NovelToon NovelToon
Setelah Kita Berpisah

Setelah Kita Berpisah

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kebangkitan pecundang / Cerai / Cinta Seiring Waktu / Menjadi Pengusaha
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: Moms TZ

Ariel tak menyangka pernikahannya dengan Luna, wanita yang sangat dicintainya, hanya seumur jagung.

Segalanya berubah kala Luna mengetahui bahwa adiknya dipersunting oleh pria kaya raya. Sejak saat itu ia menjelma menjadi sosok yang penuh tuntutan, abai pada kemampuan Ariel.

Rasa iri dengki dan tak mau tersaingi seolah membutakan hati Luna. Ariel lelah, cinta terkikis oleh materialisme. Rumah tangga yang diimpikan retak, tergerus ambisi Luna.

Mampukah Ariel bertahan ataukah perpisahan menjadi jalan terbaik bagi mereka?

Ikuti kisah mereka hanya di sini;👇

"Setelah Kita Berpisah" karya Moms TZ bukan yang lain.

WARNING!!!
cerita ini buat yang mau-mau aja ya, gaes.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms TZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23# Sidang pertama

Sepulang kantor, Ariel tidak pergi ke ruko D'Style. Dia sengaja melakukannya karena ingin fokus pada masalah pribadinya. Sesampainya di rumah dia begitu terkejut melihat kedua orangtuanya telah duduk di bangku teras menunggunya.

Ariel segera turun dari mobil, lalu berlari dan berlutut di depan ibunya dengan memeluk kakinya erat. Ariel meluapkan perasaannya, kesedihan dan penyesalannya.

"Sudah-sudah, jangan cengeng!" Bu Endang berkata sambil mengusap rambut Ariel dengan sayang. "Sekarang ceritakan semuanya pada ibu. Biar ibu tahu seberapa parah kelakuan wanita itu."

Ariel mengangkat wajahnya, menatap ibunya dengan mata sembab. Dia mulai menceritakan semua masalahnya dengan Luna, tentang kecemburuannya yang berlebihan, sampai pada gugatan cerai yang diajukan.

Setelah Ariel selesai bercerita, Bu Endang langsung menyela dengan semangat, "Bagus, akhirnya kamu sadar juga. Sudah ibu bilang, Luna itu tidak baik untukmu, tapi kamu ngeyel! Lebih baik segera tandatangani surat gugatan itu, jangan menundanya lagi!"

Pak Herman hanya diam mendengarkan, sesekali menghela napas panjang, lalu angkat bicara. "Ariel, ini memang berat. Tapi, Ayah percaya kamu bisa membuat keputusan yang terbaik."

Sang ibu kemudian menggenggam tangan Ariel erat. "Benar, dengarkan ibu ya, Riel. Kamu pantas mendapatkan yang lebih baik. Jangan sia-siakan hidupmu dengan orang yang tidak menghargaimu. Ibu akan selalu mendukungmu, apapun yang terjadi."

Ariel mengangguk, merasa lega mendengar dukungan ibunya. Selama ini, dia selalu merasa bersalah karena tidak mendengarkan nasehat ibunya. Sekarang, dia lebih bersemangat karena tidak merasa sendirian lagi.

"Terima kasih, Yah, Bu," ucap Ariel dengan senyum kecil. "Aku akan mengurus semuanya dan akan membuktikan pada Luna bahwa aku bisa bahagia tanpa dia."

*

*

*

Sebulan setelah Ariel menandatangani surat persetujuan atas gugatan cerai, sidang pertama perceraiannya dengan Luna pun digelar. Ariel menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri. Meskipun dia sudah bisa menerima kenyataan dan siap untuk berpisah, tetap saja ada perasaan aneh yang menghantuinya.

Ariel bersama pengacaranya-Pak Fathan, memasuki ruang persidangan. Di dalam, rupanya Luna sudah duduk dengan Bu Sandra, pengacaranya. Luna tampak tenang, bahkan nyaris tanpa ekspresi. Ariel berusaha tidak memandangnya, fokus pada meja hakim di depannya. Suasana tegang dan canggung terasa begitu kental.

