NovelToon NovelToon
Mekar

Mekar

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:45.3k
Nilai: 5
Nama Author: De Shandivara

Aku tidak tahu jika nasib dijodohkan itu akan seperti ini. Insecure dengan suami sendiri yang seakan tidak selevel denganku.

Dia pria mapan, tampan, terpelajar, punya jabatan, dan body goals, sedangkan aku wanita biasa yang tidak punya kelebihan apapun kecuali berat badan. Aku si pendek, gemuk, dekil, kusam, pesek, dan juga tidak cantik.

Setelah resmi menikah, kami seperti asing dan saling diam bahkan dia enggan menyentuhku. Entah bagaimana hubungan ini akan bekerja atau akankah berakhir begitu saja? Tidak ada yang tahu, aku pun tidak berharap apapun karena sesuatu terburuk kemungkinan bisa terjadi pada pernikahan kami yang rentan tanpa cinta ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon De Shandivara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketahuan

Tangannya mencengkeram pundakku, menghimpitkan tubuhku pada sudut dinding dekat pintu masuk apartemen.

"Aku kira selama ini kamu baik diam di rumah, tapi ternyata?" Dia berdecak di depan wajahku yang menunduk dihimpitnya.

"Kenapa bisa ada di sana? Jadi selama aku tidak ada, kamu selalu pergi berkeliaran, begitu?"

"Tidak. Tapi, aku tidak punya kesempatan untuk mengatakan yang sebenarnya, Mas gak punya waktu untukku," ujarku membela diri.

"Alasan. Sejak awal menikah, sejak kau tinggal di sini sampai sekarang ini. Selama itu kamu membohongiku, Moy?" ucapnya dalam satu tarikan napas, tatapannya tajam dan tidak teralihkan barang sejenak. Ia bahkan menatapku tanpa berkedip dan dadanya yang kembang kempis nyata terlihat di depanku tengah menahan emosi marahnya.

"Maaf."

"Aku paling benci orang meminta maaf karena perilaku bodohnya."

Aku tahu, dia akan marah seperti itu. Pasti dan tidak ada ragu, setelah ia tahu yang sebenarnya apa yang aku lakukan di belakangnya, dia pasti akan sangat marah hingga mendiamkanku seolah aku angin yang berhembus tanpa wujud.

Drttt....

"Halo, Mbak Dita! Dimana? Pak Elham sudah di sini, Mbak. Dia cari kamu, suami Mbak ganteng banget, gila!" pekik Devy di telepon. Aku menyingkirkan agak jauh ponsel yang semula kutempelkan di telinga.

Aku benar-benar sedang berusaha menghindar dari situasi ini, pertemuan yang tidak aku persiapkan sama sekali. Kejadian mas Elham marah, nyata terbayang di depan mataku. Sejak tadi aku berdiam diri di depan cermin di dalam kamar mandi ruang tidurku, mengilustrasikan bagaimana dia akan marah dengan cara yang sama seperti di bayanganku.

Namun, Devy seperti tak membiarkan aku menghindar, setelah aku mengatakan sedang sakit perut dan harus ke toilet dalam waktu yang cukup lama, dia tetap saja meneleponku dan mengatakan jika mas Elham sudah berada di villa.

Aku tidak punya keberanian untuk menghadapinya secara langsung apalagi tatapannya itu yang mungkin dapat membunuhku secara perlahan setelah selama ini aku sembunyi-sembunyi melakukan pekerjaan ini.

Namun, cepat atau lambat, pasti semua ini akan terungkap dan mas Elham akan tahu kebenarannya atau mungkin ia akan menganggap aku seorang pembohong yang andal.

Yang aku inginkan dia tahu dariku bukan dari mulut orang lin terlebih kalau-kalau Devy memberitahukan semuanya sekarang ini bahwa pimpinan sekolah adalah aku yang nota bene istri dari mas Elham sendiri.

Aku bisa mati kutu saat bertemu dengannya nanti.

Namun, Devy yang kukenal tetap Devy yang mudah bergaul dan licin lidahnya. Dengan tubuh yang sudah lemas ini, aku berpasrah atas semua kejadian yang mungkin akan terjadi kepadaku setelah ini, setelah acara camping ini.

Devy menelepon kembali untuk yang ke sekian kali. "Mbak Dita dimana? Ke toilet lama banget? Aman?" ujar Devy dari seberang telepon.

"Hee eem, aman-aman."

"Hayu, sinilah. Ini pak Elham sudah di sini lho, lagi main sama anak-anak."

Jantungku tidak keru-keruan berdetak tak berirama, napas kutarik dan kuhembus berkali-kali.

"Perutnya masih sakit, Mbak? Atau mau aku ambilkan obat?"

"Tidak-tidak, tidak perlu. Sudah sembuh, sebentar lagi turun," ujarku.

