Kisah cinta segitiga antar sahabat yang terikat janji tak melibatkan rasa tapi memang takkan ada persahabatan antar laki laki dan perempuan.
Apakah cinta itu terwujud dengan salah satu harus berkorban. Atau karena Cinta itu persahabatan yang di bina menjadi hancur?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lembayung Jingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27 Kesepakatan
Minggu pagi depan rumah Adhitama sudah disatroni tiga cowo kece.
Seorang cowo memakai celana training bahan parasit premium berwarna biru dongker dipadu padankan dengan kaos putih polos membentuk badan membuat cowo tersebut begitu mempesona walaupun wajah datarnya membuatnya terkesan misterius.
Ditemani cowo yang terlihat lebih muda memakai celana pendek dan kaos oblong tanpa lengan berwana putih bergambar tweety dan silvester yang seperti rebutan bola basket.
Satu lagi cowo dengan senyuman manis memakai setelan basket dan tak lupa bola basketnya yang di tenteng di tangannya yang sesekali bola tersebut di drible.
Pak satpam membuka gerbang pagar denngan tergopoh. Masalahnya Pak satpam tadi tak berada di pos tapi di dapur sedang membuat kopi dan mengambil gorengan untuk sarapan.
"Eh si aden mau ketemu Neng Sha ya? Sebentar ya mamang panggilin yuk masuk dulu tunggu di depan teras sana!"
"Sama Keyla juga mang!" Dio berteriak saat si Maang ujang akan meninggalkannya. Mang ujang mengagguk.
"Lo janjian Kev sama Keysha?" Kiano bertanya penuh curiga.
"Gak gue tadi lewat aja kayak kaki gue nuntun kesini! Lo janjian?" Kiano sedikit lega setidaknya Kevin dan Keysha gak saling mengabari dibelakangnya.
"Gue emang sengaja kesini tapi keysha gak tau kalo gue bakal kemari!" kalimat yang keluar dari mulut Kiano membuat bibir Kevin terangkat sedikit sehingga Kiano sendiri tak menyadarinya.
Setidaknya mereka tidak saling menusuk dari belakang. Kelegaan yang ada di hati mereka sedikit menghapus kecanggungan yang tadi terasa.
"Ngapain lo kesini?" Keyla yang pertma kali mendatanginya ketiga cowo tersebut.
"Dih lo masih aja jutek ma gue kan kita dah baikan dan mau jadi temen!"
"Oh iya gue lupa ya hahhah!"
"Apaan sih dek!" Kiano dan Kevin kompak menegur kepolosan Keyla dan berakhir menertawakan nareng bareng.
"Dih kalimat gue tuh ngapain lo berdua pake baayar royalti!" Keysha langsung nyerocos dari dalam mendengar kedua sahabatnya tertawa meneertawakan adeknya.
"Lo mau dibayar pake apa dolar atau euro?" celetuk Kevin menanggapi omongan Keysha. Mata Keysha langsung berotasi sambil cemberut.
"Gue sih cuma bisa bayar dengan waktu sha!" ucap Kiano membuat Kevin kicep.
"eaaaaa.... " Dio menimpali gombalan Kiano
"Sejak kapan Bang Kian si manuasia dingin bisa ngegombal!" Keyla nimbrung sambil memasang kaos kaki dan sepatunya.
Terlihat semburat merah diwajah Keysha membuat Kevin sedikit gak nyaman. Mata Keysha sedikit mencuri pandang ke Kebin yang terlihat memejamkan mata mengaatur perasaannya.
"Bener Dek Abang juga baru denger gombalan si kulkas wkwkwkw!" Semua tertawa. Keysha pun terpaksa tertawa walau sedikit canggung.
"Hahaha keceplosan gue!" tutur Kiano sambil berdiri dan seikit meregangkan badannya.
"Yuk berangkat keburu siang!" Ajak Keysha yang duluan lari-lari kecil meninggalkan semuanya.
"Tunggu Sha...!" Sekali lagi Kevin dan Kiano kompak dan saling melihat dan tertawa bersama.
Mereka sepertinya memilih mencoba berdamai dengan perasaannya masing-masing untuk tetap bersama sebagai sahabat seperti yang Keysha inginkan.
Karena waktu sedikit kesiangan akhirnya mereka memilik naik angkot menuju balai kota tempat car free day agak tak terlalu kesiangan. Kalau kesiangan biasanya dah banyak orang susah untuk cari sarapan atau lari-lari kecil.
