NovelToon NovelToon
Unwritten Apologies

Unwritten Apologies

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Model / Diam-Diam Cinta / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Bullying dan Balas Dendam / Tamat
Popularitas:632.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

Ini adalah kisah cinta pria berkebangsaan Korea dan gadis berdarah Indonesia.

Waktu SMA, Ha joon tidak setampan sekarang. Pria itu gemuk dan selalu memakai kacamata tebal kemana-mana. Ha joon sangat menyukai Rubi, gadis populer di sekolahnya.

Namun suatu hari Ha joon mendengar Rubi menghina dan mengolok-oloknya di depan teman-teman kelas mereka. Rasa suka Ha joon berubah menjadi benci. Ia pun memutuskan pindah ke kampung halamannya di Seoul.

Beberapa tahun kemudian, Rubi dan Ha joon bertemu lagi di sebuah pesta pernikahan. Ha joon sempat kaget melihat Rubi yang berada di Korea, namun rasa dendamnya sangat besar hingga ia berulang kali menyakiti perasaan Ruby.

Tapi, akankah Ha joon terus membenci Ruby? Mulutnya berkata iya, namun tiap kali gadis itu tidak ada didepan matanya, ia selalu memikirkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perdebatan kecil

Sena memiringkan kepala, menatap Ruby dengan sorot mata penuh rasa ingin tahu. Pertanyaannya belum di jawab. Ruby diam saja dari tadi. Namun dengan diamnya gadis itu Sena sudah bisa menebak kalau perkiraannya benar.

"Wah … jadi benar, ya? Itu dari Ha Joon?" bisiknya sambil nyengir, seolah baru saja menemukan rahasia besar.

Ruby menghela napas pelan.

"Jangan dibesar-besarkan, Sena. Pak Ha Joon cuma meminjamkannya karena aku kedinginan. Kebetulan dia berada di dekatku. Itu saja. Nggak lebih."

Sena mengangkat alis tinggi-tinggi.

"Tapi yang aku tahu dari Jaemin, Ha Joon itu bukan tipe orang yang suka peduli sama orang lain, apalagi kasih jaket. Bahkan salah satu teman wanitanya yang paling dekat dengannya di antara wanita-wanita lain, tidak pernah ku lihat mengenakan barang-barangnya.

Ruby diam. Ucapan Sena seperti menegaskan bahwa apa yang Ha Joon lakukan barusan bukanlah hal yang biasa. Tunggu,

Ha Joon memiliki teman dekat wanita?

Sedekat apa mereka? Ia mulai bertanya-tanya dalam hati. Namun dalam waktu singkat ia menyingkirkan hal tersebut dalam pikirannya. Ia menatap Sena lagi.

"Sena…" katanya akhirnya, menatap temannya.

"Kalau aku minta kamu untuk tidak cerita ke siapa-siapa soal jaket ini, kamu bisa, kan?"

Sena menatapnya sebelum menghela nafas panjang.

"Baiklah kalau itu maumu. Tapi kalau aku bisa tahu itu jaket Ha Joon, karyawan yang lain juga pasti akan memikirkan hal yang sama denganku. Kau tetap masih tidak aman."

Ruby tersenyum tipis. Ia tahu Sena bisa dipercaya, tapi tetap saja ada kegelisahan yang tak bisa dihindari. Seperti yang Sena katakan barusan.

***

Hari mulai gelap, menggantikan semburat senja yang pudar. Udara di perkemahan semakin dingin, tapi suasana justru menjadi lebih hidup. Api unggun dinyalakan di tengah area utama, dikelilingi para karyawan dan model yang duduk membentuk lingkaran, tertawa, bernyanyi, dan menikmati makanan hangat.

Ruby duduk di dekat Sena, tubuhnya masih terbalut jaket Ha Joon. Meski ia berusaha terlihat santai, matanya sesekali melirik sekeliling, mencari sosok pria itu. Namun Ha Joon tidak terlihat di antara kerumunan.

"Apa dia belum kembali?" gumam Ruby pelan, lebih kepada dirinya sendiri.

Sena yang duduk di sampingnya mendengar dan ikut menoleh ke arah kerumunan.

"Mungkin dia benar-benar ingin menyendiri. Dia kan nggak suka keramaian." bisik Sena setengah tertawa. Ruby jadi malu karena ketahuan mencari keberadaan seorang Ha Joon.

