NovelToon NovelToon
Dijodohkan Dengan Dosen Penyakitan

Dijodohkan Dengan Dosen Penyakitan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Karir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Dijodohkan Orang Tua / Dokter / Suami amnesia
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Athena_Shou

Bianca Mith. Doktor muda arogan yang selalu saja mencari masalah setiap hari saat sedang bekerja. Ayahnya yang seorang pebisnis terkenal tidak tahan dengan kelakukan anaknya itu. Maka dari itu perjodohan itu diadakan.

Bianca menikah dengan Aether Beatrice. Dosen muda dari Universitas Mith. Sesuai kesepakatan awal, beberapa tahun setelah menikah, salah satu dari mereka harus mengorbankan cita-cita mereka untuk memimpin perusahaan keluarga.

Namun tepat setelah satu hari setelah pernikahan, Aether baru mengetahui bahwa ia memiliki penyakit serius pada bagian otaknya. Membuat Aether akan kehilangan sedikit demi sedikit ingatannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Athena_Shou, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Festival Tahunan(1)

Karena posisi rumah Irene ada di atas bukit. Membuat Bianca dan Aether harus berjalan menuruni bukit untuk bisa mengunjungi festival tahunan yang diselenggarakan di sana.

Jalanan menuju tempat acara cukup ramai. Mengingat hari ini adalah hari pertama acara festival itu diadakan. Dan festival itu hanya diadakan sekali dalam setahun.

"Kenapa kamu menggunakan baju seperti orang yang sedang rapat?" tanya Aether melirik ke arah Bianca.

"Apakah ini salah?" tanya Bianca menatap pakaiannya sendiri.

"Tidak ada orang yang ke festival menggunakan blazer dan sepatu hak tinggi."

Bianca menggunakan blazer berwarna cream dan celana panjang berwarna putih seirama, kemeja putih yang menjadi dalaman Bianca.

"Benarkah? Kenapa kamu tidak mengatakannya dari awal? Kalau kamu mengatakannya, aku bisa mengganti pakaianku," keluh Bianca menghentikan langkahnya.

"Karena kamu sangat lama merias wajahmu. Jika aku mengatakannya tadi, kamu pasti akan selesai tengah malam. Dan kembang api akan dinyalakan sebelum kita di sana," balas Aether malas jika harus menunggu Bianca lebih lama lagi.

"Apakah akan ada kembang api?"

"Saat tengah malam akan ada kembang api. Itu akan menjadi tanda festival tahunan resmi diadakan."

Bianca tersenyum kecil. Ia merasa tidak sabar. Ini adalah pertama kalinya ia datang ke festival yang diadakan di desa. Bianca ingin melihat apa saja yang akan ada di sana. Dan hiburan apa yang ada di sana.

"Apakah kamu tidak kesulitan menggunakan sepatu hak tinggi?" tanya Aether memperhatikan langkah Bianca.

"Sejauh ini tidak masalah," jawab Bianca.

"Setelah ini jalan akan dipenuhi batu. Jika kamu masih menggunakannya, kamu akan kehilangan keseimbanganmu dan jatuh."

"Kenapa kamu selalu saja telat memberitahuku?!"

"Kenapa juga kamu menyalahkanku? Kamu sendiri yang memilih menggunakan sepatu hak tinggi. Lepaskan saja sepatumu."

"Enak saja kamu kalau bicara. Lalu aku harus pergi ke festival itu dengan kaki telanjang? Bagaimana jika kakiku terkena kotoran dan terkena batu?"

Aether berjongkok. Menyentuh bagian depan dari sepatu hak tinggi milik Bianca. Tanpa mengatakan apapun, Aether benar-benar memaksa perempuan itu untuk melepaskan sepatunya.

Bianca menyentuh pundak Aether. Melepaskan sepatu hak tinggi itu dengan bantuan Aether. Setelah kedua sepatu itu lepas dari kaki Bianca, Aether mengambilnya. Melepaskan sandalnya dan kembali berdiri.

"Pakailah," ujar Aether dengan tangan membawa sepatu hak tinggi Bianca di tangan kanannya.

"Lalu kamu?" tanya Bianca menatap Aether.

"Aku lahir di sini. Berlari di atas batu sudah biasa untukku."

Bianca hanya diam dan menggunakan sandal milik Aether. Ukurannya terlalu besar untuk kakinya. Namun itu akan lebih terasa nyaman jika dibandingkan menggunakan sepatu hak tinggi miliknya.

"Bagaimana menurutmu tentang ibuku?" tanya Aether mulai melangkahkan kakinya.

"Menurutku, dia baik," jawab Bianca mengikuti langkah Aether.

"Banyak bicara juga, 'kan? Dia memang seperti itu. Tapi aku harap kamu bisa terbiasa. Karena kita masih ada empat hari lagi di sini."

"Aku rasa tidak masalah. Ini cukup menyenangkan juga."

"Senang mendengarnya."

Bianca menatap jalan yang akan ia lewati. Sesuai dengan perkataan Aether, jalan yang tadinya halus, kini mulai hancur. Banyak kerikil kecil yang bisa menyakiti telapak kaki jika terinjak. Bianca melihat ke arah Aether. Wajah laki-laki itu terlihat sangat santai walau menginjak kerikil-kerikil itu.

"Kenapa? Apa ada masalah?" tanya Aether menyadari Bianca menatapnya.

