Peradaban modern dengan peradaban kuno seperti berdampingan satu sama lain. April memakai kalung berbentuk kubus yang sudah dipakainya sejak masih bayi. April sering terjebak di dalam roh lubang hitam kubus yang tak dikenal asal-usulnya. Gejolak-gejolak yang dialami April saat umurnya masih sangat muda, membuatnya kehilangan arah. Jalan apa yang akan April ambil saat dirinya diambang dilema panjang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keypi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab XV : Kekacauan terjadi
5 hari telah berlalu.
April masih belum sadarkan diri.
Kejadian yang menegangkan di Agen Angkasa terjadi 2 hari yang lalu...
Kasim yang sangat marah, para petinggi dan master mengadakan sebuah rapat yang sangat penting. Kegiatan yang terjadi di Agen Angkasa dihentikan beberapa minggu. Kasim mendapatkan informasi bahwa Rawa dan timnya telah gugur di hutan belantara. Kasim dan para petinggi masih perlu mencari siapa yang telah membunuh tim Jaguar.
Ruang rapat Agen Angkasa benar-benar sangat tertutup. Seluruh anggota dan murid Agen Angkasa dilarang keluar masuk dari Agen Angkasa selama seminggu. Para petinggi memasang wajah yang sangat serius. Kasim merasakan ada yang janggal mengenai kejadian ini.
Pintu ruang rapat Agen Angkasa ditutup sangat rapat, setiap ruangan rapat benar-benar diredam suaranya luar dalam.
Rapat dimulai dengan laporan mengenai kejadian 3 hari lalu. Kasim menerima laporan dan membaca isi dari laporan itu. Isi laporan itu tertulis : Tim Jaguar telah hilang jejak di kamp, terdapat senjata-senjata yang tergeletak, tidak ditemukan jasad dari pasukan Tim Jaguar, kejadian pembunuhan dilakukan pada 2 hari yang lalu saat menjalankan misi pertama, tidak ada jejak dari pembunuh Tim Jaguar, dan tidak ada apapun petunjuk yang dapat membantu menemukan siapa dalang dibalik pembunuhan Tim Jaguar.
Kasim menutup laporan itu. Menyebarkan isi laporan itu dengan bentuk hologram. Semua petinggi dan master melihat. Semuanya terkejut. Kasim memejamkan matanya. Wakil Wang menoleh ke arah Kasim, menghembuskan nafasnya. Kasim menghapus hologram dan semuanya saling memandang satu sama lain.
Wakil Wang membuka rapat dengan membahas beberapa masalah yang terjadi pada Agen Angkasa dalam beberapa tahun, bulan dan hari terakhir lalu.
“Semuanya. Kasus ini benar-benar tidak bisa kita anggap enteng. Salah satu orang yang akan menjadi kandidat master di Agen Angkasa telah gugur dan 4 orang lainnya yang masih dalam bimbingan juga telah gugur. Saya tahu, kita belum menyelesaikan kasus sebelumnya mengenai kematian Halim, dalam beberapa bulan belakangan, sekarang kita harus menyelidiki siapa dalang di balik ini dan apa tujuannya menyerang para anggota Agen Angkasa. Kita juga dalam 6 bulan lagi akan diadakan ujian arena setiap tahun sekali untuk menentukan siapa yang akan mewakili ke arena tingkat negara. Ujian arena Agen Angkasa hanyalah jembatan pelatihan untuk semua murid dan anggota Agen Angkasa menunjukkan teknik terhebat mereka dan kita sudah memiliki peringkat di setiap tahun. Dan ujian arena ini sebagai penentu yang juara 1 sampai 4, maka itulah pemenang dan akan mengikuti arena tingkat negara yang menunggu 10 tahun lamanya. Peringkat di ujian arena sendiri tidak menjadi penentu apakah mereka akan lolos di peringkat 1 sampai 4 ini atau tidak, alias ujian arena ini hanya 1 kali saja atau mereset semua dan memulai dari awal. Para panitia dan para petinggi beserta pemimpin juga sudah menyiapkan jauh-jauh sebelum acara ini berlangsung. Benar-benar jadwal semuanya padat, kita juga harus mengatasi setiap masalah-masalah kecil sampai besar.”
Wakil Wang berjalan menuju tengah-tengah meja dan kursi para petinggi, master dengan wibawa yang tinggi.
