Fallen sangat bahagia karena sebentar lagi dia akan melepaskan masa lajangnya, namun naasnya Fallen harus melihat dengan mata kepalanya sendiri jika Darwin kekasihnya sedang bersama wanita lain, dan sialnya lagi wanita itu adalah Anha, Mama tirinya.
Kesal dan marah bercampur menjadi satu, Fallen yang belum pernah meminum minuman haram itu pun malah meleguk beberapa kali, sampai kesadaran nya mulai hilang.
Samar-samar Fallen mendengar suara tepat di atas tubuh nya, membuat Fallen mencoba membuka matanya, dan betapa terkejutnya dia melihat seorang pria yang mengkungkung-kung nya dan sedang menodai nya.
"Ahk.. sakit!! "
"Kamu siapa?, lepaskan aku." teriak Fallen di sela-sela kesadaran nya, mencoba berontak meski kepalanya sedikit pusing.
"Diam lah kucing kecil, kamu akan menjadi Babby ku." suara Briton yang sama sekali tidak di dengar oleh Fallen karena saat permainan panas itu di lakukan Fallen sudah tidak sadar lagi, dia kehilangan kesadaran tanpa tau siapa yang mengambil kesucian nya.
Jangan lupa jejak ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sesuatu yang sudah di gapai.
^^H A P P Y R E A D I N G^^
🌹🌹🌹🌹🌹
Di gedung yang menjulang tinggi, nampak seorang pria yang sedang di disibukan dengan aktivitas luar biasa padat nya.
siapa lagi kalau bukan Bastian, si pengantin baru.
Seharusnya dia sekarang melakukan honeymoon atau cuti menikah, tapi karena pernikahan nya di sembunyikan Bastian jadi kembali sibuk dengan rutinitas sehari-hari nya, yaitu bekerja dan bekerja.
Di usianya yang masih terbilang muda yaitu 35 tahun, Bastian cukup sukses karena bisa memegang perusahaan keluarganya menjadi lebih maju dan masuk ke deretan 10 besar perusahaan property di Asia.
Tapi entah kenapa suasana di ruangan itu kini nampak terlihat mencekam, Anton sang Asisten sekaligus sekertaris nampak menundukkan kepalanya karena tau akan kesalahan nya.
"Kau pikir pernikahan itu lelucon?, seenaknya menikahkan orang, kau pikir kau siapa!."
"Aku tau kau adalah Asisten sekaligus sekertaris terpercaya Daddy ku, tapi aku tidak suka kehidupan ku mendapatkan campur tangan dari orang lain, kau paham maksud ku Anton."
"Maaf Tuan muda, tapi saya hanya menjalankan perintah Almrhum tuan besar, Nona Fallen adalah gadis yang tepat untuk anda."
Bastian memicingkan mata nya mendengar penjelasan Anton.
"Dia tidak tepat untuk ku, dia galak pemarah bahkan saat tidur pun dia masih menyebalkan." sungut Bastian masih kesal.
Masih ingat saat bangun tidur tadi, dimana kaki Fallen ada di atas wajah nya.
Yang benar saja gadis seperti itu di sebut gadis yang tepat menjadi pendamping hidup nya.
"Perlahan saja tuan, saya yakin nanti juga anda akan terbiasa." jelas Anton.
Usahanya sudah sejauh ini, tidak mungkin dia membiarkan semua yang telah di lakukan nya sirna sia-sia begitu saja.
"Aku akan menceraikan nya, dia bukan gadis yang aku suka, dan Anggelina, dia telah pulang, buatkan jadwal untuk aku bertemu dengan Anggelina." kata Bastian.
Anton terdiam mendengar nama Anggelina, jelas dia tau siapa wanita bernama Anggelina itu.
Mantan kekasih Bastian yang meninggalkan Bastian di hari pernikahan nya.
Ya, Bastian pernah gagal menikah, dan hal itu juga yang membuat dia menjadi Casanova sejati, pria panas di ranjang.
"Jika tidak ada lagi yang di bicarakan, keluarlah.. aku sibuk bekerja."
"Baik tuan, saya permisi."
Setelah kepergian Anton sang Asisten, Bastian menghela nafasnya.
Anton benar-benar telah melampaui batasan nya, tapi Bastian juga tidak bisa marah pada pria tua itu mengingat Anton sudah lama bekerja pada keluarga nya.
Dan untuk Fallen, dia tidak benar-benar menginginkan pernikahan nya, dia akan cepat mencari cara untuk bisa terlepas dari pernikahan dadakan nya itu.
Perceraian mungkin adalah cara terbaik untuk dirinya dan Fallen.
Bastian sudah memikirkan nya sejak semalam, dia tidak mau saling terikat di status yang tidak pernah di harapkan nya.
Tiba-tiba ponselnya berdering..
"Anggelina!."
Layar ponselnya memperlihatkan nama mantan kekasih nya.
Lama Bastian terdiam, sampai akhirnya dia menggeser layar ponselnya.
"Hallo, Bas.. kapan ada waktu aku kangen!." ucap suara wanita yang terdengar sangat merdu di telinga Bastian.
7 tahun yang lalu Anggelina pergi meninggalkan nya tanpa alasan, dan sekarang wanita itu datang dengan sebuah kata yang bisa menggetarkan hati seorang Bastian.
Bas, Aku kangen!.
"Anggel, kita bertemu di tempat biasa."
"Kapan?, sekarang?."
Bastian terdiam sebentar, Anton masih belum mengirimkan jadwal nya.
