Sinopsis;
Kehidupan Seorang gadis dan kakak laki-lakinya berubah menjadi Queen dan King Mafia yang kejam, karena mempunyai ambisi untuk membalaskan dendam terhadap keluarga Ayahnya dan juga terhadap ibu tirinya, yang telah merebut kebahagiaan keluarganya. Zia dan Zayn menjadi anak yang terabaikan oleh sang ayah
dari keegoisan nya, bahkan sang atuh tak meu mengajak salah satu dariereka sebagai anaknya.
Zia telah di fitnah oleh Ibu tirinya karena melenyapkan sang nenek. Hingga harus terusir dari rumahnya sendiri bersama dengan kakaknya, karena telah membelanya.
Hingga mereka berdua di juluki sepasang kakak beradik Mafia yang kejam.
Namun kisah mereka berlanjut hingga berakhir dengan sebuah cinta dan kasih sayang.
Akankah mereka dapat membalaskan dendamnya? dan akankah cinta dan kasih sayang menghampiri mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Razia Athar Mirzha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bag-25
*di kediaman Hiashi
Tiara mondar mandir karena sudah dua hari Rizky belum juga pulang kerumahnya dan itu membuat Hiashi dan keluarga yang lain khawatir, tak biasanya Rizky pergi tanpa memberitahukan keluarganya.Hiashi juga sudah meminta bantuan kepada polisi untuk mencari keberadaan putranya, namun sampai saat ini belum juga di temukan.
"Yah, Rizky dimana kenapa belum juga kembali, aku khawatir takut Rizky kenapa kenapa." ucapnya khawatir pasalnya Rizky tak pernah seperti ini pergi tanpa kabar.
"Sabar ya Mah,Ayah yakin Rizky pasti di temukan, ayah sudah melapor polisi." ucap Hiashi sambil menenangkan Tiara agar tak perlu khawatir.
"Iya Mah kakak pasti akan di temukan." tambah Fika yang tak mau melihat Mamanya bersedih.
"ini pasti ulah Zia anak pembawa sial itu awas saja besok gue akan buat perhitungan dengannya, tunggu saja kalian berdua tidak akan hidup tenang." Batinnya dan meninggalkan ayah dan Mamanya.
Fika sudah mengetahui kalau Zia dan Zayn adalah saudara seayah nya jadi dia akan melakukan segala cara agar Zia dan Zayn tersingkir.Namun Fika tak memberitahukan pada Tiara dia akan memberitahukan jika waktunya tiba.
*markas Ilham
"King Zia dan Zayn sudah kembali ke kota ini satu bulan yang lalu." lapor mafioso Ilham.
"Bagus awasi mereka, jangan sampai lengah, mereka bukan anak anak biasa." ucapnya untuk tetap mengawasi Zia dan Zayn.
"Baik king kalau begitu, kami akan mengawasinya." ucap mafioso itu dan keluar dari ruangan leader.
"Akhirnya kalian sudah kembali, aku akan bermain-main dengan kalian berdua yang sudah membuat istri tercinta ku mati, tunggu saja pembalasan ku." Batinnya karena ini adalah yang di tunggu tunggu oleh Ilham sejak lama, untuk membalaskan dendam atas kematian istrinya.
Ilham mempercayai Tiara tentang kematian istrinya itu benar-benar di akibatkan oleh Zia cucunya sendiri, telinganya sudah tuli sehingga lebih mempercayai Tiara dari pada cucunya sendiri,matanya sudah di butakan oleh kesalah pahaman, jadi Ilham tak bisa melihat kebenaran yang sudah di depan matanya.Keesokan paginya seperti biasa Zia dan Zayn berangkat ke sekolah, karena mereka sudah menyelesaikan urusan mereka berdua.
Meraka berangkat menggunakan mobil masing-masing,sesampainya di sekolah seperti biasa para siswa memperhatikan kakak beradik yang baru saja memikirkan mobilnya, bahkan ada yang menjuluki Zia dan Zayn sebagai Best Couple, karena kecantikan Zia dan ketampanan Zayn yang membuat para siswa menjuluki dengan sebutan itu.
Sekarang Zia dan Zayn sudah satu kelas,Dan mereka ke kelas bersama. Di kelas sudah ramai karena Zia dan Zayn berangkat sudah agak siang.
Pelajaran pun di mulai,para siswa memperhatikan apa yang di jelaskan oleh guru termasuk Zia.Rayyan memperhatikan Zia dan berhenti pada mata Zia, Rayyan menatap mata itu tanpa mau berpaling. Siapa yang tidak terpesona melihat keindahan warna mata Zia yang biru kehijauan yang membuat semua yang melihat akan menatap tanpa mau berpaling.
"Aduhh matamu Zi, yang buat aku memandang tanpa mau berpaling." Batin Rayyan tanpa mau berpaling dari mata Zia.
Zia yang di pandang sedari tadi merasa tak nyaman, dan langsung memberikan tatapan tajam pada Rayyan. Rayyan yang di tatap tajam menjadi gugup dan salah tingkah.