Sidang dimulai. Bu Sandra, menyampaikan beberapa alasan Luna menggugat cerai. Ariel mendengarkan dengan tenang, sesekali mencatat hal-hal penting. Dia sudah menyiapkan semua jawaban dan bukti untuk membantah semua tuduhan tersebut.

Giliran Pak Fathan yang menyampaikan tanggapan. Dia membantah beberapa klaim Luna dan menjelaskan situasi yang sebenarnya terjadi dalam pernikahan mereka dari sudut pandang Ariel.

Setelah mendengarkan kedua belah pihak, hakim memutuskan untuk menunda sidang dan meminta kedua belah pihak untuk melakukan mediasi. Namun, baik Ariel maupun Luna menolak mediasi karena keduanya telah sama-sama mantap untuk bercerai dan merasa tidak ada lagi yang bisa diperbaiki.

"Yang Mulia, dengan hormat, saya menolak mediasi. Keputusan saya untuk bercerai sudah bulat," ujar Luna dengan suara yang jelas dan tegas. Ariel mengangguk membenarkan.

"Saya juga menolak mediasi, Yang Mulia. Saya rasa, mediasi hanya akan membuang waktu saja," timpal Ariel dengan nada dingin.

Hakim menghela napas. "Baiklah, jika itu keputusan kalian berdua. Sidang akan dilanjutkan minggu depan dengan agenda pembuktian dan saksi-saksi."

Setelah sidang ditutup, Ariel dan Luna keluar dari ruang sidang. Suasana di antara mereka terasa begitu dingin dan canggung.

Luna berlalu tanpa sepatah kata pun, hanya menatap sekilas ke arah Ariel dengan tatapan dingin sebelum akhirnya pergi bersama pengacaranya.

Demikian halnya dengan Ariel, dia tidak membalas tatapan Luna. Bahkan dia tidak menoleh sama sekali. Dia merasa tidak perlu berbasa-basi atau mengucapkan apapun. Mereka berdua sudah berada di pihak yang berseberangan.

Ariel segera meninggalkan gedung pengadilan setelah berpamitan dengan pengacaranya. Dia merasa lega karena proses persidangan berjalan lancar. Dia juga berharap, perceraian ini cepat selesai dan dia bisa melanjutkan hidupnya dengan tenang.

Di sisi lain, Luna juga merasa lega. Meskipun ada sedikit perasaan tidak nyaman, tetapi ia yakin bahwa keputusannya sudah tepat. Dia hanya berharap Ariel tidak akan mempersulitnya di persidangan selanjutnya.

*

Sesampai di rumah, Ariel langsung dicecar pertanyaan oleh sang ibu. "Bagaimana persidangannya? Luna tidak mempersulitmu, kan? Dia tidak minta yang aneh-aneh, kan?"

"Satu-satu kalau bertanya dong, Bu," celetuk Pak Herman.

"Ariel kan, baru saja sampai. Biarkan dia duduk, kalau perlu ambilkan dia minuman, bukannya langsung dicecar pertanyaan," sambungnya sambil menggelengkan kepala.

Bu Endang baru saja akan melangkah masuk ke dapur, tetapi Ariel segera menahannya. "Tidak usah, Bu. Nanti aku bisa ambil sendiri kalau haus."

"Ibu duduk saja di sini, biar kita bisa ngobrol sama-sama," kata Ariel, lantas membimbing sang ibu untuk duduk di kursi yang ada di sampingnya.

"Bagaimana tadi jalannya sidang?" tanya ulang Bu Endang.

"Sidang ditunda minggu depan untuk agenda pembacaan putusan. Tadinya hakim bilang suruh mediasi, tapi aku dan Luna sudah sepakat untuk bercerai jadi nggak ada mediasi," jawab Ariel.

"Bagus, deh. Dengan begitu kamu bisa terlepas dari wanita itu," sambar Bu Endang dengan cepat.

"Semoga saja dia tidak meminta harta gono-gini dari kamu, Riel. Tapi ibu yakin dia pasti akan minta itu darimu," ucapnya dengan nada khawatir.

Baik Ariel maupun Pak Herman serentak menoleh ke arah Bu Endang dengan ekspresi terkejut.

