( Musim Ke 2 : Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat )
Setelah menepati janjinya yang tersisa pada Sekte Langit Baru dan Tetua Huo, Tian Feng tidak lagi bersembunyi. Didorong oleh sumpah pembalasannya, ia memulai perburuan sistematis terhadap Aula Jiwa Bayangan. Bersama Han Xue dan Ying sebagai mata-mata utamanya, mereka membongkar satu per satu markas rahasia Aula Jiwa Bayangan, bergerak seperti dua hantu pembalas dendam melintasi Benua Tengah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 322
Di dalam Aula Tahta yang agung, tekanan aura Dou Di Puncak dari Qin Shi membuat seluruh pilar istana bergetar.
Kemarahannya yang meledak-ledak campuran dari duka puluhan ribu tahun dan keterkejutan membuat para pemimpin Dou Di lainnya di ruangan itu merasa tidak nyaman.
"DI MANA DIA?! APA YANG KAU LAKUKAN PADA TAHTA KEKASIHKU?!"
Para pemimpin agung lainnya, yang beberapa saat lalu berdebat sengit, kini memilih untuk diam. Raja Bai Hu yang tadi paling keras, kini sibuk memeriksa lengannya yang terluka, pura-pura meringis kesakitan. "Aduh... luka lamaku kumat. Aku tidak bisa ikut campur urusan internal Klan Naga."
Feng Huang tiba-tiba menjadi sangat tertarik pada ukiran phoenix di sandaran kursinya, mengaguminya seolah baru pertama kali melihat.
Patriark Xuan Wu... sudah tertidur lagi.
Hanya Tao Ti yang berani melangkah maju, tubuhnya tegang. "Nona Qin Shi... harap tenang. Ada penjelasan. ini... dia..."
"DIAM KAU, NAGA API SETENGAH MATANG!" bentak Qin Shi, auranya menghantam Tao Ti.
"KAU MEMBIARKAN MANUSIA RENDAHAN INI DUDUK DI TAHTA-NYA?! KAU JUGA PENGKHIANAT!"
Tao Ti, Jenderal terkuat Alam Naga, secara memalukan terdorong mundur selangkah, wajahnya memerah karena campuran malu dan marah.
Tian Feng, yang masih duduk di takhta, hanya bisa menghela napas panjang. Ia menatap Xu Zhao yang masih bersembunyi dengan pengecut di balik pilar.
"Xu Zhao, bantu sedikit?"
"Jangan lihat aku, Tuan Muda!" bisik Xu Zhao panik.
"Itu Iblis Wanita Qin Shi! Dia pernah mengejar Kaisar Long Yuan selama seribu tahun melintasi tiga alam hanya karena sang Kaisar lupa ulang tahunnya! Dia gila! Dia tidak masuk akal! Kau sendirian!"
Tian Feng memijat pelipisnya. Sepertinya berurusan dengan Dou Di Puncak Aula Jiwa Bayangan jauh lebih mudah daripada ini.
"Nona Qin Shi," kata Tian Feng akhirnya, suaranya yang tenang namun agung memecah kemarahan wanita itu. Ia berdiri dari takhta. "Kaisar Long Yuan telah gugur."
"BOHONG!" "Dia mewariskan Segelnya padaku di Dunia Fana," lanjut Tian Feng, mengabaikan teriakannya. Segel Kaisar Naga di dahinya kembali bersinar terang. "Aku di sini untuk mengambil alih tahtanya, sesuai wasiatnya."
Qin Shi menatap segel itu, lalu pada Tahta Naga yang berdenyut merespons Tian Feng. Kemarahannya sedikit mereda, digantikan oleh kebingungan dan kesedihan yang mendalam. "Tidak... dia tidak mungkin memilih... seorang manusia..."
"Aku tahu kau berduka," kata Tian Feng, nadanya sedikit melembut. "Tapi Alam Naga telah turun selama puluhan ribu tahun. Aku di sini untuk membangkitkannya."
Mata Qin Shi yang berapi-api kembali menajam. "Membangkitkannya? Kau?! Seorang Dou Di Bintang Satu yang baru menetas? Kau bahkan tidak bisa membuatku berkeringat!" Ia menolak untuk menerima kenyataan.
"Aku tidak bisa membunuhmu... Segel Kaisar itu melindungimu," desisnya, berjalan mondar-mandir seperti harimau betina yang terpojok. "Tapi aku tidak akan pernah tunduk pada bocah sepertimu!"
Ia tiba-tiba berhenti, matanya berkilat dengan ide baru. Ia menunjuk ke luar aula, ke arah sebuah menara kuno berwarna hitam pekat yang menjulang tinggi menembus awan.
"Baik!" katanya. "Kau ingin membuktikan bahwa kau layak atas Segel itu? Kau ingin aku mematuhimu? Buktikan!"
"Itu adalah Pagoda Naga," katanya, suaranya dipenuhi oleh ejekan dingin. "Tempat latihan leluhur kita. Sepuluh lantai. Selama sepuluh ribu tahun terakhir, tidak ada satu jenius pun di Alam Naga yang bisa menerobos melewati Lantai Dua! Pagoda itu telah menolak generasi kita yang lemah!"
"Tantangannya sederhana!" ia menatap tajam ke arah Tian Feng. "Capai Lantai Tiga. Aku memberimu waktu tiga hari."
Para tetua lain yang diam-diam mendengarkan kini terkesiap. Lantai Tiga? Itu adalah rekor yang bahkan para Dou Di muda di zaman kuno pun kesulitan mencapainya.
"Jika kau berhasil," lanjut Qin Shi, "Aku, Qin Shi, akan menelan harga diriku dan mematuhi setiap perintahmu, 'Kaisar'."
"Tapi jika kau gagal..." sebuah senyum kejam muncul di bibirnya, "...kau akan menyerahkan Segel itu padaku dan enyah dari Alam Naga selamanya!"
Keheningan menyelimuti aula. Ini adalah pertaruhan yang mustahil.
Tian Feng menatap Pagoda di kejauhan. Lalu ia menatap Qin Shi. Lalu pada para pemimpin klan lain yang menatapnya dengan ragu.
Sebuah senyum tipis yang licik senyum yang membuat Xu Zhao di balik pilar tiba-tiba merasa sangat bersemangat muncul di wajah Tian Feng. Sebuah ide aneh namun sangat nekat terpikir olehnya.
"Tiga hari... untuk Lantai Tiga?" tanya Tian Feng, suaranya kini terdengar geli. "Nona Qin Shi, kau terlalu meremehkanku."
Ia melangkah turun dari kursi takhta.
"Bagaimana jika," lanjutnya, "aku tidak hanya mencapai Lantai Tiga?"
Ia menoleh ke Tao Ti. "Jenderal. Siapkan upacara penobatanku."
Lalu kembali ke Qin Shi yang kini menatapnya dengan bingung.
"Aku akan membersihkan seluruh sepuluh lantai itu... sebelum matahari terbenam."
menjadikan anaknya tumbal kebangkitan,,,💪💪💪Tian cepat datang