NovelToon NovelToon
Ditolak Ibu Pria Miskin, Dinikahi Pria Asing

Ditolak Ibu Pria Miskin, Dinikahi Pria Asing

Status: tamat
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Suami ideal / Tamat
Popularitas:23.4k
Nilai: 5
Nama Author: Eys Resa

follow IG Othor @ersa_eysresa

Di usia 30, Aruni dicap "perawan tua" di desanya, karena belum menemukan tambatan hati yang tepat. Terjebak dalam tekanan keluarga, ia akhirnya menerima perjodohan dengan Ahmad, seorang petani berusia 35 tahun.

Namun, harapan pernikahan itu kandas di tengah jalan karena penolakan calon ibu mertua Aruni setelah mengetahui usia Aruni. Dia khawatir akan momongan.

Patah hati, Aruni membuatnya menenangkan diri ke rumah tantenya di Jakarta. Di kereta, takdir mempertemukannya dengan seorang pria asing yang sama sekali tidak dia kenal.

Apakah yang terjadi selanjunya?
Baca kisah ini sampai selesai ya untuk tau perjalanan kisah Aruni menemukan jodohnya.
Checkidot.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Hembusan angin malam yang melewari pintu ruang tamu menerpa wajah Aruni saat ia duduk di ruang tamu megah keluarga Rico. Jantungnya masih berdegup kencang, bukan karena pesona rumah mewah itu, melainkan karena percakapan yang baru saja usai. Ketakutan terbesit di benaknya, sebuah ketakutan klise akan keluarga kaya yang memandang rendah gadis biasa sepertinya. Namun, suara Amanda, ibu Rico, berhasil menepis kekhawatirannya perlahan.

"Aruni, sayang," Mama Amanda memulai, suaranya lembut namun tegas, "kamu jangan pernah berpikir bahwa kami adalah orang-orang yang membeda-bedakan. Di mata kami, semua manusia itu sama. Kaya atau miskin, itu hanya label duniawi. Tidak ada si Kaya jika tidak ada si miskin, begitu juga sebaliknya. Jadi jangan pernah memikirkan hal kecil itu sebagai masalah, nak. "

Rico, yang duduk di samping Aruni, mengangguk setuju, menggenggam erat tangan Aruni, seolah ingin menyalurkan keyakinan yang sama. "Betul, Aruni. Mommy dan daddyku bukan tipe orang seperti itu. Mereka selalu mengajarkan ku untuk melihat hati seseorang, bukan hartanya."

Papa Ryu, ayah Rico, ikut menimpali dengan senyum hangat. "Kami mencari pendamping hidup untuk putra kami, bukan koleksi aset. Kami ingin melihat Rico bahagia. Dan kami melihat ketulusan serta kebaikan di dalam dirimu, Aruni. Dan kami yakin Rico akan bahagia jika menikah denganmu nanti."

Mendengar itu, beban berat yang sejak tadi menghimpit dada Aruni perlahan terangkat. Ia membalas genggaman tangan Rico, tatapannya kini dipenuhi rasa lega.

"Saya… saya hanya merasa takut dan khawatir Om, Tante. Maafkan prasangka saya."

Mama Amanda tersenyum, mengusap lembut punggung tangan Aruni. "Tidak apa-apa, Nak. Wajar jika kamu merasa begitu. Tapi sekarang, dengarkan aku baik-baik. Jangan pernah meragukan kesungguhan Rico. Dan jangan pernah meragukan kesungguhan kami untuk menerima kamu apa adanya."

"Istri dan anakku sangat menyukaimu Aruni,” tambah Ryu, "dan kami ingin kamu menjadi bagian dari keluarga besar kami."

Rico menoleh pada Aruni, senyumnya mengembang. "Lihat? Aku sudah bilang, kan? Mereka benar-benar tulus."

Hati Aruni kini terasa lapang, kekhawatiran yang tadi menguasai pikirannya sirna entah ke mana. Ia mengangguk, matanya berkaca-kaca. "Terima kasih banyak, Om, Tante. Terima kasih, Rico."