*

Sementara itu, di ruko D'Style, Dian tampak serius menatap layar laptopnya memeriksa laporan pengeluaran barang. Sejak kasus video itu dan Ariel memutuskan bercerai dengan Luna, Dian meminta agar Ariel fokus pada masalahnya dan ia yang menghandle semua pekerjaan yang beberapa waktu lalu dipegang oleh Ariel.

Ia bahkan sudah meminta bantuan sepupunya untuk mem-backup semua berita tentang mereka di media sosial. Dian menguap seraya mengangkat wajahnya ke atas dengan memejamkan mata. Namun, tiba-tiba ia merasa terkejut bukan main ketika pipinya merasakan panas. Ia segera menepisnya sambil membuka mata.

Untung seseorang yang memegang cup kopi itu dengan gesit langsung menarik tangannya sehingga kopi tersebut tidak tumpah.

"Ariel...? Kok, kamu ada di sini?" tanya Dian sambil menatap Ariel tak berkedip.

"Hummm, aku baru saja datang," jawab Ariel.

"Nih, kopi buat kamu biar nggak ngantuk." Ariel lantas menyerahkan cup berisi kopi itu pada Dian.

"Makasih. Wah...kamu baik banget deh, Mas Bro," kata Dian bercanda dan Ariel tersenyum menanggapinya.

"Sudah sana, kamu istirahat dulu. Biar aku yang handle, kamu pasti capek." Ariel langsung duduk di kursi bekas Dian setelah wanita itu menyingkir dan duduk di bangku bulat.

Sayangnya semua interaksi Ariel dan Dian itu tertangkap mata seseorang yang menatapnya dengan pandangan penuh rasa cemburu dan amarah membara.

1
〈⎳ FT. Zira
lemoar dulu sebelum angus votya🤭
〈⎳ FT. Zira
rasain...🤪🤪
〈⎳ FT. Zira
keliarkan semua buktinyaa
〈⎳ FT. Zira
jiwa matrenya meronta juga.. bentar aja juga abis itu🤧🤧
Agunk Setyawan
seng penting pegatan
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
ora
Syukurlah nggak dapat harta gono-gini. Edan banget sih Luna. Sampai tabungan pun mau di hak milik😭🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: lha iyo, ky mau ngerampok itu mah🤭
total 1 replies
ora
Kayaknya kamu deh yang bakal nyesel🤣😌
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: mungkin
total 1 replies
Aditya hp/ bunda Lia
yang baru di bab awal udah bikin esmosi .... 🤭
tapi seru 😂👍
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: makasih bintang 5 nya, beb say 🫶🫰
total 1 replies
Aditya hp/ bunda Lia
gak apa apa ... daripada bertele tele
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: lha iyo, mungkin juga cepat dibikin tamat🤭
total 1 replies
Sunaryati
Semoga kamu semakin kuat dan karier kamu sukses
Nar Sih
moga persidangan berjalan lancar ya ariel
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: aamiin
total 1 replies
Aditya hp/ bunda Lia
kamu yang mau cerai tapi kamu yang sewot sendiri dasar sarap si lunba -lunba
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 😜😜😜😜😜🙃🙃🙃
total 3 replies
ora
Semangat Ariel. Nggak usah berlarut sedih untuk perempuan macam Luna ....
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: makasih kak
total 1 replies
ora
Drama. Kamu loh yang gugat😒
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: drama queen🤭
total 1 replies
Agunk Setyawan
iya masak hanya karna satu cewek jadi kacau msh bnyak yg baik ya ariel
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: huumm💪
total 1 replies
Esther Lestari
siapa lagi itu yang marah dan cemburu
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: siapa hayo
total 1 replies
Esther Lestari
semangat Riel
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 💪💪💪💪💪
total 1 replies
Nar Sih
semoga perceraian mu lancar riel ,lanjutt momz 👍
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: udah 2 bab loh mbak🤭
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
Fathan Dasopang bukan.? 🤭
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: siapa tuh? 😜
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
kalo yg ini aku setuju...😅/Joyful//Joyful//Facepalm//Facepalm//Hammer//Hammer//Hammer/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: kompor😜🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!