"Ruby- ah! Bagaimana perasaanmu selama di sini? Menurutmu Seoul bagus?" Salah satu model perempuan yang duduk di sebelah kiri Ruby tiba-tiba bertanya. Kalau tidak salah ingat namanya So min. Di sampingnya duduk mode lainnya bernama Minji.

Ruby ingat jelas Minji adalah perempuan yang angkuh dan merasa dirinya yang paling cantik di antara model-model lainnya. So min dan Minji berteman, meski perempuan itu tampak lebih baik dari Minji, bisa berbaur dengan yang lain, Ruby merasa tidak terlalu nyaman di dekatnya. Ia lebih nyaman dengan Sena yang terasa jauh lebih tulus. Atau mungkin dia yang terlalu waspada sekarang terhadap orang yang mau mendekatinya? Pengalaman masa lalu membuatnya tertutup dan sulit mempercayai orang lain lagi.

Ruby tersenyum kecil menanggapi pertanyaan So Min.

"Aku suka Seoul … kotanya hidup. Tapi kadang terlalu ramai buatku." dia bilang begitu karena sekarang dirinya lebih menyukai ketenangan.

So Min mengangguk pelan, seolah memahami.

"Kau pasti kaget dengan cuacanya. Musim gugur di sini bisa sangat dingin, ya?"

Ruby hanya mengangguk, tak ingin memperpanjang percakapan. Tapi Minji, yang sedari tadi hanya memandangi api unggun, tiba-tiba ikut bersuara.

"Dingin, ya? Tapi tetap saja kau tampak nyaman." Tatapannya jelas mengarah pada jaket yang Ruby kenakan.

Sontak Ruby menoleh, jantungnya berdebar. Cara Minji menatapnya membuatnya tak nyaman, ada sesuatu di balik senyuman manis itu.

"Jaket itu edisi terbaru. Limited edition. Harganya sangat mahal, tiga bulan bayaranmu bekerja sebagai model pun belum tentu bisa membelinya. Aku dengar kau lahir dari keluarga sederhana. Itu jaket laki-laki juga, kau dapat dari mana? Apa ada laki-laki kaya raya yang mendekatimu atau ..." kata Minji lagi, suaranya terdengar sedikit meremehkan Ruby, tapi nadanya menyelidik. Beberapa pasang mata kini ikut menoleh ke arahnya.

Ruby membuka mulut, ingin menjawab, tapi Sena lebih dulu bicara.

"Itu jaket pacarnya. Pacarnya memang kaya raya. Kenapa, apa kau iri?"

Ruby menoleh cepat ke Sena dengan mata membulat lebar. Pada saat yang sama Ha Joon muncul. Pria itu itu duduk di seberang sana, samping

Oh Jin young. Astaga, apa Ha Joon dengar yang Sena bilang tadi?

Ruby tidak ingin Ha Joon salah paham dan mengira dirinya memanfaatkan pria itu. Bagaimana kalau ada karyawan yang tahu kalau jaket itu milik Ha Joon dan mengira mereka berpacaran?

Ruby sedikit kesal pada Sena. Tapi, perempuan itu tidak bersalah. Ia hanya membelanya di depan Minji yang angkuh sekali.

"Oh, jadi itu milik pacar kayamu. Tidak heran sih. Wajahmu memang cantik, bisa mendapatkan banyak laki-laki kaya." balas Minji masih dengan nada meremehkan.

Ruby yakin sekali suara Minji terdengar sampai di telinga Ha Joon karena jarak mereka hanya terpisah sekitar dua meter setengah dan suara Minji cukup kencang. Wanita itu pasti sengaja.

Ruby menarik napas dalam-dalam, menahan gejolak emosi yang mulai mendesak di dadanya. Ia tidak suka jadi pusat perhatian seperti ini, apalagi saat bannyak tatapan mulai tertuju padanya, termasuk Ha Joon yang kini menatap ke arah mereka, ekspresinya sulit ditebak di balik cahaya api unggun yang menari di wajahnya.

"Aku tidak merasa perlu menjelaskan apa-apa padamu, Minji," ucap Ruby akhirnya, suaranya tenang namun tajam.

"Tapi kalau kamu ingin membicarakan pakaian, mungkin kamu bisa fokus pada milikmu sendiri. Jangan terlalu sibuk menilai orang lain."

