Zira adalah gadis yang mandiri, dia mempunyai butik yang bernama Zira Boutique. Pada suatu hari ada keluarga konglomerat memesan hasil rancangannya yang harus di selesaikan dalam waktu satu hari.
Apakah Zira bisa menyelesaikan hasil rancangannya tepat waktu, atau tidak?
Dan konsekuensi apa yang akan diterimanya jika tidak selesai.
Karya di terbitkan atas izin Noveltoon dan isi konten hanya pandangan dari penulis, tidak mewakili dari Noveltoon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anita Rachman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 26
"Hey mau di bawa kemana boneka itu." Ucap Zira sambil berusaha untuk mengambil boneka itu dari tangan Ziko.
Ziko tidak memperdulikan Zira, dia menyerahkan boneka tersebut ke Kevin.
"Gimana kamu mau bawa kalau Lebih besar boneka dari pemiliknya." Jawab Ziko dengan sedikit kesal.
Dia masih marah karena Zira membohonginya. Setelah itu mereka berjalan beriringan keluar mall.
"Kenapa kamu berbohong kepadaku." Ucap Ziko.
"Hehehe." Zira memberikan senyumannya yang manis.
"Aku enggak mau bilang kalau mau membeli boneka, nanti kamu tidak akan mengizinkan aku untuk membayarnya." Jawab Zira polos sambil memainkan jari-jarinya.
"Kepedean kamu." Jawab Ziko sambil berlalu meninggalkan Zira.
Zira sedikit berlari mengejar dua pria itu.
Mereka sampai di parkiran mobil, Kevin hendak meletakkan boneka tersebut ke bagasi.
"Asisten Kevin, boneka itu jangan di letakkan di bagasi, tapi di sini saja." Zira menunjuk kearah kursi belakang tepatnya di belakang pengemudi di baris kedua.
"Terus aku duduk di mana." Ucap Ziko sambil memijat dahinya. Ziko geram melihat tingkah Zira yang sedikit kekanak-kanakan.
"Ya tuan duduk aja di situ." Jawab Zira santai sambil berjalan dan duduk di sebelah Kevin.
"Apa! Aku harus duduk dengan boneka." Ucap Ziko dengan bentakannya.
"Iya, memangnya kenapa?"
"Tadi tuan bilang kalau anda enggak ada teman ngobrol, tuh saya belikan boneka untuk menemani, hahaha." Ucap Zira, dan Kevin juga ikut tertawa bersamaan .
"Kamu lama-kelamaan sudah keterlaluan." Ziko merapatkan giginya.
"Kamu mau pindah atau boneka ini aku sobek." Bentak Ziko lagi.
"Eh eh eh jangan-jangan." Mendengar bonekanya mau di sobek dengan cepat Zira langsung memindahkan boneka tersebut duduk di sebelah Kevin.
Zira mengelus boneka tersebut, layaknya seperti manusia.
"Kamu yang baik di sini ya, ajak ngobrol asisten Kevin." Gumam Zira pelan.
"Apa perlu saya pasangkan sabuk pengaman?" Ucap Kevin sambil berusaha menahan tawanya.
"Oh iya ide bagus tu. Pasangkan sabuk pengaman untuknya." Zira menjawab santai sambil duduk di sebelah Ziko.
Lama-lama kamu aku gigit Zira.
Ziko gemas dengan sikap Zira yang sangat kekanak-kanakan, menurutnya Zira konyol dan lucu.
Mobil berlalu menyusuri setiap jalan, menikmati sore hari di atas mobil. Banyak kendaraan yang memadati lalu lintas sehingga terjadi kemacetan.
Zira merasa lelah dia tertidur dengan sangat lelap, dia tidak sadar kepalanya sudah berada di bahu Ziko.
Ziko hanya memandangi wajah Zira. Menurutnya Zira sangat manis, alis yang tebal dan rapi, hidung yang kecil bibir yang merah, kulit yang bersih dan rambut yang hitam lebat. Dia menikmati keindahan mahluk di sampingnya.
Suara ponsel Zira berbunyi. Dia kaget dan langsung menjawab panggilan tersebut.
"Ya." Ucap Zira sambil menguap dan merapikan rambutnya.
"Ya aku usahakan. Kapan sih?"
"Oke deh, I Miss you muaaah." Ucap Zira santai sambil mematikan ponselnya.
"Siapa?" Ucap Ziko penuh selidik.
Dia penasaran dengan pembicaraan Zira, ada perasaan sakit ketika mendengar percakapan yang cukup mesra antara Zira dengan seseorang di ujung sana.
"Enggak siapa-siapa." Jawab Zira santai.
"Enggak siapa-siapa kok mesra." Ucap Ziko ketus.
"Halo tuan muda Ziko, apa aku harus memberi taumu setiap panggilan telepon yang masuk." Ucap Zira sambil memandang sinis ke arah Ziko.
"Kamu harus memberi tahukan aku semuanya." Ucap Ziko tegas.
"Halo halo, memangnya kamu siapa? saudara bukan, tetangga bukan, pacar juga bukan." Zira melihat Ziko sinis.
Mendengar ucapan itu Ziko emosi, dia langsung mencium bibir Zira yang masih ngomel.
Zira mendapatkan serangan mendadak kaget, berusaha menghindar tetapi kepalanya di pegang Ziko dengan sangat kuat. Dia berusaha untuk mengakhirinya dengan gigitan.
"Hello readers maaf jika ada typo, like dan komen sebanyak-banyaknya."