NovelToon NovelToon
Ibu & Saudara Tiri Kalah Telak

Ibu & Saudara Tiri Kalah Telak

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Suami Tak Berguna / Pelakor jahat / Saudara palsu
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Pchela

Aku tidak akan membiarkan, Saudara tiri dan Ibu tiri menginjak-injak harga diriku.

Ikuti kisah Intan, yang berjuang agar harga dirinya tidak injak-injak oleh ibu tirinya dan kakak tirinya. Tidak sampai situ saja, ikuti kisah perjuangan Intan untuk bisa berdiri di kaki nya sendiri hingga dirinya sukses.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pchela, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

Pagi hari angin mengantarkan hawa sejuk ke kamar intan. Intan terbangun dengan suasana yang berbeda pagi ini, Bisanya dia terbangun dengan suasana rumah yang sesak dengan orang-orang, namun sekarang dia sendirian di kamar kontrakannya. Tapi itu jauh lebih baik untuknya saat ini.

Intan berjalan menuju kamar mandi, dia akan mandi sebelum berangkat untuk sekolah. Hari ini hari Senin, di mana semua siswa di tugaskan datang tepat waktu, jam setengah delapan sudah berada di sekolah. Setelah menyelesaikan mandi selama lima belas menit lamanya, Intan menuju arah dapur dia mengambil sepotong roti dan selai stroberi untuk sarapan paginya.

Kemarin Intan sudah datang ke rumah Tante Santi, sesuai dengan perjanjian mereka, setelah Intan selesai mengajar di balai desa dia datang ke rumah tante Santi untuk menerima uang kiriman mamanya.

Dan uang itu sekarang sudah berada di tangan Intan. Dia akan mengolah uang ini dengan baik, untuk modal usaha dan juga biaya hidupnya. Intan memikirkan perkataan kedua temannya itu ada benarnya juga untuk membuka warung kecil-kecilan di teras depan rumahnya.

“Nggak ada salahnya aku coba buka warung mini di sini? Nanti aku akan pinjam uang dari pemberian mama itu. Setelah dagangan ku ramai aku akan kembalikan.” Guman Intan memikirkan warung kecil yang rencananya akan dia buka di teras depan.

“Apa aku coba dulu sedikit-dikit ya? Cobak tes pasar dulu? Kalau ramai baru aku tambahin isi warungnya? Enaknya aku coba jualan seblak sama mie viral dulu kali ya? Kan itu harganya murah dan kalau nggak kejual habis hari ini bisa aku jual besok nya lagi?” Gumamnya sendiri, Intan segera membuka aplikasi kalkulator dari ponselnya dia akan menghitung kemungkinan modal yang akan Intan keluarkan nanti. Rencana dia akan belanja kebutuhkan dagangnya setelah pulang sekolah nanti.

Waktu sudah menujukan pukul setengah tujuh pagi, Intan sudah siap dengan seragam sekolahnya. Sebelum Intan keluar, dia sempat melihat lagi kompornya dan keran air agar benar-benar tertutup rapat, agar tidak ada insiden yang tidak dinginkan terjadi.

Setelah semuanya aman, Intan mengunci pintunya dan meletakan kuncinya di dalam tas. Dia akan membawa kunci kontrakannya ke sekolah, soalnya tidak mungkin juga ayahnya datang sepagi itu. Intan berjalan ke sekolah dengan jalan kaki, dia tidak perlu khawatir untuk telat sekarang, karena jarak dari kontrakannya ke sekolah hanya ber jarak dua ratus meter. Jadi dia bisa berjalan kaki dengan santai.

“Intan?” Panggil kedua sahabatnya yang baru sampai di sekolah, mereka datang berboncengan karena rumahnya berdekatan.

“Kalian baru sampai?” Tanya Intan.

“Iya. Kita tadinya mau mampir di kontrakan kamu dulu, niatnya biar bareng ke sekolah. Tapi aku lihat kontrakan mu udah sepi.” Ucap Vania, mereka bertiga lantas masuk ke dalam sekolah bersamaan. Setelah Vania memarkirkan motornya.

