NovelToon NovelToon
CINTA YANG TAK TERLUPAKAN.

CINTA YANG TAK TERLUPAKAN.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ramanda

Karena pertempuran antar saudara untuk memperebutkan hak waris di perusahaan milik Ayahnya. Chairil Rafqi Alfarezel terpaksa harus menikahi anak supirnya sendiri yang telah menyelamatkan Dirinya dari maut. Namun sang supir malah tidak terselamatkan dan ia pun meninggal dunia setelah Chairil mengijab qobul putrinya.

Dan yang paling mengejutkan bagi Chairil adalah ketika ia mengetahui usia istrinya yang ternyata baru berusia 17 tahun dan masih berstatuskan siswa SMA. Sementara umur dirinya sudah hampir melewati kepala tiga. Mampukah Ia membimbing istri kecilnya itu?
Yuk ikuti ceritanya, dan jangan lupa untuk memberikan dukungannya ya. Seperti menberi bintang, Vote, Like dan komentar. Karena itu menjadi modal penyemangat bagi Author. Jadi jangan lupa ya guys....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LIBURAN.

Satu Minggu telah berlalu. Satu Minggu juga Widiya selalu menghindari Chairil. Kalau pun bertemu ia selalu memasang wajah dinginnya, seakan Chairil tak terlihat olehnya. Hal itu membuat Chairil semakin bingung menghadapinya. Padahal ia juga sedang sibuk-sibuknya karna lagi membangun perusahaan barunya. Jadinya ia sering sekali tidak fokus, membuat Rendi sering kali kesal padanya.

"Lo sebenarnya kenapa sih? Dari kemarin Gue perhatikan Lo nggak fokus gitu sih! Lo niat nggak sih, buka perusahaan baru ini?" Tanya Rendi tampak kesal, saat mereka berada di perusahaan baru Chairil.

Chairil langsung tersentak dari lamunannya, setelah mendengar pertanyaan Rendi yang sedikit keras. "Eh! Ya niatlah! Kalau nggak, ngapain juga Gue nyewa tempat ini," balasnya, sambil berusaha fokus kembali pada pekerjaannya.

"Kalau begitu sekarang cepat selesaikan, wawancaranya dengan benar!" Ujar Rendi terdengar tegas, seperti seorang bos yang sedang pemerintah anak buahnya.

"Iya iya!" Balas Chairil. "Eh, Guakan bosnya kenapa jadi lo yang merintah Gua, hah?" Tanyanya lagi, yang nampaknya Ia baru tersadar.

"Eh, hehehe... Sorry bro. Gue nggak bermaksud merintah lo sih. Gue kan cuma ingin ingatin lo agar cepat selesai aja mewawancarai karyawan barunya. Jadikan biar cepat aktif jugakan perusahaan baru Lo ini," bales Rendy memberi alasannya.

"Aah, sudahlah. Cepat selesaikan aja tugas lo nggak usah ngurusin Gua!"

"Iya iya," bales Rendy dengan pasrah. Lalu mereka pun kembali fokus dalam mewawancarai karyawan barunya. Hingga semuanya para pelamar pekerjaan habis, Chairil pun kembali terhanyut lagi dalam lamunannya. Dan itu membuat Rendy yang melihatnya semakin penasaran.

"Woyy! Kok bengong lagi sih lo? Sebenarnya ada apa sih? Apa lo masih kepikiran sama keluarga Lo?" Tanya Rendi, yang berpikir kalau sahabatnya itu sedang rindu pada keluarganya.

"Eh, ngapain juga gua mikirin mereka, Mereka aja nggak ada mikirin gue," balas Chairil seadanya.

"Terus Lo kenapa dong? Apa Lo begini karena bini Lo?" Tanya Rendi lagi.

Chairil terdiam sesaat, lalu ia pun menghelakan nafas beratnya. "Huft... Udah satu minggu ini Widi, menghindari Gua bro. Bahkan Gua seakan tidak terlihat olehnya. Makanya Gua jadi nggak fokus Karena mikirin dia." Balas Chairil yang akhirnya ia bercerita pada sahabatnya itu.

