Traumaku Keberuntunganku

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Panas terik matahari yang mulai naik tidak menghentikan aktivitas laki-laki itu untuk melatih fisiknya

Bagaimanapun juga dia adalah seorang atlet, dan sudah sepantasnya untuk selalu menjaga kebugaran tubuhnya supaya tidak mengalami cidera

Setelah melakukan pemanasan dan joging pagi tadi, ia melanjutkan kegiatannya dengan melatih keterampilan sepak bolanya di lapangan pribadi samping rumahnya

Reynand menggiring bola itu dan berujung menendangnya masuk ke dalam gawang, Tingginya yang mencapai 200 cm itu membuatnya sangat cocok menjadi posisi serangan yang terdepan

Setelah kelelahan dalam berlatih ia memutuskan menendang bola itu ke sembarang arah dengan sangat kencang dengan tersenyum puas dan bernafas lega setelahnya. Tetapi..........

Dug

"Aduuhhh!" Teriak seorang perempuan dan terjatuh

Reynand memelototkan matanya terkejut karena bola yang ia tendang mengenai seorang perempuan dengan sangat keras

Bahkan suaranya bisa membuat siapa saja meringis mendengarnya dan melihat pantulan bola yang cukup tinggi setelah mengenai kepala perempuan itu.....Bisa dibayangkan bukan sakitnya seperti apa??

Reynand segera berlari menuju perempuan yang terjatuh itu, Ia sedikit meringis merasa bersalah atas tindakannya

"Sorry sorry, gw nggak sengaja tadi. Lo nggak papa??" tanya reynand mencoba melihat wajah Perempuan itu

Perempuan itu mendongakkan kepalanya menatap seseorang laki-laki yang berada di sampingnya dengan mulutnya yang mencebik lucu, Air matanya sudah sangat deras membasahi pipinya membuat laki-laki itu terkejut

"Lo................Nggak papa??" tanya reynand kembali dengan keterkejutannya

"Hiks.....Huaaaa Kepala Zahra Sakit......" Ya, Gadis itu adalah Zahra yang datang karena ingin meminta maaf atas kesalahannya kemarin yang menjatuhkan handphone laki-laki itu

Tetapi ia malah terkena bola dengan sangat kencang saat ingin memanggil reynand dan berujung menangis dengan cukup kencang yang membuat reynand sangat panik

"Gu-gue..... Sorry gue nggak sengaja...." panik reynand dengan mencoba menenangkan gadis itu karena suara tangisannya yang cukup kencang membuatnya takut membangunkan singa betina di dalam rumahnya alias bundanya sendiri

"Hiks...Kepala Zahra sakit banget, pening, berkunang-kunang......Hiks jantung Zahra hah hah jan-jantung Zahra hiks" Ucap Zahra memegang dadanya dengan nafasnya yang tersengal-sengal

"Ja-Jantung?! Kenapa jantung Lo??" Panik Reynand dengan memelototkan matanya

"Hiks jantung Zahra juga ikut berdebar-debar, nyut-nyutan. Badan Zahra juga jadi lemes, Kesemutan, Kadas, kurap, Kutu...Hmpp" Belum sempat Zahra melanjutkan kalimatnya, Mulutnya sudah dibungkam oleh tangan besar laki-laki itu

"Lo pikir iklan obat hah!" Kesal reynand karena gadis itu yang mulai melantur dengan ucapannya, Ia terlampau sangat kesal karena gadis itu yang bercanda padahal ia sudah sangat panik tadinya

"Zahra nggak bohong!! Sakit tau!" marah Zahra dengan menghempaskan tangan laki-laki itu yang berada di mulutnya

"Hah iya-iya sorry, Gue nggak sengaja maaf ya?? gue tadi nggak lihat kalau ada Lo disini" Ucap reynand Yang jatuh terduduk di samping gadis itu

"Salah sendiri bocil, Jadi nggak kelihatan kan" Gumam reynand setelahnya dengan suara yang cukup kecil

"Apa?! Zahra denger ya kak, Enak aja! Zahra itu udah besar tau, Zahra udah lulus SMA" Marah Zahra dengan mengerucutkan bibirnya lucu dan tangan yang berkacak pinggang

"Oh? Benarkah?? Gue kira Lo masih SD, Bukan salah gue dong lagian punya badan kecil amat. Nggak salah kalau gue ngiranya Lo masih bocah" Ucap reynand Dengan tersenyum jahil

"Issshhh Nyebelin!" Marah Zahra dengan memalingkan wajahnya

"Lo ngapain kesini Cil?" Tanya reynand to the poin

"Jangan.panggil.Bocil. Zahra punya nama!" Marah Zahra dengan menekan setiap kalimatnya berharap laki-laki itu akan ketakutan melihatnya

Reynand justru terkekeh geli melihat wajah Zahra yang menurutnya justru sangat imut itu, Ia jadi Kecanduan untuk menggoda gadis di depannya ini

"Iya-iya Zah.Ra, Jawab dulu pertanyaan gue. Ngapain Lo kesini hm?"

"Oh iya, Zahra sampai lupa. Ngapain ya Zahra kesini?? Apa jangan-jangan Karena terkena bola tadi Zahra jadi anemia??" Panik Zahra dengan memegang kepalanya

"Anemia??" tanya laki-laki itu bingung

"Iya itu yang lupa ingatan"

"Amnesia Bocah! Kalau anemia itu kurang darah! Gue Lempar juga Lo ke kandang Babi lama-lama" Kesal reynand

"Mau! Zahra juga punya celengan babi, Biar nanti Celengan babi Zahra ada temennya" jawab Zahra dengan antusias

Reynand memelototkan matanya mendengar jawaban Yang tidak masuk akal dari gadis itu, ia menghela nafas mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri

'Sabar...Sabar' Batinnya dengan mengelus dadanya

"Oh iya! Zahra kesini tadi mau minta maaf karena kemarin nggak sengaja jatuhin handphone kakak, Pasti harganya mahal ya?? Maaf ya Zahra nggak bisa ganti, Tapi Zahra punya ini Sebagai gantinya semoga aja cukup. Soalnya ini adalah separuh hidup Zahra" ucap Zahra dengan memberikan Kantong plastik entah apa isinya

Laki-laki itu menaikkan sebelah alisnya dan membuka bingkisan yang gadis itu berikan, dengan seketika ia memelototkan matanya melihat apa isi di dalamnya

"Iya-iya Nggak papa, Nggak usah tersanjung gitu. Zahra tau kok hadiah Zahra cukup istimewa karena itu Zahra dengan Ikhlas memberikannya, Meskipun itu Adalah separuh nafas dan hidup Zahra" Ucap Zahra yang sedikit sombong

Tunggu-tunggu! Apa katanya?? Tersanjung?? Sungguh laki-laki itu tidak habis pikir dengan apa yang dipikirkan oleh gadis di depannya

Apa jangan-jangan........Otaknya juga ikut terbang bersama dengan bola tadi?? Pikir Reynand dengan mengedipkan matanya berulang kali

"Lo?? Serius Lo ganti handphone gue dengan ini??" tanya reynand untuk memastikan sekali lagi

"Iya, Kenapa?? Terlalu besar ya?? Nggak papa nggak papa, Zahra ikhlas kok meskipun itu stok Zahra selama satu bulan" ucap Zahra dengan tersenyum manis

"Lo......." Fine, Reynand sudah tidak bisa berkata-kata lagi

...----------------...