hai my beloved readers,,,author datang lagi menyapa dengan cerita yang baru,,,
"Kita harus bicara setelah ini ". Kata Arya dengan datar dan dingin
"Pastinya,,,,,". Balas Devania tak kalah dingin.
Devania tiba-tiba menggantikan kakak sepupunya yang bernama Wilona menjadi mempelai wanita pada hari pernikahannya dengan seorang perwira TNI bernama Arya Wiguna
Meskipun bingung dengan nama mempelai wanita yang berubah, namun Arya tetap mengucapkan ijab qabul dengan lantang sehingga semuanya merasa bahagia.
Bagaimana kehidupan pernikahan mereka selanjutnya??? penasaran ???? yuk simak terus ceritanya
kalo ceritanya gak menarik jangan dihujat bisa mematikan halunya othor 🤭🤭🤭
tapi jika sebaliknya silahkan tinggalkan jejak-jejak indahnya 🤗🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 21.
...happy reading beloved readers...
🍒
🍒
🍒
Setelah keluar dari bandara, Devania segera memasuki taksi dan langsung menuju rumahnya. Devania hanya mengirim pesan pada Farah kalo dirinya sudah pulang.
Menghabiskan waktu 30 menit bersama supir taksi membelah jalanan kota D, akhirnya Devania berakhir didepan rumahnya. Devania segera membayar ongkos taksinya kemudian masuk kedalam rumahnya dan disambut dengan senyum oleh ibunya. Senyum yang selalu menenangkan bagi Devania
"Assalamualaikum bu,,,,,". Sapa Devania memeluk ibunya
"Waalaikumsalam nak,,,,". Balas Melva memeluk putrinya dengan penuh kasih sayang.
"Bu,,,,Vania ke kamar dulu ya, mau bersih-bersih,,,,,". Ucap Devania kemudian berjalan memasuki kamarnya.
Kemudian Melva menuju dapur untuk menyiapkan makan siang. Melva bertekad akan membicarakan keinginan orangtua Arya yang tempo hari datang menemuinya.
Selesai mandi, Devania keluar kamar dan menemui ibunya. Mereka hanya hidup berdua setelah ayahnya meninggal ketika Devania masih duduk dibangku sekolah menengah atas. Meskipun setiap pagi ada yang datang untuk membersihkan rumahnya namun untuk memasak tetap dilakukan oleh Melva.
"Ibu masak apa,,,,sepertinya enak nih,,,, ". Ucap Devania sambil mencomot ayam kecap favoritnya
"Duduk dulu yang bener baru makan, kamu gak pernah berubah ". Omel Melva melihat tingkah putrinya.
"Ada apa bu,,,,sejak Vania datang, ibu seperti memikirkan sesuatu ". Ucap Devania setelah duduk dan melihat Melva dengan tatapan menyelidik.
"Kita makan dulu, kamu pasti lapar. Setelah itu barulah kita bicara ". Balas Melva mengalihkan pembicaraan.
Anak dan ibu itu lalu mulai menikmati makan siangnya tanpa bersuara. Hanya bunyi sendok yang beradu dengan piring menimbulkan bunyi berirama. Kebiasaan yang sejak dulu mereka lakukan ketika makan. Tidak sopan jika makan sambil makan.
Selesai makan, Devania membersihkan meja makan dan mencuci piring bekas makan mereka. Setelah itu Devania menghampiri ibunya yang sedang menonton televisi yang menyiarkan berita selebriti.
"Duduk sini nak, dekat ibu ". Panggil Melva menepuk kursi disampingnya.
"Nak, ibu mau ngomong tapi jangan memotong pembicaraan ibu jika seandainya kamu gak setuju, biarkan ibu menyelesaikan kata-kata ibu ". Lanjut Melva dengan wajah serius dan diangguki oleh Devania
"Vania jadi deg degan, bu,,,,". Ucap Devania bercanda
Melva menceritakan tentang maksud kedatangan Bella saat Devania akan berangkat ke bandara. Devania terdiam mendengar dan mencerna semua cerita Melva.
"Gimana menurut kamu nak,,,,,semua keputusan ada padamu, ibu akan selalu mendukung dan mendoakan yang terbaik untukmu, nak. Tidak ada salahnya kamu mempertimbangkannya ". Kata Melva perlahan membuka pikiran putrinya.
"Sebenarnya kemarin juga Vania bertemu dengan pak Arya, bu. Bahkan dia juga menginap di hotel yang sama dengan kami. Dan tadi kami juga satu pesawat dan duduk berdampingan. Pak Arya memang sempat membahas hal itu tapi Vania tidak menanggapinya ". Ucap Devania menceritakan semuanya pada ibunya.
Devania memang mempunyai kebiasaan menceritakan semua peristiwa pada ibunya kecuali hal-hal yang bisa mengkhawatirkan bagi ibunya.
"Jadi bagaimana menurutmu, nak,,,,". Tanya Melva tersenyum lembut seraya membelai rambut hitam Devania
"Sebenarnya Vania tidak bisa, bu. Jika Vania harus menikah lagi lebih baik dengan orang lain. Bukan karena Vania dendam atau marah, hanya saja Vania melihat jika pak Arya dengan gampangnya mempermainkan sebuah pernikahan apapun kondisinya saat itu ". Jawab Devania menguraikan pendapatnya
"Tapi jangan lupa saat itu kamu juga punya andil, nak,,,". Balas Melva mengingatkan putrinya agar jangan melimpahkan semua kesalahan pada Arya.
"Vania bisa apa bu, jika pak Arya sudah membubuhkan tanda tangannya tanpa meminta pendapat Vania. Vania adalah seorang wanita, meskipun seribu kali Vania bertanda tangan atau meneriakkan kata cerai gak akan berarti apa-apa, berbeda dengan seorang pria yang sudah berstatus suami, meskipun hanya satu kali berkata cerai maka jatuhlah talak bagi istrinya lagipula bukankah saat itu status pernikahan kami hanyalah pernikahan siri jadi semua bisa diselesaikan secara lisan ". Ucap Devania tetap dengan pendapatnya.
"Tidak bisakah kamu mempertimbangkannya, nak ???? Mereka dari keluarga baik-baik, ayahmu tentu bahagia di alam sana jika melihat putrinya menikahi orang yang baik dan bertanggung jawab. Setiap manusia tentu pernah melakukan kesalahan dan tidak pernah luput dari kesalahan". Melva membujuk Devania agar mau mempertimbangkan keinginan keluarga Sony Akbar Wiguna.
"Saat ini Vania belum bisa mengambil keputusan atau mempertimbangkannya, bu. Kita ikuti saja kemana takdir akan membawa Vania ". Ucap Devania mengakhiri pembicaraan yang membuatnya pusing.
'Ibu berdoa semoga Tuhan melunakkan hatimu nak. Keluarga bu Bella sangat menyayangimu '. Batin Melva seraya berdoa dengan sungguh-sungguh.
🎶🎶🎶🎶🎶🎶
Up dua bab lagi hari ini. Selamat menikmati dan selamat menunaikan ibadah puasa
Jangan lupa dukungannya seperti biasa klik ❤ favorit, klik 👍 like , klik ⭐ atau komen tapi yang membangun ya 🤗🤗🤗
Salam hangat dari dunia halu