"Emang awalnya kenapa, kok bisa Dia begitu? Apa mungkin lo melakukan kesalahan sama dia?"

"Ya, gara-garanya sih Gua ngelarang Dia makan mie instan. Tapi Dia malah berkata yang tidak-tidak. Jadi ya gitu deh, emosi gua jadi terpancing." Jelas Chairil, yang akhirnya ia pun menceritakan perseteruannya pada istrinya.

Rendy malah langsung tertawa terbahak-bahak setelah mendengar cerita dari sahabatnya itu. "Uhahaha... Jadi lo begini gara-gara mie instan toh, hahaha..." Katanya sedikit meledeknya. Membuat Chairil langsung bangkit dari duduknya.

"Aah, nyesel banget gua cerita sama lo! Bukannya ngasih solusi malah ngetawain lagi!" Ujar Chairil tampak kesal, setelah mendengar tawanya Rendi.

"Eh, sorry sorry Bro. Iya iya, Gua akan kasih solusinya, sekarang Lo duduk dulu dong," balas Rendi, sambil menahan tangan Chairil yang hendak pergi.

"Huh! Awas aja kalau Lo ngetawain Gua lagi," kata Chairil, yang akhirnya ia kembali duduk.

"Iye iye, Gue nggak bakalan ngetawain Lo lagi." Balas Rendi, yang berusaha menahan tawanya.

"Terus, apa solusinya, hah?" Tanya Chairil, dengan nada masih terdengar kesal.

"Solusinya, Lo kudu sabar Bro, ngadepi bini Lo. Soalnya diusia segitukan masih labil, masih suka dengan hal-hal yang baru, dan menyenangkan bagi dirinya. Apalagi sedari kecil Dia sudah ditinggal oleh ibunya. Jadi yaa wajar saja sih, kalau Dia seperti itu. Karenakan nggak ada yang ngajarin Dia Bro, bagaimana sikap seorang istri terhadap suaminya." Ujar Rendi.

"Hmm... Benar juga sih yang Lo katakan. Terus sekarang Gua harus gimana dong?" Tanya Chairil, tampak kebingungan.

"Bini, Lo kapan libur sekolahnya? Dia udah selesaikan ujiannya semesternya?"

"Udah selesai sih, kalau nggak salah, hari ini, dia pembagian rapot. Dan pastinya besok Dia sudah liburanlah." Balas Chairil.

"Pas banget tuh. Kalau begitu, Lo titipkan saja Dia ke pondok pesantren Ummi Salamah aja. Pesantren kilat gitu, Bro. Yaa siapa tahu pulang dari sana nanti, dia akan berubah." Ujar Rendi memberikan solusi pada Chairil.

Untuk sesaat Chairil tampak sedang merenungkan. Dan tak berapa lama ia langsung bangkit dari duduknya. "Oke, kalau begitu ayo, kita susul Dia kesekolahannya." Katanya, sambil ia mulai berjalan dengan sedikit terpincang-pincang meninggalkan ruangannya.

"Eh, kok sekarang sih, Bro? Apa nggak sebaiknya kita makan siang dulu ya? Gue dah laper banget nih," balas Rendi seraya ia mengikuti langkah Chairil.

"Nanti saja! Soalnya gua takut, Dia pergi sama teman-temannya. Jadi sebelum itu terjadi, kita harus sudah sampai duluan." Ujar Chairil, sambil mempercepat langkah kakinya.

"Haiiis... Nyesel gue ngasih solusi kecepatan. Tahu, gitu mendingan tadi ngasih solusi setelah makan siang, kan gue nggak bakalan kelaparan begini." Geremeng Rendi, sambil berjalan dengan terpaksa mengikuti Chairil.

•◆❀◆•

Sementara itu di sekolah TB.

Disalah satu kelasnya, terlihat para murid-muridnya sedang riuh setelah mereka mendapatkan rapot dari sang Guru. Suasananya berbeda-beda, ada yang begitu senang setelah melihat nilai pada rapotnya, dan ada juga yang terlihat sedih. Apalagi setelah mendengar sang guru mengatakan hari libur. Membuat suasananya semakin ribut karena saking senangnya.