Aku berjalan ke bawah, menuruni anak tangga dengan perlahan. Satu per satu anak tangga yang aku harap, biarkan saja anak tangga ini tidak pernah usai untukku langkah.

"Mbak?!" Lagi-lagi suara Devy yang memekik yang pertama kali memanggilku dan membuatku terkejut.

Aku tersenyum miring saat Devy berlari ke arahku seolah dia tidak sabar menunggu sejak tadi aku yang tidak juga keluar dari ruang persembunyianku.

Aku dapat mendengar tawa dan keramaian dari ruang makan villa ini.

"Mbak dari mana saja? Kasihan pak Elham belum makan, anak-anak juga belum makan karena nunggu Mbak."

"Hah, belum makan? Semalam ini?" Aku melihat jam di dinding bahkan waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. Harusnya makan malam terjadwal pukul 7 malam dan aku sudah memasaknya spesial tanpa campur tangan karyawan villa.

"Iyalah, mereka makan beef aja tadi. Kalau makan, kita gak mungkin mulai kalau pak Elham belum makan lebih dulu, sedangkan siapa lagi yang ditunggunya kalau bukan kamu, istrinya, mbak?" ujar Devy.

"Kamu udah ngasih tau kalau aku ada di sini?"

Sayangnya, Devy mengangguk.

"Kasihan anak-anak Dev. Kenapa kamu gak bilang dari tadi kalau begini?"

"Kan sudah, tapi Mbak bilang lagi kebelet. Mana lama banget lagu," ujarnya menyalahkanku. Ada saja alasan dia untuk membalikkan ucapanku.

Devy meninggalkanku sendiri karena dia harus ke atas untuk mengambil sesuatu di kamarnya.

Memasukki ruang dapur, aku memejamkan mata rapat-rapat. Dari belakang, dapat aku lihat punggung tegap itu milik siapa. Seorang pria yang duduk bersebelahan dengannya lebih dulu menyadari kedatanganku daripada dirinya yang sedang sibuk dengan ponselnya.

Dia tersenyum kecil dan menunduk padaku memberi salam. Itu mungkin suami Devy.

Di meja yang lain yang lebih lebar dan berbentuk bundar, anak-anak duduk melingkar dan sebagian yang lain duduk berpencar sesuka hati mereka.

Namun, Devy bilang anak-anak belum sempat makan, tetapi sekarang yang aku lihat, mereka sudah menata piring kotor di tempatnya. Itu berarti semua telah selesai makan.

Sedang aku masih belum bisa berkata-kata, dia terlalu sibuk untuk menyadariku yang sudah ada di seberang meja bar.

Daripada suamiku sendiri, pria di sampingnya itu masih melihatku yang memakai apron dan berdiri di belakang meja bar.

"Maaf, Tuan. Anda mau makan misua?" tanyaku pada seorang pria yang duduk di sisi mas Elham.

Dia membisikkan sesuatu ke telinga mas Elham, dan aku masih bisa mendengar bisikan itu.

"Tuan, Anda mau mencicip misua? Ada yang menawarkan," bisiknya.

Mas Elham menurunkan ponselnya dari depan wajah, dia menyimpannya di atas meja dan menanggapi ucapan pria itu.

"Siapa?"

"Tadi perempuan itu menawarkan makanan, mungkin dia koki baru di sini."

Mas Elham langsung menatapku lurus, sudah dapat dibayangkan jika dia tidak berkedip saat bertatapan denganku. Dan aku hanya bisa menduga-duga apa yang akan terjadi selanjutnya.

Mas Elham terlihat mengangguk menanggapi tawaran pria di sebelahnya.

"Mbak, kami mau coba misua. Siapkan dua porsi, ya, tolong?" ujar teman mas Elham kepadaku.

1
Arini Zain
nyesek baca cerita nya thor.di buat berpisah ja knapa thor
Akasia Rembulan
aku sudah baca kak.. 😊
hello shandi: Yeay, I appreciate it Kak Akasia..
yg ini updatenya agak maleman yaa 🤗
total 1 replies
Vtree Bona
akh keren banget kak thor makasih bonus chapter
Anonymous
kereeen banget Thor bab terakhir nya….terima kasih ya Thor👍👍❤️ tapi sayang ya ga ada bab dimana usaha Mas Elham untuk membalas pengorbanan Dita pd wkt Mas Elham selingkuh… kaya nya Mas Elham cuma merasa dia paling benar dalam melakukan perselingkuhan nya dg Anastasia… sediih sih aku liat pengorbanan Dita selama bbrp thn…
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya, siapa tau Kaka suka.

