NovelToon NovelToon
ISTRI KEDUA [Sebatas Rahim Pengganti]

ISTRI KEDUA [Sebatas Rahim Pengganti]

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Konflik etika / Ibu Pengganti / Diam-Diam Cinta
Popularitas:85.6k
Nilai: 5
Nama Author: syitahfadilah

Terlambat menyatakan cinta. Itulah yang terjadi pada Fiona.

ketika cinta mulai terpatri di hati, untuk laki-laki yang selalu ditolaknya. Namun, ia harus menerima kenyataan saat tak bisa lagi menggapainya, melainkan hanya bisa menatapnya dari kejauhan telah bersanding dengan wanita lain.

Ternyata, melupakan lebih sulit daripada menumbuhkan perasaan. Ia harus berusaha keras untuk mengubur rasa yang terlanjur tumbuh.

Ketika ia mencoba membuka hati untuk laki-laki lain. Sebuah insiden justru membawanya masuk dalam kehidupan laki-laki yang ingin ia lupakan. Ia harus menyandang gelar istri kedua, sebatas menjadi rahim pengganti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25. LANGKAH YANG SALAH

"Hei, kok bengong, sih?" Damar menggerakkan telapak tangannya di hadapan wajah Fiona, dan membuat wanita itu refleks mundur beberapa langkah.

"Kamu tuh gimana, sih? Kamu sendiri yang balas chat aku tadi, dan minta aku datang kesini nyusul kamu, temeni kamu belanja. Tapi pas aku datang, kamu malah kayak gini. Kayak kaget pas aku datang. Kenapa?" Lelaki itu terlihat kecewa.

"Aku yang chat Mas Damar dan nyuruh kesini susul aku?" tanya Fiona memastikan.

Damar mengangguk. "Iya, nih...." Ia kemudian mengeluarkan ponsel dari balik saku jas dan memperlihatkan pesan yang dikirim Fiona.

"Mas, aku mau ke Mall Central Park bareng Agnes dan Mas Teddy, susul aku ya temenin belanja. Langsung ke lantai dua aja, mau beli perlengkapan bayi juga soalnya." Isi pesan tersebut.

Fiona tercengang, ia benar-benar tidak merasa telah mengirim pesan itu. Apalagi berpikir untuk meminta Damar menyusulnya ke Mall. Seingatnya, ia tidak lagi membalas pesan terakhir lelaki itu saat Agnes tiba-tiba masuk ke kamarnya dan mengajaknya untuk berbelanja perlengkapan bayi. Bahkan ia tidak tahu kemana mereka akan berbelanja, tapi dalam pesan tersebut tertulis secara detail, tempat dan posisi tujuannya.

"Oh, aku tahu sekarang. Sepertinya kamu lagi mengalami yang namanya pregnancy brain," ucap Damar yang memperhatikan Fiona nampak bingung.

"Sepupuku juga sering gitu dulu saat hamil. Karena perubahan hormon, mempengaruhi kinerja otaknya, khususnya dalam memori dan konsentrasi. Ya jadi sering lupa, kayak kamu gini. Tapi gak apa-apa, aku maklumi, kok. Yang penting, sekarang aku udah di sini." Lelaki itu tersenyum.

Sedangkan Fiona masih nampak tercengang. Dengan kesadaran penuh, ia benar-benar yakin tak pernah mengirim pesan itu pada Damar.

"Mas, bisa tunggu di sini dulu? Aku mau ke toilet sebentar," ujar Fiona.

"Mau aku temani?" tawar Damar.

Fiona menggeleng. "Gak usah. Mas Damar tunggu di sini saja."

"Oh, ok. Tapi kamu hati-hati."

Fiona hanya merespon dengan anggukan pelan. Ia menyimpan kembali bando pita berwarna pink itu di tempat semula lalu segera ke toilet.

Damar terus memperhatikan Fiona hingga wanita itu tenggelam dalam keramaian, kemudian berbalik memusatkan perhatiannya pada deretan aksesoris bayi perempuan yang menggemaskan. Ia tersenyum, membayangkan anaknya bersama Fiona nanti juga perempuan, dan terlihat cantik dengan memakai berbagai aksesoris tersebut.

Sementara itu, sesampainya di toilet. Fiona menatap pantulan wajahnya di cermin sembari menarik nafas dalam-dalam. Ia benar-benar yakin tidak sedang mengalami pregnancy brain seperti yang dikatakan Damar. Untuk memastikan, ia segera mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dan membuka aplikasi berwarna hijau yang biasa digunakannya.

"Ini lagi di kantor baru selesai meeting. Sekarang udah mau balik ke pondok karena udah gak ada kerjaan lagi."

