Legenda Penguasa Dewa Tertinggi

Energi hangat yang menjalar ke seluruh tubuhnya berubah menjadi energi panas. Dalam sekejap, tubuhnya seperti terbakar. Erlang Shen yang melihat itu langsung menggunakan es untuk mendinginkan tubuh Zi Yue yang kepanasan.

Boooommmmmm

Detik berikutnya, Erlang Shen terpental puluhan meter. Energi panas di tubuh Zi Yue tak dapat dinetralkan dengan elemen es.

"Apa yang harus kulakukan?" tanyanya dalam hati.

"Akkkh," karena tidak tahan dengan panas yang dirasakannya, Zi Yue melepas pakaiannya. Di punggungnya muncul sebuah tanda bunga teratai emas.

"Sepertinya aku tahu masalahnya." Erlang Shen menghampiri Zi Yue lalu menyegel tanda teratai emas itu.

"Segel ini tak akan bertahan lama," ucap Erlang Shen.

"Yue'er, apakah baik-baik saja?" tanya Erlang Shen.

"Aku tidak kenapa-napa." Zi Yue memakai kembali pakaiannya.

Erlang Shen bisa tenang. Meski begitu, ia ingin tahu asal usul dari tanda teratai emas di punggung Zi Yue. Yang ia ingat, tanda itu tidak ada sebelumnya.

Di tengah kebingungannya, mata emasnya aktif. Dan seketika penglihatannya menembus batas dimensi hingga ke tempat yang hanya ruang hampa. Di sana masih terlihat sisa-sisa dari awan kecil yang perlahan-lahan mulai menghilang.

"Rahim suci alam surgawi menghilang. Itu artinya …. " Erlang Shen mengalihkan pandangannya ke arah Zi Yue dan benar saja. Energi dari rahim suci alam surgawi ada di dalam tubuh Zi Yue.

"Ada apa?" tanya Zi Yue.

"Nggak ada!" Erlang Shen mengalihkan pandangannya dan mata emasnya langsung menghilang.

"Sepertinya aku tahu darimana asal energi panas itu," ungkap Erlang Shen.

"Darimana?" tanya Zi Yue penasaran.

"Rahim suci! Alam surgawi punya rahim suci karena orang-orang tak bisa punya anak, tapi sekarang rahim suci itu sudah hilang. Mungkin karena seseorang sudah melahirkan seorang bayi," jelas Erlang Shen.

"Itu artinya segel yang kau pasang pada tanda teratai di punggungku akan hilang dalam waktu semalam." Zi Yue menimpali.

Erlang Shen hanya diam saja. Otaknya seakan berputar terus menerus mencari cara untuk menetralkan energi panas dari tanda teratai emas. Kali ini, ia benar-benar menemui jalan buntu.

Swuuuussss

Tiba-tiba saja tombak langit berputar-putar di udara. Tak berselang lama, dua kata muncul di sana. Dua kata itu membuat Erlang Shen dan Zi Yue saling tatap.

"serius? Caranya hanya itu?" tanya Zi Yue.

"Menurutku tidak apa-apa. Yang salah kalau kita belum menikah," jawab Erlang Shen.

Di tahta tertinggi alam surgawi, seorang pria yang sudah duduk di sana selama jutaan tahun tertawa seperti orang yang otaknya bergeser. Di alam surgawi, hanya dia yang tahu pasti tentang rahim suci. Dan sekarang rahim suci itu menghilang.

"Sekian lama aku menunggu, akhirnya dia muncul juga. Kali ini, aku pastikan perempuan itu menjadi milikku. Aku tidak mau gagal seperti leluhurku. Anakku harus dilahirkan oleh pemilik rahim suci," ucapnya. Ia beranjak dari singgasananya dan mencari tahu keberadaan pemilik rahim suci menggunakan cermin awan miliknya. Lama ia tunggu, tapi cermin itu tak menunjukkan.

"Sialan! Tunjukkan dimana perempuan itu!" Teriaknya, tapi cermin awan hanya menampilkan gelombang energi yang tak ada akhirnya.

"Maaf, Tuan! Perempuan itu dilindungi oleh kekuatan misterius yang tak dapat ditembus," jelas cermin awan.

"Kekuatan apa itu?" Pria itu bertanya dengan kening berkerut.

"Aku tidak tahu pasti, tapi hamba bisa menyimpulkan kalau perempuan itu dilindungi oleh keempat kaisar suci dan juga Dewi Bumi."

