Bukan salah Tiara jika dia terlahir dari buah cinta Yunita dan Risman, karena Danudirja pe ngusaha kaya ayah Yunita yang tak lain kakek Tiara tak bisa menerima kelahiran Yunita, maka sejak dilahirkan sudah diserahkan ke panti asuhan, tanpa tahu Yunita.
Nasib membawa Tiara diadopsi Risman.
Lima belas tahun kemudian Tiara harus melarikan diri karena Risman terlibat hutang dan dirinya diacam akan dibuat pelunasan hutang oleh lintah darat pemilik uang. Dalam pelariannya Sandi pemuda baik hati menolong bekerja di restaurant sebagai tukang cuci piring.
Dalam waktu yang bersamaan Danudirja dikejar dosa mencari Tiara cucunya lewat jasa membayar detektif yang menangani orang hilang diam-diam dari Yunita yang belum menyadari jika putrinya sebenarnya masih hidup.
Risman pun mulai curiga dia berusaha untuk bertemu Yunita yang mempersiapkan pernikahannya dengan Erwin setelah tahu Risman sudah menikah (Yunita mengira Risman tak setia, padahal selain diancam ayahnya dulu, Risman pun dianiaya Erwin)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosida0161, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiara Dan Semua Tentang Buah Hati Mereka
Tiara masih memikirkan kedua orang tua angkatnya. Dia sangat khawatir pergi dan pindah kemana mereka.
"Neng Tiara ayo tidur besok kan harus kerja lagi, tahu kan Non Sandra galak kalau kerja kuta lelet," ajak Bira khawatir kalau terlambat tidur besok gadis itu mengantuk di tempat kerja, otomatis membuat kerja jadi lamban, Sandra sering tiba-tiba masuk ke dapur, bagaimana kalau melihat Tiara kurang fit.
"Bu Bira aku khawatir dengan orang tua angkatku mereka itu pindah kemana saat ini, aku ingin bertemu supaya mereka tak khawatir tentang keadaanku," dengan punggung tangannya Tiara menghapus air matanya.
"Kalau kata saya mah Neng jangan dulu kemana-mana karena khawatir orang jahat itu masih keliaran mencari Non, kalau sampai.Non ketangkap saya ngeri membayangkan," bergidik kedua bahu Bira mengingat cerita gadis remaja itu tentang dua orang anak buah Sarkim mengejar untuk dijadikan gadis yang diperjual belikan.
Tiara yang belum tahu jika Sarkim ditangkap dan ayah angkatnya sudah tak punya utang lagi, mengangguk, benar juga jika ketangkap anak buahnya Sarkim bisa bahaya, jika tertangkap dunianya bisa runtuh seketika. Lalu bagaimana jika mereka juga memikirkan aku?
"Neng saat ini bersabar jangan dulu nekat mencari mereka pikirkan keselamatan Neng Tiara. Jika kedua orang tua Neng Tiara pindah rumah muda-mudahan saja mereka bisa mengatasi masalahnya.
Tapi bagaimana jika Sarkim dan anak buahnya menyakiti kedua orang yang sudah dianggapnya orang tua kandungnya itu dalam penyiksaan Sarkim dan anak buahnya?
"Berdoa saja Neng semoga mereka dalam lindungan Tuhan dan suatu saat nanti dipertemukan dengan Neng," bujuk Bira supaya Tiara bisa tidur.
"Ya, Bik," lalu Tiara beranjak dari kursinya menuju ke kamarnya.
Ah neng Tiara ini begitu sayang pada kedua orang tua angkatnya. Seandainya saja benar gadis ini putrinya non Yunita, tapi putrinya Non ada di panti asuhan, sedangkan Neng Tiara sejak bayi sudah bersama kedua orang tua angkatnya.
Ada keraguan di hati Bira bahwa Tiara ini cucu majikannya yang dulu diserahkan di panti asuhan, namun begitu dia masih berharap jika Tiara ini adalah putri non majikannya.
Bagaimana caranya aku membuktikan hanya dengan anting yang dikenakan Tiara mirip dengan anting yang dulu dibelinya untuk cucu majikannya?
Di sebuah rumah yang sederhana suami istri Risman belum bisa memejamkan kedua mata mereka, karena beban pikiran mereka sama-sama memikirkan Tiara yang belum tahu ada dimana.
Risman tahu liciknya Sarkim. Walau saat ini berada di dalam penjara, toh anak buahnya masih bebas keliaran. Bisa saja karena sakit hati Sarkim menyuruh anak buahnya untuk tetap mencari Tiara, itu yang dicemaskan Risman.
"Mas ..." panggil Ira meraih tangan suaminya.
"Aku nggak bisa tenang Tiara masih di luar rumah dan kita tak tahu dimana kini dia berada. Menjadi anak kita dia malah menderita begini, sekolahnya jadi terhenti, bagaimana tanggung jawabku sebagai ayah angkat yang seharusnya bertanggung jawab dengan kehidupannya malah aku merusak ketenangannya ..." walau kelak jika sudah ditemukan Tiara akan diambil oleh Danudirja berdasarkan hubungan darah, toh Risman tak bisa lepas tangan begitu saja akan kelanjutan hidup anak angkatnya itu.