Hanya itu percakapan terakhirnya dengan Damar beberapa waktu lalu. Ia sudah tak membalas pesan tersebut. Tapi kenapa, pada ponsel Damar ia mengirim pesan balasan dan meminta lelaki itu datang menyusulnya ke Mall, yang bahkan sebelumnya ia tidak tahu jika Agnes dan Teddy akan mengajaknya membeli perlengkapan bayi di tempat ini.

Untuk memastikan lagi kebingungannya. Ia pun menghapus aplikasi hijau tersebut lalu mengunduh ulang dan memulihkan chat dari cadangan. Setelah verifikasi selesai, keduanya matanya membulat begitu melihat riwayat pesan yang sama persis seperti yang terkirim pada Damar.

"Ini gak mungkin!" Ia menggeleng tak percaya.

*****

"Mas, kenapa sih dari tadi diam aja? Ayo dong bantu pilih-pilih." Agnes menyenggol lengan suaminya yang nampak melamun.

"Sayang, gak seharusnya kita ninggalin Fiona berdua saja sama Damar. Gimana kalau ada yang lihat mereka dan menyebarkan rumor yang tidak-tidak?"

Agnes menghela nafas, ternyata sejak tadi suaminya diam karena memikirkan Fiona. "Mas, siapa yang akan menyebarkan rumor seperti itu? Mereka juga tahu kalau Fiona dan Damar itu akan menikah dan tetap akan melangsungkan pernikahan mereka setelah bayi itu lahir!"

"Aku tahu. Tapi setidaknya mereka harus bersabar sampai ini semua selesai. Gak bisa seenaknya bertemu seperti ini. Walau gimanapun Fiona itu istri aku juga sekarang!" ujar Teddy dengan nada yang tegas. Walau penjelasan Agnes benar adanya, tapi tetap saja ia tak bisa menerima kebersamaan Fiona dan Damar saat ini.

Agnes terdiam dengan hati yang meradang. Untuk yang pertama kali Teddy tak mengindahkan ucapannya. Bahkan dari maksud perkataan sang suami, ia menangkap kecemburuan yang tak seharusnya ada untuk Fiona. Wanita itu hanyalah seorang rahim pengganti yang tak pantas dicemburui oleh suaminya.

"Lalu, Mas mau apa sekarang?" tanya Agnes menatap suaminya.

"Belanjanya kita lanjutkan lain kali saja. Sekarang Kamu bawa barang-barang yang sudah ada ke kasi. Aku akan panggil Fiona lalu kita pulang," ujar Teddy lalu pergi menuju tempat dimana tadi ia meninggalkan Fiona dan Damar.

Agnes membuang nafas kasar menatap kepergian suaminya.

Damar menoleh begitu menyadari keberadaan Teddy di sampingnya. Ia menatap lelaki itu dengan kening mengkerut. Dari tatapannya, Teddy seperti tidak menyukai kehadirannya. Tapi ia tidak peduli. Ia datang kesini hanya untuk memenuhi permintaan Fiona yang meminta ditemani berbelanja.

"Mana Fiona?" tanya Teddy tanpa berbasa-basi.

"Ke toilet," jawab Damar singkat.

Teddy pun hendak menyusul ke toilet, namung urung begitu melihat Fiona sudah berjalan ke arah mereka.

"Kita pulang sekarang," ucapnya begitu Fiona telah berdiri di hadapannya.

Fiona mengangguk, kemudian melirik Damar yang dari ekspresinya tampak keberatan. "Mas, aku pulang dulu," pamitnya.

"Tapi kamu belum belanja apapun, loh. Kamu sendiri tadi yang bilang minta ditemani belanja," ujar Damar.

Teddy seketika menatap istri ke-duanya itu meminta penjelasan. Namun, Fiona hanya mampu menggeleng pelan tanpa bisa mengucapkan sepatah katapun, sebab tak tahu harus memberikan penjelasan seperti apa. Teddy juga tidak akan percaya jika ia mengatakan tak pernah mengirim pesan itu pada Damar.

"Silahkan kalau kamu mau pulang. Fiona biar aku nanti yang antar pulang."

Teddy mengalihkan pandangannya pada Damar. Menatap lelaki itu dengan lekat. "Gak perlu. Fiona akan pulang bersamaku sekarang. Dan satu lagi, tolong jangan dekati Fiona selagi dia masih berstatus sebagai istriku," ucapnya lalu menarik tangan Fiona pergi dari tempat itu.

Damar berdecak pelan sembari menghempaskan sebelah tangannya ke udara. Ia terus menatap kepergian suami istri itu dengan perasaan yang berkecamuk. Seharusnya Teddy tak bersikap demikian. Ia semakin yakin bahwa lelaki itu telah menyukai Fiona, bahkan mungkin berencana untuk tetap mempertahankan Fiona sebagai istri keduanya.