"Horee, besok kita libuuur," sorak salah satu siswi tersebut. "Widiya, liburan kali ini, Lo kemana?" Tanyanya pada Widiya yang duduk di sampingnya.

"Mungkin liburan kali Aku nggak kemana-mana, Nggi. Soalnya kan yang biasa ngajak Aku liburan kan Ayahku. Tapi sekarang Dia sudah meninggal, Nggi. Jadi sekarang Aku hanya liburan dirumah saja," balas Widiya, sambil menundukkan wajahnya. Tampak sekali kalau ia sedang menyembunyikan kesedihannya.

"Sorry Wid, Gua lupa," ucap Anggi, seraya ia memeluk tubuh Widiya dari samping.

"Nggak papa Nggi, Aku juga harus membiasakan diri hidup tanpa Ayah, sekarang." Balas Widiya sambil menyunggingkan senyuman terpaksanya yang tersirat menutupi kesedihannya.

"Lo yang Sabar ya Wid," kata Anggi, seraya memegangi kedua pipinya Widiya. Widiya pun membalasnya dengan Anggukan kepalanya saja.

"Ya udah, besok Lo ikut Gue aja yuk, kita liburan di kampung Nenek Gue, di kota JK, enak loh, disana. Gimana Wid, Lo mau kan?" Ajak, Anggi terlihat antusias.

Widiya, tampak sedang berpikir setelah mendengar ajakan dari sahabatnya itu. "Um... Baiklah," balasnya dengan singkat.

"Yeeee... Akhirnya kita bisa liburan bareng!"

┈┈••✾•◆❀◆•✾••┈┈

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya guys. Kasih bintang, Like, Vote, dan komentarnya oke? Syukron

1
Ayu Septiani
lanjut up lagi thor
Ayu Septiani
lanjut up lagi thor ..... semangat ya
Puspa Dewi kusumaningrum
haaaah Kpn nich Thor unboksingny🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ayu Septiani
lanjut up lagi thor
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
ga da yg slh sma mie instan ril, drmu ny ja yg ga bsa kontroll emosi
Ayu Septiani
ibu bpknya chairil ini tidak bisa melihat dari kedua sisi, membiarkan otak pembunuh tetap berdiri kokoh. bakalan menyesal tuh orang tua chairil setelah hartanya di habiskan sama barra
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
Mak sma bpakny ga jls dahhh, ga pnya sikappp
Ayu Septiani
lanjut up lagi thor.... semangat
Ayu Septiani
sabar Chairil..... Diya masih polos otaknya dan keras kepala 😆😆😆😆😆😆
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
trkdang org mls utk mninggalkn tmpat trnyman nya, ibrat kata tarzan msuk kota ga akn betahhh dgn khidupan hirukk pikukk yg da di kotaa
Ayu Septiani
barra memang kakak laknat, serakah dan kejam, mata hatinya dh Buta tuh
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
pndai bela diri nih widi, kren/Determined/


thor prasaan dkit bngt dah up ny, ga terasa/Grin/
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
slgi pakaian ny sopann ga mslh, nmny jga ank muda dn ktrbatasan ekonomi psti mmikirkn mna yg lbih diutmakn
Mujahadah
Bagus Aku sukaa ♥️♥️♥️♥️
Mujahadah
Cayooo Airil 💪🏻💪🏻💪🏻 Kamu pasti bisa menaklukkan istri kecilmu.🥰
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
smngt airil, hrs bnyk bersbar krna istrimu msh muda dn labilll/Grin/
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
segakny widi da rasa mau membantu airil istirahat


double up kk/Grin/
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
trhbur dgn rendi, widi hrs brsikp lbih mnis dikitttt aja ya/Proud/
Wandi Fajar Ekoprasetyo
ada² aja deh airil....mungkin dgn musibah ini Yunda jd LBH perhatian sama airil
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
nmany jga suami wjar aja klu cmburu, aplgi istriny msih kenyesss/Chuckle/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!