Cerita ini berkisah tentang seorang gadis bernama ANASTASIA ZAFFRINA CHELSEA CORNELIA. Ia di pisahkan dari keluarga kandungnya, dan diperlakukan dengan tidak adil olah keluarga angkatnya, hingga akhirnya ia di usir dan pergi ke negara lain dan mendirikan sebuah perusahaan miliknya sendiri. Ia juga seorang leader mafia paling d takuti no 2 dunia.
Saat menjalani hidupnya tanpa keluarga, ia bertemu dengan teman2 yang dapat ia andalkan dan setia. Suatu hari ia bertemu kembali dengan seseorang dari masa lalunya yg selalu ia rindukan.
Bagaimanakah kehidupan ANASTASIA kedepannya? Akankah ia bahagia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon taagustin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 23.
Setelah pertarungan itu mereka pun kembali berkumpul dan mengintrogasi satu orang yang selamat dari para anggota Black Ocean.
" Katakan siapa yang menyuruh kalian?. " tanya Anastasia dingin.
" B..bos kami yang menyuruh.." ucapnya ketakutan
Anastasia pun menendang bahu orang itu cukup keras, membuatnya mengaduh kesakitan " Katakan dengan jelas, aku tahu bukan hanya bos kalian pelakunya. Jika benar maka ia tidak akan peduli jika aku mati ditangan kalian, tapi ia malah ingin aku tetap hidup saat bertemu dengan nya. " potong Anastasia.
" I..I.. Itu.. "
" Katakan dengan jelas, aku tidak punya banyak kesabaran. " ucap Anastasia dingin.
Anastasia mulai merasa kesal karena orang yang ada dihadapan nya ini terus menutup mulutnya. Ia tidak punya banyak waktu hanya untuk meladeni omongan kosong yang tidak berguna. Anastasia mengacungkan katana nya ke leher orang itu dan mulai mengancam nya untuk bicara.
" Bicaralah, atau kau ingin merasakan daging mu dirobek oleh pedang ini. " ancam Anastasia.
Pria itu semakin ketakutan karena Anastasia mengarahkan pedang itu ke lehernya, ia pun mulai bicara karena ketakutan.
" Ka.. kami men..dapatkan permintaan dari se..seorang, di.. dia berna..ma S.. Stella. D.. dia dari keluarga Aka.. shia. Di.. a bila.. ng ingin.. ka.. kami mem.. bawamu.. ke.. hadapan nya. " ucap pria itu terbata-bata.
Anastasia hanya diam saja setelah pengakuan orang itu, dengan ekspresi yang lebih mengerikan dari pada sebelumnya. Damian yang menyadari hal itu langsung mengarahkan pistol nya kepada orang itu, dan menembaknya dengan timah panas, pria itupun langsung mati karena tembakan dari Damian.
" Nana, kau baik.. " ucapan Damian terhenti
karena melihat Anastasia menitihkan air mata.
Padahal dia sudah berjanji tidak akan menangis lagi, tapi tetap saja.. perasaan sayang yang sudah ada bertahun-tahun tidak bisa hilang begitu saja. Apalagi dia tidak tahu alasan ibunya meninggalkannya.
" Aku sama sekali tidak baik. Sejak aku tahu bahwa ibuku meninggalkan ku tanpa penjelasan apapun, aku tidak pernah sekali pun baik-baik saja sampai sekarang. " jawab Anastasia dengan tatapan kosong.
" Nana... " ucap Cassandra merasa iba.
" Awalnya aku berpikir mungkin itu hanya sebuah mimpi buruk, mimpi buruk yang akan berakhir saat aku bangun. Tapi aku tidak pernah bangun dari mimpi ini." .
Damian merasa sangat bersalah karena tidak menemukan Anastasia lebih awal, jika tidak ia pasti tidak akan jadi seperti ini, selama ini Anastasia pasti sangat kesepian.
Damian pun kemudian menarik Anastasia ke dalam dekapannya, ia tidak tega melihatnya menangis dan menanggung semua penderitaan nya sendirian. Anastasia yang merasakan kehangatan dari dekapan Damian mulai merasa tenang, ia tidak pernah dipeluk seperti ini lagi semenjak kakek Lin tiada.
Mereka pun memutuskan untuk pergi dari sana agar bisa menenangkan Anastasia yang pikirannya sedang kacau. Adrian dan Stev memutuskan untuk tinggal dan akan menyusul setelah membereskan mayat-mayat yang tergeletak dan jejak yang ada di sana.
