NovelToon NovelToon
My Sexy Lecturer

My Sexy Lecturer

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Diam-Diam Cinta
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Fhatt Trah

Niat hati hanya ingin mengerjai Julian, namun Alexa malah terjebak dalam permainannya sendiri. Kesal karena skripsinya tak kunjung di ACC, Alexa nekat menaruh obat pencahar ke dalam minuman pria itu. Siapa sangka obat pencahar itu malah memberikan reaksi berbeda tak seperti yang Alexa harapkan. Karena ulahnya sendiri, Alexa harus terjebak dalam satu malam panas bersama Julian. Lalu bagaimanakah reaksi Alexa selanjutnya ketika sebuah lamaran datang kepadanya sebagai bentuk tanggung jawab dari Julian.

“Menikahlah denganku kalau kamu merasa dirugikan. Aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku.”

“Saya lebih baik rugi daripada harus menikah dengan Bapak.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Racun

Racun

“Lebih jelas lagi biar aku paham.”

“Maksud saya, kapan kita menikah?” Dibilang yakin juga tidak. Alexa hanya ingin menyelamatkan harga dirinya. Ia juga tidak berharap pernikahan yang akan dijalaninya nanti akan penuh dengan cinta. Sebab alasan mereka menikah hanya karena anak yang sedang dikandungnya.

“Kamu sendiri maunya kapan?” Bukannya menjawab, Julian malah balik bertanya.

“Kok malah nanya saya? Kan Bapak yang melamar saya?”

“Benar aku yang melamarmu. Aku hanya ingin tau, kamu maunya dipercepat atau ditunda dulu sampai kamu benar-benar siap. Bukankah kemarin kamu sendiri yang  bilang kamu tidak mau menikah muda?”

“Iya, memang saya tidak mau menikah muda. Hidup saya masih panjang.”

“Memangnya kalau menikah muda bakal bikin kamu mati cepat?”

“Memang tidak. Tapi gimana dengan perut saya?”

“Kenapa dengan perutmu?”

Alexa langsung geram. Darahnya mendidih dengan cepat, membuatnya emosi seketika. Ia merasa seperti sedang dipermainkan oleh Julian.

“Saya hamil. Lama kelamaan perut saya tambah besar. Masa iya saya menikah dengan perut segede balon.”

“Nah, itu. Kamu sendiri tahu. Jadi kamu pasti sudah tahu apa jawabannya.” Julian kemudian melenggang pergi ke dapur, meninggalkan Alexa yang berdiri dengan wajah kesal.

“Mau minum apa?” tanya Julian sambil membuka lemari pendingin.

“Tidak perlu repot-repot. Saya tidak haus,” tolak Alexa terang-terangan.“Siapa yang tahu minumannya dikasih racun,” imbuhnya seraya mengambil duduk di sofa.

Ucapannya itu mengundang Julian menoleh sejenak sembari menghela napas dan menggelengkan kepala.

“Kamu mau mie instan?” tanya Julian menawarkan sembari membuka laci bufet dan mengambil beberapa bungkus mie instan. Kemudian membuka kembali lemari es untuk mengambil beberapa butir telur.

“Tidak ada tambahan racun kan?”

Julian menoleh lagi. Senyumnya tertarik tipis mendengar pertanyaan Alexa. “Jenis racun apa yang kamu suka?” tanyanya usil.

“Beneran ada racunnya?” Alexa otomatis menoleh, menanggapi celotehan Julian.

“Ada.”

“Kalau gitu saya mau racun yang bisa bikin saya menghilang dari dunia ini.”

“Kalau jenis racun yang itu, aku tidak punya. Aku hanya punya jenis racun yang bisa bikin kamu jatuh cinta.” Kemudian tak memedulikan Alexa lagi. Ia memilih menyibukkan diri untuk membuat dua porsi mie goreng lengkap dengan telur mata sapi.

Tangannya bergerak lincah layaknya seorang koki profesional. Raut wajahnya pun terlihat serius ingin membuat hidangan sederhana namun berkesan untuk mantan mahasiswinya itu.

Sebetulnya sengaja ia menawari Alexa makanan agar Alexa tidak langsung pamit pulang. Dengan menawarinya makan, setidaknya gadis itu masih bisa sedikit berlama-lama bersamanya di apartemen ini sebelum ia pindah ke kediaman orangtuanya.