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

Insyaallah seru ka... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 2 replies
Yati Susilawati
bab yang menambah semangat.. ketika paksu"ayang mbeb ku " lagi sakit, dan sepertinya banyak yang salah dalam pandangannya. 😊
hello shandi: Hehehe... Makasih Kak udah ikuti sampe rampung tulisan ini/Smile/💖
total 1 replies
Mrs. Ketawang
Kalimat terakhir makjleb bgt dan itu sangat betul skaliiiii....
Fakta👍🏻👍🏻
Sukses thooor dan Semangat berkarya👍🏻👍🏻💪🏻💪🏻
hello shandi: Makjleb-nya itu ya kak, semoga dapet feelnya. Entah berapa banyak kalimat yang coba kubuat makjleb di setiap episode nya. Sekali lgi, makasih udah ikutin smpe akhir /Smile/
total 1 replies
Rieka afrianti
luar biasa 😍😍🥰🥰
hello shandi: Terima kasih buat review-nya, Kak Rieka. /Smile/
total 1 replies
martini
bagus banget
hello shandi: Terima kasih review-nya, ya, Kak.🤗
total 1 replies
Binti Rusidah
bagus dejali
hello shandi: Senang kalau suka, terima kasih review-nya🤗
total 1 replies
Akasia Rembulan
terima kasih kk, sukses selalu, dirunggu karya2 indah lainnya.
hello shandi: Makasih supportnya dari awal smpe akhir, kak akasia/Whimper/
total 1 replies
Paradina
terimakasih banyak kakak penulis 🥰🥰🥰🥰, sukses selalu
hello shandi: Aamiin. Sukses untukmu juga kak./Smile/
total 1 replies
Niar Zahniar
aku ikutan happy dengan akhir cerita dita elham
hello shandi: Iyaa, makasih ya kak udah ikutin smp akhir banget😊
total 1 replies
Ayu
Woww Alhamdulillah kesampaian juga akhirnya baca episode Elham tersiksa karena cinta pada Dita heheheh
terimakasih Author sudah bikin cerita yang apik, sebenarnya malas baca soalnya Elham kayak gak butuh Dita .. tapi akhir episode akhirnya Elham dan Dita bersatu kembali dalam ikatan pernikahan
hello shandi: Makasih buat segala support nya, Kak Ayu. /Smile/💖
total 1 replies
hello shandi
Ada satu eps lagi, tp masih direview. Mungkin review manual sm editor dan akan muncul besok.

Naskah lama yg tersimpan di draft, anggap saja itu bonus yaaa.

⚠️ Promotion alert!
👉 Temen-temen baca novelku yang sebelah ya, yg lagi on going (Cinta yang sederhna). Biar ramai, kalau rame aku lanjut nulis. Kalau sepi gak semangat. Huhu. Thanks🥰
kalea rizuky
lahh balikan heleh susah susah cerai dit dita menye2 sih lu
Debora Parta
bonus cphater ya Thor,please 🤗🤭
hello shandi: udah, kak. Itu bonusnya. Nanti bisa2 jadi session 2 nih😅☺
total 1 replies
Anonymous
yeah…. kok udah tamat sih..?? pdhl kepengen tau kelanjutan nya… kepengen tau apa Mas Elham akhir nya menyesal dan merasa bersalah krn oerbuatan nya dulu pd Dita ? Mas Elham yg egois, dia ga berterima kasih sama Dita yg sdh berkorban merawatnya wkt dia kecelakan sampai telinganya tuli sampai pulih dan Dita yg berbesar hati menunggu setiap malam nya kedatang suami nya yg tak berkabar sampai wkt melahirkan pun suami Egois nya tidak mendampinginya… kok kayanya hati Mas Elham sepeti batu ya tak berperasaan…. duuh… aku kepengen tau Mas Elham merasakan kesedihan dan penyesalan perbuatan nya pd Dita….kepengen ada session dimana Elham menyesal seumur hidup nya atas perlakuan nya sama Dita dulu…. jd jangan Dita aja yg menderita dulu… thank you Author buat novel nya… ditunggu session ke 2 nya ya…,
hello shandi: Makasih komentarnya, Kak. Udah menyesal itu mas Elhamnya, dah cinta banget sama Dita. Hehehe

Baca novel baruku yuk, klik di profil yaa. Makasih😊
total 1 replies
Vtree Bona
di baca berulang-ulang belum tetep berasa seru nya,,,,akh bahagia nya hatiku hehe
hello shandi: aku ikut bahagia kalau pembaca puas, kak...🥰
bikin mood, pngin nulis lagi hihihi
total 1 replies
Paradina
makasih author, akhir yg bahagia, terimakasih 😍😍😍😍😍
hello shandi: makasih kembali kak😍
total 1 replies
Mrs. Ketawang
aq baca bab ini sampe 2x,masih gak percaya aja Dita balikan sama Elham😭😅
Di tunggu extra part rumahtga mereka yg hepi" aja thoor
sdh cukup dag dig dug nya..ngarep😁
Rena Cantik: Yeay happy ending... lanjut part 2 ya Thor
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!