Stefani Luna Olivia atau yang biasa di panggil Luna, kaget saat melihat suaminya sedang bercinta dengan wanita lain di kamar mereka.
Exsel Alex Sander, suami Luna dengan tanpa rasa bersalah mengaku jika wanita yang sedang bercinta dengannya itu adalah wanita simpanannya.
"Selama aku berada di luar kota, ini yang kamu lakukan!" ucap Luna emosi.
Dengan tanpa rasa bersalah Alex dan Tania, wanita simpanan suaminya mengakui jika hubungan mereka telah terjalin hampir satu tahun.
Tidak terima atas pengkhianatan yang dilakukan suaminya, Luna menyewa jasa seorang gigolo. David, namanya. Seorang mahasiswa.
Hubungannya yang makin renggang dengan suami, membuat Luna makin dekat dengan David.
Tanpa disadari benih cinta tumbuh diantara mereka. Apakah yang akan Luna lakukan?
Mungkinkah hasrat terlarang mereka dapat terwujud? Novel ini penuh emosi dan air mata. Siapkan cemilan sebelum membacanya.
Note:Harap bijak dalam membaca. Novel ini hanya pemikiran halu penulis. Jangan ditiru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Dua Puluh Lima. HTG
David menutup kembali pintu mobil dan mendekati Mia yang berdiri di depan pintu kamar kost.
"Mia, jangan pernah mengujiku hingga batas kesabaranku habis. Aku telah mengajak kamu secara baik. Aku minta maaf karena malam tadi nggak bisa datang. Itu semua karena aku harus bekerja!" David menarik napasnya panjang untuk meredakan emosinya.
"Masuklah, nanti sepulang kuliah aku katakan semuanya. Kamu pernah berjanji akan mengerti apapun yang aku lakukan!"
"Aku tutup pintu dulu," ucap Mia. Ia masuk ke dalam mengambil tasnya.
Kenapa nggak dari tadi aja kamu ikuti aku, Mia? Harus pula merajuk dulu baru ikut.
Mia masuk ke mobil dengan masih merengut. Sepanjang perjalanan ke kampus, tidak ada yang bicara. Hanya diam dengan pikiran masing-masing.
Sampai di kampus, pelajaran segera di mulai. David dan Mia langsung menuju kelas. Dua jam baru selesai materi yang diberikan dosen.
David mengajak Mia ke kampus. Masih ada satu mata kuliah lagi yang harus diikuti, sekitar satu jam mendatang.
David dan Mia berkumpul dengan teman sekelas mereka. Semua riang gembira, saling bercanda. David dan Mia telah dikenal sebagai pasangan kekasih di kampus mereka.
"Wah, ganas juga Mia," ucap Toni teman mereka.
"Ngapain aku. Tiba-tiba kau katakan ganas!" ucap Mia.
"Lihat deh tanda di leher David, banyak benar. Ngapain aja kalian semalaman," ujar Toni dengan logat bataknya yang kental.
Semua mata teman dekat memandangi David. Mereka tertawa setelah melihat dan menyadari ucapan Toni.
David mencoba menutupi dengan kerah bajunya. Ia teringat pergulatannya dengan Luna kemarin. David tersenyum malu.
Mia memandangi David tanpa kedip seakan minta penjelasan. Cowok itu pura-pura tidak menyadarinya.
Mia makin kesal dan curiga dengan tunangannya itu. Ia berdiri dari duduknya meninggalkan David dan teman lainnya.
David ikut berdiri, dan mengejar Mia. Pasti saat ini gadis itu sedang marah.
"Gara-gara kau, Ton.Bertengkar mereka," ucap Dicky.
"Kenapa aku yang disalahkan. Aku cuma mengatakan tentang kebenaran."
"Mia-nya jadi malu, Bambang!" ucap Ana.
"Bah, kenapa dia malu. Emang itu kebenarannya. Jadi aku harus cakap apa? Jujur salah, bohong salah."
Teman David dan Luna tertawa mendengar ucapan Toni. Mereka melanjutkan menyantap makanan.
David mengejar Mia, ternyata gadis itu lari ke taman. Tampak Mia sedang menangis di sudut taman. Duduk menunduk di bangku taman.
"Maafkan, aku," ucap David.
"Siapa wanita yang melakukan itu? Mbak Luna."
"Aku rasa kamu nggak perlu tau siapa yang melakukan itu, Mia. Namun, dari hatiku terdalam aku minta maaf. Aku sadar jika semua itu kesalahanku. Wanita itu awalnya nggak tau jika kita telah bertunangan."
"Jangan diteruskan. Kamu jahat, David. Kamu menyakiti aku. Apakah hubungan kita selama ini nggak ada artinya bagimu?"
"Kamu sudah tau semuanya. Aku akan menerima apapun keputusanmu."
"Kamu pikir akan mudah bagiku melepaskan semuanya."
"David, aku sudah curiga sejak awal kamu minta izin keluar kota. Hatiku udah nggak menentu. Namun semua kutepis. Aku masih berpikir baik, jika kamu nggak mungkin mengkhianati cinta kita."
"Aku yang salah, Mia. Aku yang pertama jatuh cinta pada wanita itu."
Mia memandangi David dengan intens. Air mata terus jatuh membasahi pipinya.
"Mbak Luna, wanita itu mbak Luna'kan?"
David diam, tidak tahu harus menjawab apa ucapan Mia. Jika ia jujur, David takut akan menjadi masalah bagi Luna, karena saat ini ia belum resmi bercerai. Rencananya David akan mengatakan semua saat pengadilan agama telah mengabulkan gugatan cerai Luna.
*
*
*
Bersambung
keren dah pokoknya..
jatuh cinta itu emang bisa terjadi pada siapa aja, kapan aja, dimana aja dan dalam kondisi gimana aja..
tapi takdir tetap bekerja di sini, kita hanya berperan dalam prosesnya aja..
mau pilih jalan benar atau yg salah..
ya begitulah yg terjadi sama Luna - David - Mia - Dino..
yg paling enak memang cinta yg terbalaskan, saling mencintai jatuhnya..
tapi mungkin bagi wanita, jika disuruh memilih, lebih baik dicintai daripada mencintai..
karena wanita itu makhluk dominan perasaan, suka baperan, hehe..
cukup diberi perhatian lebih dan kasih sayang terus menerus, bakalan luluh jg pada akhirnya..
akhirnya jadi saling mencintai deh..
dan pesan buat para mertua, yg perempuan terutama ya, jgn suka kepo sama urusan rumah tangga anaknya..
cukup sekedar tau saja, tidak perlu ikut campur..
jika diminta saran atau pendapat, barulah bersuara..
cukup restui dan do'akan saja..
kecuali udah keluar jalur parah, baru sedikit memberi nasihat, itupun tak boleh memaksa jg..
oke deh mama, lanjut cerita berikutnya.. 🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️
semoga sehat terus ya mam..
tetap semangat dalam berkarya dan semoga sukses selalu..
💪🏻🙏🏻😘🥰😍🤩💕💕💕