Suamiku, dia tidak selingkuh tapi membuat aku kesepian. Dia tidak jahat tapi dia membuat aku terluka akan sikap acuhnya. Dia tidak kasar tapi dia selalu menyepelekan segala hal tentang perasaanku dan lebih sibuk dengan ponselnya daripada bersenda gurau denganku. Aku kesepian, namun aku selalu menyemangati diriku sendiri hingga aku bertemu dengan Zavran, teman sekolahku dulu yang pernah menyatakan cinta padaku namun aku tolak karena aku pikir suamiku lah pria terbaik untukku.
Setelah pertemuan tak sengaja, kami mulai berhubungan. Kami saling suport hingga membuat aku tidak menyadari akan perasaan ini. Aku nyaman bersamanya, aku merasa di perhatikan olehnya, aku merasa di hargai dan di sayangi. Rasa yang tidak pernah aku dapatkan dari suamiku sendiri.
Lalu bagaimana aku memendam perasaan ini? Apakah aku akan menyerah pada perasaan ini? Ikuti kisahku hanya di sini.
Terima kasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PENYAKIT ANEH
Ya Katakan Dera, apa yang kamu inginkan?" Ujar Zavran setelah beberapa saat Dera hanya diam.
" Aku ingin kita menikah secara sederhana saja. Hanya di hadiri oleh pihak keluarga. Dan tidak di sini, tapi di masjid besar dekat kantor Urusan agama. Setelah itu kita langsung pindah ke rumahmu yang ada di puncak. Aku terlalu malu untuk menghadapi tetangga di sini. Aku tidak akan kuat mendengar cibiran dan gunjingan mereka Vran meskipun aku tahu kalau aku memang salah. Aku tidak memikirkan hal ini sebelumnya." Ucap Dera. Ada kesedihan di dalam hatinya, andai saja ia tidak melakukan kesalahan ini, mungkin ia bisa menghadapi masyarakat sekitar.
Zavran menggenggam tangan Dera, " Jangan khawatir! Aku akan menuruti semua permintaanmu. Jangan bebani lagi pikiranmu dengan hal yang tidak penting. Besok sidang ceraiku dengan Yulia, dan lusa sidang ceraimu dengan Brian. Setelah itu aku akan mendaftarkan pernikahan kita ke kantor urusan agama supaya kita bisa cepat pindah dari sini."
" Terima kasih, kamu selalu mengerti aku." Ucap Dera sambil tersenyum.
" Kita akan saling melengkapi, semoga kau bahagia." Ucap Zavran.
" Tentu." Sahut Dera.
" Baiklah kamu tunggu di sini saja, aku akan mengambilkan makanan untuk kamu. Kamu belum makan sedari tadi, kasihan anak kita kelaparan di dalam sini."
Deg...
Tubuh Dera menegang ketika Zavran mengusap perutnya. Rasanya begitu aneh, ada sesuatu yang merambat di dalam hatinya.
" Aku ke belakang dulu. Cup!!!"
Belum sembuh keterkejutan Dera kini sudah di tambah lagi. Zavran mengecup kening Dera setelah itu ia pergi. Jantung Dera berdetak sangat kencang mendapat perlakuan seperti ini dari Zavran.
Tak lama Zavran kembali membawakan sepiring nasi beserta sayur dan lauk pauk. Tidak lupa dengan segelas susu khusus ibu hamil dan beberapa potong buah segar.
" Sekarang waktunya makan lalu minum vitamin." Ujar Zavran duduk di tepi ranjang serong ke arah Dera.
" Vran aku jadi nggak enak sama tante Ranti. Harusnya aku yang menyiapkan sarapan untuk kalian. Ini malah aku yang di layani, udah mirip ratu aja." Ucap Dera tidak enak hati.
" Kaku bisa melakukan itu nanti kalau kamu udah resmi jadi istriku. Dan tentunya kalau kondisimu sehat, kalau masih lemah kamu tidak boleh mengerjakan apa apa. Sesuai dengan anjuran dokter, kamu harus bedrest total." Sahut Zavran.
" A' " Zavran menyodorkan sesendok makanan ke depan mulut Dera.
" Aku bisa sendiri."
" Nggak boleh. Untuk pertama kalinya aku mau menyuapi anakku dengan tanganku sendiri." Sahut Zavran.
Dera hanya bisa menghela nafasnya pelan. Ia membuka sedikit mulutnya menerima suapan pertama dari sang kekasih.
" Gimana? Apa masakan ibu cocok di lidahmu?" Tanya Zavran menatap Dera yang masih mengunyah makanannya.
" Ini enak kok. Hampir sama lah sama masakan aku." Sahut Dera.
" Kalau begitu besok kamu masakin aku ya." Ujar Zavran.
" Siap mas Zaaavvv." Sahut Dera manja.
" Ini nih yang buat aku susah ngelupain kamu." Ujar Zavran.
" Kok bisa?"
