NovelToon NovelToon
Pangeran, Selir Tidak Ingin Mati

Pangeran, Selir Tidak Ingin Mati

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:74.4k
Nilai: 5
Nama Author: Zhuzhu

Lin Muwan terkubur di makam kuno Permaisuri Qing dari Era Jingyuan yang tidak dikenal ketika menjalankan misi mencari jejak sejarah.

Namun, dia kemudian terbangun di tubuh selir Pangeran Kesembilan Dinasti Jing yang dibenci karena merupakan keturunan pemberontak. Lin Muwan kemudian menyadari bahwa dia datang ke masa saat Permaisuri Qing hidup.

Plum dan aprikot yang mekar di taman adalah kesukaannya, namun kehidupan yang bagus bukan miliknya. Hidupnya di ujung tanduk karena harus menghadapi sikap suaminya yang sangat membencinya dan masih mencintai cinta pertamanya. Dia juga mau tidak mau terlibat dalam persaingan takhta antara putra Kaisar Jing.

Pangeran Kedua yang lemah lembut, Pangeran Keempat yang penuh siasat, Pangeran Kesembilan yang dingin, siapakah di antara mereka yang akan menjadikannya Permaisuri? Dapatkah dia kembali ke kehidupan asalnya setelah hidupnya di Dinasti Jing berakhir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 26: PANGERAN, MARI LEPASKAN!

Murong Changfeng hampir mendapat masalah besar. Untungnya, dia mampu menjelaskan dengan baik akar permasalahan yang menjadi penyebab peristiwa semalam terjadi.

Itu hanya permainan. Zhou Ying yang memulai lebih dulu. Selirnya hanya bertindak mengikuti situasi. Bisa dibilang, itu hanya kecelakaan saja.

“Pangeran, Nona Lin sudah menyinggung Nona Zhou sedalam ini. Kelak mungkin Nona Zhou tidak akan melepaskannya dengan mudah,” ucap Zifang.

“Dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Zhou Ying sudah arogan sejak kecil. Orang yang menyinggungnya tidak ada yang berakhir baik.”

“Lalu bukankah Pangeran harus membantu Nona Lin? Bagaimanapun, Kaisar menyuruh Pangeran menjaganya.”

"Biar saja dia menghadapinya sendiri. Lin Muwan punya cara sendiri untuk melawan Zhou Ying."

"Kasihan sekali Nona Lin."

Murong Changfeng berdecak. Ditatapnya Zifang dengan tajam sampai Zifang menundukkan kepala.

Sulit sekali melayani Pangeran Kesembilan, pikirnya. Setelah kembali dari perburuan, sikapnya semakin tidak karuan. Kecepatannya dalam berubah pikiran sungguh luar biasa.

Zifang menampar mulutnya sendiri. Barulah Murong Changfeng mengurangi tingkat kesuramannya.

“Setelah tiba di kediaman, ambil 20 pukulan tongkat militer. Jika masih banyak bicara, tambah 10 pukulan lagi.”

Zifang hanya bisa menurut. Matanya memicing begitu melihat seseorang yang tidak asing.

Seorang gadis yang sudah dia kenal lama sedang berdiri di pinggir jalan. Saat melihat kereta Murong Changfeng, gadis itu seperti melonjak kegirangan dan segera menghampiri mereka.

“Pangeran, Nona Bitao ada di sini,” ucap Zifang.

Bitao adalah pelayan pribadi Sheng Jiayin. Jika Bitao di sini, maka Sheng Jiayin juga pasti di sini.

“Pangeran, Nona kami mengundang Pangeran bertemu di Paviliun Hongjing,” ucap Bitao.

“Zifang, pergi ke Paviliun Hongjing.”

Kereta terparkir di depan Paviliun Hongjing. Murong Changfeng turun, kemudian masuk ke dalam. Bitao membawanya ke lantai atas, ke tempat majikannya berada.

“Nona, Pangeran Kesembilan sudah tiba.”

Sheng Jiayin yang tengah memandangi pemandangan kota kekaisaran dari jendela membalikkan tubuhnya. Senyumnya terbit selama beberapa saat.

Murong Changfeng menatapnya dengan lembut. Tatapan itu membuat hati Sheng Jiayin merasa senang dan sakit di waktu yang bersamaan.

Mata indah itu bukan miliknya. Senyum lembut dan suara berat yang selalu mengatakan hal baik kepadanya bukan miliknya.

Dia bukan orang yang seharusnya menerima semua itu. Tidak peduli seberapa besar usaha yang dilakukan, mereka tidak akan bisa saling memiliki.

“A Yin, mengapa kau memanggilku kemari? Aku bisa menjemputmu jika kau ingin bertemu denganku.”