Sedangkan Alexa yang tak mengerti maksud Julian itu hanya bisa terbengong sendiri sembari mengerjap bingung.

Wangi aroma mie instan menguar di udara, tercium sampai ke hidung Alexa. Aroma khas mie itu langsung menggugah selera Alexa sampai memaksa gadis itu bangun dari duduknya dan berjalan mendekat ke meja makan. Dimana Julian sedang menghidangkan dua porsi mie instan lengkap dengan telur mata sapi dan dua gelas air minum.

“Kenapa yang satu telurnya ada dua?” tanya Alexa, merasa heran melihat dua buah telur mata sapi pada salah satu piring.

“Itu buat kamu. Kamu butuh protein yang banyak karena yang di dalam perutmu itu juga butuh makan.”

Julian lantas menarik kursi untuk diduduki Alexa. Kemudian menarik satu kursi lagi untuk dirinya sendiri.

“Maaf aku cuma bisa masak ini,” kata Julian sembari menyodorkan sumpit pada Alexa.

“Yang ini juga kelihatannya enak.” Alexa memang tidak bisa menolak jika ditawari makan. Pantang baginya menolak rejeki. Kecuali lamaran Robin yang wajib ditolak walaupun seribu kali pemuda itu melamarnya.

“Lain kali kalau ada kesempatan aku akan mengajak kamu makan di restoran berbintang.”

“Tidak perlu, Pak. Buang-buang duit saja. Kalau cuma soal makan, saya apa saja pasti suka.” Perempuan mana yang tidak akan suka diajak makan di restoran mahal. Tetapi Alexa hanya merasa tidak enak hati saja menyusahkan Julian. Apalagi sekarang mungkin Julian sedang mengalami kesulitan keuangan sampai harus menjual apartemennya.

“Oh ya?”

Alexa mengangguk sambil menikmati mie instan. Ia makan dengan lahap, membuat Julian tersenyum-senyum melihatnya.

“Selain suka ngomel, ternyata kamu juga suka makan ya,” kelakar Julian yang juga mulai menikmati mie nya.

“Kalau tidak makan nanti mati dong, Pak. Kalau Bapak sendiri sukanya apa?”

“Kamu.”

“Apa?” Gerakan tangan Alexa terhenti pada suapan terakhir. Kepalanya otomatis terangkat, sedikit kaget mendengar jawaban Julian.

“Bapak bilang apa tadi?” tanyanya, merasa ada yang salah dengan pendengarannya.

“Tidak ada. Kenapa?” Julian memasang tampang cuek bebek. Ia terus makan tanpa memedulikan raut Alexa yang terlihat bingung dan butuh penjelasan.

“Tadi Bapak bilang sesuatu waktu saya tanya Bapak sukanya apa.”

“Oooh ... itu. Sudahlah, tidak penting. Lanjut makan saja. Kelihatannya kamu kelaparan sekali.”

Alexa cemberut. Lagi-lagi ia merasa seperti sedang dipermainkan Julian.

“Oh ya, tentang pernikahan. Saya rasa kita harus membuat kesepakatan tentang itu,” ujarnya mengubah topik obrolan. Mie nya sudah habis. Sumpit sudah ia letakkan, air minum juga sudah diteguknya sampai menyisakan setengah. Sekarang ia merasa sudah waktunya membuat kesepakatan terlebih dahulu sebelum pernikahan itu benar-benar terjadi. Dalam hal ini ia tidak ingin dirugikan. Sebab ia menerima lamaran orangtua Julian karena terpaksa. Ia sedang berada dalam keadaan yang mendesak. Dimana tidak terdapat pilihan baginya untuk menolak.

Julian berhenti makan. Sumpit ia letakkan. Kemudian menegakkan punggung demi menatap Alexa dengan seksama.

***

“Kita harus membuat perjanjian pernikahan,” usul Alexa. Mendadak ide itu muncul di kepalanya setelah menonton sebuah drama yang belakangan populer di sebuah website.

Julian menyimak, melipat kedua tangannya di depan dada. Jujur ia sedikit terkejut. Ia pikir Alexa menerima lamarannya dengan hati terbuka.

“Kita tidak saling mencintai. Kita menikah karena anak ini bukan?” Tangan Alexa menyentuh perutnya yang masih rata.