" Nggak tahu ha ha ha." Zavran tertawa renyah menggoda Dera. Selama ini ia belum pernah merasa sesenang ini saat bersama dengan Yulia. Besama Dera, ia bisa menjadi pribadi yang lebih ceria. Begitu pun sebaliknya. Mereka nampak bercanda ria layaknya seorang sahabat kepada sahabatnya. Tidak ada batas ataupun kecanggungan di antara keduanya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Matahari berganti peran dengan sang rembulan. Angin sepoi sepoi menerpa pinggiran kota J. Kota metropolitan yang terkenal dengan kemacetannya. Untuk mengusir rasa sepi di dalam hatinya, Brian sedang menikmati malamnya bersama dengan seorang wanita yang sering ia hubungi saat kesepian melanda. Siapa lagi wanita itu kalau bukan wanita panggilan yang rela melakukan apapun demi mendapatkan uang dari Brian.
" Ah sayang kamu buas sekali. Sebelumnya aku selalu penasaran bagaimana sentuhanmu karena selama ini aku hanya bisa melihatmu lewat kamera ponsel. Sekarang aku akui kamu benar benar luar biasa." Ucap wanita yang berada di bawah kukungan tubuh Brian. Brian menggoyangkan tubuhnya dengan cepat, bukan lagi wanita wanita seksi yang ia bayangkan namun bayangan Dera yang sedang mendes@h di bawahnya.
" Akan aku buat kamu tidak bisa berjalan malam ini agar kamu tidak lagi tertarik dengan pria lain Dera."
Sang wanita tidak marah mendengar Brian menyebut nama Dera. Sudah menjadi kebiasaannya melayani pria dengan fantasi yang berbeda.
" Argh Deraaaaa kenapa rasanya begitu berbeda? Kenapa tidak senikmat saat aku bersamamu?" Brian terus meracau sambil memejamkan matanya. Entah apa yang ia bayangkan kali ini, sadar atau tidak Brian telah tersesat ke dalam dosa yang selama ini ia buat sendiri.
Ya, Brian punya kebiasaan melihat wanita wanita seksi dan bohai. Entah mengapa serasa ada kesenangan sendiri saat ia melihat video wanita wanita itu bergoyang. Tubuh mereka terlihat begitu menggoda untuk di jamah. Berbeda dengan tubuh Dera yang tidak sesempurna mereka. Bahkan ukuran gunung kembar Dera dan mereka sangat berbeda. Bagaimana tidak? Mereka memiliki bentuk tubuh gemoy sedangkan Dera langsing. Tentu saja apa yang menjadi ukuran mereka sangat berbeda dengan ukuran Dera.
Merasa hendak mencapai puncaknya, Brian mengguncang tubuh wanita di bawahnya dengan. gerakan semakin cepat dan...
" Arghhhh." Tubuh Brian limbung di samping wanita yang telah memuaskan hasratnya.
Wanita tersebut memeluk Brian dengan menjadikan lengan Brian sebagai bantalan.
" Terima kasih Brian, kau memang yang terbaik. Sekarang aku sudah tidak penasaran lagi karena aku sudah mendapatkannya. Aku siap di panggil sewaktu waktu untuk menemanimu." Ucapnya sambil mengelus elus dada Brian yang nampak menggoda.
" Aku tidak tahu apakah aku masih membutuhkanmu atau tidak. Aku melakukan ini sebagai pelampiasan emosiku. Aku kecewa karena pada akhirnya Dera meninggalkan aku. Apakah aku kurang tampan? Apakah aku kurang menarik sehingga wanita seperti Dera tega mengkhianatiku." Ujar Brian.
" Kamu tampan, kamu menarik bagiku. Tapi jangan lupa kalau kamu yang lebih dulu mengkhianati istrimu."
" Apa maksudmu Ropi?" Tanya Brian kepada wanita bernama Ropi, salah satu sales rokok yang Brian kenal.
" Sebelum istrimu menjalin hubungan dengan pria lain, kamu lebih dulu menjalin hubungan denganku. Kita sering chat, kita sering video call. Bahkan kita sering saling memuaskan meskipun hanya lewat video call. Itu artinya kamu sudah mengkhianatinya Brian. Kamu mengkhianati kepercayaannya. Seandainya dia tahu apa yang sudah kamu lakukan selama di sini, dia pasti jijik padamu."
Ucapan Ropi terdengar menusuk jantung Brian. Selama ini ia tidak pernah menyadari kesalahannya.
" Aku memang mencintainya, tapi sayang aku tidak selera melihat bodynya. Lebih yahut body kamu, ayo kita mulai lagi."
Tanpa membuang waktu, Brian langsung menyerang Ropi lagi. Entah penyakit apa yang ada pada tubuhnya namun inilah Brian. Pria yang di sangka Dera baik baik saja rupanya memiliki kepribadian aneh yang tidak masuk logika.
TBC...