NovelToon NovelToon
Kolor Sakti

Kolor Sakti

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Spiritual / Balas Dendam / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:41.3k
Nilai: 5
Nama Author: aiza041221

Seorang pria yang mendapat warisan leluhur setelah diceraikan oleh istrinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aiza041221, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

Mata Nina langsung melotot saat Suparman mengeluarkan cangkul miliknya, dia tidak menyangka kalau cangkul milik Suparman sangat besar dan panjang serta sedikit bengkok, seketika Nina langsung menyadari bahwa sepertinya situasi tidak seperti yang dia bayangkan.

" Man, sepertinya kamu harus membasahi sawahku terlebih dahulu, karena aku merasa akan sangat susah mencangkul sawahku, dengan cangkulmu yang sangat besar dan panjang serta sedikit bengkok, jika kondisi sawahku masih kering." bisik Nina sambil membuka kedua kakinya lebar-lebar hingga membuat sawahnya yang ditumbuhi oleh rumput liar cukup tebal terpampang jelas di hadapan Suparman.

Suparman hanya mengangguk tanda setuju, dia juga merasa kalau jika menghasilkan hasil yang maksimal dalam mencangkul sawah Nina. Dia harus terlebih dahulu membasahi sawah Nina.

Tanpa membuang waktu lagi, Suparman langsung mendekat ke sawah Nina, dengan perlahan dia mulai mengeluarkan teknik tarian lidah miliknya untuk menjelajahi sawah tersembunyi milik Nina.

Suparman yang sudah sangat berperan dalam proses membasahi sawah, dengan penuh semangat menjelajahi setiap inci sawah Nina dengan intensitas tinggi.

Nina cukup terkejut saat merasakan sensasi luar biasa dari apa yang Suparman lakukan disawah miliknya, dia baru kali ini merasakan betapa nikmatnya saat Suparman memeriksa sawah miliknya.

" Terus, Mann, lebih cepat!" bisik Nina dengan mata terpejam sambil mengeluarkan dua balon miliknya dan mulai memainkan kedua balon itu dengan kedua tangannya.

Suparman yang mendengar permintaan Nina semakin mempercepat prosesnya membasahi sawah Nina . Setelah dia merasa cukup, Suparman langsung menghentikan aksinya.

Sebenarnya, Suparman ingin membuat Nina merasakan puncak kebahagiaan terlebih dahulu sebelum dia mulai mencangkul sawahnya, tetapi mengingat keterbatasan waktu, dia memilih untuk langsung bersiap.

" Pelan-pelan, Man," bisik Nina sambil menatap tajam ke arah cangkul Suparman yang hendak memasuki sawahnya.

Suparman hanya tersenyum mendengar perkataan Nina dan dengan perlahan mulai memasukkan cangkulnya sedikit demi sedikit ke dalam sawah Nina.

Butuh usaha ekstra bagi Suparman untuk memasukkan cangkul ke dalam sawah Nina yang sudah lama tidak diolah karena suaminya yang merantau keluar negeri.

Setelah beberapa saat berusaha dengan sungguh-sungguh, akhirnya Suparman berhasil memasukkan seluruh cangkulnya ke dalam sawah Nina yang sudah sangat basah.

" Tahan dulu Man, biarkan sawahku terbiasa dengan keberadaan cangkulmu terlebih dahulu, lebih baik kamu nikmati dulu dua buah pepaya yang sudah aku siapkan untukmu." ucap Nina sambil tersenyum manis.

Suparman yang disajikan dua buah pepaya matang dan terlihat masih sangat segar milik Nina, tentu saja tidak mau melewatkan kesempatan begitu saja.

Dengan perlahan dia mulai mencicipi dua buah pepaya yang disediakan oleh Nina untuknya secara bergantian, sambil menikmati buah pepaya itu, dengan perlahan Suparman mulai bergerak maju mundur mencangkul sawah Nina.

" Pelan-pelan saja dulu, Man?" pinta Nina sambil tersenyum manis.

Suparman hanya mengangguk sambil terus menyantap buah pepaya milik Nina dan bergerak mencangkul sawah Nina.

Seiring berjalannya waktu, suasana semakin panas. Saat Suparman mulai bergerak lebih cepat mencangkul sawah Nina yang sudah basah, hingga  memudahkan pekerjaannya.

Nina hanya bisa pasrah menikmati setiap hujaman cangkul Suparman di sawahnya, sambil berusaha keras untuk mengimbangi gerakan Suparman dan menahan diri agar tidak mengeluarkan suara-suara merdunya.

