Seorang wanita harus mengakui akan posisi dirinya transmigran ke tubuh seseorang wanita yang tidak dia kenali,bahkan posisi dia berubah menjadi seorang istri dan itu semua karena perjodohan yang sengaja direncanakan oleh keluarganya.
Mengira dirinya akan menikah dengan seorang pria tua,tapi kenyataannya bukan dirinya menikah dari seorang pria tampan dengan sifat dinginnya bahkan berlanjut sampai di pernikahan mereka karena perjodohan yang keluarga mereka lakukan.
Tapi semua berubah setelah semua terjadi dan tergantikan posisi seseorang wanita lain menempati tubuh wanita ini.
Apakah dia akan mendapatkan kebahagiaan dari semua pengorbanannya itu.Dan apakah dia bisa meluluhkan perasaan suaminya yang begitu dingin padanya.
Walaupun diam-diam dia memiliki rahasia yang besar yang dia sembunyikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia lukita 1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Keluar bersama
"Lily tidak mau pergi,Lily mau bertemu dengan tuan Arsya." ucap Lily yang tak ingin pergi dari tempat itu.
"Apa kamu tidak sadar,kita diusir wanita itu."
"Lily tidak peduli, Lily tetap akan disini." jawab Lily yang makin menunjukkan keras kepalanya.
"Dengarkan kata ibu,saat ini kita fokus ke ayahmu.Masalah Wanita itu biar mama yang melakukan sesuatu."
"Maksud mama apa?"
"Nanti kamu tahu sendiri." jawab ibu Nirma yang tetap menarik tangan putrinya.
Sedangkan di posisi Miranda saat ini dia nampak begitu marah besar dengan kehadiran keluarga mereka yang dengan berani menampakkan wajah mereka ke depan dirinya.
"Dasar mereka tak sadar diri apa yang mereka lakukan sudah salah tetap saja berani datang menampakkan wajah mereka." ucap Miranda yang kesal dengan keluarganya, ia pun masuk ke kamarnya lagi.
Tanpa dia sadari ada seseorang yang terus mengawasi dirinya dari kejauhan."Sepertinya aku harus laporkan pada tuan."ucapan orang itu yang diam-diam mengawasi gerak-gerik dari Miranda.
Di tempat lain
"Kamu yakin jika itu mereka?" tanya Arsya yang mencoba menyakinkan berita itu.
"Saya yakin tuan, nona Miranda langsung saja mengusir mereka.Bahkan menurut informasi yang saya dengar nona Miranda begitu marah besar pada mereka terutama ibu tirinya tuan."mendengar kabar itu Arsya terdiam mendengar penjelasan itu.
"Sepertinya hubungan keduanya tidak dalam baik-baik saja" batin Arsya yang dapat menebak keduanya tidak akur.
"Kamu suruh dia untuk selalu mengawasi wanita itu, jangan sampai dia mencurigai kita." pesan Arsya pada asistennya untuk berhati-hati jika istrinya nanti mencurigai dirinya.
" Baik tuan." jawab Erik yang segera menyampaikan pesan pada seseorang itu.
Arsya pun kembali fokus kerja kembali setelah dia mendapatkan laporan dari seseorang.
Sedangkan di posisi Miranda saat ini, dia sedang sibuk mencari baju yang akan dia pakai.Setelah mendapatkan baju yang dia inginkan ia segera keluar dari kamarnya.
Hari ini Miranda berencana ingin keluar ke cafe menemui seseorang.Setelah posisi dia sudah sampai di cafe , Miranda segera memesan minuman sembari menunggu seseorang.
Dari arah luar terlihat ada seorang wanita menghampiri dirinya.
"Nona." sapa wanita itu pada Miranda.
"Duduk." perintah Miranda pada wanita itu, akhirnya wanita itu duduk tepat didepan Miranda.
"Bagaimana,apa barang yang aku kirim sudah kamu terima?" tanya Miranda pada Flo yang sengaja menyuruh dia untuk bertemu dengan dirinya diluar.
"Sudah nona, terimakasih atas semua bantuannya nona." jawab Flo yang begitu berhutang Budi pada Miranda.
"Aku hanya sekedar membantumu saja, kebetulan aku ingin mengajak kamu menemui seseorang yang akan bisa membantumu." ucap Miranda yang diam-diam merencanakan sesuatu untuk dia.
"Membantu saya?"
"Iya, nanti kamu akan tahu sendiri siapa orangnya." jawab Miranda dengan santai.
Tanpa membuang waktu Miranda mengajak Flo pergi ke suatu tempat yang ingin dia kunjungi.
beberapa menit kemudian mereka sampai di depan toko,Miranda dengan santai masuk ke dalam toko itu.