"Kenapa ni jantung gue? aduh gak usah keceng kenceng napa detaknya, nanti kalau kedenger gimana bisa malu gue." batinnya karena pada saat di tatap Rayyan jantung Zia berdetak sangat kencang seperti mau loncat dari tempatnya.
"Apa yang lo liat, nggak usah natap gue gitu, gue gak suka di pandang terlalu lama atau mau gue colok tu mata." ucapanya ketus dan dingin, karena di pandang oleh Rayyan tanpa berkedip.
"S-Siapa yang natap lo percaya diri banget gak sudi gue pandangin lo bikin mata gue jadi belekan tau gak." ucapnya gugup karena tercyduk menatap Zia tanpa mau berpaling.
"Kenapa gue gugup gini sihh bikin malu aja, udah ni mata gak mau berpaling dari mata Zia lagi. bodoh... bodoh." gumamnya merutuki kebodohannya sambil menutup matanya dengan kedua tangannya.
Tong.... tong... tong....
Suara bel berbunyi tanda waktu istirahat tiba, semua siswa berhamburan ke kantin karena cacing di perut sudah berdemo. Seperti biasa Zayn dkk sudah pergi lebih dulu karena Zia dan Mila menunggu Siti karena belum datang, setelah kedatangan Siti mereka pun pergi ke kantin.
Zia duduk dengan Zayn dkk sepertinya itu sudah menjadi kebiasaannya karena sudah dekat dengan para most wanted,dan itu membuat para siswa yang lain iri melihat kedekatan mereka.Setelah memesan makanan, mereka makan bersama sambil bergurau namun Zia dan Rayyan tetap dalam mode datar mereka dan itu membuat semua teman yang melihatnya ingin tertawa.
"Heh kalian berdua datar amat, gak usah diem mulu kaya patung aja lo berdua." ucap Mila karena melihat Zia dan Rayyan diam saja sedari tadi ingin membuatnya tertawa,dan bahkan tak menghiraukan candaan teman temannya.
"Terserah bukan urusan lo semua." ucap Zia dan Rayyan bersamaan.
"cie sampe barengan gitu." ucap Siti yang gemas dengan wajah Zia dan Rayyan yang datar.
"jangan jangan... kalian....
belum sempat Dika mengucapkan kalimatnya sudah di sumpal baso oleh Rayyan.
" Diem gak atau mau gue...
"iya maaf janji gak bakal buat ulah sama lo pada."ucap Dika karena tak mau berurusan dengan Rayyan kalau lagi marah.
Kelakuan Dika membuat Zayn dan yang lainnya tertawa, Siti dan Mila hanya tersenyum.Yumna yang melihat Mila tersenyum pun jadi menatapnya, karena baru pertama kalinya melihat Mila senyuman Mila, karena sejak pertama ketemu Mila itu cuek
"Ya ampun lo senyum Mil, bener bener cantik banget gue jadi terpesona akan senyummu itu yang manis duhh buat
gue diabetes aja."batinnya tanpa mau berpaling melihat senyum Mila yang menurutnya manis.
Dika yang melihat Yumna menatap Mila tanpa berkedip pun menggoda Yumna.
"Ekhemm." dehem Dika yang membuat Yumna salah tingkah.
"Duh yang lagi natap tanpa berkedip, kayanya lagi ada yang mulai jatuh cinta ni?." goda Dika sambil matanya melirik ke arah Yumna dan secara otomatis membuat Yumna malu.
"Apaan sih lo ganggu ajaa." ucapnya kesal sambil menahan malu.
Mila yang menyadari bahwa sedari tadi di pandang Yumna pipinya menjadi merah. Dan membuat Zayn dan yang lainnya tertawa karena lucu melihat tingkah Yumna dan Mila yang sama malunya karena Dika menggodanya.
"udah kalau suka bilang aja, nanti keburu di embat orang." ucap Zayn dan membuat mata Yumna membulat sempurna.
"Apaan si lo Zayn diem gak." ucap Mila malu karena sedari tadi teman temannya menggoda.
"Iya Mil kayanya tuh si Yumna naksir kamu." ucap Situ yang ikut menggoda dan langsung mendapat tatapan tajam dari Mila, dan itu membuat Siti langsung diam.
Mendengar ocehan teman temannya membuat Zia pusing, karena sedari tadi mereka semua berisik, sampai sampai menganggu ketenangan makannya.
"Diem, lo semua berisik mulu dari tadi ganggu makan gue aja." kesal Zia dan membuat semua langsung diam.
"Iya ni gue diem tuan putri, jangan marah lagi ya." ucap Zayn karena melihat adiknya kesal.
Sedang asyiknya makan dan bercanda, Fika dkk datang seperti biasa mereka akan buat keributan dengan Zia dan Zayn.
Braaakkkk......
Fika memukul keras meja Zia dan Zayn, dan membuat seisi kantin menoleh ke meja Zia dan Zayn.
"Heh lo dateng dateng main gebrak meja aja dasar mak lampir gak punya malu." marah Mila karena Fika tak tahu malu.
"Diem lo!!!! ini bukan urusan lo, ini urusan gue sama cewek pembawa sial ini." umpat Fika sambil menunjuk tepat di wajah Zia.
