NovelToon NovelToon
Wanita Sholehah Tawanan Tuan Arrogant.

Wanita Sholehah Tawanan Tuan Arrogant.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pernikahan Kilat / Obsesi / Romansa
Popularitas:37.6k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Sudah Bagus-bagus menjadi seorang Dokter di rumah sakit. Tavisha gadis cantik berhijab harus berhadapan dengan pria dingin yang sangat galak bernama Kastara. Bermula dari kedatangan pria itu yang membawa salah satu temannya yang terluka parah yang membuat kekacauan di rumah sakit.
Hari itu menjadi hari yang sangat sial bagi Tavisha, bagaimana tidak saat dirinya yang kebetulan ada di sana dan mendapatkan ancaman dengan pria tersebut menodongkan pistol kepadanya untuk menangani temannya terlebih dahulu.
Tavisha berhasil melakukan pertolongan pertama dan dia pikir dia sudah lolos dari pria agresif itu dan ternyata tidak. Tavisha justru terjebak dan selalu mendapatkan tekanan dari Kastara.
Alih-alih melarikan diri dari Kastara yang ternyata Kastara malah melamarnya. Tavisha yang tidak punya pilihan lain yang akhirnya menikah dengan Kastara.
Bagaimana Tavisha menghadapi pernikahannya dengan pria yang sangat agresif dan belum lagi banyak rahasia.

Follow Ig
ainunharahap12
ainuncefeniss

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 24 Permintaan.

Tavisha yang kembali pulang ke rumah kediaman suaminya setelah dijemput supir dari rumah sakit. Tavisha langsung menuju dapur untuk memulangkan kotak bekal yang tadi dia bawa.

"Bekalnya habis Nona?" tanya Bibi yang membuat Tavisha menganggukkan kepala.

"Enak sekali masakan Bibi. Tavisha lama-lama ketagihan jika dimasakkan oleh Bibi," ucap Tavisha memberi pujian.

"Nona jangan terlalu berlebihan seperti itu. Bibi memiliki kewajiban untuk memasak dan apa Nona juga ingin makan lagi. Bibi akan menyiapkan makanan untuk Nona?" tanya Bibi.

"Bibi terlalu baik sekali. Terima kasih sudah berusaha sebaik mungkin untuk melayani saya. Tetapi saya belum lapar untuk saat ini dan nanti saya akan makan kalau saya sudah lapar," jawab Tavisha.

"Kalau tidak lapar dan merasa kenyang sekarang pergilah ke kamar Damian untuk mengurusnya," Tavisha menoleh ke belakang ketika mendengar suara itu. Siapa lagi jika bukan Kastara yang sudah memerintahnya.

Karena melihat majikannya berjalan menghampiri Tavisha yang membuat Bibi menundukkan kepala dan langsung pergi melanjutkan pekerjaannya mengambil kotak bekal tersebut.

"Sudah kenyang bukan dan jangan kalau sudah kenyang lalu lupa akan tugas utama kamu di rumah ini," sindir Kastara.

"Aku pikir kamu adalah laki-laki yang tidak suka mencampuri urusan orang lain dan ternyata kamu juga ada laki-laki yang suka bergosip," ucap Tavisha dengan tiba-tiba yang membuat Kastara mengerutkan dahi.

"Apa maksudmu?" tanya Kastara.

"Kamu tidak memiliki pekerjaan lain selain memberi tahu kepada semua orang yang ada di rumah ini bahwa aku tidak bisa memasak, aku manja dan tidak paham dengan urusan dapur," ucapnya yang sekarang memang baru bisa protes atas apa kekesalannya tadi pagi.

Dia sangat buru-buru ke rumah sakit sehingga mereka berdua belum pernah bertemu sejak tadi pagi.

"Aku tidak bergosip dengan apa yang aku katakan merupakan kenyataan," ucap Kastara mengelak.

"Tetap saja. Kamu tidak punya hak untuk membicarakan seperti itu kepada orang lain!" tegas Tavisha.

"Jadi kamu protes dengan kenyataan yang benar-benar ada?" tanya Kastara lagi.

"Menurut kamu tidak!" jawabnya yang menunjukkan wajah kesalnya.