Pria itu mengepalkan tangannya karena kesal. Ia melampiaskan kekesalannya pada cermin awan. Hanya dengan sekali pukul saja cermin itu pecah menjadi serpihan-serpihan kecil.

"Kaisar Suci! Lagi-lagi kalian!" Teriaknya. Pria itu tidak tahu bahwasanya kaisar suci hanya menyamarkan keberadaan Zi Yue tanpa sepengetahuannya Erlang Shen dan Zi Yue sendiri.

"Kalau kau masih sayang dengan nyawamu, cobalah menyentuh nona kami! Aku akan memastikan istanamu runtuh hanya dengan sekali tiupan saja." Suara Lao Hu menggema di istana pria itu. Hanya dengan suara saja, istana surgawi hampir roboh.

"Ikut campur urusanku, apakah kalian tidak takut dengan hukum surgawi?" tanya Pria itu.

"Kalau menyangkut tentang nona kami, hukum surgawi akan kami lawan. Kalau aku mau, aku tak akan membiarkan tuanku mengotori tangannya hanya untuk menghapusmu dari dunia." Kali ini, Gui Bing yang berbicara. Jika suara Lao Hu membuat istana surgawi bergetar, maka suara Gui Bing membuat istana roboh.

"Tanpa izinku, kalian tidak akan bisa memasuki alam surgawi. Kalau kalian punya nyali, maka datanglah ke istanaku. Akan kuperlihakan kepada kalian bagaimana caranya membunuh tanpa menyentuh," ujar sang Kaisar Surgawi.

Taaassshhkkk

Detik berikutnya, salah seorang jenderal kaisar surgawi mati dengan tubuh meledak. Tak cukup dengan satu jenderal, tiga orang lagi mati dengan cara yang sama.

"Tanpa bantuan dari para kaisar dewa, kau hanyalah semut kecil!" Pusaran es muncul sekilas di tengah-tengah reruntuhan istana. Kaisar Surgawi yang melihat itu hanya diam dan tak mengatakan apapun.

"Kaisar suci tidak akan berani menginjakkan kakinya di alam surgawi. Aku yakin dia hanya menggertak." Kaisar Surgawi menentukan jarinya lalu seberkas cahaya membawanya pergi dari sana. Dalam waktu singkat, dia muncul di sebuah dimensi dimana seorang pemuda dengan tubuh istimewa berlatih di sana.

"Sudah cukup, Qiang'er!" pinta Kaisar Surgawi.

"Berlatih selama 100 tahun membuat tubuh dewa kehampaan sempurna," ujarnya.

"Bukan hanya itu, Ayah! Aku juga berhasil memiliki elemen api, petir, es, dan logam," ujar pemuda bernama Tian Qiang itu.

"Kau tidak mengecewakanku. Sekarang sudah saatnya kamu menyerap elemen lain. Tubuh dewa kehampaan bisa menampung berbagai elemen. Setelah menyempurnakan elemenmu, carilah perempuan yang memiliki tanda teratai emas di punggungnya!"

Pemuda itu mengangguk kecil, lalu ia berteleportasi ke dimensi lainnya. Di sana, terdapat kolam berisi elemen air, tanah, kayu, angin, cahaya, dan kegelapan. Elemen-elemen itu dikumpulkan oleh Kaisar Surgawi dengan cara memurnikan keturunan murni kaisar dewa.

"Aku bisa membayangkan secantik apa perempuan yang diinginkan ayah. Daripada memberikannya kepada ayah, lebih baik aku menikahinya." Pemuda itu bergumam, lalu ia berendam di dalam kolam elemen.

Cahaya bulan purnama menembus dimensi bintang abadi. Sebenarnya Erlang Shen bingung mengapa cahaya bulan purnama menembus dimensi, tapi dia tak mau pusing. Dibawah sinar bulan itu pula, ia memadu kasih dengan istrinya. Suara jangkrik membuat dunia seakan milik mereka berdua.

Hamparan bunga dan sinar sang rembulan serta daun-daun yang menari-nari menjadi saksi cinta keduanya. Di sana tak ada yang bisa mengganggu mereka, kecuali jangkrik yang berisik.

Suara jangkrik perlahan-lahan menghilang menyisakan sang rembulan yang menjadi saksi. Kenapa di taman bunga? Supaya tanda teratai emas menghilang.