“Saya tahu, sama seperti saya, Bapak juga terpaksa harus menikahi saya karena tanggung jawab. Saya tidak ingin jadi beban siapapun. Maka dari itu saya sudah memutuskan akan menikah dengan Bapak hanya sampai anak ini lahir. Setelah anak ini lahir, Bapak silahkan melanjutkan hidup Bapak sendiri dengan perempuan yang Bapak cintai,” sambungnya dengan wajah serius. Tidak ngedumel seperti biasanya.

“Saya tidak akan mengganggu kehidupan Bapak. Saya tidak ingin menyusahkan Bapak. Saya akan pergi dari kehidupan Bapak setelah anak ini lahir,” tambahnya lagi merasa sangat yakin dengan keputusan yang diambilnya.

“Lalu bagaimana dengan anak itu? Apa kamu tega membiarkan anak itu tumbuh tanpa seorang ibu?” Julian tidak mengerti, entah dari mana Alexa mendapatkan ide seperti itu.

“Bapak kan bisa menikah lagi.” Entengnya Alexa berkata seperti itu tanpa memperhatikan raut wajah Julian yang terlihat seperti sedang menahan kesal.

“Sepicik itu pikiranmu, Alexa?”

“Ada yang bilang, pernikahan tanpa cinta itu seperti neraka. Saya tidak ingin hidup di dalam neraka. Jadi gimana kalau kita ambil jalan tengah yang bisa sama-sama saling menguntungkan. Bapak menginginkan anak ini bukan, saya akan berikan. Tapi sebagai balasannya, Bapak juga harus membebaskan saya. Saya juga ingin menjalani kehidupan saya sendiri. Daripada saya akan jadi racun dalam kehidupan Bapak, bukankah lebih baik saya menjauh?”

“Benar-benar bodoh,” kesal Julian.

“Semua itu tidak akan semudah yang kamu pikirkan, Alexa.”

“Belum dicoba kan. Terasa sulit karena kita belum mencobanya. Setidaknya Bapak juga harus memikirkan diri Bapak sendiri. Apa Bapak tidak ingin menghabiskan sisa hidup Bapak dengan perempuan yang Bapak cintai? Bapak masih punya kesempatan untuk itu asalkan Bapak setuju dengan ide saya ini.”

“Bagaimana kalau aku tidak mau?”

To Be Continued ...

1
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
dengan perhatian dan beri kejutan2 kecil😅😅
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
bisanya ngandalin orangtuanya
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
justru nanti ketahuan klo kamu ug ngadih obat itu
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
dia seorang pewaris lo Al, hidupmu bakalan terjamin
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
tidak juga, buktinya banyak yang dijodohin tp mereka harmonis dan langgeng
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
nah loh, klo kamu pinter harusnya kamu selidiki itu obat apa
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
aleena
Julian turutin aja dulu permintaan alexa
nanti setelah nikah
kamu jerat dia dengan perhatian tulusmu
Maka cinta Akan melekat dalam hati alexa
jangan lupa
sering Bawa ke panti asuhan
melihat bagaimana kehidupan kecil tanpa ibu /ayah
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Polos sekali pemikiran mu Alexa 😁😁
aleena
yeyey.
akhirnya menerima pernikahan
kamu gak tau alexa, klo pak Julian anak tunggal perusahaan yg kau incar ditempat lamaranmu kerja
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): Alexa bakalan kaget nanti kalau dia tau😆
total 1 replies
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
〈⎳ FT. Zira
uwahhh..
selamat buat nona kecil/Rose//Rose//Rose/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): terima kasih sekebon pisang😄😄😄🙏🏻
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
sejak awal juga Julian dah mau tanggung jawab. tapi Al nya yg jual mahal.. perkara gak dilamar dengan cara romantis🤧🤧
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): romantis romanstisnya belakangan kalau udah sah 😄😄😄😄😆
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
jederrr..
kaget gak tuh Al
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): kaget dong pasti
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
secepatnya Al..
Intan Marliah
Luar biasa
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): waaah makasih kk😉🙏🏻
total 1 replies
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
selamat buat nona kecilnya../Kiss//Rose/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): makasih kk
total 1 replies
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪💪
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
selamat buat putrinya bund🥰🥰🥰
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): waaah makasih banyak🙏🏻🙏🏻🙏🏻😉😉
total 1 replies
Dewi Payang
Pak dosen gengsi... 😁
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): mungkin
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!