Cinta Ku Habis Di Kamu

"senin lagi aja sih!! Bayangin jalanan aja udah bikin badmood.."gerutu biel yang sudah rapih dengan setelan baju kerja nya, hari ini gadis itu memakai kemeja putih dengan celana bahan warna krem di padu dengan blazer berwarna yang sama dengan celana.

"pagi sayang..tumben sudah rapih? Sapa mariana

"pagi mah..hari senin nih mah!! Jalanan kek apa kalau senin.."sahut biel

"mau bareng papa? Tawar adam

biel menggeleng.."aku naik ojol mang quartararo aja pah.." alex langsung tersedak karena dia sedang meminum teh.

"alex pelan pelan.."pinta mariana

"aneh ya dengar nama kang ojeg gue? Awal nya nama nya peco bagnaia tapi kurang imut jadi ganti nama deh..oke guys biel cus dulu ya? Pamit biel tidak lupa mecium papa dan mama nya bergantian, sedangkan ke alex seperti biasa tangan biel langsung di sodorkan nya ke muka alex auto adik nya mencium tangan nya.

"dah nyonya marian..aku mau cari sesuap berlian dulu ya? Doa kan anak mu kaya raya, soleha.."pekik biel

"abigail.."teriak mariana.."hati hati.."

"cara dia pamit belum mau di ubah juga, mah? Tegur adam.

"papa lihat sendiri kan!! Udah mendarah daging, mungkin.."kekeh mariana.."eh kadang kangen Loh pah kalau biel lagi tugas keluar kota..kayak nya pagi ada yang kurang.." adam dan alex pun tersenyum mereka membenarkan ucapan mama mariana.

Kantor media utama.

"aya sama rachel di panggil tuh!! Bu ike nunggu Lo berdua di ruangan nya.."seru david

"tapi si biel belum datang..flashdisk nya sama biel." sahut rachel

"lah noh tuh bocah segede gaban gak liat."tunjuk david ke arah biel yang sedang berbicara dengan salah satu manager.

Aya dan rachel memilih masuk terlebih dahulu kedalam ruangan bu ike. Mereka di minta menunggu dan duduk di sofa yang ada di dalam ruangan.

"mau pada minum kopi ngga? Biar saya pesan kan.." tawar bu ike.."kebetulan saya belum sarapan dan minum kopi juga.."

"boleh deh bu.."sahut aya lalu menyikut lengan rachel

"oh iya mau bu.."gugup rachel karena sedang membalas chat dari nathan. Tidak lama pintu terbuka dari luar , wajah biel yang terlihat.

"sorry tadi pak alfi ajak gue ngobrol, dia nanya soal project di bali.."tutur biel

"duduk biel..kita akan meeting berempat dulu sebelum kita nanti keluar meeting bareng sama petinggi perusahaan.."terang bu ike

Sebelum membahas tentang project, mereka berempat diskusi santai sambil meminum kopi dan juga cemilan. Setelah selesai baru mereka fokus dan mulai mengeluarkan ide ide nya masing masing. "oh iya intan mana? Biel baru sadar kurang satu orang teman nya.

"dateng telat..anter bunda nya ke rumah sakit."sahut aya

"oh bunda nya intan sakit? Cicit biel, mereka pun berlanjut tanpa intan.

"oke ya pembahasan kita dan nanti siapa yang mau presentasi di depan petinggi."bu ike menatap satu persatu.."aya mau coba? Atau rachel? Kedua nya menggelengkan kepala.

"masa iya biel lagi? Kalian harus berani..salah satu kata gak masalah yang penting langsung kita ralat.."rayu bu ike tapi kedua nya masih belum mampu jika berhadapan para petinggi kantor.

"biel gimana? Nyali aya sama rachel chicken.."canda bu ike

"ha iya udah mau gimana lagi..kan gue selalu jadi umpan buat kalian semua..awas aja kalau gue ada salah Lo langsung pada kesel sama gue.."ancam biel

"iya kan abigail putri dewanta ngga pernah salah karena urat malu nya putus.."sahut aya

biel langsung melempar pulpen di tangan nya ke arah aya.'sial.."

Selesai dari ruangan bu ike, semua bersiap untuk mengikuti meeting di sebuah restoran mewah.

Restorant D.

"bujug ini resto..kek nya nih lantai di pel semenit sekali sampe bisa ngaca gue.."ujar rachel yang kagum dengan ruangan restoran ini.

"ini resto kelas kakap..kita kan kelas ikan tongkol.."timpal david sedangkan biel dan lain nya hanya memilih senyum.

"reservasi dari pt.media utama.."ucap bu ike pada salah satu pelayan resto.

"oh iya bu..mari ikut kami akan kami antar keruangan nya.."jawab pelayan dengan ramah mereka di arahkan keruangan vvip dan di sana sudah ada beberapa pemegang saham yang datang.

"ini jantung gue jedag jedug..kita mau meeting apa mau di sidang? Gumam biel

"ini project besar biel..hampir satu T.."bisik bu ike dan biel hanya ber-oh saja.

Pelayan mulai menyajikan minuman dan juga cemilan ringan sambil menunggu para petinggi lain yang datang, satu persatu mulai memenuhi ruangan resto. Ada papa dari lucas dan yang membuat biel kaget ada papa adam, juna, dan satu lagi mateo. "njir kenapa ada bapak gue.."panik biel dan intan serta aya langsung mencari sosok papa adam.

"kenapa biel? Tanya bu ike

"eh ngga bu..itu pejabat ada yang mirip bastianini, jorge martin malah yang di pojokan mirip marc marques..gila ya bu masih pada muda dan wajah nya kinyis kinyis...spek moto gp semua.."kekeh biel dan david setuju mereka muka muka bule dan badan nya itu wow sekali menurut rachel.

"coba ada yang mirip fabio quartararo ya biel..Lo langsung gandeng dong!! Ledek intan

"het gue masukin dalam karung, tan.."timpal biel. tiba lah host membuka acara meeting besar ini dan sambutan dari pemilik perusahaan serta ceo yang menjabat sekarang.

Papa adam belum menyadari karena dia tahu nya biel kerja di perusahaan yang mana ada saham dia di sana dan untuk jabatan anak nya, adam tidak pernah pertanyakan tapi mata nya langsung membulat ketika nama anak nya di sebut dan memberikan presentasi sangat bagus bahkan banyak yang memuji sosok abigail.

Begitu pun dengan juna bahkan dia mengirim video adik ipar nya ke rumi istri nya, mateo tersenyum bangga. Biel seorang gadis pintar, cuek terkenal apa ada nya bahkan orang menilai biel dari keluarga pas pasan dari cara bicara dia yang ceplas ceplos. Beda dengan rumi yang cara bicara masih bisa di rem dan terlihat berkelas.

"sekian penjelasan dari saya, mungkin ada yang mau menambahkan? Biar kami bisa langsung merevisi, bukan apa karena klien kita sudah membayar enam puluh persen ke perusahaan jadi kami selaku tim tidak ingin memberi kesan abai bila perlu saya minta dari sekarang surat kontrak kerja sama segera di kirim!! Terima kasih..selamat siang.."ucap biel mengakhiri presentasi nya dan semua peserta meeting bertepuk tangan untuk keberhasilan tim bu ike.