Dalam hati Aruni benar-benar tidak menyangka kalau dia akan diterima di keluarga kaya itu. Tidak di rendahkan soal usia, meski usia Rico dan dirinya tidak beda jauh. Mereka benar-benar keluarga kaya yang modern dan tidak berpandangan sempit.

Saat perjalanan pulang terasa sangat berbeda. Jika tadi Aruni dipenuhi kecemasan, kini ia diselimuti perasaan bahagia dan haru. Rico terus menggenggam tangannya sepanjang perjalanan, sesekali mengusap lembut punggung tangannya, seolah ingin terus meyakinkan.

"Kamu sudah tidak khawatir lagi, kan?" tanya Rico, melirik Aruni yang tampak lebih tenang.

Aruni tersenyum. "Tidak, Rico. Kata-kata om dan tante benar-benar menenangkan hatiku. Aku merasa lega sekali."

"Syukurlah. Aku sudah bilang, kan? Keluargaku bukan orang-orang yang gila harta. Kami menjadi seperti sekarang ini bukan karena kami serakah," Rico menjelaskan, nada suaranya berubah menjadi sedikit lebih serius. "Kakek dan nenekku, mereka bekerja keras dari nol. Mereka membangun ini semua dengan keringat dan darah. Hadiahnya adalah apa yang kita lihat sekarang, yang diturunkan dari leluhur kami."

Ia menarik napas panjang. "Tugasku sekarang hanyalah menjaga apa yang sudah ada, agar tetap bertahan di tengah gempuran krisis yang ada. Bukan untuk memperkaya diri sendiri tanpa peduli orang lain. Kami diajarkan untuk bersyukur dan berbagi."

Aruni memandang Rico, ada kekaguman di matanya. Ia tak hanya melihat seorang pria kaya, tetapi seorang pria yang memahami nilai-nilai kehidupan dan menghargai warisan keluarganya. "Aku mengerti sekarang, Rico. Kamu sangat berbeda dari bayanganku."

Rico tersenyum simpul. "Kita semua punya cerita masing-masing, Aruni. Dan aku ingin kamu menjadi bagian dari ceritaku."

Setibanya di rumah Tante Dina, Rico memarkir mobilnya. Aruni menoleh padanya. "Mau mampir sebentar? Aku bisa buatkan teh."

Rico mengangguk. "Tentu. Ada hal penting yang ingin aku sampaikan juga pada Amar dan Dina."

Aruni mempersilakan Rico masuk. Suasana di rumah Tante Dina malam itu cukup ramai. Amar dan Dina sedang duduk di ruang keluarga, ditemani secangkir kopi. Senyum hangat tersungging di wajah mereka saat melihat kedatangan Rico dan Aruni

"Selamat malam, semuanya, " sapa Rico ramah.

"Malam, Rico. Mari duduk," ajak Amar. Dina segera beranjak untuk menyiapkan minuman bersama Aruni dan mencoba mengorek informasi apa saja yang diterjadi di rumah Rico.

Setelah teh dan beberapa camilan tersaji, Rico menatap Amar dan Dina bergantian, ada sedikit ketegangan di wajahnya, namun matanya memancarkan keseriusan. Aruni duduk di samping Rico, jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya. Ia tahu Rico akan mengatakan sesuatu yang penting.

Rico menarik napas dalam-dalam. "Amar, Dina… ada hal penting yang ingin aku sampaikan pada kalian. "

Amar dan Dina saling berpandangan, lalu menatap Rico dengan perhatian penuh.

"Aku… Aku berencana untuk melamar Aruni secara resmi akhir bulan nanti," ujar Rico, suaranya mantap. "Aku akan datang bersama keluarga ku ke rumah orang tua Aruni, untuk menyampaikan niat baik kami."

Hening sejenak. Aruni merasakan pipinya memerah, antara malu dan bahagia. Ia melirik Amar dan Dina. Ekspresi kaget dan bahagia bercampur aduk di wajah mereka.

