Istri Kecil Milik Tuan Zean

_Gadis itu terus mencobanya tanpa kenal menyerah untuk menghubungi sang bibi yang dia rindukan, sudah hampir sebulan mereka tidak bertemu.

"{ Hallo } " bibi arum menyapa, dia tidak tahu siapa yang menghubungi nya terus-menerus, dan pada akhirnya dia menjawabnya.

"{ hallo ini siapa? } " tanya bibi arum, dia bingung kenapa tidak ada suara nya.

"{ mungkin orang iseng }" gerutunya, dia hendak memutuskan panggilan nya.

" { bibi } " ucap Alia lirih, tak menyangka bisa mendengar suara lembut itu lagi.

" {nak Alia... apa benar ini nak Alia??? }" tanya bibi dengan bahagia dan terharu mendengar suara Alia.

" { iya bi ini lia... hikss...}" jawab Alia lirih, rindu itu yang di rasakan nya, bibi arum adalah sosok wanita yang sudah di anggap seorang ibu bagi Alia.

" { nak kamu baik-baik aja kan di sana? } tanya bibi arum dengan khawatir.

"{ apa ada orang yang menyakiti mu hah...? apa kamu di beri makan dengan baik..? }" tanya bibi.

" {Alia di sini baik-baik aja bi...kakak juga memberi makan lia dengan baik }" jawab Alia.

"{ syukur lah, bibi sangat khawatir kamu kenapa-kenapa nak }" tak terasa air mata itu keluar dan membasahi wajah keriput bibi arum.

" { bibi aku.... aku ingin bertemu bibi hikss... hikss}" pinta Alia, dengan isak tangis nya.

" { bibi juga... ingin bertemu dengan nak Alia, }" ucap bibi arum.

"{ lia akan bilang sama kakak bi kalau lia ingin bertemu dengan bibi } "

"{ iya nak... }" tak lama bibi arum di panggil oleh Leona untuk bekerja lagi.

"{ nak bibi kerja dulu ya... nanti kita lanjut lagi ngobrol nya} " kata bibi arum.

"{ iya bi }" bibi arum pun memutuskan panggilannya sepihak.

setelah berbincang sebentar dengan sang bibi, Alia tersenyum lirih dia menggenggam ponsel nya dengan erat di dada nya.

Rini yang baru kembali dari kamar mandi, melihat nyonya muda nya menitikan air mata, rini sontak terkejut dia segera menghampiri Alia dan berlutut di kaki Alia.

" nyonya apa anda baik-baik saja, apa ada yang nyonya kurang nyaman? " tanya rini khawatir dan sedikit takut.

"apa pelayanan kami kurang memuaskan Anda " ucap rini ketakutan, indah yang melihat rini seperti itu dia segera menghampiri Alia dan ikut berlutut juga.

Jika mereka diketahui oleh kepala pelayan karena membuat nyonya muda menangis mereka bisa saja langsung di pecat dari pekerjaannya.

" maaf nyonya muda jika kami kurang dalam melayani anda " ucap indah dia juga sama takutnya seperti rini.

"kenapa mereka seperti ini" batin Alia bingung dengan mereka berdua.

" aku baik-baik saja. ada apa dengan kalian berdua? " tanya Alia terheran-heran.

" tapi nyonya muda menangis " ucap indah sedikit terbata.

" oh ini... aku abis bicara dengan bibi ku, kalian tidak perlu khawatir ya " ucap Alia memberitahu mereka.

" jangan duduk seperti itu aku bukan Tuhan yang harus kalian sembah " celetuk Alia, membuat rini dan indah saling memandang.

" baik nyonya " jawab rini dia pun segera berdiri.

" jika kami kurang dalam melayani anda, maafkan kami nyonya " ucap rini dengan sopan.

" tidak apa-apa kakak aku baik-baik aja, dan terimakasih kalian sudah membantuku " ucap Alia dia tersenyum manis pada mereka berdua.

Alia pun makan, mengambil beberapa hidangan yang di sajikan oleh rini dan indah.

" oh iya kak apa kakak Zean sudah pergi? " tanya Alia.

" sudah nyonya, tuan muda sudah pergi dari tadi pagi " jawab indah, dia menemani Alia makan sedangkan rini menyiapkan baju ganti untuk nyonya muda nya.

" apa dia sibuk? " tanya Alia.

" mungkin saja nyonya, soalnya saya kurang tahu tentang tuan muda " jawab indah dengan sopan.

" mungkin anda bisa tanya pada kepala pelayan " saran indah, dia memberikan air untuk Alia yang sudah memakan habis makanannya.