Disana Arif dan Sheila sedang berlari saling bekejaran dengan senyum yang tak pernah redup dari bibir mereka. Tanpa sadar Keysha langsung melihat Kevin begitupun Kevin yang sedang melihat Keysha mata mereka bersibobrok sesaat mereka terjebak pada pandangan yang menyejukan jiwa.
Pemandangan itu tepat didepan mata Kiano.
'Hmmmmm sepeertinya gue memang gak punya kesempatan!' pikir Kiano sambil menghebuskan nafas dalam dan pura-pura tak melihat kejadian tersebut.
Setelah kejadian tersebut Kiano seolah menghindar dia terus berlari-lari kecil mengelilingi lapangan walaupun peluh sudah membasahi kening dan pelipis wajahnya.
Dalam lari nya Kiano terus berpikir. Sepertinya gue ada ditengah-tengah mereka. Tapi gue ngerasa Keysha juga punya perasaan sama gue. apa yang mesti gue lakukan? Apa gue harus maju terus dan berusaha mendapatkan Keysha?
Pikiran dan perasaan Kiano berkecamuk. Pertanyaan demi pertanyaan bermunculan dalam benaknya. bahkan sisi baik dan ssisi buruknya berdebat dalam hatinya.
Sampai sebuah tangan menghentikan larinya menarik lengannya.
"Sudah cukup Kian! nih minum dulu lihat wajah lo dah pucet banget!" Keysha menghentikan Kiano yang terus berlari melihatnya seperti itu Keysha begitu khawatir takut terjadi apa-apa padanya.
Setelah memberikan minuman Keysha pun mengelap keringet diwajah Kiano dengan penuh perhatian. Melihat interaksi Keysha dan Kiano seperti itu Kevin memalingkan muka. Sedangkan Kiano hatinya begitu berbunga-bunga dan begitu senang diperlakukan dan diperhatikan sedemikian rupa oleh Keysha.
'Dulu melihat interaksi Kiano dan Keysha gimanapun gue gak sedikitpun merasakan apapun bahkan malaah sering ikut melakukan hal yang sama seperti Keysha. Tapi sekarang kenapa rasanya sakit banget. rasnya dada ini terasa diremas sesak ingin rasanya menangis!'
'Gue tahan air mata yang mengembun ini berusaha menatap langit agar air tersebut gak bergulir ke pipi. Tapi semakin ditahan semakin sakit hati ini'
"gu.. gue ketoilet dulu ya!" tanpa melihat gue langsung meninggalkan mereka dengan sedikit berjalan cepat setengah berlari.
Air mata yang gue tahan akhirnya bergulir juga dipipi walaupun sedemikian gue menahannya. Gue lngsung membasuh muka dengan air yang mengalir di wastafel. Berusaha menahan kesakitan yang aku rasa.
Apa mereka meiliki perasaan yang sama? Tapi gue merasa Keysha juga sayang sama gue.
Apa gue yang berada di antara mereka? Gue belum yakin dengan perasaan Keysha karena gue juga ngerasain perasaannya sama gue juga.
Apa seharuanya gue yang pergi biar mereka bahagia? Gue bakal pergi kalau memang itu kebahagian lo sha.
Apa keberadaan gue yang justru menghalangi mereka? entahlah kadang Keysha seperti memberi harapan ke gue.
Gue harus gimana? Gue sayang Keysha dan gue juga gak bisa kehilangannya! Kevin mencoba menjawab pertanyaan yang hadir dalam benaknya itu. sesuai dengan apa yang dia rasakan.
Gue harus bicara berdua dengan Kiano tanpa Keysha
Kira-kira perasaan Keysha itu ke Kevin apa ke Kiano? ke sini ngasih harapan ke sono kasih harapan... cepet donk pastiin mau pilih mana Keysha yang gak lo pilih jadi pilihan othor gak papa ikhlas othor mah 😅
Othor lagi kerajinan hari ini Up dua bab bonus weekend
Jingga😉
kian Patsti puya jalan keluar.. .. karena htinkm udah km tujukan bt kiano.. jd jujur ttg apa yg d minta sama mami Dewi...🥲
Tetep semangat Thor.. d sini menunggu UP 🤗🤗🤗
baru otw baca ...🤭🤭🏃♀️
km tlfon aja IFA dan tanyakan kebenaran y... semogga dg km tahu km bisa ngasih semangat bt Kevin.. karena km orang terpenting d hati Kevin sya🥺🥺🥺🥺💪💪💪
Dr dulu kek Lo warass pasti ngk kan Kevin pisah ma Kesya dan ngk kan panjang salah paham mereka...
Semogga dia bisa ketemu Kevin dan semogga Kevin sembuh dari sakit y.....
Gogogo semangat othorrrr💪💪💪❤️