viola Saraswati seorang wanita yang sangat mencintai suaminya yang bernama Abimanyu dirgantara.
dulunya Abimanyu sangat perhatian dan sangat mencintainya Kini dia berubah menjadi dingin dan tidak ingin disentuh oleh biola.
pria itu semakin hari semakin dingin ia menghabiskan waktu di luar dengan para wanita bayaran.
apa viola harus bertahan di tengah dinginnya pernikahan mereka atau memilih pergi dan melupakan segala sakit yang dia derita. viola dilema antara bertahan atau pergi meninggalkan Abimanyu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi Nila purwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Viola dilecehkan
Viola mengalihkan pandangannya ke arah Abimanyu , untuk menunggu jawaban darinya dengan mata yang sudah berkaca-kaca rasanya ingin menangis dan menjerit.
Saat tua bangka itu melecehkan harga dirinya, apa lagi Abimanyu tidak mengucapkan satu kata pun membuatnya semakin yakin kalau Abimanyu akan menerima tawaran tua bangka itu, apalagi Abi yang tidak baik terhadapnya . Apa lagi ia menyukai para wanita jalang yang selalu dia sewa .
Bahkan tangannya yang saling berpegangan dengan Abimanyu semakin mengeratkan.
Sedangkan tua bangka itu sedang meneguk saliva nya. Di mata pria tua bangka itu Viola adalah seperti makanan yang lezat baginya
"Hentikan fantasi MU..... karena dia hanya boleh melayaniku ", jelas Abimanyu
"Apakah dia benar-benar istrimu?", tanya tua Bangka itu yang sudah mengerti apa yang akan dikatakannya .
"Hem " Abimanyu sambil menatap Viola .
Viola yang mendengarnya ia terkejut, dia tidak menyangka jika Abimanyu mengakuinya sebagai istri . Matanya berkedip-kedip dan kedua pipinya bersemu merah karena sangat akhirnya Abimanyu mengakui Viola sebagai istrinya.
Viola tersenyum lalu menyandarkan kepalanya ke bahu Abimanyu sambil memeluk lengan Abimanyu dengan hatinya sangat bahagia mendengarnya.
Abimanyu menatap Viola dengan acuh dan beralih menatap ke arah pria tua itu, yang menghela nafas kecewa mendengar perkataan Abimanyu. diraut wajahnya masih terlihat terkejut.
"Aku tidak menyangka jika kau ternyata sudah menikah dengan wanita cantik ini ? berapa lama kau sudah menikah?", ucapnya dengan alis naik turun
Abimanyu tidak merespon lagi dengan perkataan pria tua . Ia langsung berdiri dari duduknya membuat kepala Viola yang dari tadi bersandar di bahu Abimanyu ia terkejut saat Abimanyu berdiri ."
"Aku ingin memeriksa perlengkapan senjata yang akan dikirim ke Italy besok untuk menghindari terjadinya penyelundupan dan senjata palsu ", ucapnya
"Kau ternyata sangat teliti , Abi. Aku sangat senang", ucapnya Sambil tertawa
Sedangkan Viola menatap keduanya, keningnya mengkerut karena ia tidak mengerti dengan apa yang akan mereka ucapan .
"Aku hanya tidak ingin membuat perusahaanku hancur karena ulahmu dan aku tidak ingin mengalami kerugian besar ", jelasnya. pria tua itu mengangguk-anggukan kepalanya.
"Baiklah, kalau begitu mari kita periksa ?"ucap pria tua itu
Abimanyu melepaskan genggaman tangan dengan Viola . yang hendak akan pergi sebelum Viola menahan pergelangannya
"Abi kau mau pergi ke mana , Abi",ucapnya sambil menunduk takut Abimanyu marah .
"Aku ada urusan sebentar "
"Aku ikut !"ucapnya
"Tidak boleh kau, harus tetap di sini, dan jangan kemana-mana", ucapnya dengan tegas
"Tidak aku ingin ikut bersamamu", Viola menggeleng sambil memperhatikan sekelilingnya
"Aku tidak ingin sendirian di sini "
"Kau harus tetap di sini ,aku hanya sebentar tunggu Aku Di sini nanti aku akan kembali"
"Tapi aku tidak mau di sini "Viola terus saja menatap di sekeliling
"Tuan Abi ,kemarilah ", potong pria itu yang sudah berdiri di depan pintu kamar
"Kau tunggu di sini sebentar ", sentak Abimanyu tidak ingin dibantah . Abimanyu menghiraukan perkataan Viola, ia segera pergi dari sana dan melangkah cepat sebelum Viola mengejarnya.
Viola kembali duduk di sofa tatapannya terus memperhatikan keadaan di sekeliling kamar itu. Dan ada beberapa sepasang pria dan wanita yang sedang asik bercumbu tanpa malu . Bahkan ada juga yang mabuk dan berjoget.
