Figuran Gendut

kereta kuda yang membawa Helena dan Arthur kini sampai di depan pintu utama istana kerajaan Brimstone. Terlihat tempat itu di penuhi lampu-lampu yang sangat indah. Dan banyak kereta kuda dari para bangsawan memasuki halaman istana.

Ini pertama kali nya bagi Helena menghadiri sebuah pesta besar di sebuah kerajaan. Helena menatap kagum dengan kemegahan istana di dalam novel ini.

"bukan kah istana ini begitu indah". Ujar Helena yang kini sedang menatap ke luar jendela kereta tersebut.

Arthur yang melihat nya hanya tersenyum hangat. Helena saat ini seperti seorang anak kecil yang baru berpergian.

"apa kau tidak ingin keluar Helena?"

Helena tersadar dengan keantusiasan nya dan merasa sedikit malu.

"ah maaf kan aku Arthur. Aku terlalu bersemangat".

Helena kini keluar dari kereta dengan bantuan Arthur. Dan saat mereka berjalan Arthur masih menggandeng tangan Helena dengan sangat erat seolah olah Helena akan lepas dari pandangan nya.

Pengawal kerajaan yang menjaga pintu mengumumkan kedatangan mereka. Hal itu membuat seluruh mata yang ada di dalam ballroom itu melihat ke arah pasangan tersebut.

"oh lihat lah bukan kah dia adik tiri raja".

"ya kau benar. Bagaimana pria kejam itu bebas"

"yang terpenting jangan berurusan dengan nya. Dia termasuk pria yang berbahaya".

"mungkin dia sudah berubah. Dan lihat lah wanita yang dia bawa terlihat sangat cantik".

"tapi wajah nya terlihat asing. Apa dia seorang bangsawan?"

Beberapa suara yang sangat mengesalkan terdengar di telinga Helena. Ternyata para bangsawan di dunia novel ini terlalu berpikiran sempit. Semua hanya percaya pada rumor yang ingin mereka dengar saja. Sama hal nya dengan para penggosip di dunia nyata.

"abaikan saja para pengganggu itu". Bisik Arthur yang masih menggandeng tangan Helena untuk masuk dan menikmati pesta nya.

Kini Helena sedang berdiri di pojokan ballroom. Sementara Arthur sudah pergi dengan raja beberapa saat lalu. Awalnya Arthur tidak ingin meninggalkan Helena sendirian di pesta ini namun Helena menyakinkan Arthur bahwa diri nya akan baik-baik saja.

Helena sedang memperhatikan beberapa tamu yang hadir dengan segelas anggur di tangan nya.

"hah!! Anggur dunia novel ini benar-benar sangat enak. Terasa autentik". Gumam Helena setelah meneguk sedikit cairan merah di gelas nya.

Di pandangan Helena para tamu sedang melakukan beberapa kegiatan seperti berdansa, menikmati hidangan dan ada juga yang sedang bergosip serta bergurau saling menunjukkan kekayaan.

"benar-benar pesta yang membosankan" gumam wanita itu lagi.

"di pesta ini Andreas akan mengungkapkan perasaan nya pada jal*ng Alisa. Dan malam ini juga Damian akan patah hati serta pria itu akan mulai permusuhan dengan Andreas. Benar-benar cerita yang sangat membosankan. Dulu aku bahagia membaca bagian ini, karena terdengar sangat romantis dan juga so sweet. Tapi sekarang adegan yang akan terjadi ini membuat ku sangat muak".

Helena kembali menatap keramaian itu hingga mata nya tak sengaja menatap mata Damian yang sangat tajam melihat ke arah nya. Namun itu bukan lah sebuah halangan bagi Helena. Dia sudah berubah dan wanita itu yakin jika Damian tidak akan mengenali nya. Jadi abaikan saja.

Setelah memutuskan kontak mata dengan pemeran antagonis itu kini pandangan Helena menuju ke arah pintu masuk utama ballroom ini.

Di sana terlihat Alisa dan juga Andreas memasuki ruangan besar ini setelah nama mereka di umumkan. Pasangan itu masuk saling bergandengan tangan dan jangan lupakan dengan wajah tersenyum Alisa seolah olah dirinya adalah wanita lemah lembut yang mudah retak.

"cih.. Wajah palsu nya sungguh membuat ku sakit mata. Tunggu saja malam ini kau tidak akan bisa tidur nyenyak". Gumam Helena lagi namun masih berdiri mengamati para pemeran di dalam novel ini.

Hingga beberapa saat Elizabeth Zephyr kakak tiri dari Alisa terlihat bersama beberapa teman nya menatap benci ke arah Alisa. Semua itu tak lepas dari pandangan mata Helena. Wanita itu tersenyum mengerikan apalagi saat mata nya melihat ke arah Camelia. Dan juga keluarga Blaxton lain nya.