Nina terus berusaha mengimbangi pergerakan dari Suparman, walaupun keringat mulai keluar dari tubuhnya Nina sama sekali tidak peduli, hingga tiba-tiba dia merasakan bahwa dirinya akan mencapai puncak kebahagiaan.

" Man, aku mau keluar? Kamu masih lama tidak?" tanya nina, nada suaranya terdengar penuh harap, merindukan kesudahan pekerjaan mereka.

" Sebentar lagi, selesai," balas Suparman dengan semangat, mencangkul semakin cepat, tanah sawah berterbangan dari bawah cangkulnya. "Tahan dulu ya, Nina. Kita keluar bersama, biar lebih asik." lanjut Suparman sambil semakin cepat menghujamkan cangkulnya ke sawah milik Nina.

" Baik Man, aku setuju. Keluar bersama memang lebih baik. Keluar didalam saja tidak apa-apa," sahut Nina sembari bersiap-siap untuk menuju ke 'surga dunia' yang mereka rindukan.

Bahu membahu, dalam ritme yang serempak, akhirnya, Nina dan Suparman mencapai tujuan bersama. Dengan serpihan-serpihan keringat mereka membasuh tubuh keduanya.

" Aku tidak menyangka kamu sangat hebat Man? Aku jadi bingung mengapa mantan istrimu justru meninggalkan seorang pria sepertimu." ucap Nina sambil tersenyum manis.

Nina benar-benar heran mengapa mantan istri Suparman meninggalkan lelaki hebat seperti Suparman, karena bagi seorang wanita bisa mendapatkan suami yang memiliki cangkul besar dan panjang seperti milik Suparman adalah sesuatu yang mereka impikan.

Karena dengan memiliki suami hebat seperti Suparman, wanita itu pasti tidak akan mengalami sawah kekeringan seperti miliknya. Apalagi menurut Nina, Suparman merupakan tipe suami pekerja keras dan bertanggung jawab

" Hehehe.. masih dengan alasan klasik, dia tidak bisa hidup susah, sehingga memilih untuk pergi bersama pria kaya." balas Suparman sambil memasukan kembali cangkul miliknya ketempat penyimpanan.

" Benar juga sih, tidak dipungkiri uang adalah bagian penting dalam kehidupan. Tetapi kita juga tidak tau dengan bagaimana masa depan seseorang. Buktinya begitu kamu diceraikan oleh istrimu, tiba-tiba kamu bisa berubah menjadi duda kaya dalam waktu singkat. Apa jangan-jangan mantan istrimu itu adalah wanita pembawa sial. Atau kamu ikut pesugihan." sahut Nina sambil merapikan pakaiannya.

" Pesugihan dari mana? Aku hanya mendapatkan beberapa keberuntungan setelah bercerai dengan Linda." balas Suparman dengan santai.

" Hehehehe. siapa tau kamu dendam karena ditinggalkan saat miskin, sehingga kamu mengambil jalan pintas dengan ikut pesugihan agar cepat kaya." ujar Nina sambil terkekeh kecil.

Suparman hanya tersenyum mendengar perkataan dari Nina, tidak mau membuang waktu lagi dia langsung mengajak Nina untuk kembali kedepan warung.

Nina, yang bertugas memantau situasi, keluar lebih dulu untuk memastikan keadaan aman. Setelah memastikan semuanya terkendali, ia memberi isyarat kepada Suparman agar keluar.

" Nin, terima kasih atas hari yang luar biasa ini. Ini sedikit uang untuk Rina dan Dani," ucap Suparman sambil menyerahkan sepuluh lembar uang pecahan seratus ribu kepada Nina.

Suparman tentu saja tidak akan pelit dengan Nina, karena dengan dia mencangkul sawah Nina, maka kolor saktinya akan memberikan keuntungan berlipat ganda, sehingga uang satu juta yang dia berikan sama sekali tidak berarti.

" Tidak perlu, Man. Aku tidak ingin merasa seperti wanita bayaran," tolak Nina sambil mengembalikan uang tersebut.

" Hei, uang ini bukan untukmu, tapi untuk Rina dan Dani. Bagaimana mungkin aku membayar untuk mencangkul sawahmu, jika aku bisa melakukannya tanpa membayara?"balas Suparman sambil tersenyum penuh arti.