Viola terus saja berjaga-jaga bahkan tatapannya terus menatap ke arah mereka yang sedang mabuk membuat Viola ketakutan ada yang berbuat jahat padanya.
" Hai ", siapa seseorang membuat Viola dengan cepat ia menoleh ke arah orang itu.
Wanita itu menatapnya sambil tersenyum perhatikan Viola . Wanita itu yang sedang mabuk berjalan satu langkah mendekati Viola sambil mengulurkan satu tangan yang memegang botol wine.
"Kau mau?", tanyanya
"Tidak ,terima kasih ", tolak Viola
Wanita itu mengangguk tanpa memaksanya. wanita itu kembali meneguk minumannya .
"Sepertinya kau sendirian . Apa kau tidak ingin ikut bersamaku ?"tanyanya
"Mari kita bersenang-senang di sana ", wanita itu menunjukkan ke arah kerumunan para pria dan wanita yang sedang asik berjoget .
"Tidak ,aku tidak suka berjoget ",tolak Viola, wanita itu mengangguk
"Baiklah, terserah kau saja, selamat bersenang-senang", viola mengangguk wanita itu pun segera pergi
Setelah kepergian wanita itu Viola kembali menatap di sekitar ia masih takut jika ada seorang pria yang menghampirinya .
Ternyata benar saja seorang pria berjalan melangkah menuju ke arahnya . Viola menggeser duduknya hingga ke tepi, ia berusaha menetralisir agar terlihat baik-baik saja supaya ia tidak ketahuan kalau sekarang ia sedang merasakan takut. Hatinya mulai tidak tenang saat pria itu menghampirinya.
"Siapa namamu !"ucapnya sambil duduk di dekat Viola
Viola reflek mundur saat pria itu mendekatinya.
"Viola", ucapnya gugup
"Nama yang indah secantik orangnya ", puji pria itu yang terus menatap lekat ke arah tubuh Viola
"Aku dengar kau adalah salah satu jalang ,Abi . berapa harga mu dalam satu malam ?"tanya pria itu dengan santai
Viola mengepalkan kedua tangannya menahan marah yang sudah memuncak, hatinya terasa sakit saat pria itu mengatakan dirinya sebagai wanita jarang.
'Ya Tuhan ! kenapa semua orang menganggapnya sebagai wanita jalang,Abi ', batin Viola
'Pada hal ,aku ini adalah istrinya? yang tidak pernah diakui sebagai istrinya ? apa di mata mereka aku ini sebagai wanita jalang karena pakaianku terlalu minim hingga membuat mereka aku sebagai wanita jalang?' batin Viola
Viola menatap pakaiannya yang dia kenakan dan membandingkan dengan wanita-wanita jalang. Tapi melihat itu Viola masih terlihat berpakaian sopan.
'Lalu apa yang mereka pikirkan tentangku', batinnya
Viola membuyarkan pikirannya ketika ia baru sadar jika pria yang ada di sampingnya sedang memperhatikan lekuk tubuhnya . Viola mencoba membenarkan pakaiannya.
"Apa yang kau lakukan ?", tanya Viola yang sudah emosi
Pria itu tertawa "kenapa kau berkata seperti itu ? tentu saja Aku sedang memperhatikan tekuk tubuhmu . Ternyata aku sangat menyukainya selain itu juga kau sangat cantik. Aku akan membayar mu lebih", ucapnya
"Ayo, tidur bersamaku, kau akan lebih puas dengan permainanku dibandingkan dengan Abi bagaimana ?"tawarnya
"Kau sangat kurang ajar ! Aku bukan wanita jalang seperti yang kau katakan padaku , Aku adalah istrinya Abimanyu !"setelah mengucapkan itu Viola berdiri dari duduknya dan segera pergi untuk jauhi pria gila itu
Namun langkahnya terhenti ketika pria itu menarik pergelangan tangannya.
"Kau pikir aku percaya dengan perkataanmu", ucapnya sambil terkekeh yang meremehkan Viola yang tidak percaya. Sambil menatap Viola dengan tatapan mencemooh.
Viola tidak menjawab dengan perkataan pria itu , tangannya berusaha melepas dari genggaman pria itu .
"Lepaskan aku ", sentak Viola ketika genggaman tangan pria itu semakin erat
"Lepaskan aku kalau tidak aku akan berteriak", ucap viola yang merasa ketakutan
"Coba saja kau teriak cantik, tidak akan ada yang membantumu", ucap pria itu sambil tersenyum
Viola melebarkan matanya
"Tidak semudah itu kau lepas dari sini, kita perlu bermain sebentar. Aku mulai bergairah sekarang, kau benar-benar wanita seksi ", pria itu sambil tersenyum
"Lepaskan aku ! tolong", teriak Viola, namun tidak ada satu pun yang membantunya padahal begitu banyak orang-orang yang berada di kamar ini. mereka begitu asik menikmati alunan musik percuma Viola berteriak alunan musik itu terlalu keras dibandingkan dengan teriakannya.