NovelToon NovelToon
Khanza Yang Malang

Khanza Yang Malang

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Mengubah Takdir / Menyembunyikan Identitas / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Alisha Chanel

Bukan bacaan untuk bocil.

Blurb...

"Hem..ternyata cewek cupu ini cantik juga"

Gumam Albian, saat menanggalkan kacamata tebal dari wajah Khanza.

Demi memenangkan taruhan dengan teman-temannya. Albian yang notabenenya adalah pria paling populer di kampus, sampai rela berpacaran dengan Khanza si gadis cupu dan penyendiri.

Berkat pesona yang dimilikinya. Albian berhasil membuat gadis cupu dan lugu seperti Khanza, kini pasrah berada di bawah kungkungannya.

"A-aku takut Al. Bagaimana kalau aku hamil?"

Tanya Khanza saat Albian menanggalkan kancing kemeja oversize miliknya. Namun Albian yang otaknya sudah diselimuti kabut hawa nafsu tidak mendengarkan ucapan Khanza. Meniduri gadis cupu itu adalah bagian dari taruhan mereka.

"Tenang saja sayang, semua akan baik-baik saja kok"

Ucap Albian sembari menelan salivanya saat melihat gunung kembar milik Khanza yang padat dan menantang.

ikuti kisah selengkapnya dengan membaca karya ini hingga selesai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak nyaman

"Kau?" Pekik Khanza menatap tajam ke arah Albian.

"Iya aku" Balas Albian pula dengan senyum smirknya yang terlihat sangat mengerikan di mata Khanza.

Tak sia-sia perjuangan Albian mengikuti Khanza sedari rumah Rosaline tadi. Karna kini ia bisa berada dalam jarak yang begitu dekat dengan gadis yang selalu mengganggu pikirannya itu.

"Apa yang kau lakukan disini?" Sinis Khanza tak ada ramah-ramahnya saat berbicara dengan Albian.

"Naik kereta, memangnya apa lagi?"

Jawab Albian sekenanya.

"Kenapa naik kereta? Kenapa tidak naik mobil atau pesawat saja" Tanya sinis Khanza lagi.

Rasanya sangat tidak mungkin seorang Albian Putra Bagaskara, putra dari pemilik kantor Bagaskara group yang cabangnya ada dimana-mana itu mau naik kendaraan umum seperti ini, berdesak-desakan dan panas-panasan dengan penumpang lain pula.

"Memangnya kenapa? Inikan kendaraan umum semua orang berhak menaikinya." Jawab Albian.

"Terserah kau saja lah" kesal Khanza.

Merasa tak nyaman dengan keberadaan pria menyebalkan dihadapannya, Khanzapun bermaksud untuk pindah tempat duduk saja. Namun urung karna tidak ada kursi yang kosong lagi.

Sedangkan untuk berdiri sepanjang perjalan tersebut, sangatlah tidak mungkin dalam keadaannya sekarang, sangat beresiko untuk kandungannya. Bagaimana kalau tiba-tiba terjadi guncangan dalam perjalanan tersebut hingga kandungan Khanza terbentur?

Gadis cantik yang tak terlihat cupu lagi namun tetap terlihat galak itu, akhirnya memilih untuk abai dan mencoba tak mempedulikan keberadaan Albian lagi.

Khanza mengikat rambut panjangnya dengan asal, membuat Albian meneguk salivanya dengan kasar saat melihat leher jenjang nan putih itu.

Lalu mengambil kacamata dari tasnya dan mulai fokus membaca buku yang ia bawa. Kacamata yang Khanza gunakan tak setebal kaca mata lamanya. Rosaline yang memberikan kacamata dengan lensa yang tipis itu namun memiliki fungsi yang sama denga kacamata sebelumnya. Jadi Khanza terlihat semakin cantik saat memakai kacamata itu.

Semua pergerakan Khanza, tak luput dari perhatian Albian. Bahkan si juniornya ikut memberontak pula di balik celana yang dikenakannya ketika berada dalam jarak yang begitu dekat dengan rumahnya.

"Dia pasti sudah tidak sabar untuk pulang" Batin Albian sembari merasakan si Juniornya yang terus memberontak seolah ingin keluar.

"Jangan menatapku seperti itu, aku risih tau!"

Kesal Khanza karna tatapan Albian yang tajam sangat mengganggu ketenangannya.

"Kenapa kau terus menghindariku Khanza? Apa kau marah? Tolong ma...."

Belum juga Albian menyelesaikan kata-katanya namun terpotong karna kehadiran seseorang. Bukan seseorang tepatnya 3 orang.

"Permisi apa bangku disana kosong?"

Tanya wanita itu sembari menggandeng kedua anaknya yang masih kecil-kecil.

"Oh iya kosong bu, silahkan duduk"

Balas Khanza ramah dengan senyumnya yang sangat manis. Cara bicaranya pada Albian sangat berbeda dengan cara bicaranya terhadap ibu dari dua anak itu.

"Terima kasih" Ucap wanita itu seraya duduk di sebelah Khanza, sedangkan kedua anaknya duduk di sebelah Albian.

Awalnya Albian biasa saja ketika kedua bocah lelaki kembar itu duduk di sebelahnya, namun lama-lama ia merasa terganggu juga karna kedua anak itu sangat berisik dan tak bisa diam.

