Pendekar Pedang Melawan Dewa

Luo Língxiāo menatap tajam Yun Bàntiān, sorot matanya penuh amarah, namun ia berusaha menahan gejolak itu. Bagaimanapun juga, Yun Bàntiān baru berusia sepuluh tahun.

Ia berkata dengan datar "Aku ingin kamu menjelaskan semua yang terjadi di penginapan dua satu."

Yun Bàntiān menarik napas, lalu menceritakan semuanya—tentang undangan misterius melalui surat, pertemuannya dengan seorang wanita bernama Mu Xuěyǎn, sahabat ayahnya, dan permintaan wanita itu untuk membantunya mengalahkan Naga Mutiara Racun Dingin. Ia juga menjelaskan bahwa Mu Xuěyǎn agar mengikuti syarat: Air Surgawi Seribu Binatang Salju, serta bantuan untuk mencari sisa-sisa Sekte Nafsu Gelap.

Luo Língxiāo mendengarkan dengan tatapan dingin. Yun Bàntiān menunduk dan berkata pelan,"Itu semua yang terjadi, Guru. Maafkan aku… undangan itu memang hanya ditujukan kepadaku seorang."

Hening sejenak. Akhirnya, Luo Língxiāo menghela napas panjang."Baiklah, aku mengerti. Beberapa hari lagi kita akan menghadiri pelelangan. Istirahatlah untuk sekarang."

Yun Bàntiān membungkuk hormat lalu kembali ke kamarnya. Di sana, ia menemukan Luo Qīngméi menunggu dengan wajah cemas.

“Apa kau dihukum, Tian’er?” tanyanya dengan khawatir.

Yun Bàntiān menggelengkan kepalanya, tersenyum lembut "Tidak, aku tidak di hukum oleh guru Língxiāo."

Luo Qīngméi menghela napas lega, lalu suaranya menurun penuh kecemasan,

“Bagus kalau begitu. Tapi… apakah kau membongkar rahasia kita? Bahwa kau telah mengambil kesucianku?”

Yun Bàntiān berkata dengan lembut "Belum. Tapi aku rasa beliau sudah mengetahuinya… Guru selalu mengawasi dengan sangat teliti."

Luo Qīngméi bertanya dengan khawatir "Kalau dia tahu bukanya harusnya kamu di hukum berat oleh bibi ?"

Yun Bàntiān menghela nafas berat"Benar. Tapi Guru menahan diri. Aku rasa setelah pelelangan ini, pertempuran besar akan segera pecah. Karena itu… lebih baik kita fokus bermeditasi sekarang."

Luo Qīngméi mengaguk setuju dan dia memegang tangan Yun Bàntiān kemudian bermeditasi bersama.

Yun Bàntiān memasuki ruang jiwanya untuk memeriksa keadaan Tianmie Nixin, karena sebelumnya ia tidak pernah mendengar ocehan aneh darinya. Saat kesadarannya menembus ke dalam, ia melihat Tianmie Nixin melayang di lautan jiwanya. Matanya menyala terang dengan warna ungu, memancarkan aura yang asing dan misterius.

Yun Bàntiān bertanya dengan bingung "Kakak, kenapa kamu,diam di sana?"

Namun Tianmie Nixin tetap diam, tidak bergerak sedikit pun, dan tidak memberikan jawaban. Hal itu membuat Yun Bàntiān bingung hingga ia memutuskan untuk mendekatinya. Saat ia semakin dekat, yang terlihat hanyalah tatapan kosong dari Tianmie Nixin, meskipun matanya masih menyala terang dengan warna ungu.

Yun Bàntiān menghela nafas panjang,dia tidak tahu apa yang terjadi pada kakaknya sekarang, hingga dia memutuskan untuk keluar dari jiwanya dan fokus bermeditasi

Beberapa Hari Berlalu...

Yun Bàntiān mengenakan topeng pemberian Luo Qīngméi, sementara Luo Qīngméi sendiri memakai penutup wajah biru yang hanya memperlihatkan sepasang matanya yang indah.

Luo Língxiāo mengetuk pintu, berkata dengan tenang "Yun Bàntiān,Mei'er waktunya ke pelelangan."

"Baik guru kami sedang bersiap." Ucap Yun Bàntiān dengan lembut.

Yun Bàntiān bersama Luo Qīngméi merapikan rambutnya, lalu memasangkan penjepit rambut berbentuk pedang. Penjepit itu merupakan simbol pasangan mereka, dengan bentuk yang berbeda satu sama lain namun saling melengkapi.

Yun Bàntiān bersama Luo Qīngméi berpegangan tangan dan menemui Luo Língxiāo yang sedang menunggu di depan pintu.

Yun Bàntiān berkata dengan lembut "Baik guru kami sudah siap."

Luo Língxiāo mengangguk perlahan, lalu mereka bertiga melangkah menuju pelelangan terbesar kedua di dunia ini. Sepanjang perjalanan, jalanan dipenuhi keramaian—orang-orang dari berbagai sekte, mulai dari sekte kecil biasa hingga sekte iblis yang berwibawa, semua berkumpul di tempat yang sama.

Namun, tiba-tiba saja udara bergetar. Sebuah aura menekan turun dari langit, membuat Yun Bàntiān dan Luo Qīngméi terpaksa mengerahkan Qi mereka untuk menahannya. Dalam sekejap, ruang di hadapan mereka terbelah, dan dari celah itu muncul para Kaisar, masing-masing menaiki kendaraan yang mampu menembus ruang dan dimensi.

