NovelToon NovelToon
TERJEBAK HASRAT DOKTER TAMPAN

TERJEBAK HASRAT DOKTER TAMPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / One Night Stand / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

"Ya Tuhan...apa yang sudah aku lakukan? Kalau mamih dan papih tahu bagaimana?" Ucap Ariana cemas.
Ariana Dewantara terbangun dari tidurnya setelah melakukan one night stand bersama pria asing dalam keadaan mabuk.
Dia pergi dari sana dan meninggalkan pria itu. Apakah Ariana akan bertemu lagi dengannya dalam kondisi yang berbeda?

"Ariana, aku yakin kamu mengandung anakku." Ucap Deril Sucipto.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah Baru, Kehidupan Baru

"Yeay... Makasih ya mas Deril ku sayang." Ucap Anna dengan lembut.

Sontak Deril terperangah mendengar sebutan dari istrinya ini. "Coba sekali lagi sayang." Katanya, dengan memohon. Sungguh ia bahagia sekali hanya dengan sebutan Mas hatinya berbunga-bunga.

"Mas Deril, aku mencintaimu. Aku menyerahkan seluruh hidupku untukmu, Imam-ku. Semoga kelak, mas bisa membawaku dan anak kita menuju surga-nya Allah dan selalu bersabar menghadapiku juga mencintaiku sampai maut memisahkan." Jawab Anna dengan mata yang berkaca-kaca, tangannya menyentuh dada suaminya dalam-dalam.

Air mata jatuh menetes di pipi dokter tampan ini, ia memeluk erat dan menciumi seluruh wajah istrinya. Perkataan istrinya mampu membuatnya luluh, ia berjanji akan selalu menjaga pernikahan ini selamanya.

"Terima kasih sayang, aku juga sangat mencintaimu. Kamu sudah bersabar menghadapi suamimu yang banyak aturan ini. Aku melakukannya semua demi kamu sayang." Ucap Deril penuh kelembutan, juga ia mencium perut istrinya yang semakin membesar.

"Kita main dulu tiga puluh menit." Celetuk Deril.

"Ihh kamu mah, kemarin aja hampir dua jam. Lagian kuat banget sih, kaki aku kan keram mas." Rengek Anna.

Senyum hangat terbit dari bibir Deril, ia mulai memagut bibir ranum istrinya yang semakin s*ksi. Mata Anna terpejam merasakan ketulusan suaminya. Meskipun menggerutu namun ia tetap melayani suaminya ini.

-

-

Sabtu sore ini Anna dan suaminya akan pindah ke rumah baru mereka. Deril sudah menyiapkan dengan matang. Orang tua dan mertuanya akan menyusul nanti malam dan menginap di sana.

Di dalam mobil Anna terlelap, namun tangannya tetap di genggam oleh suaminya. Deril tidak melepaskannya meskipun ia sambil menyetir. Ketika sampai di depan rumah ia baru melepaskan tangan istrinya.

Deril menggendong istrinya ke dalam rumah, sedangkan koper dan barang barang lainnya di bawa masuk oleh pelayan di sana.

"Eugh yank... Dimana ini?" Lirih Anna yang baru membuka matanya. Ia baru menyadari jika ini bukan kamarnya.

"Kita udah sampai di rumah sayang." Jawab Deril dengan lembut.

Tangan Anna menarik kerah kemeja suaminya dan memagut bibir sang suami dengan penuh gairah. Sejak hamil ia semakin bergairah, tak jarang dirinya yang meminta.

"Sayang... I love you." Ucap Deril dengan suara paraunya di telinga suaminya.

Hawa di kamar mereka sangat panas, keduanya berpeluh keringat dan lenguhan. Kini posisi Anna tidak sebebas dulu, karena perutnya semakin membesar.

"Aaahh mas aahh..." Anna terus mengerang ketika suaminya terus mendesakknya dari belakang semakin dalam. Ia juga berpegangan pada ujung kasur.

"Oh shit...! Yank, kamu s*ksi banget." Deril semakin memacu adrenaline-nya dan mengumpat.

Hingga pelepasan terakhirnya, pria berparas belasteran ini ambruk di pinggir istrinya. "Aku mau mandi gerah. Kamu jangan ikut! Beresin kamarnya." Anna bergegas ke kamar mandi dan menguncinya.

"Yank, kok di kunci?" Tangan Deril berusaha membuka gagang pintu kamar mandi.

"Mas beresin aja kasurnya, jangan ikut ke dalam. Nanti aku enggak mandi kalau mas ikut." Teriak Anna dari dalam.

"Ckk dasar wanita! Padahal dia duluan yang mau, ya sudahlah. Ayo tidur lagi dek, nanti tengah malam kamu kerja lagi." Gumam Deril sambil menepuk pusakanya yang masih menegang.

Istrinya tengah membersihkan diri di dalam kamar mandi, sedangkan calon hot daddy ini sedari tadi tengah menggerutu sambil membereskan sisa-sisa percintaan dirinya dan istrinya di atas tempat tidur. Karena Anna tidak membuka kan pintunya untuk suaminya ini.