"Ya Mas tapi jaga juga kesehatanmu baru saja sembuh jangan nanti kamu droup lagi kan aku jadi semakin sedih. Memikirkan Tiara dan juga mikiri kamu, Mas," sebisa mungkin Ira mengingatkan Risman supaya ingat juga pada kesehatannya sendiri.
Risman menatap Ira dan meraih perempuan itu dalam pelukannya. Tiba-tiba dia teringat pada Yunita, seandainya anak mereka masih ada paling tidak cinta yang tak berlanjut itu diwujutkan dengan adanya berpadunya darah mereka pada anak itu sebagai bukti cinta serta simbol cintanya yang tak pernah mati pada mantan kekasihnya itu.
Ya seandainya simbol cinta itu masih ada di tubuh anak mereka alangkah bahagianya. Walau cinta tak sampai pada tujuan mengarungi bahtera rumah tangga, tapi kenangan mereka terukir pada denyut nadi anak mereka. Meninggalkan jejak yang akan dikenang sepanjang hidupnya.
Tapi jejak cinta itu telah pergi sebelum dia sendiri sebagai ayahnya bisa melihatnya walau sesaat.
Tiba-tiba dada Risman berdebar kencang, bahkan tubuhnya seakan mengejang saat menyesali buah cintanya telah tiada.
"Ada apa, Mas?" Ira terkejut saat menyadari tubuh suaminya seperti tersentak.
Risman langsung duduk. "Entah ... Aku sedang menyesali kematian anakku dengan Yunita, seandainya dia masih ada, aku sangat merasa berdosa belum sempat melihatnya ... Anakku maafkan ayahmu ini ..." air mata Risman mengaliri kedua pipinya, "Tapi sepertinya batinku marah dan entah apa artinya ini ..."
"Mas ikhlaskan kepergiannya, serahkan takdirnya pada Tuhan karena Dia yang punya kehidupan ini ..." pelan suara Ira menyadarkan suaminya.
"Atau Yuni membohongiku dan anak itu sebenarnya ada padanya?" Tiba-tiba saja Risman ingin bertemu Yunita, "Ah aku mengerti goncangan yang terjadi pada batinku ini adalah bentuk isyarat bahwa sebenarnya anakku tak mati, itu hanya akal-akalannya Yunita untuk memisahkan aku dengan anakku ..."
"Mas ..." seru Ira ingin supaya suaminya mempercayai takdir yang sudah tergaris pada putrinya.
"Firasatku mengatakan jika anakku masih ada, anakku masih hidup. Biarkan aku akan menanyakan sekali lagi pada Yunita."
"Mas ..."
Risman menepis tangan Ira, "Kenapa kamu mau menghalangiku untuk bertemu anakku. Hakku sebagai ayahnya untuk tahu bagaimana keadaannya ..." ujarnya dengan suara bergetar karena menahan getaran yang terjadi pada batinnya. Dan Ira tak berani untuk melarang atau memberikan komentar.
Rupanya apa yang dirasakan oleh Risman tiba-tiba dirasakan pula oleh Yunita.
Tengah malam dia terbangun karena bermimpi Tiara yang dikejar beberapa orang. "Ibu tolong ..." teriak gadis itu dengan wajah penuh ketakutan.
Yunita terbangun dari tidurnya. Jelas sekali dalam mimpinya Tiara mengulurkan tangannya minta diselamatkan.
"Tiara gadis yang kutolong anak angkatnya Risman ..." gumam Yunita bingung kenapa gadis itu minta tolong pada dirinya. Sebenarnya apa yang terjadi?
Yunita tak lupa dan sangat ingat pada remaja bernama Tiara yang menolak ditampung di rumahnya. Dan sekarang gadis itu datang di mimpinya minta tolong.
Apakah dia dalam bahaya? Kenapa minta tolong padaku?
Yunita tak tenang dadanya berdebar. Bagaimana jika gadis itu memang dalam bahaya?
Bukankah hutang Risman sudah aku lunasi? Bukankah dengan demikian dia akan terbebas dari urusan hutang orang tua angkatnya?
Yunita semakin tak tenang ketika gambaran dalam mimpinya itu tak mau pergi dari benaknya.
"Ibu tolong ..."
Ah suaranya terus terngiang di telingaku. Ada apa ini, kenapa dia minta tolong padaku, apakah karena aku sempat menolongnya, atau saat ini dia butuh pertolonganku?
Besok aku harus datang ke rumah Risman untuk menanyakan anak itu.
Pagi harinya Erwin terkejut saat Yunita bercerita bahwa dia pernah menolong gadis bernama Tiara saat akan ditangkap orang untuk membayar lunas hutang orang tua angkatnya.
"Bukankah Tiara adalah putrinya Yunita sendiri dan sekarang belum ditemukan?" Erwin hanya tahu Tiara belum ditemukan, selanjutnya dia belum tahu karena fokus pada urusan dendam Yadi yang ingin diredahkan. Dan belum bertemu calon mertuanya lagi.
"Kamu tahu siapa orang tua angkatnya?"
"Siapa?"
"Risman."
"Hah?!" Erwin terkejut, "Jadi dia masih hidup?!" Batinnya membuat mukanya tegang tiba-tiba.