Sampai akhirnya sebuah pesan masuk ke ponselnya.
Dan Bastian langsung tersenyum.
"Kita akan bertemu malam nanti, bagaimana?."
"Oke, aku akan dandan cantik untuk mu, sampai bertemu nanti Bas, I love you."
Bastian kembali terdiam, dia memegang dada nya yang tidak berdetak seperti 7 tahun yang lalu lagi.
"Bas, kamu masih di sana?."
"Bas?."
Segera tersadar dari lamunan nya, Bastian menghela nafas nya perlahan.
"Aku juga rindu kamu Anggel." kata manis itu replek keluar dari bibir tipis pria itu, membuat wanita di sebrang telpon senang bukan main.
Setelah ponselnya di putuskan karena obrolan nya selesai, Bastian langsung mengarahkan pandangan nya ke sembarangan arah, tatapan nya nampak kosong.
Anggelina adalah kekasih pertama nya, bisa di bilang gadis berdarah Indonesia Belanda itu adalah cinta pertama Bastian.
Selisih keduanya memang tidak terlalu jauh, yaitu hanya empat tahun.
"Apa aku benar-benar masih mencintai mu Anggel?, kamu pergi jauh tanpa kata pamit, dan sekarang kamu datang kembali membawa kata rindu, apa rasa kita masih sama?."
Sedangkan di tempat lain Fallen yang sedang minum tiba-tiba menjatuhkan gelas nya.
entah kenapa tangan nya terasa licin, dan membuat nya menjatuhkan gelasnya hingga pecahan gelasnya melebar kemana-mana.
"Kamu benaran ngak apa Fall?." tanya Rania.
Fallen terdiam mencoba menelaah rasa yang kini sedang di rasakan nya.
rasanya aneh dia merasakan rasa sakit tapi tidak tau alasan nya apa.
"Aku ngak apa ko Ran, ehk iya kamu jadi ngak kerja lagi nya?." tanya Fallen mengalihkan topik pembicaraan.
Entah kenapa semakin di rasakan rasa aneh itu semakin terasa sakit.
Fallen tidak suka menduga-duga apa yang menjadi penyebab perasaan nya menjadi tidak enak dan terasa sedih.
Rania terdiam, Lian suaminya yang menyuruh nya untuk tidak bekerja, dan sebagai istri yang baik Rania hanya bisa menurut, apalagi selama seminggu menikah Lian selalu memperlakukan nya dengan baik.
"Aku ngak bisa nolak perintah Lian, maaf Fall." Rania tak enak hati mengatakan nya, dia sudah berjanji untuk memajukan bisnis kuliner nya bersama sahabatnya yaitu Fallen.
Tapi baru saja merintis dia sudah gagal, Rania malah hamil dan menikah muda.
dan sekarang mungkin dia hanya bisa berdoa untuk usaha baru sahabat nya.
"Ngak usah minta maaf Ran, aku paham ko suami kamu pasti mau istrinya senang, dan aku yakin apapun yang suami kamu lakukan itu adalah yang terbaik untuk kamu dan pernikahan mu." Fallen memaklumi alasan Rania.
Dia juga paham jika Rania sekarang sedang mengandung, sudah pasti suaminya akan menjaga istrinya agar hal yang tidak di inginkan tidak terjadi pada istrinya.
Tapi kenapa Fallen jadi iri, dia merasa Rania lebih beruntung dari nasib nya.
Rania menikah dengan Lian karena hamil, tapi Lian nampak baik dan bisa menerima Rania dengan sepenuh hati.
Tapi Fallen?, dia menikah dengan Bastian, pria yang tidak bisa menghargai wanita, bahkan Fallen tidak yakin hubungan pernikahan nya akan bertahan lama, secara setiap bertemu saja keduanya seperti kucing dan tikus yang sekali bertemu selalu seperti musuh.
"Kamu yang semangat ya Fall, doaku selalu menyertai mu, aku yakin kamu bisa bangkit dari keterpurukan, aku doakan semoga kamu cepat nikah dan mendapatkan pria yang lebih bertanggung jawab dari Darwin." Rania mengatakan harapan baik nya untuk sahabat terbaik nya.
Rania tidak tau saja kalau Fallen sudah menikah.
Sebenarnya Fallen ingin memberi tahu Rania, tapi Fallen rasa pernikahan nya juga tidak akan berjalan selancar jalan tol, dia merasa hubungan dan Bastian mungkin akan kandas di tengah jalan.
Apalagi ada sosok wanita yang seperti nya sangat berpengaruh besar pada kehidupan Bastian, mengingat semalam Bastian yang mabuk terus memanggil nama wanita.
"Makasih Ran, aku pasti semangat ko, kamu juga sehat-sehat ya sama Dede bayinya." ucap Fallen.
Keduanya berpelukan karena hari ini adalah hari terakhir untuk Rania bekerja.
"Lupakan yang membuat kamu sakit, pertahankan sesuatu yang sudah kamu gapai, kamu berhak bahagia Fall."
Ucapan Rania barusan membuat Fallen berpikir keras.
Apa dia harus mempertahankan sesuatu yang sekarang telah menjadi milik nya?.
Pernikahan? suami? dan status?.
Apa ketiga nya harus dia pertimbangkan lagi?.
Fallen bingung, benar-benar bingung.
________
🌹🌹🌹🌹🌹
Jangan lupa like coment and Vote ya ♥️
Darrel salah paham🤣🤣🤣🤣
brrt angel sekongkol dgn ibu ny darel
kyk ny darwin
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