Menjadi Ibu Susu Anak Adik Ipar

"A-apa maksudmu sayang? aku tidak mengerti" Ujarnya menyangkal untuk mengerti padahal dia tahu arah pembicaraan Arga. Sedangkan Raisa memegangi dadanya yang terasa sesak mengingat perselingkuhan mantan suaminya dengan Talita walaupun itu sudah lama berlalu. tapi entah mengapa setiap mengingat kejadian itu membuat rasa sakit itu muncul kembali. Mungkin Angga pun melakukan seperti pria itu lakukan berbagai kehangatan dengan Talita. Arga melirik sekilas kearah Raisa membuat hatinya berdenyut nyeri mengalahkan sakitnya saat memergoki istrinya selingkuh.

Dan dia melihat kearah Panji yang sedang memperhatikan Raisa dengan penuh minat. Tentu saja Arga tau karena dia laki-laki. pria itu memperhatikan Raisa dengan begitu intens. Membuat Arga tidak nyaman melihatnya.

"Mas" panggil Talita ingin menyentuh tangan Arga dengan berlinang airmata. Alih-alih menyambutnya Arga malah meraih tangan Raisa dan menggenggamnya membuat Talita menatap nanar kearah genggaman tangan Raisa dan Arga, sedangkan Raisa cukup kaget dengan genggaman erat tangan kekar pria yang ada disampingnya.

" Ayo pergi" ajaknya pada Raisa tanpa mau menatap kearah Talita. " Mas dengar penjelasan ku dulu, kamu ingin tahukan?, mengapa aku melakukan semua ini." Ujarnya dengan suara bergetar . Membuat Arga menghentikan langkahnya , melihat Arga menghentikan langkahnya Talita melanjutkan ucapannya " kamu gak pernah ada buat aku, saat aku membutuhkan sentuhanmu" ujarnya jujur kalau saja Arga selalu ada disampingnya, dan memenuhi kebutuhan biologisnya mungkin dia tidak akan terjerat dengan kata selingkuh. Ucapan jujur yang bisa membuat orang geleng-geleng mendengarnya.

Arga tersenyum getir dengan pernyataan wanita yang dinikahinya. Padahal mereka sudah membicarakan nya sebelum mereka menikah. Arga memang sering tugas diluar kota dan tempat-tempat pedalaman yang belum ada sinyal bahkan listrik. Tapi wanita itu siap dan menyetujuinya. Tapi kini apa yang didengarnya dari mulut wanita yang sudah dua tahun dia nikahi.

Karena nafkah lahir yang memang jarang Arga berikan bukan karena ada wanita lain melainkan karena pekerjaan Arga yang menuntunnya. Dan seharusnya wanita itu berpikir, dia pun mati-matian menahan syahwatnya agar tidak terjerumus dan menghianati janji suci pernikahannya.

" Apa alat bantu yang kamu miliki belum cukup Untuk memuaskan mu?" Ujar Arga seperti petir menyambar disiang bolong. Membuat Talita membeku ditempat Tanpa bisa berkata-kata lagi. Dia tidak menyangka kalau pria itu tahu semuanya, tahu jika dia memiliki alat yang bisa membuatnya melayang.

Arga memang tahu, tapi dia membiarkannya. Karena Arga pikir Talita begitu merindukannya mangkanya wanita itu memiliki alat seperti itu dan Dari pada wanita itu selingkuh. jadi Arga tidak menegur nya. Tapi ternyata perkiraan Arga salah Talita tetap melakukan perselingkuhan. Bukan hanya dengan Angga tapi dia melakukannya dengan pria lain.

******************

Hari yang sangat bahagia untuk Hani dan juga Angga hari ini mereka melaksanakan resepsi pernikahan dikediaman Hani , acara yang begitu meriah dengan tema mawar putih bertebaran dimana-mana. Membuat mereka kagum dengan konsep ala artis. Karena dikampung jarang yang menggelar pesta pernikahan semewah itu. Dekorasi pelaminan yang begitu indah serasi dengan pasangan yang sedang sibuk menyambut tamu undangan. Arya dan Tantri berdiri disebelah kanan , sedangkan keluarga Hani berdiri disebelah kiri mengapit kedua mempelai yang terlihat bahagia menyambut para tamu undangan.

