NovelToon NovelToon
Hasrat Terlarang Tuan Arkana

Hasrat Terlarang Tuan Arkana

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Cinta Terlarang / Saudara palsu / Mengubah Takdir
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Hanswii

menceritakan tentang perasaan aneh seorang pengusaha muda yang dikenal kejam pada lawan bisnisnya terhadap saudara kembarnya sendiri.
perasaan yang tak biasa itu semakin lama semakin membuatnya tidak bisa mengendalikan diri setiap dekat dengan sang adik kembar.

ada unsur adegan ***, yang Tidak nyaman bisa di skip adegan *** nya.

"kak, kita tidak seharusnya seperti ini",

"maafkan aku, tapi jujur aku mencintai mu",

"kak, ini salah, kau tidak boleh mencintaiku, aku adik kembarmu, adik kandungmu",

"aku tahu, tapi...",

sosok tegas, bengis, dengan tatapan dan aura yang begitu tajam itu hanya akan luluh pada sang adik kembar.

apakah cinta Arkana terbalaskan?
ataukan harus kandas ditentang takdir?

yuk ikuti kisah Arkana menaklukkan takdir hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

"hallo keel",

"iya kak, tumben sekali kau menghubungi ku?",

"maaf kalau aku menganggu waktu istirahatmu, tapi aku benar benar membutuhkan bantuanmu",

"ada apa kak, apa terjadi sesuatu?",

"ada, bahkan sesuatu yang sangat besar dan urgent keel",

"hah, jangan muter muter deh kak, langsung aja ada apa?", geram juga lama lama rakeela,

"kamu harus kesini segera, bantu aku keel, aku dalam masalah besar",

"masalah apa kak, kakak kenapa?", tanya rekeela menuntut, dia tadi sedang tidur setalah minum obat, tiba tiba ada panggilan dari orang yang di panggil kakak itu, dan sekarang katanya malah sedang ada masalah,

" Minggu depan aku ada pameran hasil rancangan ku selama 1 musim, persiapannya sudah hampir selesai, tinggal satu gaun yang sudah di gadang gadang akan menjadi maskot pameran ini, tapi aku malah kena musibah keel, aku kecelakaan dan tanganku cidera, sedangkan gaun itu harus rampung, huaaaa bantu aku keel, cuma kamu yang bisa bantu aku",

Rakeela sedikit meringis mendengar ucapan orang diseberang itu, Suaranya cempreng, ditambah nada yang menggebu gebu.

"iya iya, besok aku ambil penerbangan paling awal ke sana",

"aaah syukurlah keel, kamu Memang yang terbaik yang bisa selalu aku andalkan, tapi kedua orang tua kamu pasti akan mengizinkan kan keel?",

"pasti, Udah kakak tenang saja",

" terima kasih ya sayangku, kamu Memang terbaik, ya sudah kamu lanjut istirahat di sana pasti sudah larut malam kan? ",

" iya, kakak juga istrahat buat cepetan pulih, aku tutup dulu ya, bye".

Tut...

panggilan berakhir, rakeela menghembuskan nafas kasar, perawat yang ditugaskan menjaganya dan juga dokter yang di tugaskan memeriksa keadaannya sudah kembali ke rumah sakit karena rakeela mengatakan kalau dia sudah baik baik saja.

"sepertinya ini momen yang tepat untuk menghindar dari kak Arkan sementara waktu ini", monolog rakeela,

Sejak kemarin Arkana Memang belum menemuinya sama sekali, bahkan mungkin saja arkana masih belum tahu kalau dia sudah pulang kerumah.

atau mungkin juga Arkana sudah diberi tahu mommy atau daddy-nya tentang kondisi dirinya yang Tidak ingin bertemu siapa pun, jadi arkana tidak mau mengganggu dirinya.

tapi bukankah itu lebih baik, dari pada arkana muncul hadapannya dan itu akan semakin membuat rakeela bingung akan berbuat apa.

"astaga, gue Bahkan tidak menghubungi Zoya sama sekali, bagaimana keadaan dia, Zoya juga mengalami hal yang sama dengan gue, lalu bagaimana, apa Zoya baik baik saja, dia pulang sama siapa, Clio kah? ", pertanyaan itu tiba tiba saja muncul dalam benak rakeela dan itu membuatnya cemas seketika.

"gak mungkin kan Zoya dan Clio melakukan hal yang tidak tidak, kan Zoya dalam pengaruh obat sialan itu, jangan sampai Zoya mengalami hal buruk ya tuhan?", Zoya masih tetsu memikirkan sang Sahabat yang entah bagaimana nasibnya.

Karena terlalu fokus pada kejadian dirinya dan arkan, rakeela Sampai melupakan semua hal penting, termasuk nasib Zoya.

" kalau gue telpon dia pasti Udah tidur, ini sudah tengah malam, gue kirim pesan saja, kalau dia belum tidur pasti akan membalas, setidaknya gue harus pastikan kalau Zoya baik baik saja",

akhirnya rakeela mengirim pesan pada Zoya, bertanya bagaimana keadaan sang sahabat, dan setelahnya dia segera membuka aplikasi untuk memesan tiket pesawat paling awal menuju paris, setelah selesai rakeela kembali merebahkan tubuhnya untuk kembali istirahat agar besok dia tidak terlambat.

sedangkan di tempat lain, David yang awalnya datang ke apartemen Zoya untuk mengembalikan mobil Zoya, dibuat hawatir dan cemas karena ternyata sesuai dengan dugaannya, Zoya benar benar sakit.