Bahkan sudah berulang kali Albian jadi sasaran tendangan dan juga pukulan kedua bocah itu. Khanza hanya bisa mengulum senyumnya saat melihat Albian tersiksa seperti itu.

"Yoga, Yogi. Duduklah dengan tenang dan jangan berisik. Kasian om dan tantenya terganggu itu!"

Peringati ibu itu pada kedua anaknya.

"Maaf ya mas, anak-anak saya sedang aktif-aktifnya jadi tidak bisa diam"

Ucap ibu dari anak-anak itu kepada Albian. Sedangkan Albian hanya merespon ucapan wanita itu dengan senyumnya yang sangat dipaksakan.

Plak!

Sebuah pukulan mendarat sempurna di wajah tampan Albian. Hingga meninggalkan tanda merah di wajah tampan itu. Tentu saja Khanza tertawa puas melihatnya. Tapi tawa Khanza terhenti ketika Albian menatap ke arahnya.

"Apa kau sebahagia itu ketika melihatku tersiksa seperti ini? Kalau ia aku rela jika kau mau menyiksaku seumur hidupmu sekalipun, asalkan kau mau memaafkan aku Khanza" Batin Albian sembari tersenyum menatap gadis cantik di hadapannya.

"Aneh, dahinya berdarah tapi dia malah tersenyum" Batin Khanza.

"Aduh maaf ya mas. Dahinya sampai berdarah seperti ini. Saya pakaikan plester ya"

Panik ibu itu ketika melihat dahi Albian yang berdarah. Salah satu bocah nakal itu memukul Albian dengan mainan pedang-pedangan berbahan kayu yang cukup keras, hingga membuat dahi Albian terluka.

Namun saat ibu itu hendak memasang plester di dahi Albian, Yoga dan Yogi tiba-tiba berbuat ulah lagi hingga membuat ibu mereka menoyor kepala Albian tanpa sengaja.

"Aduh maaf-maaf mas. Saya tidak sengaja"

Ibu muda itu lagi-lagi meminta maaf pada Albian. Lalu memarahi kedua anaknya yang nakal.

"Aku akan membunuh mereka seandainya mereka adalah anak-anakku"

Geram Albian dengan suaranya yang tertahan seperti menahan amarah. Bahkan suara Albian nyaris tak terdengar karna tersamarkan oleh suara ibu yang sedang memarahi anak-anaknya itu.

Tapi sayangnya suara Albian terdengar cukup jelas di telinga Khanza karna mereka memang duduk berhadapan.

"Mengerikan!"

Batin Khanza sembari menutup perut buncitnya dengan tas Ransel yang ia bawa.

Entah apa yang akan Albian lakukan kepadanya kalau sampai Albian tahu jika Khanza sedang mengandung benihnya.

#Terima kasih sudah mengikuti kisah Khanza, mohon dukungannya dengan cara like,komen,vote and hadiah sebanyak-banyaknya ya^^ happy weekend🥰#

1
Yus Nita
maka ny jadioramg jangan banyak bekagu
nyungsep lo srkarang kan, shinta.
lihatkhanza yg dulu, kau remeh kan, srkang b az kbetlian yg srlalu betsinar.
Yus Nita
bokeh di maaf ksn tapi jangan di bebas kan.
dia sangat berbahaya, dlm kondisi penyakiy seoeeti iru.
di rawat di RSJ, setelah sembuh, kembali kan lg ke srl
Yus Nita
ternyata Hanum asek ny Rossline toh...
Yus Nita
salahcari imbang si Myandra.
Yus Nita
syukurin kau Yudi, itu ganjarn mu buat mu, yg tlh menelantar ksn khanza, demi monster seperti sarah.
Yus Nita
syukurin kau Yudi, itu ganjarn mu buat mu, yg tlh menelantar ksn khanza, demi monster seperti sarah.
Yus Nita
mampus lo Albian, enang lo pantas dapat kan
Yus Nita
semoga Rosaline tulus memvanru, tanpa amrih. dan di jauh kan dariniat terselubung yg tdkbaik
Yus Nita
nasib mu lah k b hanza, hamidun pula diei mu. gelap sdh dunia mu sat ini 😔😔😔
Yus Nita
eh manusiabrengsek, tangging jawab lo Albian, jangan mentang2 lo anak orang kaya,
bis berbuat seenak jidat lo pada orang lain.
ingat y diataslamgit mshada langit, dan hukum Tabur Tuai itu nyata ada ny
tunggu aja saat ny. karma gak pernah salah alamat
Lisa Yacoub
ceritanya bagus, thor.
koreksi dikit ya.....feminin bukan peminim.
Mazree Gati
mau baca lihat bab akhir khanza sama albi menikah ga jadi baca,, albi kaya jadi khanza mau coba kere,,,unsub.
Rafillah Kanza
huaaaaaa...aku keseret novel ini... insecure langsung aku mendengar kata Khanza..apakah aku serendah ituu😭
Zaenia
aku lebih suka dengan albian dehh
ku tahan tidk membuka endingnya smpai bab ini👉🏻
Muna Junaidi
Jangan begitu lah nanti bucin
Ernawati
kasian
Ernawati
baru baca langsung suka
sakura
...
Sarina Hendri
keren 👍 cerita mu bagus Thor
Fera Damayanti
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!