" Siall..!! Sudah kamu pulang sana.! Nati aku kasih kabar, jika aku ingin kamu mencangkul sawahku lagi." sahut Nina sambil tersenyum penuh arti.

" Ini untuk bayar makan yang aku dan Jarot serta Sarmin makan, semoga tidak kurang." ujar Suparman sambil meletakan uang pecahan seratus ribu diatas meja, lalu dia segera keluar dari warung Nina.

Nina hanya tersenyum melihat tingkah Suparman, dia tidak menyangka jika ternyata Suparman begitu royal, seperti MC novel online berjudul Samson sang penakluk yang sering dia baca di ponsel.

Sementara itu, Suparman yang baru tiba dirumahnya segera memasuki kamar untuk memeriksa apakah dia kembali mendapatkan nomor togel dari kolor saktinya atau tidak.

" Hufffftttt, walaupun hanya ditambah satu angka dinomor sebelumnya, tetapi ini sudah lebih dari cukup." ujar Suparman saat melihat angka 972 ditengah bendera Australia keluar dari cahaya yang keluar dari kolor saktinya.

Tanpa membuang waktu lagi, Suparman langsung memasang nomor togel 972 di lima situs berbeda, dengan taruhan satu milyar untuk setiap nomor.

" Hehehe... Sepertinya aku sudah gila, menghabiskan sepuluh milyar hanya untuk togel," gumam Suparman sambil tersenyum-senyum sendiri.

" Tapi tidak apa-apa, karena jika nomor ini tembus di semua situs, untuk dua angka aku akan mendapatkan tiga ratus lima puluh milyar dan untuk tiga angka, satu triliun tujuh ratus lima puluh milyar. Total, aku bisa mendapatkan lebih dari dua triliun dari togel hari ini, dan itu sudah lebih dari cukup untuk modal masa depanku," lanjut Suparman sambil tersenyum lebar.

Setelah selesai memasang nomor togel, Suparman langsung beranjak menuju dapur untuk membuat kopi panas, setelah membuat kopi panas ia langsung menuju ke teras rumahnya untuk bersantai.

Saat tengah bersantai dengan ditemani segelas kopi dan sebatang rokok serta lagi sebotol minuman yang dia putar di ponselnya, tiba-tiba Suparman dikejutkan dengan Jarot dan seorang pria tua yang muncul secara tiba-tiba dari samping rumahnya.

" Jarot, Abah Rojak, bikin saya kaget saja?" seru Suparman sambil tersenyum masam melihat kemunculan keduanya.

" Kamu sedang sibuk tidak Man? kalau sedang tidak sibuk, abah Inging mengobrol sama kamu." ucap Abah Soleh sambil duduk di samping Suparman.

" Tidak sibuk sama sekali, Abah. Tapi, sebelum kita mengobrol lebih lanjut, akan lebih baik jika Jarot membuatkan kopi dulu untuk kita. Agar obrolan kita lebih santai," ujar Suparman sambil memberi isyarat kepada Jarot.

Mengerti maksud dari Suparman, Jarot segera masuk ke dalam rumah untuk menyeduh kopi bagi dirinya dan Abah Rojak.

1
Budiarto Taman Roso
cuma segitu aja udah ?
koq banyak ya novel yg tiba tiba stop ga tau akhirnya....
kadang" nyesel mulai baca yg begini..
maung luang
thor kapan updatenya kok lama amat.../Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
A. H. Daniel
mantap
Nahran Min Laban
rumpik ya......pakne parminn...anake parman.............🤣🤣🤣🤣
kak so
🤦‍♂️
kak so
😎
kak so
🔥🔥
😎
kak so
👉💨💦💦💦💦💥💦💦💦💥
kak so
trio icikiwir lu Dul....yg sawah dan ladang nya pada lu garap...🤣🤣🤣
kak so
libas Man....🤜💥. pendekar kolor sakti beraksi...🤜💨💥💥💥💥💥
kak so
🔥
kak so
😎
kak so
🤭
kak so
🔥🔥
😎
mantap bener tuh kolor Dul... yg punya Sistim aja minggir..🤣🤣🤣
kak so
🔥
👍
kak so
👉💨💦💦💦💦💦💦💥
pendekar angin barat
tamat...
kak so
🤦‍♂️....ga salah sedot kah....🤭
kak so
🕶
kak so
🤔...pas ngopi lu bilang belum gajian.. tiba dilapak judi..lu dah kalah 5 juta aja..🤦‍♂️. piye toh min..min...🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!