" Elizabeth Zephyr walaupun kau seorang antagonis tapi kau bukan orang yang mudah terpancing emosi. Aku belum pernah berhadapan langsung dengan wanita itu. Bisa jadi dia memiliki sifat yang sama dengan j*lang Alisa. Pasal nya di cerita asli wanita itu gila dengan kekuasaan dan juga jatuh cinta pada Andreas".

Helena masih memperhatikan mereka dan menunggu adegan yang akan terjadi seperti di dalam novel asli nya. Yaitu orang suruhan Elizabeth akan berpura-pura menabrak kan dirinya pada Alisa hingga minuman yang di pegang wanita itu tumpah mengenai gaun Alisa.

"baiklah aku akan melihat lebih dekat dan menjalan kan rencana balas dendam pertama secara kecil-kecilan hehehe". Helena tertawa jahat kemudian mengeluarkan bungkusan kertas kecil yang berisi ramuan balas dendam yang selama ini dia buat.

Helena kini berjalan mendekat ke arah perkumpulan agar mempermudah rencana nya. Sebelum mendekat Helena meminta salah satu pelayan untuk memberikan beberapa kue kering yang sudah di taburi bubuk ramuan buatan nya kepada Camelia.

Helena berbisik ke arah pelayan tersebut dan memberikan tiga koin emas secara diam-diam. Melihat koin emas yang di berikan Helena pelayan itu tanpa bertanya banyak langsung melakukan tugas yang di berikan Helena.

Setelah itu Helena pergi untuk menjalankan rencana kedua nya. Bertepatan dengan langkah Helena yang berjalan ke arah Alisa, seorang lady tiba-tiba menabrakkan diri nya dan menumpahkan minuman yang dia pegang ke gaun Alisa.

Alisa yang mendapatkan perlakuan seperti itu ingin marah dan menampar wajah pelaku nya namun dia sadar jika dia melakukan nya maka reputasi nya sebagai gadis yang baik dan lemah lembut akan hancur.

"ah maaf kan saya lady Alisa. Saya tidak sengaja".

"tidak masalah lady Bianca. Saya baik-baik saja". Ujar Alisa sambil memaksakan senyuman nya saat orang-orang tengah menatap ke arah mereka.

"kau baik-baik saja Alisa?" kini pangeran Andreas menghampiri wanita itu dengan khawatir.

"aku baik-baik saja yang mulia. Tapi maaf kan aku karena tidak bisa menjaga gaun pemberian mu ini". Ucap Alisa dengan wajah lugu dan memelas nya.

"tidak apa-apa Alisa. Aku akan meminta seorang pelayan untuk membantu mu berganti gaun".

"huh.. j*lang Alisa benar-benar pandai berakting. Membuat ku ingin muntah saja".

Setelah itu Helena mengikuti langkah Alisa dan seorang pelayan dengan diam-diam. Menuju sebuah ruang ganti. Setelah beberapa saat Helena menumpahkan anggur yang dia pegang tadi ke gaun nya dan masuk ke dalam ruangan tersebut.

"ah maaf lady. Saya pikir tidak ada orang". Ucap Helena yang saat ini sudah berada di dalam ruangan yang sama dengan Alisa.

Alisa menatap ke arah Helena dengan tatapan tajam dan juga curiga.

"siapa kau?" tanya Alisa dengan nada dingin dan juga terlihat kesal.

"perkenalkan saya Elena Tristan lady". Jawab Helena yang menyamarkan nama nya.

"apa yang terjadi pada mu!"

"saya tadi melihat seorang lady yang menyiram anda dengan anggur setelah itu mereka tertawa melihat anda pergi dengan gaun kotor. Jadi saya menghampiri mereka karena tindakan nya sungguh tidak bermartabat. Saya sungguh tidak terima jika mereka berbuat buruk pada calon ratu masa depan. Jadi mereka menyiram saya juga dengan anggur. Mereka sungguh tidak bermoral".

Mendengar ucapan pujian dari Helena, Alisa tersenyum bangga dan mempersilahkan wanita itu masuk dan duduk di dekat nya.

"pilih lah gaun yang kau suka nona Elena".

"tidak perlu lady.. Saya hanya akan membersihkan noda ini dan mengeringkan nya". Ucap Helena dengan sopan kepada Alisa padahal dalam hati wanita itu mengumpat setengah mati.

"tetap tenang Helena!! Selangkah lagi kau akan membuat wanita ini tidak bisa tidur nyenyak selama beberapa hari hehehe!"