Dina adalah yang pertama bereaksi. Senyum lebar langsung terukir di wajahnya. "Melamar? Ya ampun, Rico! Kami senang sekali mendengarnya! Jadi bebeneran ini, kamu serius sama Aruni?" Dina Seolah tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

Amar mengangguk setuju, matanya berbinar. "Ini kabar yang sangat baik, Rico. Kami tentu saja merestui,dan akan kami sampaikan kepada orang tua Aruni di nanti."

"Terima kasih, Mar, ujar Rico lega. Ia kemudian menoleh pada Aruni. "Jadi, Aruni, aku ingin kamu mempersiapkan kedatangan keluargaku di rumah orang tuamu. Beritahu mereka, ya."

Aruni tersenyum lebar, kebahagiaan memancar dari setiap sudut wajahnya. "Tentu. Aku akan memberitahu mereka. Mereka pasti akan senang mendengar kabar bahagia ini. '

Dina mendekati Aruni, memeluknya erat. "Selamat ya, Run. Tante ikut bahagia untukmu."

Amar menepuk bahu Rico. "Kamu sudah memilih gadis yang tepat, Rico. Aruni adalah gadis yang baik, aku sangat mengenal nya. "

Malam itu, tawa dan obrolan hangat memenuhi ruang keluarga rumah Tante Dina. Kabar lamaran Rico menjadi topik utama, membawa kebahagiaan dan harapan baru bagi semua yang ada di sana. Aruni tahu, jalan di depannya mungkin tidak selalu mulus, tapi dengan restu dan dukungan orang-orang yang dicintainya, ia yakin bisa menghadapi apa pun.

1
Nadiyah1511
kasihan Ahmad belum dpt jodohnya thor udh end z✌️💜
Nadiyah1511
yaaa cuma Shok doang..knp ga pingsan sekalian sih thor s Bu Yanti nya🤭✌️💜
Mefiani
dah end aja.. akan ada judul baru ato cerita baru...speak dkit2 kak...semangat terus...
Mefiani: wes tak kepoin...
Eys Resa: di si orange kak dah tayang judulnya "Dari hells ke sandal Jepit"
total 2 replies
Mefiani
gimana bu yanti...nyesel kan nolak aruni dulu dan kebahagiasn anakmu yang kau hancurkan...renungkan dan berubahlah agar anakmu juga ikut bahagia mendspatkan jodoh yg jodohnya kelak..tutup lembaran lama dan buka lembaran baru...
Nadiyah1511
nangir kejer ga tuh Bu Yanti..langsung kembar loh Bu🤭💜
Nadiyah1511
semoga Rico junior segera launching 🤭😁💜
Nadiyah1511
Rico kamu harus bicara sama mama mu jgn terlalu menekan aruni lah
Nadiyah1511
aamiin ya robbal alaamiin🤲💜
Nadiyah1511
ayo aruni jgn lembek ah,jgn mau trus2n d rendahkan orang
Nadiyah1511
🥺🥺🥺🥺
Nadiyah1511
haaahhh aruni+Rico yg mau jadi raja+ratu sehari aku yg degdegan🤭💜
Nadiyah1511
aaahhhh aruni aku mengiri🥺di cintai sebegitu besar,bukan dengan pasangan saja tp juga keluarga 'y😔💜
Mefiani
dari gejala2nya pastii bakalan ada kabar baik..
Purnama Pasedu
ibunya mau cucu
Eys Resa: 👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
total 1 replies
Nur Hafidah
selamat aruni dan rico
Mefiani
semoga sukses acaranya...dan jangan ada pengacau...
Mefiani
dan aruni dibuat hamil secepatmya biar dy segera berhenti dari pekerjaannya...
Eys Resa: .😅😅😅😅
Mefiani: hpne royo'an ma kakak...jadi baca aja n kasih like..😁😁
total 3 replies
Nadiyah1511
ganas juga ya kau ric,Ampe aruni ga bisa jalan begitu🤭💜
Eys Resa: 😁😁😁😁😁
total 1 replies
Nadiyah1511
selamat berbahagia aruni semoga cepat dpt momongan🤭💜😁💜
Eys Resa: aamiin
total 1 replies
Nadiyah1511
ma'af kan aku Ahmad sudah berprasangka buruk...aku fikir kamu datang mau bikin rusuh🤭😁✌️💜
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!