Bagaimana rasanya apabila kau menemukan pria seperti dalam novel di dunia nyata?itu yang di alami oleh Rein.Dokter cantik ini begitu menggilai sosok pemeran utama pria dalam sebuah novel yang ia baca.Sosok pria tampan mapan dan baik hati yang ia cintai.Bahkan ia menjadikan sosok pria itu menjadi kekasih bayangan nya.
Namun ia tidak menyangka akan bertemu sosok sesempurna pemeran utama yang ia sukai itu di dunia nyata.
Keannu Adhitama Smith adalah profesor sekaligus pemilik rumah sakit tempat Reinna bekerja.Karena suatu hal tanpa sengaja membuat mereka berpura-pura menjadi sepasang kekasih.Hingga akhirnya benih cinta hadir di hati mereka.
Namun kehadiran cinta pertama Kean yaitu Sidney yang membuat Kean dilema.
Bagaimana kisah selanjutnya? siapakah yang akan Kean pilih? Rein atau Sidney?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda FK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apakah ini akting?
Rein menyandarkan punggungnya di kursi yang berada di ruangan milik nya,ia memijat pangkal hidung nya hari ini begitu melelahkan. Baru saja ia memejamkan mata nya, tiba - tiba ia merasakan hembusan nafas seseorang yang kini wajah nya sudah berada di depan Rein.
Rein terkejut saat membuka mata ia melihat Kean tersenyum manis kepada nya.
" Astaga dok,kau mengejutkan aku!" pekik Rein.
" Keluar yuk! jam kerja kamu sudah selesai kan?" tanya Kean lalu duduk di sofa yang berada di dalam ruangan Rein.
Rein mengangguk pelan,ia melihat jarum jam menunjukkan pukul 5 sore. Jadwal shift nya telah usai,Rein bangkit dari duduknya ia melepaskan snelli yang ia pakai.
" Dokter mau ngajak aku kemana?" tanya Rein sambil memakai jaket nya. Udara di luar begitu dingin setelah turun hujan sementara gaun yang di berikan oleh Kean gaun tanpa lengan.
" Kita ke butik Bunda,besok acara ulang tahun putra nya Key dan kita di undang ke sana " jawab Kean lalu merangkul pinggang Rein ketika mereka berjalan keluar dari ruangan Rein.
Banyak pasang mata yang melihat kemesraan di antara mereka,membuat jiwa jomblo mereka meronta-ronta. Mereka iri Rein mendapatkan pria sesempurna Dokter Kean.
Bukan hanya mereka saja yang meleleh melihat perhatian Kean kepada Rein. Bahkan Rein pun mulai terbawa perasaan dengan segala kebaikan dan perhatian Kean kepada nya yang begitu nyata.
Bahkan saat ini pria itu begitu perhatian saat membantu Rein memasang safety belt. Kean pun melajukan mobil nya meninggalkan rumah sakit.
Sepanjang perjalanan mereka membahas novel yang mereka sukai. Kean dan Rein menyukai novel yang sama namun mereka tidak memberitahu kan nama akun mereka apa.
" Memang nama akun kamu apa? kok aku nggak ketemu kamu di kolom komentar " ucap Kean sambil fokus menyetir.
" Pokoknya aku selalu komen paling heboh di novel itu" jawab Rein antusias.
" Kamu mirip temen chat ku yang aku temui di kolom komentar novel itu" sahut Kean sambil melirik Rein yang saat ini sedang menikmati pemandangan di luar sana.
" Nama akun nya_" belum sempat Kean mengucapkan nya Rein sudah memekik terlebih dahulu.
Tak terasa mereka sudah sampai di depan butik Bunda Wecheese.
" Ada om Keenan dan om Lexy yang tampan padahal usia mereka udah nggak muda lagi." puji Rein masih berada di dalam mobil.
" Kamu nge fans banget sama mereka? " tanya Kean sedikit tidak suka. Awal bertemu dengannya Rein tidak pernah seheboh ini,tapi saat melihat dad Keenan dan ayah Lexy dari kejauhan saja ia sudah berteriak histeris. Apa pesona Kean terkalahkan oleh kedua papa peri?
" Kita ke cabang lain aja yuk,kalau ada mereka pasti mereka suka kepo" ucap Kean lalu memutar balik mobil nya.
" Eh,kok malah pindah tempat? aku mau minta tanda tangan lho Ken" protes Rein sambil mengerucutkan bibirnya.
" Kita ke cari kak Naura aja, biasa nya pilihan dia selalu bagus " bohong Kean. Kenyataan nya ia tidak suka Rein begitu nge fans dengan dua papa peri dari pada dengannya.