Selesai sudah Deril merapihkan semua seperti semua, ia merebahkan dirinya di atas sofa panjang masih dengan tanpa busana hanya mengenakan boxer saja.

"Yank, buruan udah malam." Teriak Deril dari luar pintu kamar mandi.

CEKLEK Yang dipanggil pun keluar dengan senyuman hangat, ia sudah lengkap memakai piyama panjang. "Ayo sana mandi dulu. Mas aku tunggu di meja makan yah, lapar lagi." Rengek Anna.

Sebelum masuk ke kamar mandi, Deril memeluk istrinya dan mencium lembut pucuk kepala istrinya. "Iya sayang, nanti aku yang masak. Aku belum lihat stok makanan."

"Oke mas ku sayang."

Anna duluan keluar kamar menuju ruang tengah sambil menyalakan tv, sedangkan suaminya masih di kamar mandi. Di tengah kegiatannya, ponsel Deril bergetar.

"Siapa sih malam-malam gini?" Anna berdiri mengambil hp suaminya dan memeriksanya.

Hatinya terasa panas ketika ada nomor wanita menghubungi suaminya malam malam. Anna mengangkat teleponnya namun ia tak bicara sama sekali.

"Hallo, Deril... Kamu apa kabar? Apa benar kamu sudah menikah? Aku minta maaf babe, aku tahu aku salah. Tolong berikan aku kesempatan kedua. Aku masih mencintaimu." Ucap seorang wanita yang terdengar menangis di sebrang telepon.

Anna masih bergeming, bibirnya bergetar hatinya terasa sesak. Ia tidak tahu apa yang di sembunyikan suaminya. Disaat ia masih mendengarkan celotehan wanita di telepon, ada tangan yang mengambil ponsel itu, siapa lagi kalau bukan suaminya.

Kepala Anna menoleh pada suaminya. "Jangan hubungi aku lagi. Lebih baik kamu fokus pada suami dan anakmu! Hubungan kita sudah berakhir delapan tahun yang lalu. Jangan ganggu istriku, karena ponselku dipegang istriku. Mengerti?" Ucap Deril penuh ketegasan, matanya tak lepas menatap Anna dengan lekat.

Ia menutup ponselnya dan memblokir nomor mantan kekasihnya dulu. Dengan hati mencelos Anna pergi dari hadapan suaminya tanpa berkata apapun. "Sayang, mau kemana?" Tanya Deril yang masih berdiri.

Namun Anna tidak menjawab, ia berjalan ke dapur membuka lemari dapur dan membawa mie instan. Ada tangan yang mengambil mie instan yang dibawa Anna.

"Kita harus bicara! Aku harus menjelas_"

"Tidak perlu! Itu mantan kamu kan? Selama kamu enggak selingkuh, aku...eum aku baik-baik aja." Lirih Anna dengan menunduk lesu.

Tangan Anna merebut kembali mie instan dari suaminya. Namun Deril segera memeluk istrinya ini. Ia menjelaskan secara detail siapa yang meneleponnya. Anna tidak menjawab, ia berusaha mendengarkannya walaupun di landa rasa cemburu.

"Aku milikmu, Ariana Dewantara Sucipto. Kamu pun hanya milikku. Mengerti?" Kata Deril dengan menatap Anna tajam.

Anna mengangguk pelan. "Semoga kamu setia, seperti papih ke mamih. Dari dulu aku selalu ingin punya suami seperti papihku. Dia pria yang paling setia sama mamih. Dan selalu memuliakan mamih." Lirih Anna dengan air matanya.

"Pasti, tidak ada yang perlu di takutkan! Aku mencintaimu."

Ketika Deril ingin menciumnya, Anna memalingkan wajahnya dan berjalan menuju kompor. Deril menghela nafasnya, ia memeluk istrinya dari belakang.

"Malam ini aja makan mie instan, besok enggak boleh." Kata Deril, dengan mengendus ceruk leher istrinya.

"Hmm." Jawab Anna singkat.

Deril membalikkan istrinya dan mencium bibir indah istrinya dengan lembut. Mau tak mau Anna meladeni suaminya meski hatinya masih dongkol. Ia mengalungkan kedua tangannya namun hanya sesaat. Anna mendorong dada suaminya pelan.

"Kenapa sayang? Kamu masih ma_"

"Ssst diam mas, aku lagi masak mie aku lapar."

Dengan cepat Deril mengambil alih mie yang dimasak istrinya. Ia melanjutkannya dan menambah beberapa topping daging diatasnya. Deril hampir lupa jika ia akan memasak untuk istrinya.

Anna menunggunya di sebelah suaminya tanpa bicara. Ia memperhatikan suaminya masak dengan lihai. "Duduk sayang, aku siapin dulu." Kata Deril.

"Kamu enggak makan?"

"Berdua aja sama kamu, boleh kan?" Jawab Deril.

"Hmm boleh, satu sendok aja." Ucap Anna dengan tersenyum hangat.

Kepala Deril menoleh pada istrinya ia mengecupnya sekilas. Dan menatapnya lembut. "I love you, my wife."

"Love you too mas."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!