Sena menahan tawa, So Min juga tersenyum kaku, jelas tidak nyaman dengan arah pembicaraan itu.

Minji menyipitkan mata, tersenyum tipis seperti baru saja ditampar halus.

"Ternyata mulutmu tajam juga ya. Aku pikir kau wanita pendiam, lugu dan sopan, ternyata semua itu hanya di permukaan." balas Minji karena merasa dipermalukan oleh Ruby tadi.

"Minji, apa mak ..."

Ruby dengan cepat menahan Sena agar wanita itu tidak terbawa emosi. Ia tidak ingin merusak suasana orang-orang yang sedang menikmati api unggun malam itu.

"Biarkan saja." gumamnya pelan di telinga Sena. Ia juga merasa tidak enak pada Ha Joon yang masih duduk di seberang sana.

"Minji, jangan bikin masalah lagi." So Min menegur Minji. Akhirnya wanita itu diam, tapi raut wajahnya tidak senang.

1
LANY SUSANA
up donk Thor extra part nya/Angry//Angry/
anonim
happy ending - terima kasih Author ceritanya bagus - ditunggu extrapartnya
anonim
kejutan - mama dan eomma sudah berada di dalam apartemen Ha Joon.
Menikah tanpa orang tua ini dua sejoli memang dah ngebet bikin anak
anonim
Ha Joon memandikan istrinya dan berusaha menenangkan hati istrinya dengan kata-kata yang diucapkannya
anonim
Ha Joon berhaail menyelamatkan Ruby.
Semoga semua akan baik-baik - hubungan kembali baik seperti sebelum kedatangan Daniel
anonim
Ruby putus asa rupanya sampai pingin bunuh diri kah ? semoga tidak terlambat Ha Joon segera bisa nenolong Ruby
anonim
Ruby yang telah mengalami peristiwa demi peristiwa yang sangat menyakitkan hatinya di masa lalu - di malam kebakaran apartemen yang ditinggali - beberapa hari terpisah dari suami yang masih marah kepadanya - suami yang baginya adalah tujuan akhir - tempatnya pulang - tapi serasa hancur karena seorang Daniel pria di masa lalunya hadir.
anonim
Ha Joon pridasi yang baik - cepat sadar atas kesalahannya sendiri yang kurang peka terhadap permasalahan yang Ruby alami - tahunya Ruby hanya berubah lebih pendiam - siapa tahu ternyata Ruby sampai mengkonsumsi obat anti depresan.
anonim
Sebenarnya Ruby menanggung beban yang tidak ringan ketika masih tinggal di Amerika - maka Ruby pindah ke Negaranya Ha Joon.
Dwi Retno
aaaahhhhh kenapa cepat sekali tamatnyaaaaaa
anonim
Ruby ternyata sudah di selamatkan dan kini berada di rumah sakit dalam perawatan. Berarti Ruby mengkonsumsi obat anti depresan lagi setelah di campakkan Ha Joon karena peristiwa berpasangan dengan Daniel ketika shooting iklan.
anonim
semoga Ruby aman dari amukan si jago merah. Ruby baru berduka atas musibah perkawinannya dengan Ha Joon yang sedang tidak baik-baik saja - kini mendapat musibah kebakaran di apartemennya.
anonim
Ruby - harusnya kok paksa peluk Ha Joon - seberapa dia berontak tetap peluk - kuat gak badanmu ketika Ha Joon tetap berontak
anonim
baguslah Jin Young menghubungi Ruby.
Ruby kurang sat set menjelaskan masa lalunya - jadi Ha Joon sangat kecewa
anonim
ya memang kau bodoh Ribyỳ
anonim
salah paham terus ini Ha Joon - Ruby bodoh bodoh bodoh dan bodoh tidak segera jujur kepada Ga Joon apa yang pernah terjadi
anonim
akhirnya perjelahian terjadi - biar puas tersalurkan rasa sakit Ha Joon yang sudah mendarah daging marasuk ke tulang - hajar terus Daniel - jangan kasih kendor /Facepalm/
anonim
Ruby bodoh mau menemui Daniel tanpa minta persetujuan Ha Joon yang sudah menjadi suaminya. Bodoh bin tolol ini Ruby - jelas suami masih marah malah cari masalah lagi
anonim
Ruby lebih baik kamu terus terang sama Ha Joon - bagaimana hubungan kamu sama Daniel.
wiemay
akhirnya happy ending
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!