Laluna Andara Putri gadis manis berusia 21tahun merupakan gadis periang lembut hati dan untuk fisiknya meskipun tidak terlalu tinggi tapi tubuhnya sangat ideal untuk gadis asia.
kehidupan tenang Luna terusik saat tanpa sengaja dia melihat seorang laki-laki yang sedang bersembunyi di bawah pohon dekat rumah Luna. Laki-laki itu sudah bersimpah darah dan hampir tidak sadarkan diri karena kehilangan banyak darah. Luna langsung menolong pria itu dan menaikkannya ke atas motornya untuk membawa laki-laki yang akan memporak-porandakan kehidupan Luna yang tenang.
"siapa namamu"
"Luna anda...."
"Leo"
Novel pertama Author mohon dukungannya dengan selalu meninggalkan jejak happy Reading🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝘪𝘮𝘶𝘬𝘯𝘱𝘪, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
𝘶𝘨𝘩𝘩𝘩𝘩...
𝘚𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 2𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘬𝘢 𝘮𝘢𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢, 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘯𝘨𝘢𝘩 𝘴𝘪𝘣𝘶𝘬 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘱𝘵𝘰𝘱 𝘯𝘺𝘢 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘴𝘶𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘬𝘢𝘵𝘪 𝘓𝘶𝘯𝘢
"aku dimana?" kata Luna yang mesin belum sepenuhnya sadar
"apa kau haus" tanya Diego yang di jawab anggukan Luna
"apa kau memerlukan sesuatu?" tanya Diego yang hanya di jawab gelengan oleh Luna
"apa kau bisu?" mendengar itu Luna langsung sadar sepenuhnya meskipun badannya masih sangat lemas
"kenapa kau melakukan semua ini" tanya Diego yang membuat Luna langsung teringat dengan foto dan vidio Leo yang sedang bersenang-senang di dalam clup
"apa pedulimu! " kata Luna
"terserah padamu aku pergi" kata Diego yang langsung pergi begitu saja meninggalkan Luna yang mulai menangis
"mengapa kau tidak membiarkan ku mati saja, bukankah itu akan lebih baik" kata Luna sambil terus menangis
"nona apa yang Anda rasakan sekarang atau nona ingin sesuatu" tanya perawat yang akan bertugas menjaga Luna selama di rumah sakit dan tentu saja itu adalah perintah Diego
"aku ingin mati apa kau bisa mengabulkan sekarang" kata Luna yang membuat perawat itu langsung terdiam
𝘋𝘪 𝘕𝘰𝘵𝘳𝘢 𝘊𝘰𝘮𝘱𝘢𝘯𝘺
"tuan saya akan ke markas setelah ini karena ada pengiriman senjata api ke negara xy"
"pergilah carikan aku asisten untuk mendampingi ku selama di perusahaan" kata Leo
"baik tuan saya pergi dulu" pamit Jack yang hanya di angguki Leo
"banyak sekali yang aku kerjakan lebih baik melihat darah dari pada harus memeriksa huruf dan angka, sayang kamu sedang apa di sana aku sangat merindukanmu kamu bilang setelah pemberkatan kita akan melewati malam panjang bersama tapi apa ini kau meninggalkanku selamanya" gumam Leo sambil bersandar di kursi kebenarannya
𝘚𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘩𝘢𝘮𝘱𝘪𝘳 1𝘮𝘪𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘥𝘪 𝘳𝘢𝘸𝘢𝘵 𝘥𝘪 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘥𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 1𝘮𝘪𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘪𝘵𝘶 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘮𝘶𝘪 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘩𝘢𝘭 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 24𝘱𝘦𝘯𝘶𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘩𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳
"tuan Brian...
"panggil Brian saja nona" potong Brian
"kau lebih dewasa dariku tapi baiklah kak Brian kita akan pulang kemana sekarang" tanya Luna
𝘔𝘦𝘯𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘉𝘳𝘪𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘥𝘪𝘬𝘪𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘮𝘱𝘪𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘪𝘯𝘪 𝘥𝘪𝘢 𝘥𝘪 𝘱𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘩𝘢𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵
"kita akan pulang ke mansion kembali nona, apa nona Laluna membutuhkan sesuatu atau menginginkan sesuatu sebelum kita pulang" tanya Brian
"tidak ada kita langsung pulang saja" kata Luna
"tapi jika di jalan aku menginginkan sesuatu apa kamu mau membelikannya karena aku tidak punya uang" kata Luna lagi
"tentu saja nona bisa meminta apapun nanti kecuali....
"kecuali apa? " tanya Luna
"kecuali pergi dari ke hidupan tuan Diego" jawab Brian
"untuk mati saja harus seijin dia bagaimana aku bisa pergi sudahlah langsung pulang saja kepalaku mulai pusing kembali" kata Luna yang tanpa sengaja langsung membuat kehebohan
"siapkan kamar kembali...