"ini akan jadi urusan kita kalo lo ngusik Zia dan Zayn." ucap Yumna berdiri dan membela Zia dan Zayn.
"lo kan yang buat kakak gue celaka, pasti kalian berdua celakain kakak gue."
"Heh lo gak usah tuduh tuduh sembarangan kalau gak ada bukti." ucap Dika yang ikut emosi karena Fika memfitnah Zia dan Zayn.
"Heh gak usah ikut campur, ini urusan Fika sama saudara sebapaknya lo gak usah sok ngebelain Zia sama Zayn." Ucap Adel membela Fika.
Semua teman Zia dan Zayn yang mendengar kalau Fika adalah saudara dari temannya itu pu terkejut, karena Zia dan Zayn tak cerita tentang masa lalunya.
"hah saudara seayah, maksudnya apa sihh gue gak ngerti." Gumam Mila karena Zia tak pernah cerita tentang masa lalunya.
"Zia dan Zayn saudaraan sama Fika si mak lampir." Batin Dika yang juga bingung.
"oooh jadi mereka berdua putra dan putri si tuan Alfian." Yumna juga masih tak menduganya rupanya Zia dan Zayn adalah putra dari tuan Hiashi.
"Ada apa sebenarnya aku jadi penasaran dengan adik kakak ini, aku harus tanyakan nanti pada Zayn." batin Rayyan yang ingin tau apa yang di sembunyikan oleh kakak beradik ini.
" Duhh gusti ono opo malih iki geneng dadi ruwet masalahe .(Ya Allah ada apa lagi ini kenapa jadi makin rumit masalahnya)." Siti pun tak kalah herannya.
Teman teman Zia dan Zayn masih kaget atas yang di ucapkan Adel tadi dan mereka masih bingung. Melihat teman temannya bingung Zayn pun memeberi kode supaya tetap tenang dan nanti Zia dan Zayn akan menjelaskan.
"Kenapa?kalian kaget ya kalau gue saudaranya Zia dan Zayn?." tanyanya karena melihat teman teman Zia dan Zayn kaget setelah mendengar ucapnya Adel.
"Jawab kalian berdua, kalian kan yang mencelakai Rizky kakakku?." tanyanya karena tak mau membahas masalah keluarga.
"Bisa diem gak, lo tu ya berisik banget." ucap Zayn kesal.
Teman teman Zia dan Zayn hanya diam memperhatikan dia Saudara yang sedang berseteru.
"ooh jadi Zayn takut, apa memang benar kau telah mencelakai kakakku."
Zia yang kesal melihat kelakuan Fika, dan mulutnya yang tak bisa diam pun menjadi marah.
"Diam!! lo terlalu kebanyakan omong, gue bilang pergi atau nanti lo tau akibatnya." ancam Zia dengan tatapan membunuhnya karena sudah bosan dengan kelakuan Fika.
"gue gak takut." ucap Fika yang sebenarnya sudah sangat takut karena Zia menatapnya membunuh, namun Fika pura pura tak takut.
"Ooh rupanya nona muda Alfian tak takut." ucap Zia dan mendekat pada Fika dkk.
karena melihat Zia mendekat dan dengan tatapan membunuhnya serta senyum iblisnya membuat nyali Fika dkk menciut.
"awas aja kalian akan tau akibatnya telah menyakitiku." ancam Fika dan berlalu pergi dari kantin di susul dengan teman temannya.
Setelah kepergian Fika dkk teman teman Zia dan Zayn masih menatap heran dan bingung pada kakak beradik itu, karena mereka sudah menjadi temannya namun tak atu apa apa tentang Zia dan Zayn.
Zia dan Zayn yang di tatap heran pun hanya diam, dan bel masuk pun sudah berbunyi.Namun teman teman Zia dan Zayn tetap menatap mereka karena ingin tau penjelasannya.
"Gue tahu kalian pasti bingung dan heran karena gue belum kasih tau kalian masa lalu kita berdua kan? apa kalian semua kecewa karena gue dan adik gue masih nyimpen rahasia?." tanya Zayn memastikan.
"kita gak kecewa kok Zayn, cuma kaget aja ternyata kalian berdua adalah putra dari tuan Hiashi." ucap Mila karena memang mereka tak kecewa hanya kaget saja karena baru mengetahui kebenarannya.
"iya tenang aja, kita semua gak kecewa, tapi janji setelah ini ceritakan masa lalu kalian ya." Ucap Dika karena sebenarnya dia kepo akan masa lalu Zia dan Zayn.
"Iya nanti sepulang sekolah kalian kerumah gue ya sambil main nanti gue ceritain semuanya tentang masa lalu kita berdua.janji." ucap Zia karena tak mau menyembunyikan rahasia pada teman temannya.
"Ya udah yuk ke kelas udah bel masuk, nanti di lanjut di rumah Zia dan Zayn."ucap Rayyan.
Setelah kejadian tadi, mereka semua kembali ke kelas karena sudah bel masuk, dan mereka pun kembali ke kelas masing-masing.
padahal mereka garda terdepannya..