" Ya sudah kita ke butik Audrey saja,biar aku dapet diskon. Masih tanggal tua belum gajian kan aku," usul Rein.
" Udah tanggung ke butik kak Naura,lagian kan ada aku kamu nggak usah mikirin biaya " ucap Kean lalu melirik Rein.
" Baiklah".
Tak lama kemudian mereka pun sampai di depan butik Naura,Naura adalah mantan asisten Bunda Nichole yang kini memiliki butik sendiri.
Kean membukakan pintu untuk Rein,lalu ia menggandeng lengan Rein membawa nya masuk ke dalam .
Di dalam sana Kean dan Rein di sambut oleh Maura adik kak Naura. Wanita itu tersenyum manis kepada Kean dan Rein.
" Aku cari gaun untuk pergi ke pesta besok kak,untuk kekasih ku" ucap Kean menjelaskan.
" Wah,kamu akhir nya bawa pacar juga ke sini?" goda Maura sambil tersenyum kepada Kean dan Rein.
" Aku juga mau kakak membungkus gaun untuk sehari - hari ia gunakan bekerja" bisik Kean saat melihat Rein sedang berjalan - jalan melihat gaun yang terpajang di sana.
Maura pun tersenyum kepada Kean,ia pun membawa Rein untuk melihat - lihat. Sementara ia duduk menunggu nya di ruang tunggu VIP.
Berkali-kali Rein menunjukkan gaun yang ia pakai kepada Kean namun tidak ada satu pun yang ia sukai. Hingga Rein begitu kesal karena lelah berganti pakaian,Rein mendelik menatap Kean dengan sorot mata yang tidak bersahabat.
Kean terpesona saat Rein memakai gaun yang ia pilih,begitu cocok di kenakan oleh Rein.
" Nah,gini kan cantik " puji Kean lalu tersenyum.
Rein tercengang ketika melihat harga gaun tersebut setara dengan gaji nya satu bulan di rumah sakit. Ia menatap Kean seolah meminta persetujuan ,Kean hanya mengangguk kan kepalanya lalu tersenyum seolah berkata its okay no problem.
Rein pun mengganti kembali pakaiannya dengan gaun milik nya. Ia terkejut ketika melihat banyak gaun yang di bungkus oleh oleh Kean. Rein hampir saja pingsan, satu gaun saja harga nya begitu mahal apalagi banyak yang di beli. Ternyata seperti ini kehidupan orang kaya yang dengan mudah membuang - buang uang hanya untuk membeli pakaian mewah.
Kean menaruh paper bag berisi pakaian milik Rein di jok belakang lalu ia menyusul Rein masuk ke dalam mobil.
" Dokter?" tanya Rein begitu canggung.
" Ya,kenapa?" Kean malah balik bertanya.
" Baju nya boleh di kembali kan saja?" tanya Rein begitu sungkan.
" Kenapa? kamu nggak suka?" tanya Kean selidik.
" Bukan nggak suka,cuma harga nya mahal banget dok. Satu gaun aja sama dengan gaji satu bulan aku kerja di rumah sakit,ini lebih dari satu aku bisa beli mobil dengan uang sebanyak itu dok " protes Rein begitu sayang membayangkan banyak nya uang yang keluar hanya untuk membeli pakaian saja.
" Kamu mau mobil?" tanya Kean membuat manik mata Rein membulat mengapa ia kini seperti sedang berada dalam novel yang ia baca.
" Dokter,ini terlalu berlebihan. Aku nggak bisa menerima semua ini,aku sudah terbiasa dengan kesederhanaan. Melihat kemewahan jantung ku auto shock dokter" cerocos Rein.
Kean begitu gemas dengan Rein yang apa ada nya,ia sama sekali tidak memanfaatkan kebaikan dan apa yang di miliki oleh Kean.
Rein mendekat kan wajah nya mendekati wajah Rein, jarak mereka kini semakin dekat. Kedua hidung mereka kini saling bersentuhan,Rein dapat merasakan hembusan nafas Kean saat ini.
Kean memiringkan wajah nya lalu mencium bibir Rein dengan lembut. Lagi - lagi pria itu mencium nya dengan mesra,seolah Rein kekasih sungguhan nya.
Keduanya berciuman di dalam mobil, Rein yang belum pernah berciuman kini sudah dapat membalas ciuman Kean. Kean melepaskan tautan di bibir mereka,ia mengusap bibir Rein dengan ibu jari nya.
Manik mata mereka kini saling bertemu seolah meminta penjelasan. " Ini sungguhan atau sandiwara dok?" tanya Rein.
.........
Jangan lupa like komen dan vote
muak sekali