Didepan ada seorang pria berdiri didepan meja,sontak saja pria itu kaget melihat kehadiran dirinya.
"Kamu."
"Aku kira kamu akan lupa denganku."ucap Miranda dengan nada sedikit bercanda.
"Mana mungkin aku saya lupa dengan anda nona Miranda." jawab pria itu yang ternyata milik toko itu.
"Kebetulan saya ingin bertemu dengan anda,saya hanya ingin memperkenalkan teman baru saya pada anda." ucap Miranda yang langsung memperkenalkan teman rekan barunya.
"Perkenalkan dia Flo teman baru saya." Miranda langsung memperkenalkan teman barunya.
"Flo."
"Perkenalkan nama saya Robi ." Jawab pria itu yang mulai memperkenalkan diri mereka masing-masing.
Miranda pun hanya fokus pada suatu benda yang cukup menarik dirinya.
"Sepertinya barang baru." ucap Miranda melirik kearah belati ukuran mini.
"Sepertinya anda penasaran nona."jawab Robi yang tidak segan-segan memperlihatkan benda itu pada Miranda.
"Lumayan bagus." jawab Miranda yang menyukai belati mini itu dengan sedikit ukiran,Miranda pun langsung memberikannya pada Flo.
Spontan Flo kaget tiba-tiba saja Miranda memberikan pisau belati untuk dirinya.
"Kenapa pisau ini anda berikan pada saya nona?" tanya Flo yang kaget tiba-tiba saja Miranda memberikan pisau belati untuk dirinya.
"Ini untuk hadiah pertamamu dari ku." jawab Miranda yang memberikan pisau itu hadiah darinya.
"Bukannya begitu nona, sepertinya nona menyukai pisau belati ini.Kenapa pisau belati itu anda berikan pada saya?" pertanyaan selalu keluar dari mulut Flo.
"Aku sudah bilang kan,itu hadiah pertama dariku.Aku yakin nantinya kamu akan membutuhkan pisau belati ini,apalagi kita harus berjaga-jaga jika ada seseorang melukai kita.Kamu paham kan apa yang aku maksudkan." Flo pun hanya bisa terdiam mendengar apa perkataan dari Miranda.
Bahkan dia menilai jika Miranda orang baik bahkan dia tak segan-segan membantu dirinya.Di saat dia harus kehilangan keluarganya dan sekarang Flo hanya memiliki satu orang yang begitu peduli dengannya, hanya Miranda seorang yang begitu peduli dengan dirinya.
"Baiklah nona,saya terima hadiah dari nona." jawab Flo yang makin percaya Miranda orang paling baik yang dia kenali.
"Apa masih ada barang bagus lainnya?"tanya Miranda pada Robi,Robi pun membalasnya dengan anggukan.
"Sepertinya anda begitu pintar mengetahui itu nona." jawab Robi yang tak main-main dengan pelanggan setianya itu.
"Keluarkan semua barang yang kamu miliki,dan pastinya yang terbaik." jawab Miranda yang tahu betul apa yang dimiliki oleh pria itu.
"Baiklah nona, silakan ikuti saya.Akan saya tunjukkan apa yang anda minta nona." jawab Robi yang mengarahkan keruang rahasia yang dimana tempat itu di kelilingi oleh beberapa senjata yang dia mau.
"Barang baru ya?"
"Iya nona,bahkan ada yang lebih spesial dari ini." jawab Robi yang mengeluarkan beberapa senjata yang menurut dia paling bagus.
"Aku suka." jawab Miranda yang mulai melihat beberapa senjata yang Robi perlihatkan pada dirinya.
"Spesial untuk anda nona,saya yakin anda akan cocok dengan senjata ini." jawab Robi yang mengeluarkan beberapa senjata yang sengaja Robi ingin perlihatkan pada pelanggan setianya itu.
"Pastinya,jika ada barang bagus lainnya beritahu aku.Aku akan menjadi pelanggan setia mu." jawab Miranda yang tak pernah main-main dengan pilihannya,apalagi dia tahu betul benda-benda itu.
"Baik nona, khusus anda akan saya mayoritas kan."Jawab Robi yang begitu senang mendapatkan pelanggan setia seperti Miranda.
Miranda pun membalas dengan anggukkan kepala karena dirinya begitu puas dengan pelayanan yang diberikan ,Setelah selesai memilih senjata yang akan dia inginkan akhirnya mereka berdua pergi dari tempat itu dan melanjutkan perjalanan mereka.
Alur ceritanya boleh juga.
So pasti boleh juga di jadikan referensi tuk bacaan kalaian..
Thanks ya Thor 👍🏼👌🏻✅