"panggil dokter yang tadi bertanggung jawab mengijinkan nona Laluna pulang...
" langsung naik kursi roda ini nona jangan sampai anda lelah bahkan terluka...
"panggil dokter Kai...
"saya hubungi tuan Diego dulu karena kepulangan nona Laluna di tunda...
"sudah siap semuanya...
𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘣𝘢𝘩 𝘱𝘶𝘴𝘪𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘱𝘢 𝘫𝘦𝘳𝘢𝘸𝘢𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘮𝘱𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘴𝘶𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘳𝘢𝘴𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘢𝘯𝘪𝘬 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘶𝘭𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘶𝘴𝘪𝘯𝘨
"heyyyy kenapa aku di tidurkan lagi di sini, ini infusnya kenapa di pasang kembali, aku tidak apa-apa aku hanya ingin pulang sekarang" kata Luna namun tidak ada satu orang pun yang mau mendengarkan nya
"ACCHHHHHHHH....... "teriak Luna yang langsung membuat Brian anak buahnya juga perawat langsung terfokus kepadanya dan melihat itu Luna hanya mampu tersenyum sambil memperlihatkan deretan giginya yang putih
" aku tidak apa-apa bahkan aku merasa sangat sehat saat ini jadi kenapa kalian begitu heboh dan panik" kata Luna tanpa merasa bersalah
"tadi anda bilang jika anda kembali pusing nona" jawab pelayan yang akan memasang infus ke tangan Luna
"saya juga mendengarkan nya nona, tuan Diego sudah berpesan jika nona boleh keluar dari rumah sakit jika nona sudah benar-benar sangat-sangat sudah sembuh tanpa keluhan apapun" jelas Brian
"oke aku beritahu kalian jika saat ini aku benar-benar sangat amat sehat sekali, kenapa tadi aku bilang pusing karena aku malas mengobrol denganmu kak Brian karena kita tadi membahas tentang tuan Diego dari sini kalian faham kan? " jelas Luna
𝘔𝘦𝘯𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳 𝘱𝘦𝘯𝘫𝘦𝘭𝘢𝘴𝘢𝘯 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪𝘴𝘢𝘯𝘢 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘴𝘶𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘯𝘢𝘧𝘢𝘴 𝘭𝘦𝘨𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘵𝘢𝘮𝘢 𝘱𝘢𝘳𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘸𝘢𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪𝘴𝘢𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘵𝘢𝘥𝘪 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘥𝘪 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘮𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰
"kalau begitu kita pulang sekarang nona tapi anda harus naik kursi roda supaya anda tidak lelah" kata Brian
"aku masih kuat untuk berjalan kak Brian! " kata Luna
"jika anda tidak mau anda biasa kembali ke tempat anda dirawat nona kita akan pulang 3hari lagi" ancam Brian
"baikkkklaaaahhhhh" jawab Luna yang sudah malas berdebat kembali dengan Brian
"bagaimana keadaan Laluna!" kata dokter Kai yang baru datang karena tadi dihubungi Brian lewat telpon
"kenapa diam panggil semua dokter apa kalian mau Diego menghancurkan rumah sakit ini, ahhhhh itu tidak seberapa bagaimana jika dia mengirim ku ketempat yang tidak biasa laki-laki gila itu juga bisa berbuat di blacklist dari negar ini" kata dokter Kai panjang lebar yang membuat semua orang di landa pusing mendengarnya
"saya tidak apa-apa dokter Kai tadi saya hanya bercanda saat mengatakan jika saya pusing tapi yang sebenarnya saat ini saya sudah sangat amat sehat sekali jadi ini saya juga akan pulang bersama kak Brian" kata Luna dan mendengar itu dokter Kai langsung bersimpuh di depan Luna karena merasa lega jika dia tidak apa-apa
"nona Laluna sayang jangan ulangi candaanmu itu oke karena ucapanmu sangat berdampak besar dengan orang lain" kata dokter Kai sambil memegang wajah Luna dengan kedua tangannya tanpa sadar
"sepertinya anda akan segera kehilangan tangan anda dokter" kata Brian yang langsung menyadarkan dokter Kai tentang tindakannya
"ya ampun kau terlalu serius Brian itu hanya gerak reflekq saja karena aku lega karena nonamu baik-baik saja" kata dokter Kai
"jangan katakan apapun tentang yang kau lihat tadi pada Diego" bisik dokter Kai di telinga Brian yang hanya dibalas tarikan nafas yang sangat dalam
"jadi apa kita bisa pulang sekarang" tanya Luna
"baik nona" jawab Brian sambil di ikuti beberapa orang yang ada disana
*𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘭𝘶𝘱𝘢 𝘭𝘪𝘬𝘦 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘰𝘮𝘦𝘯 𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 🥰*
