Ganti Cover dari NT yah
Mencintai dengan sepenuh hati ternyata belum tentu membawa kebahagiaan bagi Alia Valerie Putri, gadis yang kurang beruntung dalam hubungan keluarga dan ternyata tak beruntung juga dalam urusan cinta.
Setahun berusaha menjadi kekasih terbaik bagi Devan Bachtiar, berharap mendapatkan kisah romansa bak film Drama Korea, justru berujung duka.
Hubungan penuh tipu daya yang dilakukan Devan, membuat luka di dalam hati Alia. Hingga takdir membawanya bertemu dengan Sam Kawter Bachtiar yang semakin membuat hidupnya porak poranda.
Siapa sebenarnya Sam Kawter Bachtiar? Lalu bagaimana kelanjutan hubungan Alia bersama Devan Bachtiar? Akankah Devan menyesali perbuatannya?
Akankah masih ada kesempatan baginya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melia Andari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jadilah Gadis Baik
Sam kembali tertegun. Mendengar ungkapan hati yang tulus dari gadis yang ia manfaatkan membuatnya terdiam. Padahal Alia tahu bahwa Sam hanya memanfaatkan dirinya. Sam pun sering sekali berbuat kasar dan berteriak kepadanya, tapi Alia bahkan masih mengatakan bahwa dirinya baik dan memberikan rasa aman?
"Hei, apa kau jatuh cinta padaku?" tanya Sam benar-benar tidak nyambung.
Sam bingung hendak menjawab apa. Ia tak ingin Alia tahu bahwa ia sedang tersentuh pada ungkapan tulus Alia.
"Aku tidak jatuh cinta Tuan, aku hanya—"
"Baiklah, aku juga tidak ingin dicintai olehmu," sahut Sam lalu membalikkan tubuhnya jadi menghadap Alia.
"Kau adalah orang ku, maka aku akan melindungi mu.Tapi ingat, jangan pernah tunduk pada orang lain selain aku. Jangan pernah memberontak terhadapku, karena aku bukanlah orang yang memiliki kesabaran Alia."
Kali ini giliran Alia yang tertegun. Ia memperhatikan sosok pria yang ada di hadapannya itu.
Tuh kan, si arogan ini kadang bisa lembut. Apakah dia memiliki dua kepribadian?
"Kenapa melihatku? Kau baru menyadari jika aku tampan?"
"Tidak."
"Apa? Jadi menurutmu aku tidak tampan?" tanya Sam mulai kesal.
"Tidak, bukan itu, maksudku kau tampan, tentu. Tapi aku memperhatikan mu bukan karena itu," sahut Alia.
"Lalu?"
"Hmmm..hanya berterima kasih saja."
"Tadi kan sudah," jawab Sam.
"Ya tidak apa-apa kan kalau lagi?"
Sam pun terdiam. Mengingat ucapan Alia, membuatnya bertanya-tanya bagaimana perlakuan Devan terhadapnya, hingga perlakuan kasar darinya bisa membuat Alia sangat berterima kasih seperti ini.
"Alia.."
"Iya?" sahut Alia cepat.
"Apa adikku tak pernah melindungi mu atau membelamu?" tanya Sam.
Untuk sesaat Alia terdiam. Ia bingung harus menjawab apa pertanyaan Sam mengenai Devan itu.
"Seperti apa hubunganmu dengannya?"
"Hmm kami hanya pacaran seperti sepasang kekasih pada umumnya," sahut Alia.
"Begitu? Apa dia tak pernah membelamu?" tanya Sam lagi.
Mengapa dia menanyakan itu lagi sih?
"Devan tidak pernah mencintaiku Tuan, dia hanya memanfaatkan aku sebagai tempat balas dendamnya karena aku menjadi ketua club tari di kampus, yang membuat Riska bersedih," jawab Alia pada akhirnya.
"Jadi, dia memanfaatkan mu?"
Alia menganggukkan kepalanya.
'Dan kini dia pun aku manfaatkan untuk menghancurkan hati mantan kekasihnya itu' batin Sam.