“Oleh karena itu, saya ingin menyarankan beberapa saran agar kita semua diskusikan,”
“Saran saya adalah membentuk sebagian tim untuk mengurus masalah Halim, sebagian tim untuk mengurus masalah ujian arena Agen Angkasa, sebagian tim mengurus masalah kematian Tim Jaguar, sisanya kita semua mengurusi sesuai yang sudah berjalan, tetapi untuk kasus ini terbagi menjadi 3 sisi. Semua laporan dari 3 sisi ini harus disampaikan setiap saat jika menemukan atau mengalami suatu kendala dan membuat keputusan kepada pemimpin beserta saya. Bagaimana semuanya? Silahkan didiskusikan.”
Semuanya berpikir dan berbincang-bincang satu sama lain.
Para petinggi mengangkat satu tangan menandakan setuju atas saran dari wakil Wang. Diikuti dengan para master, mereka semua tidak ada yang setuju. Wakil Wang menatap ke arah Kasim. Kasim berdiri.
“Jika kalian semua setuju, mulai hari ini sudah berlaku dan saya akan memberikan daftar nama beserta tim di sini,”
“Satu lagi. Semuanya, saya mohon kerjasamanya untuk merahasiakan ini dari anak perempuan berumur 7 tahun, April. Saya mohon kepada para master yang akan mengajari April di kelasnya. Itu saja. Berikan saya waktu untuk mengelompokkan dahulu.”
Master Lock terkejut dan memahami apa yang Kasim katakan.
'April, ya?'
Semuanya sedang menunggu.
1 jam berlalu...
Kasim sudah selesai. Wakil Wang menyadari dan berdiri di hadapan semua para petinggi beserta master.
“Semuanya, harap simak dan lihat baik-baik, nama beserta tim yang akan kalian fokuskan.”
Kasim berdiri dan menampilkan hologram berisi banyak petinggi, master sesuai timnya. Semua sedang melihat dan mencari. Sebagian sudah ketemu dan paham apa yang harus dilakukan. Begitu juga dengan semuanya sudah sama rata.
Wakil Wang menghadap ke arah Kasim. Kasim menghapus hologram itu dan memutuskan bahwa rapat ini telah dibubarkan, menjalankan tugas sesuai yang sudah disepakati. Agen Angkasa akan menutup pintu masuk keluar selama seminggu.
Semua kembali menjalankan tugas yang sudah diperintahkan dan divisi yang didapatkan masing-masing dalam tim. Kasim berencana ingin menemui April untuk memberikan surat dan koper untuknya dari Rawa.
“Pak!”
Seseorang berbaju medis menghampiri Kasim.
“Maaf pak, saya ingin melaporkan sesuatu penting pada anda.”
“Katakan.”
“Anak perempuan bernama April, tidak sadarkan diri sudah 2 hari dan sudah tinggal di ruang medis. Kami sudah melakukan yang terbaik, namun anak itu...”
Kasim terkejut.
'Anak itu..'
“Antarkan saya ke ruang medis.”
“Baik, pak, mari.”
Keduanya pergi menuju Ruang Medis Agen Angkasa.
***
Ruang Medis Agen Angkasa
Kasim dan petugas medis masuk ke dalam ruang rawat April. Kasim melihat tubuh April yang tidak ada tanda-tanda bergerak. Kasim menghela nafasnya.
“Bagaimana kronologinya?”
“Saat itu, ada anak laki-laki yang meminta tolong pada kami dan saat kami sampai, anak ini sudah tidak sadarkan diri, pak.”
“Anak laki-laki itu dimana sekarang?”
“Oh, dia sedang ke toilet katanya. Yang menjaga April dari 2 hari, anak laki-laki itu dan kucing warna oranye pak,”
“Keduanya juga tidak mau makan, kami sudah memberikan makan tapi benar-benar tidak dimakan. Bahkan minum saja tidak pak.”
Kasim berpikir.
“Jika anak laki-laki itu sudah kembali, tolong temui saya di kantor pribadi saya.”
“Oh, baik pak.”
“Jika dia sudah sadar, tolong laporkan pada saya.”
“Baik, pak!”
Kasim meninggalkan ruang rawat April. Kasim berpikir, kejadian ketidaksadarannya ada hubungannya dengan kematian Rawa. Kasim merasakan rasa sakit yang dialami April. Mengingat, ketidaksadaran April bertepatan Rawa terbunuh.
'Halim.. anak perempuan kecilmu mengalami banyak penderitaan. Kehilangan sosok kakak perempuan yang selalu bersamanya. Maaf..'
Kasim memandang langit yang terlihat mendung. Kasim kembali ke kantor pribadinya.
TO BE CONTINUED...