" Wah pestanya mewah banget pasti sewa tendanya mahal ini belum prasmanan nya yang serba ada" ujar tamu memuji konsep pernikahan Hani.

" Iya.. beruntung banget yah si Hani dapat orang kota" ujar tamu undangan lainnya. " Iya dia beruntung, padahal dia janda tapi pesta pernikahannya gak kalah sama yang perawan" ujar mereka makin heboh. " Kalian tahu gak gosipnya?, " membuat mereka menggeleng " lakinya itu mantan suami anaknya Bu Fatma" ujar ibu yang rumahnya tidak jauh dari rumah Raisa. " Ah.. ya g benar Bu? Masa sih mantan suaminya Raisa?" Ujar ibu yang lain tidak percaya.

"Ye... Dibilangin gak percaya, ibu tadi lewat rumah Bu Fatma gak? Warungnya tutup kan?" Ujarnya lagi.

" Iya bener warungnya tutup," Ujar mereka yang melewati rumah Fatma kini pernikahan Hani menjadi berita hangat saking mewah nya.

" Kasian yah Raisa" ujar mereka.

Arga langsung membawa Raisa Pergi dari tempat yang membuat dadanya sesak. Dia melajukan kendaraannya. Hening. Raisa melirik orang yang ada disebelahnya, terlihat tenang seperti tidak terjadi apa-apa. Kejadian tadi seperti tak dianggapnya terjadi Walaupun Raisa tau pria itu menyimpan banyak kekecewaan pastinya .

Kini mereka sudah sampai dihalaman vila yang cukup luas, terlihat lampu taman temaram, lampu rumah pun sebagian sudah dimatikan mungkin penghuni sudah pada tidur. Raisa tidak segera keluar dari dalam mobil dia ingin memastikan Arga ikut turun dengannya. Mesin mobil masih menyala dan seat belt pria itupun belum dilepas itu menandakan pria itu tidak akan ikut turun. " Turunlah, aku ada perlu sebentar" ujar Arga karena wanita disampingnya hanya diam tidak segera turun. " Aku akan turun kalau kau juga ikut turun" Ujarnya. Membuat Arga menatapnya memperhatikan setiap gerak bibir wanita itu, yang hari ini sangat cerewet dan banyak bicara.

Saat Raisa ingin bicara lagi mulutnya tiba-tiba dibungkam oleh bibir Arga. Membuat Raisa membatu dengan serangan tiba-tiba pria yang ada disampingnya. Arga menarik wajahnya sehingga ciumannya terlepas dia menatap wajah Raisa lekat. Terlihat wanita itu hanya diam, mungkin dia kaget karena mendapatkan ciuman tiba-tiba darinya, wajahnya terlihat lucu. Dan bibirnya terbuka sedikit tanpa bergerak dengan pandangan tak percaya. Arga mengusap bibir itu lembut dengan ibu jarinya dan kembali mendaratkan ciumannya. Lebih dalam namun lembut menggunakan perasaan. Kedua tangannya menahan kepala Raisa. Makin dalam, makin menyesap bibir tipis Raisa, hingga lidahnya mengeksplor rongga mulutnya.

Wanita itu hanya diam saja mungkin masih syok dengan perbuatannya karena tak ada balasan apapun dari Raisa. hingga ciuman berlangsung beberapa menit Arga baru melepaskannya membuat napas Raisa memburu. Karena dia tadi menahan napas " apa kamu suka?" Tanya Arga melihat wanita itu seperti ngos-ngosan. Yang Diangguki oleh Raisa tanpa sadar. Membuat Arga tersenyum saat dia hendak menempelkan bibirnya lagi, kewarasan Raisa yang tadi sempat menghilang mulai kembali membuat Raisa reflek mendorong tubuh Arga.

Dengan susah payah dia membuka seal beat dan kelur dari mobil dengan tergopoh-gopoh dia tidak berani melihat kebelakang. Dan langsung masuk kedalam rumah dan menutupnya. Raisa bersandar didaun pintu dengan jantung yang berdetak tidak karuan. Sedangkan Arga tersenyum puas, entah setan apa yang sudah merasukinya hingga dia melakukan hal yang nekad. Setelah memastikan Raisa masuk kedalam rumah Arga mulai melajukan mobilnya, meninggalkan villa.