(Follow Instagram aku @rafizqi0202)
Pernikahan impian setiap wanita adalah menikah dengan orang yang dicintainya.
Namun berbeda dengan Aliya, gadis yang ceria dan baik hati. Aliya terpaksa menikahi pria yang tidak iya cintai bernama Reihan Anggara.
Reihan Anggara adalah pria tampan yang mempunyai sejuta pesona, siapa yang tidak ingin menikah dengan nya. Pria kaya yang memiliki banyak perusahaan.
Namun dibalik itu, banyak dari mereka tidak mengetahui bahwa Reihan adalah sosok yang sangat kejam.
Aliya yang tidak tahu menahu perihal perusahaan atau pun kehidupan ayahnya, harus menjadi korban pembalasan dendam oleh Reihan.
Akankah Aliya mampu meluluhkan hati Reihan yang kejam itu?
Jangan lewatkan setiap Update episode selanjutnya ya!!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian, Terimakasih 🌺
Like, Vote and Tambahkan ke Daftar Favorit kalian ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernikahan Heru 1
🌹Pernikahan Heru 1
Alira yang sudah berdiri didepan gedung, tepat dimana dilangsungkan nya resepsi pernikahan Heru.
Bulir-bulir air mata menetes begitu saja di pipi Alira, terlihat dengan jelas dari sorot matanya perasaan kesal, marah, rindu bercampur aduk.
Alira menyeka air matanya pelan, mencoba menegarkan hati dan perasaannya. Perlahan-lahan Alira melangkahkan kakinya dengan ragu namun pasti.
Tepat didekat meja tamu paling depan, Alira menghentikan langkahnya. Kedua pasang mata saling menatap penuh kesedihan dan penderitaan.
"Alira" Lirih Heru
"Heru" Lirih Alira
Alira mematung disana dengan sorot mata kesedihan, terasa amat berat hanya untuk melangkah satu langkah pun kedepan.
Sementara Heru juga mematung ditempatnya, ingin rasanya iya menghampiri Alira dan memeluknya. Tetapi iya urungkan niat nya, karena seluruh keluarga Celsi ada disana, iya tidak ingin membuat keluarganya merasa malu atas tindakan nya.
"Kau berhianat kepada ku Heru, kamu bilang kamu mencintaiku tapi ternyata kau malah menikahi wanita lain" Batin Alira
"Alira maafkan aku, aku terpaksa menikahi wanita pilihan mama" Batin Heru
Sementara Reihan yang memang sudah lebih dulu datang disana, menatap penuh kemenangan. Setelah melihat sepasang kekasih itu sedang dilanda kesedihan dan penderitaan.
"Lihatlah Roi, betapa menyedihkannya Mereka berdua itu. Aku sangat menikmatinya, ternyata semua rencana ku berjalan dengan baik" Ucap Reihan meringai penuh kemenangan
"Iya tuan, tuan memang hebat dalam segala hal" Puji Roi
"Baiklah, ayo kita pulang. Aku sudah bosan berada disini, dan berikan kado ini kepada Heru. Bilang bahwa ini dari ku sebagai hadiah pernikahannya, aku menunggu di mobil" Ucap Reihan dan berlalu pergi dari sana
Sementara Roi pergi keatas panggung, tepat dimana kedua mempelai berada.
"Ini hadiah pernikahan dari tuan Reihan. Dan selamat atas pernikahan kalian" Ucap Roi menyodorkan sebuah kado kepada Heru, namun Heru tidak menggubrisnya. Celsi yang merasa tidak enak dengan sikap Heru, segera iya mengambil kado itu.
"Terimakasih tuan sudah mau datang ke pernikahan kami dan terimakasih juga atas hadiahnya" Ucap Celsi tersenyum ramah menerima kado itu
Roi berlalu pergi dari sana, kini giliran Alira yang maju kedepan untuk memberikan ucapan selamat.
Dari mula Alira melangkahkan kakinya, hingga Alira tepat berada didepan Heru, kedua pasang mata itu terus saja saling menatap sendu. Membuat orang-orang yang ada disana bertanya-tanya penuh curiga atas sikap keduanya. Karena memang tidak banyak yang tau dengan hubungan Alira dan Heru itu seperti apa.