Sheng Jiayin masih gadis. Membiarkannya berkeliaran di luar membuatnya khawatir.

Dia adalah gadis nomor satu di ibu kota, ada banyak mata memandangnya dengan niat yang tidak jelas. Murong Changfeng tidak ingin membiarkannya mengalami hal buruk.

“Itu lebih tidak pantas, Pangeran. Aku hanya teman masa kecilmu.”

“A Yin, kau tahu kau bukan sekadar teman masa kecilku.”

Sheng Jiayin mencoba tersenyum. Alangkah baiknya jika mereka bisa kembali ke masa kecil.

Tidak perlu ribut soal perbedaan status, tidak perlu dibebani oleh tanggung jawab keluarga. Mereka bisa bermain sesuka hati, makan sesuka hati, bertemu kapan pun mereka ingin.

“Pangeran, aku sangat bersyukur bisa mengenalmu dalam hidup ini. Bertemu denganmu adalah keberuntungan terbesar bagiku. Itu sudah cukup.”

Murong Changfeng merasa patah hati. Jelas-jelas mereka punya hubungan istimewa. Kalau mau memperjuangkan, dia bisa.

Tapi, Sheng Jiayin seolah selalu menjaga jarak darinya. Selangkah demi selangkah menjauh, membatasi diri.

Murong Changfeng juga sadar kalau dirinya tidak mungkin bisa bersikap egois dengan memaksa Sheng Jiayin, sehingga dia hanya bisa menaruhnya di dalam hati.

“A Yin, apa maksud perkataanmu itu?”

“Bukan apa-apa. Hanya saja aku merasa sudah saatnya menyelesaikan masa lalu. Pangeran, mari kita lepaskan saja ikatan di antara kita. Kau jalani hidupmu, dan aku jalani hidupku sendiri.”

“Kau ingin berpisah denganku?”

“Kita tidak pernah benar-benar bersama. Selain mengukir kenangan, kita tidak pernah benar-benar melangkah.”

“Kau tahu jelas isi hatiku.”

“Perasaan bisa berubah. Hatimu lebih jelas ada ketidakmungkinan di antara kita. Daripada menyiksa diri dengan perasaan seperti itu, lebih baik dilepaskan saja. Dengan begitu, kita bisa bebas.”

Saat mengatakan itu, hati Sheng Jiayin hancur. Tidak dipungkiri dia mencintai Murong Changfeng. Namun, apa yang bisa dia lakukan?

Mereka tidak mungkin bisa bersama. Daripada menyimpan perasaan dan terus membelenggu diri, lebih baik melepaskannya saja.

“A Yin, beranikah kau mengatakan kau tidak mencintaiku lagi?”

Sheng Jiayin berbalik membelakangi Murong Changfeng. Bahunya bergetar. Dia mencoba menahan air mata yang hendak jatuh dari pelupuk matanya.

Tidak, di depan Murong Changfeng dia tidak boleh menangis. Karena sudah memutuskan mengambil jalan ini, maka dia harus bisa menerima konsekuensi atas kehancuran hatinya.

Karena hanya dengan begitu, Murong Changfeng tidak akan meragukan keputusannya…

“A Yin…”

Murong Changfeng ingin sekali menangkap tubuh semampai itu dan menariknya ke dalam pelukan. Hati kecilnya berteriak agar dia segera melakukan itu. Namun, akal sehatnya melawan dengan keras.

Tidak, dia tidak boleh melakukan itu. Meski dia mencintainya, dia tidak boleh melakukan hal yang di luar batas.

Murong Changfeng tidak pernah melakukan kontak fisik yang dalam dengan Sheng Jiayin. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan berbincang dan berjalan santai.

Pada beberapa pertemuan, mereka berinteraksi sewajarnya. Tidak pernah memeluk, mencium, atau melakukan hal yang lebih intim.

Dia tidak mau menodai reputasi Sheng Jiayin. Sheng Jiayin harus bersih sampai kemudian waktunya tiba. Namun, dia menyesalkan keputusannya itu.

Sheng Jiayin sekarang malah ingin berpisah dengannya, mengakhiri segala macam hubungan yang sudah mereka jalin selama bertahun-tahun.

“Pangeran, aku mohon. Mari kita melepaskan masa lalu dan lupakan itu. Aku tidak ingin saling menjerat lagi denganmu.”

“Kau menganggap hubungan kita hanya sebatas saling menjerat?”

“Memangnya bukan begitu? Pangeran adalah putra dari Kaisar, sementara aku hanya putri seorang menteri. Meski hati menghendaki, tapi selama Kaisar tidak berkehendak, maka tidak akan terwujud. Aku juga tidak mungkin mementingkan diriku sendiri. Pangeran, tidak ada gunanya memaksa. Takdir tidak menghendaki kita bersama.”