"Tidak ada," jawab Bianca kembali menatap ke arah depan.

"Kamu ... apapun kondisinya jangan sampai kamu menyukaiku," lanjut Bianca.

"Tidak perlu kamu pertegas setiap hari, aku sudah mengingatnya dengan jelas di otakku," balas Aether.

"Lagipula ada hal yang seperti itu, bukan? 'Semua yang terpandang, harus bersanding dengan yang sejajar.' Tenang saja. Aku juga tidak ingin jatuh cinta saat ini. Aku hanya ingin menikmati hidupku. Dan fokus pada tugas utamaku. Mengubah kepribadianmu. Menarik mu ke arah yang lebih baik. Dengan begitu, ayahmu akan lebih mempercayaimu dan bisa tenang melepaskanmu sendiri," lanjut Aether.

Kehidupan Aether dan Bianca sangatlah berbanding terbalik. Bianca berasal dari keluarga terpandang. Memiliki segala hal. Uang, kekuasaan, dan martabat. Sedangkan Aether hanyalah anak desa yang bisa mencapai posisinya sekarang melalui jalur prestasi yang ia dapatkan.

Aether dan Bianca seperti minyak dan air. Mereka bisa berada pada satu wadah yang sama. Namun tak bisa untuk menyatu. Dan itu sudah terbukti dengan kondisi mereka saat ini. Mereka tinggal bersama dalam satu rumah. Namun mereka hidup pada garisnya masing-masing.

"Ada banyak hal yang berubah setelah aku menikah denganmu. Kehidupan sederhanaku tiba-tiba menghilang begitu saja. Seakan-akan aku diberkahi uang yang tidak ada habisnya. Terkadang, aku juga merasa takut. Kamu berasal dari keluarga terpandang, memiliki reputasi yang baik, saat memikirkan itu semua, terkadang aku tidak tau harus berbuat apa. Aku selalu bertanya pada diriku sendiri, apakah aku sudah melakukan hal yang benar selama ini? Atau aku melakukannya hanya atas egoku saja," jelas Aether menatap ke arah langit malam.

"Kenapa? Apakah kamu mulai menyesal menerima perjodohan ini?" tanya Bianca tersenyum kecil dan melirik ke arah Aether.

"Aku rasa, aku putus asa. Bagaimana mengatakannya? Tapi bukankah kita sejak awal seharusnya tidak pernah bertemu. Dengan latar belakang keluarga kita yang sangat berbanding terbalik. Kepribadian kita yang juga sangat berbeda. Aku tidak tau harus berbuat apa. Jadi, 'ya, aku juga mengharapkan hal yang sama sepertimu. Aku harap, aku tidak jatuh hati padamu."

Bianca diam. Aether memiliki segalanya setelah menikah dengan Bianca. Namun Bianca sama sekali tidak pernah melihat Aether menggunakan satupun keistimewaan Keluarga Mith. Aether bahkan lebih sering menggunakan bus untuk berpergian. Dan Bianca tidak pernah melihat Aether membeli barang-barang mahal.

Kesederhanaan Aether dan kemewahan Bianca. Bianca sadar bahwa ayahnya mencoba untuk menghancurkan egonya sendiri dengan bantuan Aether. Ayahnya ingin Bianca belajar dari Aether. Dan setelah bersama laki-laki itu, Bianca melihat ada banyak hal yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Penderitaan akibat kemiskinan, penderitaan akibat kehilangan, dan kebahagian yang selalu ada di meja makan keluarga sederhana.

"Tapi aku senang karena kamu sudah mulai berubah. Kamu tidak sedingin dulu. Kamu juga lebih sering berbicara denganku. Dan kamu juga sudah mulai terbiasa menahan emosimu saat berada di rumah sakit. Ayahmu memujiku karena melihat perilakumu yang mulai membaik. Terima kasih karena sudah mau mengikuti rencanaku," ujar Aether tersenyum lebar ke arah Bianca.

"Tidak masalah," jawab Bianca.

"Sepertinya aku juga harus berterima kasih padamu," lanjut Bianca menatap ke arah langit.

"Benar juga. Tapi nanti saja. Setelah kita resmi bercerai. Kamu baru boleh berterima kasih padaku. Anggap saja itu menjadi hadiah perpisahan untukku," balas Aether.

1
Bianc
tegas dong
Bianc
merugikan kali
Bianc
hayoo ada masalah apa nih
Bianc
nah kena serangan balik
Bianc
baik sekalilah. selalu nganterin makanan
Bianc
otaknya dibawa ke bengkel aja. siapa tau bener
Bianc
kebalik nggak sih? kalau dibawa ke sana malah sembuh
Bianc
tanda-tanda pengen berhenti tapi nggak bisa
Bianc
habis kena kursi ya pasti sakit
Bianc
udah dilarang tetap nekat ke sana
Bianc
hayoo, mulai ketakutan
Bianc
jalan aja terus, nanti ketemu ujungnya
Bianc
katanya nggak takut hantu
Bianc
gejala penyakitnya kah?
Bianc
langsung dapat tawaran kerja dong
Bianc
tarik nafas. jgn grogi
Bianc
baik sekali lah
Bianc
aturannya ketat juga
Bianc
masih muda tapi udah pikun
Bianc
baru kenal langsung mau ngasih undangan/Frown/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!