"Aku tidak ingin berdebat denganmu dan sekarang ayo cepat periksa Damian!" tegas Kastara yang langsung berlalu membuat Tavisha menghela nafas yang mau tidak mau harus mengikuti.

***

Tavisha sudah memeriksa keadaan Damian yang ada di ruangan itu seperti biasa bukan hanya Kastara saja melainkan Vanya. Wajahnya bengis yang semenjak mendapat teguran dari Tavisha membuatnya marah dan kesal pada Tavisha.

"Sebaiknya aku coba bicarakan semuanya dengannya," batin Tavisha yang melihat kearah Kastara.

Tavisha yang sudah selesai melakukan pemeriksaan yang melangkah menghadap Kastara dan sekarang sudah berdiri di depan Kastara.

"Bagaimana keadaannya?" bukan Kastara yang bertanya dan melainkan Vanya.

"Aku ingin bicara sebentar denganmu," Tavisha tidak merespon pertanyaan Vanya dengan mata yang terus melihat ke arah Kastara.

"Katakan," sahut Kastara.

Tavisha melihat sebentar ke arah Vanya yang bisa melihat bagaimana ekspresi wanita itu yang lagi-lagi sangat kesal kepadanya.

"Hanya berdua saja," ucap Tavisha yang membuat Vanya mengerutkan dahi. Bagaimana dia tidak semakin marah karena Tavisha berani mengecualikannya.

"Ayo!" ajak Kastara yang ternyata tidak mempermasalahkan hal ini dengan mengarahkan kepalanya yang keluar dari ruangan itu yang membuat Tavisha menganggukkan kepala yang terlebih dahulu berjalan keluar dari ruangan itu.

"Kenapa wanita itu semakin lama semakin menunjukkan kekuasaannya di rumah kita dan bahkan dia seperti menantangku, Wanita itu semakin lama kurang ajar. Kastara juga begitu sangat percaya padanya," ucap Vanya yang terlihat semakin kesal.

Kastara dan Tavisha yang sudah berada di luar ruangan itu dan ternyata mereka memilih untuk berbicara yang di taman belakang rumah.

"Katakan apa yang ingin kau katakan kepadaku?" tanya Kastara dengan posisi berdiri dan sementara Tavisha yang terlihat duduk salah satu bangku yang ada di sana.

"Aku memikirkan bagaimana kondisi temanmu, aku merenunginya dan sampai akhirnya aku mempertanyakan mengenai keadaannya kepada seniorku, Dokter profesional. Ada hal penting yang membuat temanmu tidak sadar sampai saat ini yang termasuk ada gangguan pada saraf bagian otaknya," ucap Tavisha.

"Jangan membicarakan hal medis kepadaku dan katakan saja pada intinya," sahut Kastara yang memang tidak ingin basa-basi sama sekali.

"Temanmu harus dioperasi kembali, di bagian otaknya," jawab Tavisha.

"Kalau begitu katakan apa saja yang dibutuhkan agar aku menyiapkannya dan kamu bisa langsung melakukan operasi padanya," sahut Kastara yang ternyata tidak ingin basa-basi dan seperti biasa memang dia selalu ingin apa yang harus dikerjakan.

"Jangan menganggap nyawa dan hal medis adalah sebuah lelucon. Tidak ada pasien dalam kondisi darurat tidak ditangani dengan baik dan apalagi harus ditangani di rumah. Operasi pada pasien jika tidak dilakukan dengan benar yaitu sama saja adanya perbuatan ilegal," ucap Tavisha mengingatkan.

"Lalu pada kesimpulannya apa yang sebenarnya kamu inginkan?" tanya Kastara.

"Pasien harus dioperasi kembali seperti apa yang sudah aku katakan dan sudah jelaskan alasannya. Tapi pasien tidak bisa diobati menggunakan alat yang tidak memadai apapun itu, jika berurusan dengan pasien dan apalagi operasi bagian saraf itu tidak bisa dilakukan di lakukan sendiri. Harus dengan Dokter lain dia juga beberapa Suster dan terlebih lagi pasien tidak bisa dioperasi di ruma ini!" jawab Tavisha.

"Lalu?" tanya Kastara.

"Bawa kerumah sakit dan kita lakukan tindakan lanjutan," jawab Tavisha.