“Kau yang paling mengerti aku. Tapi, aku tidak menyangka semua itu tidaklah berharga di matamu. Kau sama sekali tidak percaya padaku.”

“Pangeran, jalan keluar terbaik untuk kita adalah berpisah.”

Untuk yang ke sekian kalinya hati Murong Changfeng merasa dicabik-cabik. Apakah pada akhirnya Sheng Jiayin juga menyerah padanya?

Tangannya terulur, ingin sekali merangkul bahunya. Tapi akhirnya tangan itu hanya menggantung di udara.

Kata-kata Murong Changfeng tertahan di tenggorokannya. Ada banyak hal berkecamuk dalam pikirannya. Tangannya kemudian turun dan tatapannya meredup.

Murong Changfeng menutup matanya sejenak. Ternyata ini tujuan Sheng Jiayin mengundangnya kemari. Hatinya sungguh kejam.

Jelas-jelas dia tahu kalau Paviliun Hongjing adalah tempat favorit mereka. Da memilih tempat ini untuk mengakhiri perasaan di antara mereka.

“Karena kau menginginkan perpisahan, aku akan menghargai keputusanmu. Aku harap aku masih bisa menyapamu seperti biasa,” ucap Murong Changfeng.

Tapi, perasaannya tidak akan sama lagi. Kelak saat berpapasan, hatinya akan lebih sakit karena Sheng Jiayin tidak akan menganggapnya seseorang yang penting lagi dalam hidupnya.

Perasaan wanita mudah memudar, namun tidak dengannya. Kelak Murong Changfeng hanya bisa menahan diri dan bersikap sopan kepadanya.

Murong Changfeng tidak ingin tinggal lebih lama. Setelah mengatakan kalimat terakhirnya, dia keluar dari ruangan tersebut dan pergi dari Paviliun Hongjing.

Sheng Jiayin menatap keretanya yang melaju dari jendela yang sama. Dadanya sesak sekali dan hatinya sangat sakit.

Tidak lama kemudian, dia tidak bisa menahan tubuhnya lagi dan ambruk, menahan sesak dan sakit hatinya sambil menangis.

"Changfeng, aku harap ini pilihan yang tepat. Hiduplah dengan baik bersama Nona Lin."

1
Biyan Narendra
Tom and jery mulai beraksi
😁😁😁😁😆
Biyan Narendra
Dan biasanya gagal..
Karena ga lucu kalau ceritanya langsung end
Biyan Narendra
Ampuuuuuun.
Sempet2nya otak Li muwan mikirin bisnis
😅😅😅😅😅
Biyan Narendra
MAMPUS
Enak ga di gituin
Biyan Narendra
Ceritamu kali ini bikin aku emosi berat,thor..
pengen ngelempar duit seratus ribuan satu truk rasanya
Biyan Narendra
Esmosi aku thor baca part ini
😠😠😠😠😠
nur
makin menarik nih
Biyan Narendra
Aku dukung..
Gas hajar pangerang sombong itu sampai bucin.
Biar rasa dia
Biyan Narendra
Seperti seru...
kayak yang udah udah
Biyan Narendra
Hadir thor,walau telat
Dan mungkin ga selalu bisa on time baca.
Tapi tetap di usahakan
Aya Ozy
Lumayan
Arix Zhufa
Setelah tau selir nya hanya korban, maka pangeran akan merasa bersalah seumur hidup nya & menebus nya dengan cara mencintai secara ugal ugalan 😃
A
apakah lukisan itu maknya pangeran? dan dia berhubungan dgn kasus ini? pengen tau kelanjutannya thor, ditunggu ya up nya, semngatt
Santy Susanti
srmakin lama berduaan semakin solid aja nih🤣🤣🤣🤣🤣😜😜😜😜😜
Sulati Cus
sebenarnya bkn krn mengacaukan pesta orang yg bikin km senang tp krn km dpt meloloskan keinginan wanitamu yg bikin km senang 😂
Sulati Cus
jgn2 lukisan selir chen alias ibunya Murong Cheng Feng bisa jg itu lukisan ibunya Lin muwan
Vinna
karya yang bagus👍😍😍💖💖
Vinna
Horee...stelah ditunggu2 akhirnya up. senangya😍😍💖💖
@haerani-d
tanpa sadar saling menguatkan dan saling melindungi, perasaan yang dalam mengalir dengan ringan ...
bersama kalian bisa memecahkan teka-teki masalalu, semangat /Determined/
Andi Ilma Apriani
lanjuuuttt thoorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!