz atau cara untuk menghalau guna-guna iti??"
"Aku tidak bisa, namun seiring Berjalannya waktu , kamu akan bisa menghalau guna-guna itu dafi tubuh suaminu
"Ok," Ayu kemudian memilih pergi
Seminggu berlalu, Ayu tampak semakin kesal melihat kedekatan Adi dan Hera yang terlihat seperti sepasang suami istri.
mgkin klo udh nemu yg pas dan ccok agak nya ayu akan tenang dan g gentanyangan lagi
apa setiap kali dpt lwt makanan apa ya jd ceoet kena juga itu si adi
rasuki suster itu
dan bilang jauhi dia serta menarik apa yg sudah di kirimkan sm hera wow keren dehh
jgn biarkan dia sng dan jgn birkan dia mengiasi semuanya
lawan ayuu
hera aq juga g iklas klo sam hera deh
ayu lawan hera aq suka itu apa misteri ya knp ayu ttp gntanyangan gtu
moga aja ini lekas terungkap knp ayu masih saja bisa kalyapan sdkn hanin g
adi ceoetan sadar yaaa