Saat membuka kan pintu apartemennya untuk David, Zoya sudah sangat pucat dan lemas, untuk berjalan saja dia sempoyongan, dan David dengan sigap segera membawa Zoya kerumah sakit, meskipun Zoya menolak.

"gimana keadaan Lo, Udah baikan?", tanya David setelah Zoya mendapatkan perawatan dan diharuskan opname.

"udah, makasih Udah bawa gue kesini", ucap Zoya Dengan suara seraknya,

"iya, Lo Udah makan?", tanya David, Zoya menggeleng,

"gue beliin makanan dulu, Lo gak pa pa kan gue tinggal sendirian, atau perlu gue panggilkan suster untuk menjaga Lo?", tanya David,

"gak pa pa, gue sendiri aja", jawab Zoya lemah,

"gue tinggal sebentar".

David keluar dari ruang rawat itu, sedangkan Zoya, dia memejamkan mata karena rasa pusing yang masih mendera kepalanya.

notifikasi pesan dari ponselnya membuat matanya kembali terbuka dan dia membuka ponselnya, tertera di layar ponselnya, dia segera membuka pesan tersebut.

sama seperti rakeela, Zoya juga belum mendapat kabar apapun dari rakeela sejak malam itu, yang membuat dia lega adalah saat David memberi tahu kalau rakeela pulang bersama arkan jadi rakeela pasti aman.

" gue kurang baik sebenarnya, nanti aja gue ceritain"

bunyi pesan balasan yang dikirim Zoya, ini sudah terlalu malam untuk dia menghubungi rakeela, jadi pasti sudah kembali tidur.

pintu dibuka, ternyata David sudah kembali dengan satu kantung kresek ditangannya.

"kok cepet?", tanya Zoya meletakan ponsel di nakas samping ranjang,

"beli di kantin rumah sakit, Lo gak pa pa kan makan nasi goreng?",

"gak pa pa, makasih", kata Zoya, David membantu Zoya duduk dan membantu menata makanan di pangkuan Zoya.

"mau gue suapin aja?", tanya David,

"gak usah gue bisa sendiri, oh ya ini Udah larut, Lo gak pulang istirahat, besok Lo harus masuk kerja kan?", tanya Zoya hati hati,

"gak pa pa, gue temenin ko disini", jawab David santai,

"gue gak pa pa kok sendiri, Udah biasa juga, nanti tinggal panggil suster kalau butuh apa apa", kata Zoya lagi,

Dia masih sangat canggung berduaan bersama David seperti ini, kejadian malam itu masih terus teringat di pikirannya.

" gak usah banyak mikir, makan lalu tidur", kata David seolah Tidak ingin di bantah, Zoya berdecak pelan, tapi dia tetap nurut untuk makan, karena Memang perutnya sudah sangat lapar.

setalah selesai David membereskan bungkus makanan Zoya dan memberikan Zoya sebotol air mineral.

" emmm, vid, gue boleh tanya sesuatu?", tanya Zoya pelan,

David tidak Langsung menjawab, jujur dia was was kalau sampai Zoya bertanya perihal malam itu, tapi kalau pun Zoya bertanya David akan menjawab dengan jelas Agar tidak ada kesalah pahaman diantara mereka.

"tanya apa?",

"kata Lo rakeela pulang sama Arkan, mereka pulang ke apartemen arkana atau pulang kerumah?", tanya Zoya membuat David sejenak berpikir,

"ke apartemen arkana, tidak mungkin Arkana membawa rakeela pulang dalam keadaan seperti itu", jawab David paham arahan pembicaraan Zoya,

"vid, tapi mereka gak mungkin melakuan hal hal aneh kan, maksud gue mereka saudara dan rakeela dalam pengaruh obat, gak mungkin kan kalau mereka...",

Pletak...

"aishhh sakit vid, kok di sentil sih?", keluh Zoya memegangi keningnya yang abis kena sentil David,

"jangan mikir terlalu jauh, rakeela di suruh berendam air dingin sama arkan untuk menetralisir rasa panas ditubuh rakeela, dan Arkan juga memberi obat untuk menghilangkan efek obat sialan itu, rekela bahkan lansung demam karena terlalu lama berendam, dan arkana membawanya kerumah sakit", jelas David,

"huft... Syukurlah kalau gitu", ucap Zoya lega.

" ya sudah istrahat, tidur sana",

" Lo juga tidur aja di sofa sana",

" hemmmm".

David kembali membantu Zoya berbaring, dan dengan segera Zoya memejamkan mata, dia tidak bisa lama lama bertatapan mata Dengan David, sementara david tersenyum samar, lucu Dengan tingkah Zoya, setelahnya dia benar benar merebahkan tubuhnya di sofa panjang ruangan itu, tubuhnya juga lelah, hingga tak butuh waktu lama, dua anak manusia itu terbang ke alam mimpi masing masing.

1
Anggye syahab
aku suka sm ceritanya kak
laili: makasih Udah mampir 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!