Aku Tidak Mandul

" Astaghfirullah kayaknya lambung aku kumat" ucap Sesil sambil mencuci mulut dan tangan nya

" Are you oke Sesil? " tanya Sam sambil menatap arah kamar mandi

" Iya pak maaf, sepertinya Asam lambung saya kumat " Sahut Sesil sambil berjalan menuju kursi yang ada di samping tempat tidur Sam

" Astaga seharusnya aku gak kaya gini jadi kamu kecapean sampai sakit, mungpung kamu di rumah sakit coba periksa ke dokter kesehatan kamu Sesil, biar aku yang tanggung biayanya " ucap Sam yang tak kuasa melihat Sesil yang terlihat begitu pucat

" Gak usah pak, obat di rumah masih ada, insyaallah saya baik baik aja " sahut Sesil dengan senyuman terpaksa dari bibirnya

Sam yang mendengar penolakan dari Sesil kini hanya bisa pasrah karna ia tau Sesil seorang wanita yang sulit di bujuk hingga Sam hanya menanggapi Sesil dengan senyuman di wajahnya

" Oya Sesil aku ingin menanyakan sesuatu sama kamu " kembali ucap Sam yang kini iya teringat sesuatu

" Iya apa pak ? "

" Maaf sebelumnya aku mau tanya tentang Jas hitam di rumah kamu, aku gak sengaja liat Jas itu dan rasanya gak asing buat aku "

Sam yang kini teringat tentang Jas hitam yang tergantung di kamar Sesil kini demi memenuhi rasa penasarannya dengan berat hati iya bertanya pada Sesil hingga Sesil yang mendengar pertanyaan Sam kini hanya terdiam dan menundukkan kepalanya karna iya bingung apa yang harus dia katakan

" Itu itu itu~ " Sahut Sesil yang terbata-bata seakan mencari jawaban atas pertanyaan Sam

" Apa itu milik Roy? " kembali ucap Sam

" Maaf pak Saya permisi pulang dulu ini sudah larut malam, sebaiknya bapak istirahat agar cepet sembuh, permisi pak "ucap Sesil yang bergegas berdiri dan meninggalkan Sam karna iya tak bisa menjawab pertanyaan Sam

Sam yang melihat Sesil pulang pun hanya bisa terdiam dan membiarkan Sesil pergi karna iya pun tak ingin memaksa Sesil untuk berbicara

" Sepertinya bener dugaan gue, itu milik Roy, Raut wajah Sesil keliatan takut, tapi kenapa Jas Roy ada di rumahnya Sesil ? Apa Roy dia pernah ke rumah Sesil sebelumnya? "

Rasanya membingungkan bagi Sam karna banyak sekali pertanyaan pertanyaan dalam benaknya

" Oya aku harus cepet keluar dari rumah sakit ini, aku harus segera mencari tau sesuatu" Ucap Sam yang kini bergegas mencabut selang infus nya dan bergegas keluar dari ruang inap

Entah apa yang akan di lakukan oleh Sam namun kini Sam terlihat terburu-buru hingga ia tak memperdulikan kesehatan nya yang baru saja pulih dari komanya..

.

Sesampainya Sela dan Zeline di bali kini terlihat sebuah Rumah yang cukup besar dan mewah hingga lift tersedia di dalam rumah tersebut

" Ayok Sayang kita masuk " Ucap Sela mengajak Zeline turun dari mobilnya

" Rumah siapa ini ? Ibu bohongi Zell, ibu bilang jita ketemu ayah Zell" ketuk Zeline sambil menekuk lutut nya di dalam mobil

" Ayok turun Zeline,ibu gerah ibu harus mandi"

" No! Zell gak mau turun, Zell mau disini! "

" Di dalam ayah kamu sudah menunggu Zeline " tegas Sela yang merayu Zeline agar nau turun

" benarkah bu? " sahut Zeline yang kini terlihat begitu senang

" Iya ayok kita turun " kembali ajak Sela

Mendengar apa yang di katakan oleh Sela tentunya membuat Zeline terlihat begitu bahagia karna iya sangat merindukan sosok ayahnya itu hingga dengan senang nya Zeline turun dari mobil mewah milik Sela

" Zeline ' kini ucap seseorang pria yang berdiri di pintu rumah menunggu kehadiran Zeline dan Sela

" Ayah Edward" ucap Zeline sambil berlari menghampiri ayahnya