Namun yang membuat Yun Bàntiān semakin pucat adalah sebuah kapal terbang hitam yang melintas. Seruan panik terdengar dari kerumunan:

"Itu para Kaisar! Kaisar-kaisar yang telah mengasingkan diri ratusan tahun… bersama permaisuri mereka!"

Luo Língxiāo berkata dengan nada terkejut,

"Apa Kaisar Iblis dan permaisurinya benar-benar muncul...?"

Ia bergumam pelan di dalam hatinya,

"Sepertinya pertarungan besar akan segera terjadi. Tapi... barang macam apa yang dijual di pelelangan ini hingga membuat para kaisar yang telah lama mengasingkan diri pun rela muncul?"

Yun Bàntiān menatap tajam ke arah Kaisar Iblis yang duduk santai di singgasananya bersama sang permaisuri. Aura keduanya bagaikan gunung purba yang menindih langit. Ia bergumam dalam hati dengan dingin, "Jika identitasku sampai terbongkar di hadapan mereka… sepertinya tidak ada lagi harapan untuk melarikan diri."

Di kapal itu, seorang permaisuri iblis tersenyum menggoda."Kaisar, apa kau yakin bisa mendapatkan anak itu? Aku penasaran… bocah kecil siapa yang hampir menghancurkan seluruh Sekte Nafsu Gelap dan hanya menyisakan lima orang."

Kaisar Iblis menjawab datar,"Tenang. Mereka sudah bergerak. Aku mendapat laporan, bocah itu ada di sini. Tapi tujuan kita sekarang adalah pelelangan, bukan dia."

Permaisuri iblis mengangguk dan dia duduk lagi dengan anggun.

Namun, langit tiba-tiba retak, dan dua sosok lelaki tua turun dari kehampaan. Mereka berwibawa, berjanggut putih panjang, dengan mata biru menyala. Bahkan para kaisar berlutut ketakutan—kecuali Kaisar Iblis dan permaisurinya.

Dua pria tua itu melangkah mendekat, aura mereka menekan seolah mengusir seluruh udara di sekitar. Dalam sekejap, tubuh mereka menghilang dan sudah berdiri tepat di hadapan Yun Bàntiān, Luo Qīngméi, dan Luo Língxiāo.

Luo Qīngméi berteriak dengan bahagia "Kakek! kakek buyut! kenapa kamu disini?."

Kakek Luo Qīngméi menjawab dengan lembut "Cucuku yang cantik aku tahu kamu akan pergi ke pelelangan jadi kami kesini." ia melirik Yun Bàntiān dengan tatapan tajam "Apa kamu tunangan cucuku?."

Yun Bàntiān membungkuk hormat "benar,aku tunangannya, boleh aku tahu nama para leluhur."

Kakek Luo Qīngméi berkata dengan lembut "Aku kakek Luo Qīngméi Luo Haotian, sementara di samping ku Kakek buyut Luo Qīngméi,Luo Jianhong."

Yun Bàntiān berkata dengan sopan "Aku Yun Bàntiān,salam kenal para leluhur."

Luo Jianhong berkata dengan datar "Yun Bàntiān yang artinya 'Penguasa Separuh Langit' terdengar sombong."

Luo Haotian berkata dengan lembut "Yun Bàntiān, jangan panggil kami ‘leluhur’. Mulai sekarang, panggil saja seperti Qīngméi memanggil kami—Kakek, atau Kakek Buyut.."

Yun Bàntiān mengaguk,Luo Língxiāo bertanya dengan lembut "Ayah,kakek kenapa kalian kesini?."

Mereka sempat membicarakan usia Yun Bàntiān yang meski tubuhnya mirip remaja enam belas tahun, namun sejatinya masih sepuluh tahun. Kedua tetua itu pun terkejut saat menyadari tingkat kultivasi Yun Bàntiān sudah Penguatan Daging Tulang tahap menengah, sementara Luo Qīngméi berada di tahap keempat.

Namun, tiba-tiba muncul seorang pria dan seorang wanita berjubah agung—jubah kaisar dan permaisuri berwarna hitam. Tatapan mereka memancarkan wibawa yang menekan. Dengan suara dingin, Luo Haotian berkata, "Sepertinya, pertarungan besar tak lama lagi akan terjadi."

Kaisar Iblis berkata datar, suaranya membawa tekanan yang membuat udara bergetar."Tentu saja. Pertarungan kali ini pasti akan menelan banyak korban."

Tatapannya kemudian beralih tajam ke arah Yun Bàntiān, membuat tubuh pemuda itu gemetar tanpa sadar."Oh… jadi bocah ini yang menghancurkan Sekte Nafsu Gelap hingga hanya tersisa lima orang."

Senyum tipis muncul di wajahnya yang penuh wibawa."Menarik. Apakah kau tahu, bocah… kami telah mengeluarkan perintah pemburuan atas dirimu di seluruh wilayah sekte iblis?"

Yun Bàntiān berkata dengan dingin "Seperti itu kah.aku tidak sabar untuk melawan mu kaisar iblis."

Permaisuri iblis menyeringai genit.

"Semoga kau selamat, Yun Bàntiān. Anak perempuanku masih menunggumu di ranjang."

Yun Bàntiān menyeringai "Sepertinya anak kalian jalang.lebih baik kalian berdoa saja sebelum aku datang mengunjungi kalian."

Kaisar iblis tertawa dingin "Kerajaan kami selalu terbuka untukmu. Tapi… apa kau bisa selamat setelah pelelangan ini?"

Dengan senyuman tipis yang menggetarkan jiwa, Kaisar Iblis dan permaisurinya melangkah pergi, meninggalkan Yun Bàntiān yang hanya bisa berdiri gemetar dalam ketakutan.