Damian dan yang lainnya pun memutuskan untuk mengantar Anastasia dkk menuju monsion nya. Selama diperjalanan Damian lah yang mengemudikan mobil Anastasia, dan mobilnya dibawa oleh Leo, Anastasia yang merasa kelelahan pun mulai tertidur di dalam mobil. Dia memang kesulitan tidur sejak sampai disana.
Sesampainya di monsion, Damian memangku Anastasia dan membawanya menuju kamarnya, ia membaringkan tubuh Anastasia dengan sangat hati-hati agar tidak membangun kan nya. Damian mulai memandang wajah Anastasia yang terlihat sangat lelah dengan beban yang ia pikul sendiri selama ini, ia tidak tahu apa yang sudah di alami Anastasia sampai membuatnya seperti ini.
" Nana, apa yang membuatmu jadi seperti ini? Kau jadi tidak seceria dulu lagi, padahal aku berharap biasa membuatmu terus tersenyum seperti dulu. " ucap Damian lirih, ia membelai wajah Anastasia dengan sayang.
Damian pun memutuskan keluar dan membiarkan Anastasia untuk beristirahat dengan tenang. Ia pergi menuju ruang tamu tempat dimana teman-temannya berkumpul.
" Jadi kau sudah tahu soal ini, Damian? . " tanya Zaroon.
" Iya, aku sudah tahu. " jawab Damian.
" Apa yang sudah ia alami sampai seperti itu?. " tanya Ryuzen.
" Aku tidak bisa memberitahu kalian, sampai Anastasia sendiri yang memberitahunya. " ucap Damian.
" Apa kak Nana baik-baik saja?. " tanya Diana.
" Iya, dia baik-baik saja, Diana. Kau tidak perlu khawatir. " ucap Cassandra, mengelus kepala Diana.
" Aku tidak menyangka dia adalah Leader Darkness Angel. " ucap Justic.
" Kami juga baru tahu. " ucap Leo.
Setelah mendengar ucapan Leo, pandangan mereka pun tertuju kepada Adrian dan Stev yang berjalan ke arah mereka.
" Bagaimana situasi saat ini?. " tanya Damian.
" Kami sudah membereskan nya, begitu juga dengan kelompok itu. " ucap Stev.
" Kalian sudah membereskan nya?" ucap Veronica kelihatan tidak percaya.
" Iya, kami tahu ini tidak seharusnya kami lakukan apalagi kami tidak memberitahu Lady, tapi setidaknya kami ingin meringankan pikirannya. " ucap Adrian.
" Kami juga membawa Leader Black Ocean ke ruang penyiksaan. " ucap Stev.
" Tindakan kalian sudah benar, dengan begini Anastasia juga tidak perlu memikirkan nya lagi. " ucap Ryuzen.
" Itu benar, selama ini dia terlalu memikirkan banyak hal. " ucap Katania.
" Apa yang akan kalian lakukan?. " tanya Lucas dengan ekspresi nya yang sangat serius.
" Kami akan membantu kak Nana supaya bisa tertawa lagi. " ucap Damian sambil tersenyum.
" Benarkah?. " tanya Lucas pula memastikan.
" Tentu. " jawab Damian.
" Berjanjilah, kau akan membuat kak nana tersenyum lagi. " ucap Lucas dengan wajah yang sangat serius itu.
Damian terkekeh dengan sikap Lucas yang seperti orang dewasa, tapi ia juga bersyukur Anastasia dikelilingi oleh orang-orang yang menyayangi nya disini.
" Aku berjanji. " ucap Damian meyakinkan Lucas.
" Ini sudah sore, kalian menginap lah disini. " ucap bibi Mei.
" Terima kasih, bibi. Jika itu tidak merepotkan, dengan senang hati. " ucap Zaroon.
" Iya, kami agak khawatir jika ada penyerangan lagi. " ucap Justic.
" Kalau begitu, gunakanlah kamar kosong yang mana pun di lantai 2. Dan Tuan Damian, kamar anda ada di lantai 3." ucap bibi Mei.
" Terima kasih, bibi. Tapi panggil saja namaku. " ucap Damian.
" Baiklah. " ucap bibi Mei tersenyum.
Mereka pun memiliki untuk tetap tinggal disana sampai besok, Damian memberi tahu keluarga nya kalau ia akan menginap ditempat Anastasia bersama dengan Leo. Keluarga nya senang karena Damian bersama dengan Anastasia, mereka meminta nya untuk segera membawa Anastasia ke rumah, dan Damian menyiakan ucapan keluarga nya itu.
memang sih ini cm novel,,tp pembaca kan jg boleh berkomentar.
bukannya compeni