"Bagaimana kau bertahan dengannya?" tanya Sam.
"Aku baru mengetahuinya karena itu hubungan kami berakhir," sahut Alia.
"Apa wanita kemarin itu yang bernama Riska?"
"Benar Tuan."
"Hahaha seleranya sungguh kampungan," tutur Sam tersenyum miring.
Entah mengapa mengingat Riska membuatnya muak. Wanita dengan make-up yang tebal dan tidak memiliki attitude seperti itu membuatnya terlihat seperti wanita rendahan.
'Wanita penggoda dan tidak tahu diri' batin Sam.
"Karena itu Tuan, kau salah jika menjadikan aku tawanan mu. Wanitanya Devan bukanlah aku, melainkan Riska Tuan," tutur Alia, membuat Sam menatapnya.
"Jadi menurutmu aku salah menangkap orang? Kalau begitu aku akan membawa Riska ke sini dan menjual mu ke mucikari," sahut Sam iseng.
"Apa?"
"Kau kan tadi bilang harusnya bukan kamu yang di sini. Kalau begitu aku akan membawamu ke rumah bordir dan menjual mu. Sepertinya kau tak lagi berguna untukku," tutur Sam lalu beranjak dari duduknya.
Ia menarik tangan Alia hingga gadis itu ikut berdiri berhadapan dengannya.
"Cepat ganti pakaianmu. Pakailah gaun yang cantik agar harga mu mahal," perintah Sam menarik tangan Alia.
"Apa? Tuan? Bebaskan saja aku jangan menjual ku," sahut Alia yang hampir menangis.
"Enak saja, sudah jangan banyak bicara! Cepat ganti bajumu atau aku yang menggantikannya?"
Alia terdiam. Airmata nya sudah jatuh membasahi pipinya dengan begitu deras.
Sam pun menikmati pemandangan itu. Akhirnya ia bisa membuat Alia menangis di hadapannya, setelah berkali-kali gadis itu berpura-pura kuat.
Dia benar-benar bodoh ya, untuk apa aku menjualnya coba?
Sam pun tertawa melihat Alia sesenggukan di hadapannya. Hingga tawanya membuat Alia menghentikan tangisnya.
Kenapa dia malah tertawa begitu sih? Memangnya ada yang lucu? Hiks
"Alia, kau seperti kelinci kecil yang tersesat, hahahaha."
Apa? Apa maksudnya?
"Kau benar-benar mainan baruku yang polos, Alia. Bagaimana paman dan bibimu mendidik mu sih? Kau sangat mudah ditipu," tutur Sam.
"Jadi, kau tak akan membawaku ke rumah bordir Tuan?" tanya Alia.
"Dasar bodoh!"
Setelah mengatakan itu, wajah Sam pun kembali serius.
"Tidak, jika kau menjadi wanita yang penurut. Jangan pernah berkata kau bukan tawananku dan seharusnya wanita kampungan itu yang ada di sini, karena aku tidak suka!" tegas Sam.
Alia pun tercekat. Ia menghapus airmata nya dengan cepat, merasa bodoh dengan dirinya sendiri.
"Satu lagi..."
"Seperti yang ku ucapkan tadi, jadilah gadis baik selama kau bersama ku. Jika aku memerintahkan mu untuk tidak keluar dari rumahku, maka jangan lakukan!" perintah Sam.
"Apa kau mengerti kelinci kecilku?" tanya Sam seraya mengusap kepala Alia.
Alia menganggukkan kepalanya pertanda mengerti. Ia sudah terlalu malu karena telah nangis Bombay padahal Sam hanya sedang mengerjainya.
"Ya sudah, kembali ke kamarmu. Terlalu lama di sini akan berbahaya bagimu," tutur Sam.
"Berbahaya?" tanya Alia tak mengerti.
"Ya, berbahaya Alia. Ular ku bisa bangun kapan saja dan akan mematuk mu jika kau tidak bergegas keluar."
Apa? Ular?
jangan bertempur dengan masa lalu karena terlalu berat