Teddy membawa Fiona menghampiri Agnes di bagian kasir. Bertepatan dengan istri pertamanya itu yang telah selesai melakukan pembayaran. Ia pun langsung mengambil alih barang belanjaan yang belum semuanya terbeli, lalu mengajak kedua istrinya menuju tempat mobilnya terparkir.

Teddy memasukkan barang belanjaannya di bagasi, lalu masuk ke bagian kemudi. Agnes pun duduk di samping suaminya, sementara Fiona di bagian kursi penumpang.

Tak ada obrolan sepanjang perjalanan. Agnes melirik suaminya yang tampak sesekali memperhatikan Fiona dari spion di depannya. "Sepertinya aku sudah mengambil langkah yang salah dengan membawa Fiona masuk kedalam rumah tanggaku," gumamnya dalam hati.

1
ddeanash
thorr up nya jangan lama2
emak naura
lanjut kak. nunggu fiona
Vyone Shasha
sepertinya..hanya author yang tahu plot seterusnya ..ditunggu episod seterusnya author.. salam dari Sarawak/Smile/
Nurlinda: hehehe. salam kenal kk 🤗
total 1 replies
Wiwik Daryanti
lama up
ddeanash
up thorr 2 lagi nungguin inihhhhh, nanggung banget
Adelia Rahma
ya Allah Fiona semoga saja kamu dan bayimu tidak kenapa napa..
Adelia Rahma
ya ampun fio hati² nyebrang jalan itu bahaya kamu lagi hamil besar lo fio..
Adelia Rahma
wah kenapa tuh si egois nangis gak bisa nebak kenapa dia
Adelia Rahma
semoga saja buku fio gak di ketemu kan Agnes ataupun Teddy..
bisa bahaya kalok di antara keduanya menemukan nya
Rina
Ya ampun Fio semoga kamu dan anakmu dapat diselamatkan ya 🙏🏻
Aditya hp/ bunda Lia
Nah ... kan apa ini maksudmy Thor kalo Fiona gak akan sama siapa2 Fiona mau di buat meninggoy? gak apa2 juga sih biar adil yah ... 🤭
Nurlinda: dasar kalian ya 🤣
total 1 replies
Salsa Billa
dan alurnya fio kehilangan rahimnya 😁😁😁😁
Salsa Billa: 🤣🤣🤣🤣🤣 biasanya kan gitu
Nurlinda: bagaimana ceritanya ya kak kalau dua²nya kehilangan rahim 🤭🤭🤭
total 3 replies
Retno Harningsih
up
Lovita BM
kq Fiona kecelakaan Thor,
kek apa Fiona dan anaknya, buat mereka selamat dan sehat² za Thor,
duh kasihan, tuh anak udah menamani mamanya dlm keadaan duka terus
Dwi Rustiana
wah Mak mau bikin fio koma gitu buat pembuktian cinta antara damar ama beruang siapa yang bisa bawa fio balik jadi jodohnya gitu g pa2 jga sih tapi tolong ya Mak pokoknya jangan sama beruang g ridho q dunia akhirat
Nurlinda: sebenarnya tadi malam aku mau update. pas udah isya, udah makan tuh, udah ambil ancang-ancang mau nulis. eh tiba-tiba keluarga jauh datang dan kita ngobrol sampai tengah malam 🥱
Dwi Rustiana: asiap gaskeun 🤣🤣🤣
total 11 replies
Dwi Rustiana
nah lho bang damar gimana masih mau kucing2an ama fio tu dah dikasih jalan sama Allah buat langkah awal berterus terang perkara dimaafin kagak urusan belakangan yang penting kejujuran dan permintaan maaf ok
Nurlinda: ok Mak
total 1 replies
Eva Karmita
"Fiona....!!!!
Dan akhirnya kebenaran itu terungkap jua Fio sudah tau semua keburukan di masa lalu Damarulan 😭😭💔💔 dan itu terjadi karena si ulat sawit selalu nempel dan menggatal ngebet minta dinikahin
dasar wanita gila yg bikin siapa yang di suruh tanggung jawab siapa 😠👊

semoga Fio dan anaknya bisa diselamatkan..
Nurlinda: aamiin 🤲🤲🤲
total 1 replies
Endang 💖
kasian bgt kamu fio...😭
tega bgt outhor nya buat Fiona kecelakaan😁
Nurlinda: 🙈🙈🙈🙈🙈🙈
total 1 replies
Naufal Affiq
gak tau mau komen apa thor,buat aja yang terbaik untuk mereka
Juni Hutabalian
apa yg terjadi terlulang lagi sama fiona
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!