"Selamat atas pernikahanmu, semoga kalian bahagia" Ucap Alira yang sudah meneteskan air matanya, karena sudah tidak mampu lagi untuk menahannya.
Heru refleks langsung memeluk tubuh Alira, tidak peduli dengan tatapan banyak mata disana, termasuk Celsi yang sudah berstatus sebagai istrinya.
Alira langsung mendorong tubuh Heru kasar, karena sangat marah dan juga merasa dipermainkan oleh Heru, Alira refleks langsung menampar pipi Heru kasar. Membuat semua mata disana melotot sempurna, dan mulut menganga tidak menyangka akan menyaksikan adegan dramatis seperti ini.
Alira menangis sejadi-jadinya, dan berlalu pergi dari sana dengan deraian air mata penuh kesedihan.
"Alira" Teriak Heru
Sementara Heru ingin mengejar Alira, namun ditahan oleh Celsi.
"Jangan mengejarnya" Ucap Celsi pelan namun masih bisa didengar oleh Heru
Heru langsung menghentikan niatnya itu, dan kembali ketempat semula.
"Syukurlah Heru tidak pergi menyusul Alira. Aku yakin, pasti setelah ini Alira tidak akan mengganggu Heru lagi" Batin ibunya Heru menghela nafas lega
Alira yang sudah berlarian keluar, menghentikan langkahnya disebuah bangku yang ada ditaman gedung itu.
Alira menangis sejadi-jadinya disana, sesekali iya berteriak disana dengan memanggil nama Heru.
Alira duduk dibangku itu dengan kepala menunduk disertai tangisan yang tersedu-sedu.
"Alira" Panggil seseorang dari belakangnya yang sudah memegang bahu Alira lembut.
Alira menoleh kebelakang, "Ngapain kamu kesini, pria aneh" Ketus Alira yang sudah menyeka air matanya dengan kedua tangannya.
Pria itu duduk disamping Alira tanpa disuruh, "Kamu sedih banget ya, aku ikut prihatin ya" Ucap pria itu yang mengerti dengan perasaan Alira
"Bukan urusanmu, urus saja dirimu sendiri" Ketus Alira
"Urusanmu juga itu juga urusanku" Ucap pria itu lagi
"Maksudnya" Tanya Alira tidak memgerti
"Bukan apa-apa, lupakan saja. Oh ya kamu kenapa datang jika ini hanya menyakiti perasaan mu" Tanya pria itu
"Bukan urusanmu" Ketus Alira lagi
"Ayolah jangan seperti itu, aku siap kok dengerin cerita kamu" Ucap pria itu meyakinkan Alira
"Aku tu gak kenal sama kamu, jadi gak usah sok akrab deh" Ketus Alira masih kesal
"Aku Anton, sekarang kita sudah saling kenal kan. Kamu sudah bisa cerita sekarang, siapa tau itu akan membuat hatimu sedikit lega" Ucap Anton sedikit tersenyum ramah
Alira sedikit menoleh dan melihat sorot mata Anton yang terlihat tulus ingin mendengarkan cerita dari Alira.
"Baiklah, Aku tau kedatanganku kesini akan seperti ini jadinya. Dan aku datang kesini hanya untuk memberikan selamat kepada Heru, walaupun dia menghianati ku. Dan ini adalah pertemuan terakhir kami" Ucap Alira sesekali menyeka air matanya yang tidak ingin berhenti menangis, jika itu menyangkut Heru.
"Sebenarnya Heru tidak pernah mengkhianati mu Alira, dia terpaksa menikah karena itu pilihan mamanya yang tidak bisa dibantah" Batin Anton,
Anton sangat merasa kasihan kepada Alira, tiba-tiba Anton memeluk tubuh Alira karena iya tau Alira sangat membutuhkan seseorang saat ini dan Alira membalas pelukan Anton dan menangis sejadi-jadinya dipelukkan Anton.
Biasakan Like and vote ya sesudah membaca🙏🌺🌺🌺
Baca juga novel aku yang lainnya berjudul
- Kuntilanak Berwujud Manusia
- Reinkarnasi putry Lili
- Jodoh Tak Terduga
sama sama gak punya ortu dan tinggal punya kakak.
bedanya Sarah kaya disayang camer, Aliya miskin dibenci ibu tiri dan mertua.
semangat terus dalam berkarya 💪🥰
setangkai bunga mawar untuk mu author 🌹