“Eh! Tau nggak Tan! Ibu tiri lo kemarin datang ke rumah gue. Dia beli nasi kuning di ibu gue sambil nanya in lo! Katanya lo kabur dari rumah setelah ketahuan mencuri!! Untung ibu gue kagak percaya sama omongan ibu tiri lo itu. Jahat bener” Tutur Gea, dia juga di ceritain oleh ibunya.

“Kurang asem memang ibu dan anaknya itu! Kemarin juga aku lihat Mila, lagi cekcok sama pelayan di toko kosmetik perkara lipstik yang dia biasa pakai itu harganya naik lima ratus perak. Ampek bikin antrean panjang tau nggak lo. Gue yang ikut antre jadi kesal. Tapi akhirnya dia di usir sama pelayan toko.” Tutur Vania, dia memiliki cerita berbeda saat bertemu saudara tiri Intan.

Intan yang mendengar curhatan kedua temannya tentang ibu tiri dan saudara tirinya itu cuma bisa geleng-geleng. “ Mereka itu ibarat buah jatuh sepohon-pohonnya. Kelakuan mereka itu sama. Anak sama emaknya itu sama kelakuannya, makanya aku mending ngontrak aja. Udah ya, aku mau ke kelas. Capek dengerin tentang mereka bikin mood aku jelek. Hmm, buat gambar iklan nya udah selesai aku akan kumpul di ruang OSIS ya. Mumpung searah. Bye” kata Intan yang langsung berjalan berpisah dengan kedua temannya itu.

Intan mendapatkan kelas di IPS satu dan Vania mendapatkan kelas di kelas Bahasa dua, satu kelas dengan Gea. Mereka berpisah kelas tapi saat istirahat mereka akan bareng-bareng lagi. Karena mereka terbiasa untuk selalu bersama.

Saat tengah menunggu jam pelajaran di mulai. Intan sempat bertukar pesan dengan sang mama yang berada di negeri Paman Sam itu. Dengan ponsel kentangnya, dan paket internet terbatas Intan mengirim pesan melalui aplikasi hijau.

{ mama, Intan mau buka usaha? Menurut mama gimana? } tulis Intan pada pesannya itu, baru kemarin sore Intan mendapatkan nomor mamanya. Karena ponsel mamanya Intan sempat hilang.

{ Bagus nak.kamu mau buka usaha apa sayang? Apa perlu mama kirim uang lagi buat bantu usaha kamu? } balas sang mama.

{ Rencananya Intan mau buka warung mini gitu mah. Jualan seblak, mie viral sama jajanan viral anak- anak gitu mah. Niatnya Intan mau buka warung kecil-kecilan dulu mah. Intan mau tes pasar sama tes rasa. Menurut mama gimana ma?}” Tulis Intan pada pesanannya itu.

{ Bagus banget itu nak! Modalnya gimana sayang? Masih perlu modal lagi? Bilang ke mama sayang biar mama kirimkan ke kamu} Tulis Balasan Mamanya Intan.

{Tidak usah mah, uang yang mama kasih masih tersisa banyak. Intan bisa gunain itu mah. Mama juga gunain uang mama buat beli apa yang mama inginkan ya ma. Mama sudah berkerja keras di sana. Intan doain rezeki mama lancar.} Tulis Balasan dari Intan. Intan hampir meneteskan air matanya kerena rindu dengan mamanya itu.

{ Terimakasih sayang, kamu sudah perduli dengan mama. Maaf jika mama bukan mama yang sempurna buat kamu sayang. Mama juga doain Intan jadi anak yang sukses. Semoga secepatnya mama bisa pulang nak. Mama kangen dengan Intan} Balasan mamanya di sertai emotikon love.

1
Diajeng Ayu
alah taik" naif bgt jdi orang cih
Nadira Bugis
kapan updet lagi thor
Tu_
Menarik
Tu_
kok jadi ibu mertuanya? ibu tirinya kali thor!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!