" kakek itu" ucap Alia.

" iya nyonya " jawab indah.

" oke deh, tapi aku mau jadi dulu " ucap Alia dia pergi menuju kamar mandi di ikuti oleh indah dan rini di belakang.

 mereka hendak masuk membantu Alia mandi atau hanya sekedar menggosok punggung nya saja.

" kakak tidak perlu ikut aku bisa mandi sendiri " ucap Alia dengan senyum di wajah nya dia masuk ke kamar mandi sendiri.

Setelah beberapa saat indah dan rini menunggu di depan pintu kamar mandi, terlihat Alia sudah keluar dengan memakai jubah mandinya.

mereka berdua langsung membantu Alia memakai baju dan tidak lupa mengoleskan salep di punggung Alia ( salep luka Alia yang belum sembuh sepenuhnya ) setelah selesai memakai pakaian mereka membantu Alia merapikan rambutnya.

Bagaikan putri kerajaan, Alia di perlakuan dengan hati-hati dan lembut tanpa kesalahan sedikitpun, supaya Alia terliat cantik dan di puji oleh pegawai di rumah ini mereka mendandani Alia dengan cantik dan sempurna.

karena Alia sudah sangat cantik dari sana nya tinggal di beri polesan bedak saja, Alia menjadi nyonya yang sangat cantik di rumah ini.

" sudah nyonya anda sangat cantik " puji rini mengagumi kecantikan Alia.

" iya nyonya muda Anda sangat cantik dan elegan, ini pertama kali saya bertemu dengan wanita secantik anda " seru indah.

" ini bukan seperti diriku, tapi aku menyukai nya, makasih kakak-kakak " ucap Alia dia pun berdiri.

" jika sudah selasai, saya akan mengantar anda untuk menemui kepala pelayan " ucap rini, mereka pun keluar dari kamar.

para pelayan dan pengawal yang ada di dalam rumah mengagumi kecantikan nyonya rumah yang tiada tara bak putri kerajaan anggun dan elegant.

" sstt.. turunkan tatapanmu dari nyonya muda, kamu tidak pantas memandang nya seperti itu " ucap salah satu pengawal pada bawahan nya yang masih baru bekerja.

" siang nyonya muda " sapa herdi pengawal yang di tugaskan untuk menjaga di dalam rumah beserta anak-anak lainnya.

" siang juga om herdi " ucap Alia dengan senyuman nya yang indah.

" Anda mengingat nama saya rupanya " celetuk herdi dia tersenyum bahagia, nyonya muda nya mengingat namanya itu suatu hal yanga sangat berarti bagi herdi, karena Zean tidak mengenal pengawal nya sendiri meski mereka bekerja telah lama bersama nya.

" tentu " ucap Alia, dia melihat pria asing di samping herdi.

" ah nyonya muda dia pegawai baru, yang bekerja mulai hari ini, namnya Rio " erdi yang peka terhadap tatapan Alia dia segera memperkenalkan Rio sebagai pengawal baru.

" ooh... kalau begitu aku pergi dulu " paling Alia.

" iya nyonya semoga hari anda menyenangkan " ucap herdi dengan senyum yang terukir di wajahnya.

Alia pun pergi untuk menemui kepala pelayan, yang sedang sibuk di dapur.

" kakek " panggil Alia, alan berbalik.

" nyonya muda, selamat siang " sapa alan sopan.

" yah "

" apa ada yang anda butuhkan? " tanya alan.

" tidak " jawab Alia dia ragu untuk menanyakan keberadaan zean.

" tidak...?? "

" sebenarnya lia ingin bertanya " ucap Alia dengan ragu.

" bertanya apa nyonya? " tanya alan.

" Mmm...kakek apa kakak Zean sibuk? " akhirnya Alia bertanya meskipun dia sedikit ragu.

" maksud Anda tuan muda? "

" iya kakek "

" tuan muda sibuk di kantor nyonya, kalau boleh tau kenapa Anda menanyakan tuan muda? " tanya alan.

" sebenarnya... lia bosan di rumah terus, apa lia boleh bertemu dengan kakak? " izin Alia dengan wajahnya yang sedikit sedih.

" tentu saja nyonya Anda bisa menemui nya, tidak akan ada yang melarang nyonya untuk bertemu dengan tuan muda " jelas alan dia tersenyum meski sedikit kaku.

" saya akan menugaskan pengawal untuk mengantarkan Anda ke tempat tuan muda " ucap alan, dia pun memanggil dia pengawal untuk menemani perjalanan nyonya muda nya.