"Kau tahu hal itu tidak mungkin aku lakukan. Aku tidak akan membawa pulang temanku jika pada akhirnya dia harus kembali dibawa ke rumah sakit. Jadi jangan membicarakan hal yang ujung-ujungnya dia akan dibawa ke rumah dan aku tidak akan pernah setuju apapun alasannya!" tegas Kastara.

"Jadi itu artinya kamu sendiri yang tidak menginginkan temanmu untuk sadar," sahut Tavisha.

"Kau sejak awal bertanggung jawab pada temanku dan sekarang aku melihat kau lari dari tanggung jawab dan menyerahkan kepada orang lain. Tavisha aku sudah mengatakan jangan pernah bermain-main denganku dan aku tidak punya waktu untuk meladeni dirimu!" tegas Kastara

"Aku hanya sebagai seorang Dokter dan bukan Tuhan. Aku juga tidak bisa menentukan keselamatan orang lain sejauh mana. Aku hanya berusaha melakukan yang terbaik untuk temanmu dan tetap semua ini dikembalikan kepada Tuhan. Aku mengatakan semua ini karena aku juga tidak ingin pasienku menderita. Aku hanya berusaha untuk melakukan yang terbaik," ucap Tavisha.

"Tetap aku tidak akan pernah membawanya kembali kerumah sakit!" tegas Kastara.

"Aku akan menjamin semua kerahasiaan pasien dan aku juga akan menjamin keamanan pasien saat kembali melakukan operasi di rumah sakit," ucap Tavisha yang sepertinya tahu apa yang membuat pria di hadapannya Itu tampak memiliki ketakutan jika pasien kembali dibawa ke rumah sakit.

"Aku mohon sebagai seorang Dokter kepada keluarga pasien kamu mengambil tindakan yang bijak dan tidak menyiksa pasien seperti. Aku bisa menjamin kondisi temanmu akan jauh lebih baik baik saja ketika kamu mengikuti saranku," ucap Tavisha dengan suara penuh permohonan yang berusaha untuk membujuk laki-laki keras kepala itu.

"Bagaimana jika hasilnya sama?" tanya Kastara.

Tavisha terdiam. Melakukan operasi pada pasien memang belum tentu hasilnya berbeda dan apalagi orang yang dihadapi adalah orang yang tidak sabaran dan mungkin saja pertanyaan itu mempertaruhkan hidup Tavisha.

Bersambung......

1
Teh Euis Tea
ya ampun ternyata itu perbuatan vanya yg membuat mobil tavisha rem blong dan hampir aj tavisha dan andin pindah alam, mungkin vanya cemburu pd kastara karna diam2 vanya cinta kastara
partini
dia cemburu lah suka ma kamu kas
Teh Euis Tea
kuncoro orang yg sangat berbahaya yg menghalalkan segala cara
Teh Euis Tea
kastara pekerjaanmu sangat beresiko, nyawa tarohannya sebenarnya misimu mulia karna mengagalkan penjualan barang ilegal
partini
Kuncoro coba ni orang ketemu sama umi nya tavisha
Teh Euis Tea
aku deg degan part ini thor, untungnya kastara selamat
Teh Euis Tea
ko ada darah haid thor? kastarakan luka tembak nasa iya kastara haid😁
Teh Euis Tea
ya ALLAH sakit bgt itu tanpa bius, semoga kastara selamat
Juriah Juriah
Masya Allah Thor di bab ini bikin aku sedih sekali gus bahagia bacanya karena kastara sudah sadar. slalu menunggu kelanjutan nya Thor 🙏💪
Hugo Fun
ngakak Thor darah haid😂
Juriah Juriah
makin penasaran trus Dan menunggu kelanjutan nya Thor 🙏💪
Teh Euis Tea
ikut tegang sm cerita ini
Teh Euis Tea
penasaran sm kerjaan kastara itu apa sih?
tentarakah?
Teh Euis Tea
sepertinya vanya suka sm kastara makanya ga suka sm dr tavasha
Teh Euis Tea
otw suster andien sm damian😁
Hugo Fun
moga happy ending ya..
Teh Euis Tea
syukurlah suster andien jg selamat
Teh Euis Tea
duhhh deg degan aku, mudah2an suster andien jg selamat
partini
ga di kasih kecupan suami kamu kan dah nolongin
Fitria Syafei
Kk kereeen 😘😘 terima kasih 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!